Case Jiwa
Case Jiwa
2010.061.102
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial)
: Ny.R
Umur
: 43 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Tidak bekerja
I. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Alloanamnesis
:-
A. KELUHAN UTAMA:
Pasien dibawa oleh keluarga pasien karena :
1. Sering berbicara sendiri
2. Isi pembicaraan tidak sesuai kenyataan
3. Gangguan emosi
4. Gerakan-gerakan tangan yang tidak disadari
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
sehingga hal tersebut membuat pasien marah dan mengamuk. Bila pasien
mengamuk, dia akan berbicara memakai kata-kata yang kasar dan menghina orang
sekitarnya, pasien dapat menjadi tenang kembali apabila diberi makanan. Menurut
pengakuan keluarga, pasien dapat menghabiskan 1 bakul nasi sendirian sekali
makan, dan merasa tetap lapar.
Pasien mengatakan terkadang ia merasakan gatal di kulitnya, yang dirasakan
hilang timbul sejak dua minggu terakhir. Pasien juga sering berbicara sendiri
namun ia menyangkal mendengar suara bisikan atau suara di telinganya. Menurut
pengakuan keluarga pasien sering menggerakkan tangan dengan gerakan aneh
berulang-ulang, namun pasien tidak sadar bila ditanya.
Pasien mengatakan bahwa saat ini ia sedang tinggal menumpang dengan orang
yang tidak dikenalnya dan tinggal bersama 4 atau 5 orang lain dan penghuni
rumah tersebut tidak menentu setiap hari. Ia mengatakan bahwa saat ini dia
tinggal di kos. Ia juga mengatakan bahwa sebelumnya ia tinggal di sukabumi lalu
dibawa pindah ke tempat yang sekarang di Tebet, padahal pada kenyataannya
pasien hanya tinggal bertiga dengan ayah dan ibu, dan pasien tidak pernah tinggal
di luar rumahnya yang sekarang.
Pasien sempat mengalami kesulitan untuk tidur, namun sejak 3 tahun yang lalu
sudah mengkonsumsi obat yang selalu diberikan bapaknya yaitu CPZ sehingga
pasien mengatakan dia sangat sering merasa mengantuk.
Pasien mengatakan pula bahwa ia mempunyai 2 anak, yang seorang sudah
meninggal saat masih bayi karena penyakit kuning (pasien tidak dapat
menyebutkan kapan kejadian tersebut), dan yang seorang masih berada di tingkat
SD, dan kegiatan keseharian pasien adalah mengurus anaknya yang masih sekolah
tersebut dengan terkadang ke kuburan anaknya yang pertama. Padahal, anak yang
masih SD itu adalah anak dari kakak pasien.
Pasien mengatakan bahwa ia sudah menikah sejak lama (pasien juga tidak
dapat menyebutkan waktunya), dan suami pasien sudah meninggal beberapa tahun
yang lalu karena penyakit paru-paru. Suami pasien meninggal saat pasien sedang
hamil. Sedangkan anak pasien meninggal saat berusia 3 bulan. Menurut
keluarganya, 2 tahun sejak ditinggalkan suami dan anaknya, emosi pasien menjadi
lebih labil dan susah tidur serta menjadi sering marah.
Pasien mengatakan beberapa tahun yang lalu dia masih bekerja kemudian
entah kenapa dia dikeluarkan dari pekerjaannya, sehingga saat ini pasien tidak
mempunyai kerjaan dan hanya di rumah saja.
Pasien menyatakan bahwa ia merasa nyaman dan merasa tidak mempunyai
beban pikiran apapun. Keluarga pasien juga tampak tidak terlalu mempedulikan
pasien dan hanya rutin memberikan CPZ supaya pasien tertidur dan tidak
mengamuk.
Pada saat wawancara, pandangan pasien sering tidak fokus, dan ada beberapa
pertanyaan yang jawabannya kurang nyambung dan pasien hanya menjawab
berputar-putar, atau pasien hanya tertawa tanpa jawaban. Pasien juga sering
menggerakkan tangan tanpa ia sadari.
mengatakan
tidak
pernah
dirawat
di
rumah
sakit
Riwayat pendidikan :
Pasien mengaku pendidikan terakhirnya adalah SD, kemudian
dilanjutkan dengan kursus seperti memasak dan menjahit
Riwayat pekerjaan :
Pasien pernah bekerja di pabrik benang namun sudah dikeluarkan
sejak 2008
Riwayat perkawinan :
Pasien pernah menikah 1x dan suami pasien meninggal pada tahun
2006
Pasien memiliki 1 orang anak dari perkawinan tersebut namun
meninggal pada tahun 2007 pada usia 3 bulan
D. RIWAYAT KELUARGA
Silsilah keluarga:
Pasien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara
Menurut pengakuan ibu RT, kakak pertama pasien memiliki gangguan jiwa namun
sekarang sudah meninggal.
Menurut pengakuan bapak pasien, 3 saudara sepupu pasien dari keluarga ibunya
mengalami gangguan jiwa.
Sikap keluarga
Menurut pengakuan ayah dan ibunya, mereka tetap menerima dan merawat.
Namun dari hasil pengamatan, ayah pasien tampak sering memarahi pasien dan hanya
terus memberikan CPZ supaya pasien tenang dan tidak mengamuk terutama saat
malam. Sedangkan ibu pasien lebih sabar dalam merawat namun agak cenderung
takut terhadap ayah.
keluarga pasien kurang mendukung untuk pengobatan pasien, karena ayah
pasien merasa anaknya tidak ada gangguan dan yang penting pasien tenang dan tidak
mengganggu
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Pasien perempuan, berpakaian sesuai usia, cara berpakaian rapi dan serasi,
kebersihan diri pasien lumayan terjaga
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/ neurologik : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : disorientasi waktu dan orang
c. Perilaku dan aktivitas psikomotor:
a. Gerakan involunter (+) stereotipik
b. Pasien terkadang tampak berbicara sendiri
3. Sikap terhadap pemeriksa :
Pasien bersikap kooperatif. Kontak mata ada.
4. Pembicaraan :
a. Cara berbicara : spontan dan volume suara keras
b. Gangguan berbicara : tidak ada
c. Hendaya bahasa : tidak ada
6
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi
i.
ii.
visual
iv.
v.
taktil
vi.
: tidak ada
D. PIKIRAN
1. Arus pikir
Produktivitas
: cukup
Kontinuitas
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
Waham
mana pasien merasa dia sering dikatain gila oleh orang sekitar
Ide bunuh diri
: tidak ditemukan
Ide membunuh
: tidak ditemukan
2. Orientasi
a. Waktu
: terganggu
: tidak terganggu
: terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
lumayan baik
F. PENGENDALIAN IMPULS
Tidak terganggu (pasien mampu mengendalikan diri dengan baik pada saat
wawancara)
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : terganggu
Pasien tidak menyadari dampak dari perilakunya terhadap lingkungan
sekitar.
H. TILIKAN
Pasien tidak merasa bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa (derajat 1)
: tampak tenang
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Tekanan darah
: 100/80 mmHg
4. Nadi
: 80 x/menit
5. Suhu badan
: 36: C
6. Frekuensi pernapasan
: 18 x/menit
7. Bentuk tubuh
: normal
8. Sistem kardiovaskular
Inspeksi
: tidak diperiksa
Palpasi
: tidak diperiksa
Perkusi
: tidak diperiksa
Auskultasi
9. Sistem respiratorius
Inpeksi
: tidak diperiksa
Palpasi
: tidak diperiksa
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
: tampak cembung
Palpasi
Perkusi
: tidak diperiksa
Auskultasi
: bising usus +
: tidak diperiksa
A. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII)
Saraf kranial I
: baik, +/+
Saraf kranial II
Saraf kranial V
: motorik +/+
sensorik (rangsang raba dan nyeri) +/+
: keseimbangan baik
dapat mendengar gesekan jari +/+
Saraf kranial IX - X
: refleks menelan +
Saraf kranial XI
: tidak ditemukan
3. Mata
Gerakan
Bentuk pupil
Reaksi cahaya
: +/+
4. Motorik
Tonus
: Normotonus
Koordinasi
: Baik
Turgor
: kurang
10
7. Fungsi luhur
8. Gangguan khusus
: tidak ditemukan
baik
2. Derajat kesadaran neurologik
: compos mentis
3. Kesadaran psikiatrik
: kooperatif
6. Pembicaraan
8. Gangguan persepsi
: halusinasi visual
9. Arus pikiran
: normal
11. Konsentrasi
: tidak terganggu
12. Orientasi
: tidak terganggu
b. Jangka pendek
: tidak terganggu
c. Segera
: tidak terganggu
: terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
: terganggu
18. Tilikan
: derajat 1
12
GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
a. Aksis I
b. Aksis II
c. Aksis III
: tidak ada
d. Aksis IV
: GAF 30-21
VI. PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: bonam
Quo ad Functionam
: dubia
Quo ad Sanationam
: malam
Tilikan 1
VII.
TERAPI
A. Farmakoterapi
1. Haloperidol
13
Tujuan :
C. Sosioterapi
-
Tujuan :
D.
15
: Pasien ( ibu R)
: ooo..saya R
: Bu R enaknya saya panggil apa ini? pak R, atau pak saja atau apa?apa nih?
: wah gatau deh dok..tuh kan si kakek yang bawa aku kesini katanya mau berobat
: iya bu. kakek yang mana bu?yang tadi? Bukannya itu bapak ibu?
: (diam sebentar) aahh bukan dok..saya mah tinggal ama kakek ama nenek..tapi tu
ga ada hubungan keluarga. Cuma kan ya mereka uda tua jadi aku panggilnya kakek ama
nenek aja sih.
D
: ya pokoknya bisa deh dok. Kan aku tinggal di kos-kosan. Tu rumah yang dokter
datengin tu kos. Aku tinggal ama banyak orang. Tapi aku ga kenal itu sapa. Aku cuma
kenalnya ama kakek ama nenek yang tiap hari ngurusin aku. Dikasi makan juga. Kalo yang
lain aku ga kenal sama skali. Suka ganti- ganti si orangnya ya aku bingung. (berbicara sambil
menggerakkan tangannya)
D
: Ya tahu aku kan tinggal di daerah Tebet. Cuma emang aku dulu pernah tinggal di
: ya dok.. suami aku udah meninggal dok kena paru-paru katanya sakitnya itu. Gatau
: ada. Anak aku ada 2. Yang satu udah meninggal pas bayi umur 3 bulan yang satu
lagi uda sekolah. SD dok. Pinter dok anak aku yang satu itu.
D
: kapan yah meninggalnya..lupa dok..tapi pas dia umur 3 bulan kata dokter kena
: oo..yah bapak meninggal dulu dok..bapak meninggal pas aku lagi hamil tuh.
sendiri)
D
:nggak
: hmmm..yahhh baik sih dok.Cuma kadang-kadang suka ngeselin. Pada suka ngatain
aku gila. Ya aku jadi kesel dok. Jadi marah. (sambil menggerak-gerakkan tangannya lagi)
D
: yakin bu dikata-katain? Ato ga ada orangnya yang bilang gitu tapi ibu ngedenger?
: nggak dok.aku yakin banget tu tetangga pada ngomongin aku. Ya sekarang aja lagi
: ibu itu tangannya kalo boleh kami tahu kenapa ya suka digerakkan gt?
: bu R pernah dengar suara-suara orang berbisik ato ribut banget ga di kepala ibu?
: ya ndak dok. Kan aku nyenyak banget kalo tidur. Malem suka dikasi obat ama
kakek gatau obat apa. Tapi jadi nyenyak ama aku dikasi duit ama kakek. Lat nih duit aku
banyak banget (sambil nunjukin uang kertas mainan)
D
: wah banyak sekali uang ibu ya. Bisa dihitung tuh bu berapa lembar semuanya?
: yaiya dok buat aku beliin makanan buat anak. Buat belanja di pasar.
: yahh..hehe..gitu de dok..
: puskesmas tebet
: sejak kapan?
: ya nonton. Urus ana aku yang udah SD tuh. Bantuin nenek masak
: sakit apa?
: ya sakit yang sampe dirawat gitu, atau pernah sakit yang berat gitu?
: ga ada
: banyak temennya?
: gitu lah
: yahh......gitu dok. Dulu aku sekolah Cuma ampe SD terus aku ikut kursus ini itu
: oh iya iya bu. Pernah merasa pikiran ibu dipengaruhi pikiran orang lain ga?
: Anjing,kucing, cacing.
: Berapa 100-7?
: dikurangi 7 lagi?
: ga ngapain ya Cuma kayak biasa aja nyiapin makanan buat anak dok. Ini aku mau
: Kalau begitu udah dulu deh ngobrol-ngobrolnya. Lain kali lagi ya, bu kita lanjutin.
: Iya, dok.
: Sama-sama, dok.
19