Anda di halaman 1dari 16

OWNER

Kelompok 4

Kelompok 4
Firdaus Bagus Bayu Kresna
Ahmad Bahrul M. F
Abdul Kholiq A
Laily Zakiah Ilmi
Abdulrohim Fahrulloh
Hammas Jericho Gaza Auriri
Azizah Rezky Z.
Ahmad Zaki Romadhoni
Hashfi Rafid Muttaqin
Evi Wahyu Wulandari

121910301039
121910301048
121910301049
121910301081
121910301090
121910301109
121910301110
121910301138
121910301140
121910301142

Hubungan Kerja secara Teknis

Hubungan Kerja secara Hukum

Skema Hubungan & Bentuk Organisasi

Checklist
Owner dibagi menjadi beberapa bagian :
Pengguna Anggaran:
Mengembangkan tujuan dan sasaran proyek yang ingin dicapai
dari segi biaya dan waktu serta membuat perkiraan biaya awal.
Menyusun pembagian paket pekerjaan sebagai dasar untuk
tahapan perencana.
Membuat master network planing yang terpadu sebagai pedoman
bagi semua pihak yang terlibat.
Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan bagian
proyek.
Mengambil tindakan yang menyangkut penyalahgunaan anggaran
dari jumlah yang telah ditetapkan.
Membentuk Panitia Pelelangan Pekerjaan Bagian Proyek yang
dipimpinnya.

Checklist
Owner dibagi menjadi beberapa bagian :
Pemegang Kas:
Membantu dan bertanggung jawab kepada pengguna
anggaran sebagai atasan langsung dalam hal
pengurusan administrasi dan keuangan.
Menyelenggarakan pengurusan keuangan negara yang
diserahkan kepadanya ( menerima, menyimpan dan
mengeluarkan serta mempertanggung jawabkan ).
Menyelenggarakan Buku Kas Umum ( BKU ) dengan
buku-buku pembantunya.

Checklist
Owner dibagi menjadi beberapa bagian :
Direksi Pekerjaan:
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pelaksanaan
proyek.
Memberiakan saran,pendapat dan pertimbangan kepada atasan
sesuai bidang tugasnya .
Mengkaji ulang hasil evaluasi pengawas lapangan saat berada di
proyek.
Mengeluarkan instruksi kepada pengawas lapangan untuk
melakukan tindakan tegas kepada kontraktor yang
menyalahgunakan anggaran.
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua unit
pekerja selama pelaksanaan proyek.
Membagi dan menyerahkan tugas pada pihak yang benar-benar
berkompeten / ahli di bidangnya.

Checklist
Owner dibagi menjadi beberapa bagian :
Pembukuan:
Menyelenggarakan pencatatan keuangan bagian proyek.
Mencatat, mengurus dan melaksanakan semua peraturan /
keperluan yang berlaku berkaitan dengan administrasi
keuangan.
Menghimpun bendel administrasi keuangan.
Mencatat dan menyusun penerimaan dan pengeluaran
bagian proyek.
Memeriksa tagihan pembayaran pada sertifikat pembayaran
bulanan.
Melaporkan semua hasil tugasnya kepada Pemegang Kas

Checklist
Owner dibagi menjadi beberapa bagian :
Juru Bayar:
Memeriksa kebenaran tanda bukti/tagihan kepada proyek
berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan yang
berlaku dan tersedianya dana.
Menangani semua pembayaran yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek sesuai dengan anggaran yang
direncanakan
Memeriksa laporan keuangan rutin dan insidentil.
Memeriksa laporan keuangan yang akan dikirim.
Mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran
Pembangunan (SPPP) baik Beban Tetap ( BT ) maupun Beban
Sementara ( BS ).

Recording
Time Schedule
Memantau hasil pekerjaan dari Time Schedule yang telah
ada dalam suatu proyek.

Bar Chart
Owner dapat memantau dari Bar Chart:
Jenis-jenis pekerjaan yang ada di proyek.
Waktu yang disediakan untuk setiap jenis pekerjaan.
Kapan waktu pekerjaan harus dimulai dan dilaksanakan.

Network Planning
Owner dapat mengetahui ketergantungan antara
kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta rencana
waktu pelaksanaannya berupa lintasan kritis maupun yang
bukan lintasan kritis.

Claim
Faktor-faktor Penyebab Klaim ke Owner:
Keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh pemilik bangunan.
Keterlambatan ini disebut compensable delay yang terjadi karena alasan
keterlambatan tidak tertulis dalam kontrak, sehingga pemilik bangunan harus
memberikan tambahan waktu atau uang pada kontraktor
Perubahan jadwal yang diperintahkan oleh pemilik bangunan. Perubahan
jadwal ini bisa berupa percepatan pekerjaan atau penundaan pekerjaan.
Perubahan atau modifikasi isi kontrak yang bersifat informal yang berasal dari
perencana atau pemilik bangunan.
Perbedaan kondisi lapangan, yang disebabkan karena perubahan kondisi di
lapangan yang tidak diramalkan terjadi, misalnya kondisi fisik di bawah
permukaan tanah.
Perubahan kondisi cuaca di luar musim yang terdokumentasi dan
menyebabkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan.
Kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat perubahan order
pekerjaan.
Konflik dalam perancangan dan spesifikasi produk yang sudah tidak diproduksi
lagi.
Kontrak yang tersendat-sendat, perubahan penting, pekerjaan di luar lingkup
kontrak, penggunaan proyek sebelum penyerahan total, dan Kegagalan
pembayaran dari pihak pemilik.

Claim
Syarat Pengajuan Klaim ke Owner :
Pada bagian awal ditetapkan secara detail, pihak-pihak yang terkait, tanggal
terjadinya peristiwa dan informasi yang sesuai.
Penjelasan peristiwa penyebab klaim dan akibatnya
Analisa fakta-fakta yang terjadi di lapangan yang menjadi dasar klaim,
disertai dengan referensi dan pasal-pasal yang tercantum dalam kontrak
Perhitungan dampak biaya berdasarkan rincian biaya aktual langsung dan
tidak langsung
Penentuan klaim yang menuntut tambahan waktu berdasarkan analisis
lintasan waktu kritis dan non kritis

Claim
Metode Penyelesaian Klaim dari Owner:
Engineering Judgement, di mana konsultan desain yang ditunjuk
pemilik bangunan bertanggung jawab untuk mengambil keputusan
akhir penyelesaian klaim dan mengikat semua pihak
Negosiasi, di mana pihak yang berselisih mencari penyelesaian tanpa
campur tangan pihak lain.
Mediasi, di mana pihak yang berselisih menggunakan mediator yang
bersifat netral dan keputusannya bersifat tidak mengikat.
Arbitrasi, di mana pihak yang berselisih menunjuk arbitrator dari
badan arbitrase dan keputusannya bersifat mengikat.
Litigasi, di mana perselisihan dibawa ke pengadilan dan masingmasing pihak diwakili pengacaranya.
Mini-trial, di mana pihak yang berselisih diwakili oleh masing-masing
manajer proyek dan adanya pihak ketiga sebagai penasehat.
Dispute review board, di mana masing-masing pihak yang berselisih
memilih satu perwakilan untuk menunjuk pihak ketiga dan
keputusannya bersifat tidak mengikat.

Claim
Kesimpulan Klaim :
Penyebab klaim lebih sering terjadi dari pemilik bangunan yang
disebabkan karena perubahan desain, dan pekerjaan tambah.
Bentuk klaim yang diajukan kontraktor ke pemilik bangunan lebih
sering dalam hal penambahan biaya.
Pengajuan klaim lebih sering berhubungan dengan hak atas penjelasan
penyebab klaim
yang tercantum dalam kontrak, dan mengarah
kepada klausul.
Metode penyelesaian klaim lebih sering menggunakan engineering
judgment

THANKS
FOR
LOOK
THIS

Anda mungkin juga menyukai