Gambar 3.2
Gambaran sifat optik isotrop
pada kristal isometrik dan
anisotropik pada kristal ortorombik
Gambar 3.3
Bidang (001) yang isotrop dan (010) yang anisotrop pada kristal
tetragonal
Gambar 3.4
3.1.2 Kilap
Kilap adalah sifat optik yang erat hubungannya
dengan pemantulan dan pembiasan. Dikenal 2 kelas
kilap utama, yaitu :
1. Kilap metal atau logam, dan
2. Kilap non-metal atau non-logam.
Batas yang nyata antara kedua kelas kilap, sukar untuk ditentukan ; dan mineral-mineral yang kilapnya terletak di antara kedua kelas kilap itu dikatagorikan berkilap sub-metal.
Pyrite (FeS)
Gold
All Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Hematite
http://www.irocks.com/render.html?species=Hematite&page=25
Cuprite
http://www.crystalsrocksandgems.com/Healing_Crystals/Cuprite.html
Cinnabar
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Cinnabar_on_Dolomite.jpg
Aragonite
Barite
Quartz
Calcite
All Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
2. Kilap adamantin
# Kilap yang sangat terang, khas pada intan.
# Ada pada mineral yang berindeks bias terletak di
antara 1,9 2,6, seperti pada zirkon (n = 1,92
1,96) ; kasiterit (n = 1,99 2,09) ; belerang (n = 2,4).
# Bila berkombinasi dengan kuning, atau coklat,
terbentuklah kilap damar atau resin.
Diamond
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Zirkon
http://www.smartminerals.com/norvegia/Norway_Mineralogicaltrip.htm
Kilap dan indeks bias sangat menentukan apakah batupermata berkilau atau tidak. Makin tinggi
indeks bias, makin berkilau dan indah batupermata
itu. Misalnya ametis atau kecubung kasian, meskipun
bersifat transparan dan berwarna baik, ternyata masih kurang berkilau daripada intan, atau zirkon. Hal
ini disebabkan kuarsa mempunyai indeks bias <<
daripada indeks bias intan, atau zirkon.
http://nextbigfuture.com/2012/06/theoretical-m-carbonmatched-to.html
http://www.bernardine.com/gemstones/chalcedony.htm
2. Mineral-mineral alokhromatik :
Mineral yang memperlihatkan warna yang dapat
berubah-ubah.
Warna mineral yang berhubungan langsung
dengan komposisi, dikarakteristik oleh unsur-unsur
Ti, V, Cr, Mn, Fe, Ni, Co, dan Cu.
Ion-ion atau kelompok ion yang dapat menimbulkan warna khas pada mineral disebut khromofor.
Contoh : ion-ion Cu2 yang terhidrasi, adalah khromofor dalam mineral tembaga sekunder yang berwarna hijau (malakhit) dan biru (azurit) ; ion-ion Cr3
adalah khromofor dalam garnet hijau uvarovit, muskovit hijau, dan zamrud.
Banyak mineral-mineral tak-berwarna memperlihatkan warna yang kuat karena adanya pengotoran,
baik oleh ion-ion asing, atau butiran mineral halus.
Contoh : warna pada ametis atau kecubung kasian,
dan kuarsa ros, disebabkan oleh sedikit Ti, atau Mn ;
warna merah pada feldspar karena adanya hematit
yang sangat halus di dalamnya.
Amethyst
All Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Rose Quartz
Ada juga warna mineral yang bersifat pseudokhromatik, yaitu warna yang bukan warna sebenarnya (warna palsu). Warna yang timbul karena efek
fisik saja. Contoh : warna cemerlang pada opal, ternyata dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasan
cahaya dari lapisan-lapisan yang terdapat di dalam
mineral, yang indeks biasnya berbeda. Selain itu
dapat juga karena pemantulan dari inklusi halus
suatu mineral lain (biasanya ilmenit).
Opal
Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Bornite
http://www.sandiespsychicstones.com/store_stonespage04.html
3.1.4 Luminesensi
Luminesensi ialah gejala emisi cahaya yang
dihasilkan oleh semua proses, kecuali pemijaran.
Peristiwa ini umumnya karena penyinaran, biasanya
oleh sinar ultraviolet.
Fluoresensi adalah emisi cahaya pada saat yang
bersamaan dengan penyinaran. Gejala ini diperlihatkan oleh fluorit (CaF2).
Fluorit (CaF2).
All Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
yang
disebabkan
peremukan,
Gejala
ini
diperlihatkan
oleh
Fosforesensi
dengan :
W1 = berat fragmen di udara,
W2 = berat fragmen dalam cairan,
L = BJ cairan (biasanya air),
G = BJ fragmen.
Agar penentuan BJ langsung dan cepat, digunakan alat Timbangan BJ Kraus-Jolly (Gambar 3.5),
atau Timbangan BJ Berman (Gambar 3.6).
Misalnya :
Dari suatu vein diambil sampel yang terdiri atas x%
berat kuarsa (G = 2,65) dan (100 x)% berat pirit (G =
5,01) ; BJ sampel = 3,8. Persentase kuarsa dan pirit
dapat dihitung sbb :
----------------------------------------------------------------------------------M (% berat)
G
V
----------------------------------------------------------------------------------Pirit
100 x
5,01
(100 x)/5,01
Kuarsa
x
2,65
x/2,65
Sampel vein
100
3,8
100/3,8
----------------------------------------------------------------------------------(100 x)/5,01 + (x/2,65) = 100/3,8
;
x = 35,8%
Berdasarkan sifat magnetnya, maka mineralmineral dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Diamagnetit, yaitu mineral-mineral yang ditolak
magnet.
2. Paramagnetit, yaitu mineral-mineral yang dapat
ditarik oleh suatu magnet.
Mineral yang mengandung besi akan bersifat paramagnetit, tetapi ada juga mineral yang tidak
mengandung besi bersifat paramagnetit, yaitu beril
(beryl, Be3Al2Si6O18).
Sifat magnet pada mineral dapat digunakan dalam pemisahan mineral, yaitu memisahkan suatu
konsentrasi murni dari campuran mineral-mineral lainnya. Alat yang digunakan ialah elektromagnet
yang menghasilkan medan magnet berintensitas
tinggi. Selain itu, sifat ini dipakai juga dalam eksplorasi geofisika, yaitu dengan menggunakan magnetometer.
Pada beberapa mineral non-konduktor, sifat listriknya dapat dibangkitkan dengan jalan mengubah
temperatur, dan mineral yang seperti ini disebut
mineral piroelektrik (pyroelectric) ; atau dengan
mengubah tekanan, dan mineral yang bersifat seperti
ini disebut mineral piezoelektrik (piezoelectric). Contoh mineral piroelektrik : turmalin [tourmaline,
Na(Mg,Fe)3Al6(BO3)3(Si6O18)(OH)4],
piezoelektrik adalah kuarsa (SiO2).
dan
mineral
mineral
sulfida
umumnya
bersifat
liofob,
Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O,
Monasit,
(Ce,La,Y,Th)PO4 ,
Torit,
ThSiO4 , dan
Uraninit,
UO2.
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Giant Quartz
Pyritized Ammonite
All Images from
https://www.facebook.com/AmazingGeologist?ref=stream&hc_location=stream
Gastropoda shell
Formed by mineral replacement