Anda di halaman 1dari 41

Pembimbing : dr. Andy Setiawan, Sp.

A
Edward Indra Go (2009-061-314)
Tirta Kumalasari (2010-061-057)
Fanny KamarudiyLay (2010-061-047)
Yohanes Krisna Suryanata (2010-061-051)

Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Usia

Berat badan
Panjang badan
Masuk RS tanggal

: An. B
: perempuan
: 8 bulan
: 6,55 kg (BB ideal: 8 kg)
: 72 cm (PB ideal: 70 cm)
: 25 Maret 2011

Anamnesis (alloanamnesis)
Keluhan utama : mencret 5 jam SMRS
Keluhan tambahan : muntah dan demam

Riwayat penyakit sekarang


1 hari SMRS pasien muntah, menurut ibu pasien,

muntah sebanyak 20x, berisi makanan/minuman,


tidak menyemprot, tidak terdapat darah.
Sebelum muntah pasien diberi makan bubur santan +
sayuran yang dibeli dari pedagang.
Setelah muntah, ibu pasien hanya memberikan
minum air putih kepada pasien.

1 hari SMRS, pasien demam, demam mendadak, suhu

tubuh pada saat itu tidak diukur. Menurut ibu pasien


demamnya sumeng2.
Pasien lalu dibawa ke IGD RS Atma Jaya. Di IGD RS
Atma Jaya pasien diukur suhunya 38oC. Pasien
pulang ke rumah dengan mendapat obat = syrp
Vometa, Syrp Sanmol, LactoB dan renalite.
Menurut ibu pasien, setelah meminum obat2 tersebut,
tidak ada perbaikan pada pasien.

5 jam SMRS pasien mengalami mencret sebanyak 8x,

warna kuning, konsistensi cair>ampas, berbau amis,


tidak terdapat darah dan lendir.
Anak menjadi lemas, lebih rewel dan tidak bisa tidur
Akhirnya ibu pasien membawa pasien ke IGD RS Atma
Jaya lalu dirawat inap.

1 HARI

15 jam

5 jam

Muntah 10x, berisi makanan/minuman, tidak


menyemprot, tidak ada darah
Hanya diberikan air putih di rumah

Muntah (+), demam, mendadak, tidak diukur,


Pasien dibawa ke UGD RSAJ suhu = 38oCpasien
pulang mendapat obat

Muntah (+), demam (+), minum obat tidak membaik


Diare 8x, cair, warna kuning, bau amis, cair>ampas,
tidak terdapat darah maupun lendir.
Anak menjadi lemas, lebih rewel, tidak bisa tidur

Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya

Riwayat Kehamilan
ANC dilakukan di RS Atma Jaya
Penyulit selama kehamilan tidak ada
Hanya meminum vitamin pada saat hamil

Riwayat Kelahiran
Penolong persalinan
Proses persalinan
Masa gestasi
Berat badan lahir
Panjang badan lahir

: dokter
: spontan
pervaginam
: 37-38 minggu
: 2790 gram
: 47 cm

Status Perkembangan
Tengkurap
Mencoba duduk, merangkak
Memegang sendok garpu, mencoba makan sendiri

Mengucapkan mama-papa
Merespon jika dipanggil namanya
Kesimpulan : status perkembangan baik

Riwayat makanan
Menurut ibu pasien, pada usia 7 bulan pasien minum

ASI + susu formula (susu lactogen, 1 botol/hari) +


bubur nasi

Riwayat imunisasi
BCG
Polio
HB

DPT
Campak

: (+), scar (+)


: (+) 1x
: (+)
: (-)
: (-)

Kesimpulan : status imunisasi belum lengkap

Riwayat penyakit keluarga


AYAH

IBU

Nama

Tn. A

Ny. R

Usia

35 tahun

27 tahun

Agama

Islam

Islam

Suku

Jawa

Jawa

Pendidikan

SMP

SMP

Pekerjaan

Buruh

Ibu rumah tangga

Status kesehatan

Baik

Baik

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Suhu

Laju nadi
Laju napas

: tampak sakit sedang


: compos mentis
: 37,6o C (N: 36,5 37,5)
: 100x/menit (N: 80-120)
: 36x/menit (N: 25-40)

Panjang badan
Berat badan
WFA

HFA
WFH

: 72 cm
: 6,55 kg
: 73 %
: 102 %
: 72 %

Kesimpulan : status gizi kurang

Pemeriksaan fisik
Kepala

Mata

Hidung
Telinga
Mulut
Leher

: normocephali, deformitas (-),


ubun- ubun besar datar
: kelopak mata cekung, sklera
tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis, air mata -/-,
pupil isokor, diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya +/+
: septum nasi di tengah, sekret -/: membrana timpani intak, sekret -/: mukosa oral basah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1/T1
: kelenjar getah bening tidak teraba
membesar

Thoraks
Paru

: I : simetris dalam keadaan statis dan dinamis


P: pengembangan kedua paru simetris, stern
fremitus kanan=kiri
A: suara napas vesikular, wheezing -/-,
ronki -/ jantung: I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis tidak teraba
A: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-),
murmur (-)
Abdomen: I: cembung
P: supel, tidak ada pembesaran hepar maupun
lien
A : bising usus (+), 6-8x per menit

Ekstremitas
Kulit
Alat kelamin

: akral hangat, CRT< 2 detik


: turgor kulit baik
: perianal rash (+)

Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran
Motorik
Rangsal meningeal

Refleks fisiologis
Refleks patologis

: compos mentis
: kekuatan motorik 5/5
: (-)
: (+)
: (-)

Nervus kranialis
NI
N II
N III, IV, VI
NV
N VII
N VIII
N IX,X

N XI
N XII

= sulit dinilai
= sulit dinilai
= gerakan bola mata ke segala arah
baik, simetris, refleks cahaya +/+
= sulit dinilai
= kesan baik, wajah simetris
= kesan baik
= bisa menelan, refleks muntah +,
uvula di tengah
= sulit dinilai
= lidah simetris

Resume
Pasien anak perempuan, usia 8 bulan, datang dengan

keluhan utama mencret sejak 5 jam SMRS, mencret


dengan warna kuning, sebanyak 8x, cair>ampas, bau
amis, lendir (-), darah (-).
Keluhan ini disertai dengan muntah dan demam (1
hari SMRS). Muntah sebanyak 20x berisi
makanan/minuman, tidak menyemprot, darah (-).
Demam muncul mendadak, suhu tidak diukur

Resume
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat keluarga : Riwayat kehamilan dan persalinan : baik

Status gizi : kurang


Riwayat perkembangan : baik
Riwayat imunisasi : belum lengkap
Riwayat makanan : ASI + susu formula + bubur nasi

Resume
Keadaan umum
Kesadaran
Suhu

laju nadi
Laju napas

: tampak sakit sedang


: compos mentis
: 37,6o C
: 100x/menit
: 40x/menit

Mata : kelopak mata cekung, air mata -/-, perianal rash

(+)

Diagnosis
Diagnosis kerja :

Anak perempuan usia 8 bulan dengan BB= 6,55 kg,


PB=72 cm, dengan diagnosis kerja diare akut e.c virus
dengan dehidrasi ringan, status gizi kurang, status
imunisasi belum lengkap, status tumbuh kembang
sesuai
Diagnosis banding
: diare akut e.c bakteri

Saran pemeriksaan penunjang


Darah rutin
Diff count
Feses lengkap

Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Diff count
0/0/3/45/48/4

: 10,5 (N: 9 14)


: 36% (N: 33 42)
: 6 ribu ( N: 6000-15000)
: 266 ribu (N: 150000-400000)

Feses lengkap
Makroskopis

Konsistensi : lembek
Warna : kuning
Lendir : (-)
Darah : (-)
pH : asam
Bau : asam

Mikroskopis

Eritrosit : (-)
Leukosit : 0-1
Amoena coli : (-)
telur cacing : (-)
Jamur : (-)

Tatalaksana
Rawat dalam bangsal

Diet 500 kkal dibagi menjadi 2x bubur nasi+snack (50%

RDA)
IVFD D5 1/4S 650ml/24jam +KCl 10meq/kolf (100%
maintenance)
Parasetamol (Sanmol drop 100mg/dL) diberikan 0,8 ml jika
suhu >37,8oC dapat diulang tiap 4 jam jika masih demam
Renalite 65 ml (10 ml/kg BB) setiap BAB cair/muntah
Lacto B 2x1 sach po
Zinc kid 1x10 mg po
Pantau TTV per 2 jam
UMU balance per 6 jam

Follow up hari II
S:
demam tidak ada (selama 24 jam masa rawat)
Mencret (+) 2x warna kuning, ampas>cair, bau khas feses,

darah (-), lendir (-)


Muntah 2x setelah diberikan renalite

O:

Keadaan umum : tampak sakit ringan


Kesadaran ; compos mentis
Suhu : 37oC (36,7 37,3oC)
Laju nadi : 90x/menit (90-100)
Laju napas : 45x/menit (40-50x/menit)

A : Anak perempuan usia 8 bulan dengan BB= 6,55 kg,

PB=72 cm, hari sakit ke-3 hari rawat ke-2, dengan diagnosis
kerja diare akut e.c virus dengan riwayat dehidrasi ringan
sudah terkoreksi, status gizi baik, status imunisasi belum
lengkap, status tumbuh kembang sesuai.

P:
Pasien boleh pulang
Obat pulang :

Renalite
Lacto B 2x1 sach po (sampai 5 hari)
Zinc kid 1x10 mg (sampai 10 hari)

Edukasi tanda-tanda dehidrasi & bertambah buruknya

penyakit
Kontrol ke poli bagian anak RSAJ

Diare Cair Akut


Diare cair akut= buang air besar lembek atau cair

bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih


dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam
dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Penyebab utama/tersering infeksi rotavirus (2080% penyebab diare pada anak di dunia)
Penyebab lain gangguan absorpsi (malabsorpsi),
alergi
makanan,
keracunan
makanan,
imunodefisiensi.

Virus seperti rotavirus menginvasi dan berkembang

biak di dalam epitel vili usus halus, menyebabkan


kerusakan sel epitel dan pemendekan vili. Hilangnya
sel-sel vili yang secara normal mempunyai fungsi
absorbsi dan penggantian sementara oleh sel epitel
berbentuk kripta yang belum matang, menyebabkan
malabsorpsi, sekresi air dan elektrolit oleh sel kripta
imatur dan defek transport akibat efek toksin protein
virus tinja berbentuk cair, tidak didapatkan darah
Penyembuhan vili mengalami regenerasi dan epitel
vili menjadi matang.

Diagnosis
Persistensinya
Etiologi
Derajat dehidrasi

UKK-gastro-hepatologi

General approach to children with


acute diarrhea
Gastrointestinal tract

Extraintestinal infection

Diarrhea

Related to bacterial enteric


pathogen
Vulvovaginitis
Urinary tract infection
Endocarditis
Osteomyelitis
Meningitis
Pneumonia
Hepatitis
Peritonitis
Chorioamnionitis
Soft tissue infection
Septic trombophlebitis

Abdominal cramps
Vomiting

Main objectives in the approach to a child with acute


diarrhea =
Asses the degree of dehydration and provide fluid and
electrolyte replacement
Prevent spread of the enteropathogen
In select episodes determine the etiologic agent and
provide specific therapy if indicated.
Information about oral intake, frequency and volume

of stool output, general appearance and activity, and


frequency of urination must be obtained

Recent travel to diarrhea endemic area


Use of antimicrobial agents

Exposure to contacts with similar symptoms


Intake of seafood, unwashed vegetable, unpasteurized

milk, contamined water and uncooked meat.


The duration and severity of diarrhea, stool
consistency, presence of mucus and blood, and other
symptoms (fever, vomit, seizure)

Fever suggestive to inflamatory process, also occur as a

result of dehydration
Vomiting suggests organisms that infect the upper
instestine.
Tenesmus may occur in the lower abdomen and
rectum

Examination of stool
Examined for mucus, blood, and leukocytes if

presence indicates colitis


Fecal leukocytes response to bacteria invade the
colonic mucosa.

Tatalaksana
Rehidrasi
Dukungan nutrisi
Suplementasi zinc

Antibiotik selektif
Edukasi orang tua

UKK gastro-hepatologi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai