Anda di halaman 1dari 4

Aditya Fitrianto

1204105010001
Basis Data-Tugas 2

Ringkasan Bab II : Database System Concept and Architecture

Salah satu ciri mendasar dari pendekatan database adalah adanya tingkat abstraksi data.
Abstraksi data secara umum mengacu pada penekanan rincian organisasi data dan
penyimpanan, dan menyoroti fitur penting untuk peningkatan pemahaman data.
Salah satu karakteristik pendekatan database adalah mendukung abstraksi data sehingga
pengguna yang berbeda dapat melihat pada detail tingkat yang diinginkan.
Salah satu bentuk model data, adalah konsep kumpulan data. Ini dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur data dari database. Serta menyediakan sarana yang diperlukan untuk
mencapai abstraksi.
Banyak model data yang dapat dikategorikan sesuai dengan jenis konsep yang digunakan untuk
menggambarkan struktur database, yaitu:
a. High-level(model data konseptual), memberikan konsep yang memebrikan banyak cara bagi
pengguna melihat data.
b. Low-level(model data fisik), memberikan konsep yang menggambarkan detail bagaimana
data disimpan pada media penyimpanan komputer.
Model data konseptual menggunakan konsep-konsep seperti entitas, atribut, dan hubungan. a.
Entitas merupakan objek dunia nyata atau konsep yang dijelaskan dalam database.
b. Atribut mewakili beberapa kepentingan yang lebih lanjut menjelaskan suatu entitas.
c. Hubungan (Relationship) antara dua atau lebih entitas merupakan asosiasi antara entitas.
Representasi yang merepresentasikan data dengan menggunakan struktur record disebut
model data berbasis record.
Standar untuk objek database disebut model objek ODMG(Object Data Management Group)
Model data juga sering digunakan sebagai model konseptual tingkat tinggi, terutama dalam
domain rekayasa perangkat lunak.
Model data fisik menggambarkan bagaimana data disimpan sebagai file dalam komputer
dengan mewakili informasi seperti record format, record orderings, dan jalur akses. Jalur akses
adalah struktur yang membuat pencarian record database lebih efisien.
Dalam setiap model data, adalah penting untuk membedakan antara deskripsi database dan
database itu sendiri.
- Deskripsi database disebut skema database yang ditetapkan selama desain database dan
tidak diharapkan untuk diubah secara berkala.
- Kebanyakan model data yang memiliki konvensi tertentu untuk menampilkan skema sebagai
diagram.
- Skema yang ditampilkan disebut diagram skema.
- Diagram skema hanya menampilkan beberapa aspek dari skema, seperti nama-nama jenis
catatan dan item data, dan beberapa jenis kendala.
- Data dalam database pada saat tertentu dalam waktu disebut database state atau snapshot
Banyak database state dapat dibangun sesuai dengan skema database tertentu.
Setiap kali kita memasukkan atau menghapus record atau mengubah nilai item data dalam
catatan, kita mengubah satu keadaan database ke state bagian lain.
Skema database dan database state harus berbeda.

Aditya Fitrianto
1204105010001
Basis Data-Tugas 2

Setiap mendefinisikan database baru, kita tentukan skema database-nya hanya untuk DBMS
(Database Management System).
DBMS sebagian bertanggung jawab memastikan keadaan bahwa setiap database state dalam
keadaan valid dan memenuhi struktur.
Menentukan skema yang tepat untuk DBMS sangat penting dan skema harus dirancang dengan
sangat hati-hati.
DBMS menyimpan deskripsi dari konstruksi skema dan constrait yang disebut meta-data dalam
katalog DBMS sehingga perangkat lunak DBMS dapat mengacu pada skema ketika diperlukan.
Skema kadang disebut intension dan database state disebut extension dari skema.
Walaupun pada dasarnya skema tidak harus sering diubah, namun tidak jarang skema perlu
perubahan sebagai persyaratan yang memenuhi suatu aplikasi (dikenal dengan evolution
schema).
Tujuan dari three schema architecture adalah memisahkan aplikasi user dari database fisik. Ada
tiga level:
1) Level Internal yang memiliki skema internal, menggambarkan struktur penyimpanan
fisik database. Menggunakan model data fisik dan menjelaskan rincian lengkap
penyimpanan data pada jalur akses(access path) untuk database.
2) Level konseptual yang memiliki skema konseptual, menggambarkan struktur dari
seluruh database untuk kumpulan pengguna. Skema konseptual menyembunyikan
rincian struktur penyimpanan fisik dan berkonsentrasi menggambarkan entitas, tipe
data, relasi, operasi pengguna, dan constraits(kendala).
3) Level eksternal atau level view mencakup sejumlah skema eksternal atau user views.
Menggambarkan bagian dari database tertentu yang menarik user group dan
menyembunyikan sisa database itu dari user group. Masing-masing skema internal
biasanya diimplementasikan menggunakan model data representasional, didasarkan
pada eksternal desain skema dalam model data tingkat tinggi.
Three-schema architecture dapat digunakan untuk lebih menjelaskan konsep dataindependence, dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengubah skema pada satu level
sistem database tanpa perlu mengubah skema berikutnya di level yang lebih tinggi.
Ada dua jenis data independence:
1) Logical data independence adalah kemampuan untuk mengubah skema konseptual
tanpa harus mengubah skema atau aplikasi program eksternal.
2) Physical data independence adalah kemampuan untuk mengubah skema internal tanpa
harus mengubah skema konseptual. Maka, eksternal skema juga tidak perlu berubah
juga.
Bahasa DDL (Data Definition Language) digunakan oleh DBA(database administrator) dan oleh
desainer database untuk mendefinisikan kedua skema (konseptual dan internal).
DBMS memiliki compiler DLL yang berfungsi untuk memproses laporan DDL untuk
mengidentifikasi deskripsi dari konseptual skema dan untuk menyimpan deskripsi skema di
katalog DBMS.
DDL digunakan untuk skema konseptual saja.
Untuk skema internal digunakan bahasa SDL (Storage Definition Language)

Aditya Fitrianto
1204105010001
Basis Data-Tugas 2

Untuk menentukan pandangan user dan pemetaan ke skema konseptual digunakan bahasan
VDL (View Definition Language).
DBMS menyediakan seperangkat operasi atau bahasa yang digunakan untuk manipulasi data
yaitu DML (Data Manipulation Language). Digunakan untuk pengambilan, penyisipan,
penghapusan, dan modifikasi data.
Berikut user-friendly interface yang disediakan oleh DBMS:
- Menu-Based Interfaces for Web Clients or Browsing

Forms-Based Interfaces
Graphical User Interfaces
Natural Language Interfaces
Speech Input and Output.
Interfaces for Parametric Users.

Interfaces for the DBA


Database dan katalog DBMS biasanya disimpan pada disk. Akses ke disk dikendalikan oleh
sistem operasi (OS), dengan cakupan perintah baca/tulis.
Banyak DBMS memiliki modul manajemen buffer sendiri untuk perintah baca tulis, ini
berpengaruh besar terhadap kinerja.
Sebuah higher-level stored data manager module dari DBMS controls access ke informasi DBMS
disimpan dalam disk, baik dalam bagian dari database maupun katalog.
Katalog menyimpan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan oleh modul DBMS, yang
kemudian dapat mencari informasi katalog yang diperlukan.
Runtime Database Processor mengeksekusi hak istimewa perintah, rencana eksekusi query, dan
canned transactions dwngan parameter runtime.
Runtime Database Prosesor menangani aspek transfer data lain, seperti manajemen buffer
dalam memori utama. Bekerja dengan sistem katalog dan akan diupdate dengan statistik. Juga
bekerja dengan stored data manager, yang pada gilirannya menggunakan operasi dasar layanan
sistem untuk melaksanakan tingkat rendah input/output (baca/tulis) operasi antara disk dan
memori utama.
DBMS memiliki database system utilities yang membantu DBA mengelola sistem database.
Berikut jenis dan fungsinya:
1) Loading, digunakan untuk memuat file seperti data yang ada sebagi teks file atau file
sekuensial database.
2) Backup, digunakan untuk membuat salinan cadangan dari database, biasanya dengan
membuang seluruh database ke tape atau media penyimpanan massal lainnya.
Digunakan untuk mengamnalikna database dalam kasus bencana disk yang gagal.
3) Database Storage Reorganization, digunakan untuk membenahi set file database ke
dalam organisasi file yang berbeda, dan membauat ajalur akses baru untuk
meningkakan kinerja.
4) Performance Monitoring, untuk memonitor penggunaan database dan menyediakan
statistik untuk DBA. DBA menggunakan statistik untuk mengambil keputusan untuk
mengatur ulang file atau akan menambah maupun penurunan indeks untuk
meningkatkan kinerja.

Aditya Fitrianto
1204105010001
Basis Data-Tugas 2

Application development environment, contohnya PowerBulider (Sybase) atau


Jbuilder(Borland), menyediakan environment untuk mengembangkan aplikasi database dan
mencakup fasilitas yang membantu dalam banyak aspek sistem database, termasuk desain
database, pengembangan GUI, query dan memperbarui pengembangan program aplikasi.
Client/Server Architecture dikembangkan untuk menangani lingkungan komputasi dimana
sejumlah besar PC, workstation, file selver, printer, data server dasar, server web, server e-mail,
dan perangkat lunak dan peralatan lainnya terhubung melalui jaringan.
Beberapa kriteria yang biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan DBMS.
1. Model data yang didasarkan DBMS. Model data utama yang digunakan saat ini adala
model data relasional.
2. Kriteria kedua digunakan untuk mengklasifikasikan DBMS adalah jumlah pengguna
yang didukung oleh sistem. Sistem single user hanya mendukung satu pengguna pada
satu waktu dan sebagian besar digunakan dengan PC. Sistem multiuser meliputi
sebagian besal DBMS, mendukung bersamaan beberapa pengguna.
3. Kriteria ketiga adalah jumlah situs dimana database didistribusikan.
4. Kriteria keempat adalah biaya. Sulit untuk mengusulkan klasifikasi DBMSs berdasarkan
biaya. Hari ini kita memiliki open source (gratis) produk DBMS seperti MySQL dan
PostgreSQL yang didukung oleh vendor pihak ketiga dengan layanan tambahan.
Model hirarkis merupakan data struktur pohon hirarkis, setiap hirarki mewakili sejumlah
catatan terkait. Tidak ada bahasa standar untuk model hirarki.

Anda mungkin juga menyukai