Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
KHURIN NABILLAH
23210120037
ISMAIL MAQBUL
230210120053
ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASSANUDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Sertifikasi selam ilmiah bidang keahlian geologi kelautan (marine geology) yang pertama
telah dilaksanakan oleh Pengprov POSSI Jawa Barat di Bandung pada tanggal 3-9 Desember
2012. Pelatihan ini dibuka secara langsung oleh presiden POSSI Pusat, Laksamana Madya (purn)
Freddy Numberi yang juga menyampaikan harapan agar peserta memahami betul akan safety
diving karena penyelaman ilmiah dituntut kecermatan dan kehati-hatian secara khusus. Selain
itu, kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi pemicu untuk mempercepat sertifikasi serupa di
tanah air.
Beberapa pengarah yang juga sebagai pembicara tamu yang memberikan arahan atau
sebagai key note speaker adalah Prof. Dr. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME (guru besar dan
mantan Rektor ITB, mantan menteri P&K) yang memberikan motivasi akan pentingnya
penyelaman ilmiah karena sangat luasnya laut kedaulatan Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam laut sehingga membutuhkan para penelitian yang kompeten agar pengelolaan pengelolaan
sumber daya alam laut ini dapat mensejahterakan dan memakmurkan bangsa; Prof. DR. Ir. Boedi
Dharma Sidi (guru besar ITB dan Ketua POSSI Pengprov Jabar), mengemukakan perlunya
segera memperbanyak ahli kelautan karena saat ini masih didominasi oleh tenaga asing,
pengambilan bahan-bahan penelitian yang diambil dari dasar laut harus semakin selektif karena
semakin ketatnya peraturan internasional mengingat telah diberlakukannya MTA (material
transfer Agreements); Prof (Ris) DR. Wahyu Hantoro (peneliti senior Geotek LIPI), bahwa
kegiatan pemetaan terumbu koral Coremap perlu percepatan sehingga upaya untuk melestarikan
terumbu koral serta budi daya aquaculture dapat diterapkan secara tepat guna; sedangkan dr. June
Luhulima, sp KL, MS (ketua Komite Litbang POSSI) memberikan arahan tentang psychologi
penyelaman serta kesehatan, lebih memahami lingkungan bawah air, bahwa penyelaman ilmiah
termasuk research tool yang akurat karena secara langsung dapat melihat serta menyentuh objekobjek penelitian bawah air.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu mengetahui mengenai konsep dan teknik
penyelaman observasi geologi dasar laut mengingat Pentingnya pendataan sumber daya alam
laut secara akurat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
alat scuba (Self Contained Underwater Breathing Apparatus). Selam ilmiah merupakan suatu
kegiatan penyelaman yang dilakukan di bawah permukaan air untuk suatu tujuan ilmiah tertentu.
Ilmu terkait dengan penyelaman ilmiah yang dikenal sampai saat ini adalah bidang geologi
kelautan, bidang arkeologi, bidang oseanografi dan bidang biologi laut. Ilmu-ilmu lain yang juga
terkait biasanya mengikuti salah satu bidang yang telah dikenal dan dikembangkan serta diadopsi
secara internasional.
2.2
geologi seperti pengetahuan tentang struktur geologi, stratigrafi, sejarah geologi serta prinsipprinsip sedimentologi. Pengenalan metoda geofisika yaitu navigasi, pemeruman dan Side Scan
Sonar (SSS) juga dipelajari terutama metoda interpretasi objek-objek dasar laut dari rakaman
citra Side Scan Sonar.
2.3
Studi Kasus
2.3.1 Sertifikasi Penyelaman Ilmiah Bidang Keahlian Geologi kelautan di Indonesia
1. Praktek Selam Ilmiah
Praktik selam ilmiah bidang keahlian geologi kelautan ini dilaksanakan pada tanggal 6-9
Desember 1012 di perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Praktik selam ilmiah dibagi
menjadi dua group yaitu:
Group A (instruktor: Jemi Godjali (CMAS Indonesia):
1. Mira Yosi, Ir. MSi. (Team Leader)
2. Joni Widodo, Ir., MSi.
3. Mario Dwi Saputra, SSi
4. Rina Zuraida, Ir. DR.
5. Arief Ali, SSi.
Group B (instructor: Fred Dobberphul (CMAS, Jerman)
2. Pelaksana
CMAS dan POSSI untuk pertama kalinya melaksanakan sertifikasi selam ilmiah di
Indonesia ini diprakarsai oleh Pengprov POSSI Bangka-Belitung di Tanjung, Pandan
Belitung, pada tanggal 1-4 Januari 2011 untuk bidang keahlian Marine Geology,
Archeology, dan Oceanology. Selain dihadiri oleh Ketua dan Pengurus POSSI Pusat,
kegiatan ini juga secara langsung dipantau oleh presiden Scientific Commitee CMAS Mr.
Hassen Baccouche. Sertifikasi selam ilmiah internasional ini diikuti oleh para penyelam
ilmiah dari berbagai institusi diantaranya Balai Arkeologi Propinsi Sumatera, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Puslitbang Geologi Kelautan, Universitas Hasanuddin, Balai
Oseanologi Ambon dan P3O LIPI.
3. Peralatan Yang Digunakan
1. Data kedalaman laut dan pasang surut
2. Data hasil pengukuran Side Scan Sonar (SSS) Starfish di sekitar lintasan transek
3. Kompas bawah air untuk mengukur kedudukan struktur batuan, mengukur arah jurus
dan kemiringan penunjaman (dip).
4. Sekop kecil untuk pengambilan sampel sedimen dasar laut
5. Global Positioning System (GP ) type marine
6. Kantong sample sedimen
7. Mistar dan busur derajat
8. Roll meteran sepanjang 50 meter
9. Mistar komparator untuk fotografi bawah laut
10. Alat tulis bawah air (slate)
11. Dive Computer
2. Identifikasi Geomorfologi
Hasil pengamatan geomorfologi dasar laut yang dilakukan melalui teknik pendataan
Penampang Terukur Struktur dan Stratigrafi (Stratigraphic and Structure Measuring
Section atau SS-MS) adalah sbb:
a. Dive I: Kemiringan lereng dasar laut termasuk sangat curam (> 45%), Dive II:
kemiringan lereng dasar laut termasuk curam (25-30%).
b. Dasar laut umumnya ditutupi sedimen lepas ukuran pasir kasar-pasir halus
c. Sebagian lereng ditutupi organik material dan terumbu koral
d. Ditemukan bongkah-bongkah terumbu koral mati ukuran besar (diameter > 3 m)
3. Underwater Fotografi
Pengambilan foto-foto bawah laut menggunakan kamera bawah laut Sea & Sea
yang dilengkapi ukuran sebagai komparator skala panjang yaitu mistar berskala cm
dan kompas bawah air.
Objek dasar laut yang difoto meliputi:
a. Kegiatan transek masing-masing pelaksana
b. Jenis-jenis terumbu karang
c. Jenis-jenis objek lainnya seperti karung pasir, drum, sampah, batang katu, batang
blok beton, kaleng minuman, dsb.
d. Close up objek disertai dengan arah jurus dan kedalamannya.
7. Identifikasi Objek Dasar Laut
Identifikasi berbagai objek dasar laut meliputi :
a. Jenis-jenis berbagai terumbu karang Acropora dan Non-acropora
b. Jenis bongkah, batang kayu, orientasi balok beton, rasio persen koral hidup dan koral
mati, karung pasir, ban bekas, dsb.
Dive I:
Dive II:
Ditemukan berbagai sampah berupa karung, drum bekas ( = 80 cm), kaleng bekas
coca-cola,sandal jepit, kaleng, plastic, dll.
2.3.2
Pada tahun 2009, stalaktit yang lebih besar telah diambil dari gua dan diidentifikasi
spesies yang menempel di permukaannya. Melalui penelitian tersebut dimungkinkan
untuk mengidentifikasi osilasi ermukaan air laut selama 215.000 tahun terakhir dengan
akurasi yang tinggi
2. Pelaksana Penelitian
Penelitian dilakukan oleh Giorgio Caramanna dari Italian Association of Scientific
Divers (AIOSS)dan Heriot-Watt dari University School of Engineering and Physical
Sciences, United Kingdom dengan dukungan dari Italian Fire Brigade Scuba Diver Team
sebagai pembuat rencana pengambilan stalagmite dari gua Argentarola.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di gua laut Argentarola. Gua ini diberi nama sesuai dengan
pulau kecil di dekat pesisir tanjung Argentario, Tuscania, Italia. Pulau kecil tersebut
terdiri dari batuan kapur dolomitik.
Pintu masuk gua merupakan patahan di jurang yang ada di sebelah tenggara pulau
dengan kedalaman kurang lebih 6 meter di bawah permukaan laut. Gua utama merupakan
ruangan besar yang mencapai kedalaman maksimum 20 m. terowongan sekunder
menghubungkan gua dengan pintu masuk lain yang dalamnya sekitar 30 m namun
sekarang telah terisi penuh oleh sedimen .
Lingkungan penelitian dilakukan merupakan lingkungan dengan energi rendah, oleh
karena itu sedimen dengan jenis fine silt berjumlah besar terakumulasi di lantai gua
sehingga gerakan pengadukan sekecil apapun membuat visibilitas menjadi hamper nol.
Jika sedimen telah teraduk, dibutuhkan beberapa hari bagi silt untuk terendapkan lagi.
Penelitian dilakukan pada tahun 2013.
4. Alat Yang digunakan
Peralatan SCUBA
Tali
Underwater torch
Airbag
Botol plastik 0,5 L 8 buah
Rak khusus botol
5. Metode penelitian
a. Prosedur standar:
BAB III
KESIMPULAN
Selam ilmiah merupakan suatu kegiatan penyelaman yang dilakukan di bawah permukaan
air untuk suatu tujuan ilmiah tertentu. Ilmu terkait dengan penyelaman ilmiah yang dikenal
sampai saat ini adalah bidang geologi kelautan, bidang arkeologi, bidang oseanografi dan bidang
biologi laut.. Pentingnya pendataan sumber daya alam laut secara akurat, sehingga hasil-hasil
penelitian geologi kelautan khususnya di laut dangkal yang ditunjang oleh kegiatan selam ilmiah
ini memiliki akurasi yang lebih signifikan.
Daftar Pustaka
P3gl. 2012. Sertifikasi Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving) Bidang Keahlian Geologi
Kelautan di Indoneisa. http://www.mgi.esdm.go.id/node/258. Diakses pada hari
jumat 24 Oktober 2014.