Anda di halaman 1dari 12

Studi kasus : Kabupaten Pesisir Selatan,

Provinsi Sumatera Barat

Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu dari 19 kabupaten / kota di Propinsi
Sumatra Barat, dengan luas wilayah 5.749,89 Km2.Wilayah Kabupaten Pesisir
Selatan terletak di bagian selatan Propinsi SumatraBarat, memanjang dari utara ke
selatan dengan Panjang garis pantai 234 Km. Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah
utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan
Propinsi Jambi, sebetah selatan dengan Propinsi Bengkulu dan sebelah barat
dengan Samudera Indonesia. Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2008
berjumlah 433.181 jiwa (213.462 jiwa laki-laki dan 219.719 jiwa perempuan). Terdiri
dengan jumlah KK 97.978 dan 30.649KK adalah penduduk miskin (50%).
Dibandingkan pada tahun 2007 jumlah KK miskin di Kab. Pesisir Selatan tahun 2008
terjadi penurunan sebesar 16 %. Dengan laju Pertembuhan penduduk sebesar 1,29
% pertahun. Wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 15 kecamatan
(pemekaran 3 kecamatan, 16 Juli 2012) dan 182 nagari (pemekaran Nagari tahun
2011). Sebagian besar penduduk Pesisir Selatan bergantung pada sektor pertanian
tanaman pangan, perikanan dan perdagangan. Sementara sumber daya potensial
lainnya adalah pertambangan, perkebunan dan pariwisata.

Jumlah Penduduk :
213.462 jiwa laki-laki dan
219.719 jiwa perempuan

Luas Wilayah
5.749,89 Km2
Letak Geografis
0.000 59' - 20 28,6' LS
1010 01" - 1010 30" BT
70,54% hutan lebat dan 13,37%
hutan belukar, lahan sawah
6,07%, perkebunan 2,30% dan
sisanya adalah perkampungan,
kebun campuran dan kebun
rakyat lainnya.

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki topografi wilayah


berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar 0-1000 m
dari permukaan laut, memiliki 57 buah pulau serta
dialiri sebanyak 18 sungai dengan 11 sungai besar dan
7 sungai kecil. Secara umum Kabupaten Pesisir Selatan
beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara
230 C hingga 320 C disiang hari dan 20 C 280 C
dimalam hari dengan curah hujan rata-rata 224.63 mm
perbulan.
Kodisi permukaan lahan Kabupaten Pesisir Selatan
dewasa ini adalah sebagian besar lahan hutan yaitu
70,54% hutan lebat dan 13,37% hutan belukar, lahan
sawah 6,07%, perkebunan 2,30% dan sisanya adalah
perkampungan, kebun campuran dan kebun rakyat
lainnya.

Studi kasus : Kabupaten Pesisir Selatan,


Provinsi Sumatera Barat

minat masyarakat petani bertanam kelapa sawit. Sebagian besar kelapa


sawit rakyat ditampung di pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) milik
PT Inkasi Raya di Muaro Sakai Kecamatan Pancung Soal dan sebagian
kecil dijual ke luar daerah. Menyoal potensi pengembangan lahan untuk
perkebunan rakyat, Kusnadi menyatakan masih ada sekitar 4.411 hektar
lebih lahan yang berpotensi dan saat ini masih belum tergarap alias lahan
tidur karena dari 24.729 hektar potensi lahan, termanfaatkan baru
20.318 hektar. Dikatakan dari luas yang sudah ditanami tersebut, 11.889
hektar sudah menghasilkan, 8.372 hektar belum menghasilkan dan 57
hektar lahan merupakan tanaman rusak dan butuh peremajaan. Tingkat
produktifitas menurutnya mencapai 21.232 ton dengan produksi ratarata per hektar sebesar 1,79 ton.
Potensi Perkebunan
Kelapa Sawit
Karet
Potensi Lain
Total Luas

Luas (Ha)
20.318
12.539
21.185
54.042

Terdapat

4.650 Ha lahan untuk perusahaan


KelapaSawit yang akan dibuka.
Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009 Sebesar
377.864 Ton, Perkebunan Negara 2009 Sebesar
18.904 Ton, Perkebunan Swasta 2009 Sebesar
470.970 Ton, Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat
Sebesar 371.183 Ton (Angka Sementara 2010),
Perkebunan Negara Sebesar 18,670 Ton (Angka
Sementara 2010), Perkebunan Swasta Sebesar
462.189 Ton (Angka Sementara 2010).

Sumber Data:
Statistik Perkebunan Indonesia 2009 - 2011
Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan

Konflik tapal batas Kabupaten Mukomuko,


Bengkulu, dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera
Barat, diduga sarat kepentingan politis. Sebab,
masyarakat di kedua daerah tak terlalu
mempersoalkan tapal batas ini. Konflik tapal batas
itu berlarut-larut karena melibatkan kepentingan
perkebunan sawit swasta. Yang berkonflik itu
masyarakat Desa Tanjung Mulya dengan
perkebunan sawit PT Rimba Usaha Kencana. Dalam
situasi tersebut, Kabupaten Pesisir Selatan yang
telah memberi hak guna usaha merasa
berkepentingan dengan perkebunan itu. Begitu
juga dengan Kabupaten Mukomuko.

Anda mungkin juga menyukai