KULIAH WWK 1 Pemahaman
KULIAH WWK 1 Pemahaman
KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami wawasan
wilayah Indonesia yang secara geografis
sebagai negara kepulauan yang terdiri dari
unsur-unsur: laut, pantai, dan daratan serta
proses pengelolaan dan undang-undang
yang mengatur didalamnya.
SILABUS
Pemahaman beberapa konsep dan kerangka undang-undang
pengelolaaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
BUDAYA INDONESIA
JAWA, SUNDA BATAK, BUGIS, DLL
KESEJAHTERAAN
KEJAYAAN
KEKUASAAN
BANGSA
INDONESIA
BANGSA
BAHARI
INDONESIA
KEPULAUAN
LAUT
MERUPAKAN :
ENTITAS PENTING KEBERADAAN INDONESIA
RAISON DETRE NEGARA INDONESIA
Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km
Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah sumber daya hayati,
sumber daya nonhayati; sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan;
sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove
dan biota laut lain; sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral
dasar laut; sumber daya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan
kelautan dan perikanan, dan jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam,
permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan
dan perikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di Wilayah Pesisir.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh- tumbuhan, hewan, organisme
dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.
Pulau kecil adalah pulau yang berukuran kecil yang secara ekologis terpisah dari pulau
induknya dan memiliki batas yang pasti, terisolasi dari habitat lain, sehingga mempunyai sifat
insular (Dahuri, 1998; Bengen, 2001).
Batasan lain yang juga dapat dipakai adalah pulau dengan luas 10.000 km2 atau kurang dan
mempunyai penduduk 500.000 orang atau kurang
(Bell et al., 1990 dalam Dahuri, 1998; UNESCO, 1994 dalam Sugandhi, 1998).
Pulau kecil merupakan habitat yang terisolasi dengan habitat lain sehingga keterisolasian ini
akan menambah keanekaragaman organisme yang hidup di pulau tersebut serta dapat juga
membentuk kehidupan yang unik di pulau tersebut.
Pulau kecil juga mempunyai lingkungan yang khusus dengan proporsi spesies endemik yang
tinggi bila dibandingkan dengan pulau kontinen. Akibat ukurannya yang kecil maka tangkapan
air (catchment) pada pulau ini yang relatif kecil sehingga air permukaan dan sedimen lebih
cepat hilang kedalam air.
Segi budaya masyarakat pulau kecil mempunyai budaya yang umumnya berbeda dengan
masyarakat pulau kontinen dan daratan (Dahuri, 1998).
Batasan lain yang bisa juga dipakai adalah pulau dengan ukuran 5000 km2 (Ongkosongo,
1998 dalam Falkland, 1993; 1995) atau dengan luas 2000 km2 (Ongkosongo, 1998 dalam
UNESCO, 1991; Falkland, 1993). Untuk pulau sangat kecil dipakai ukuran luas maksimum
1000 km2 dengan lebar kurang dari 3 km (Hehanusa, 1995; Falkland, 1995).
Penduduk
1. Sekatung
Tidak Ada
2. Marore
Ada
3. Miangas
Ada
4. Marampit
Ada
5. Fani Tidak
Ada
6. Fanildo (PP.Mapia) Tidak Ada
7. Bras (PP. Mapia)
Ada
8. Dana
Ada
9. Batek
Tidak Ada
10. Nipa
Tidak Ada
11. Berhala
Tidak Ada
12. Rondo
Tidak Ada
Vietnam
Philipina
Philipina
Philipina
Palau
Palau
Palau
Australia
Timor Leste
Singapura
Malaysia
India
ZONA PESISIR
Garis pantai (coastline, shoreline), yaitu batas spasial antara darat
dan laut
Batas daratan dan lautan adalah garis pantai pada muka air tinggi
Tidak mudah menentukan batas air tinggi terutama pada wilayah
pesisir dataran rendah
Di peta rupabumi ada satu garis pantai pada muka laut rata-rata
(mean sea level)
Zona pesisir adalah zona interaksi darat dan laut
Zona ini hanya 8% dari luas muka bumi tetapi lebih dari 60%
penduduk dunia hidup dan bekerja di zona ini
Batas wilayah pesisir ke arah darat adalah batas dari pengaruh
laut (pasut), dan ke arah laut adalah batas dari pengaruh terestrial
(aliran air tawar)
Reference: Carter, R.W.G. 1988. Coastal Environments: An Introduction to
. . . . lanjutan
United Kingdom Government Environmental
Committee:
Definisi dapat bervariasi dari kawasan ke kawasan
atau bervariasi dari satu isu ke isu lain dan suatu
pendekatan pragmatik oleh karenanya harus
dipakai
World Bank Environment Department
Suatu kawasan khusus yang dianugerahi dengan
karakteristik khusus, di mana batas-batasnya
biasanya ditentukan oleh persoalan khusus yang
akan ditangani
Geomorfologi Pesisir
Proses-proses alamiah yang membentuk bentang alam
Proses endogin yg berlangsung dalam tubuh bumi, yang membentuk
morfologi gunung api, membentuk pegunungan lipatan, patahan dan
undak pantai
Proses dis-integrasi/degradasi, yg mengubah bentuk permukaan bumi
karena proses pelapukan dan erosi menuju perataan daratan
Proses agradasi yg membentuk permukaan bumi baru dgn
prnumpulan/akumulasi hasil rombakan/erosi batuan pada daerah
rendah, pantai dan dasar laut
Proses biologi yang membentuk daratan biogenic, seperti terumbu
karang dan rawa gambut
Proses yang ikut memberi kontribusi pembentukan
morfologi :
penggundulan hutan, pembuatan bendungan, reklamasi pantai, dsb
Proses oseanografi (pasut, gelombang, arus) dlm morfologi pantai
Profil Pesisir
Pantai
3.
4.
5.
Pasca Reformasi,
Berdirinya Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan yang kemudian
berganti nama menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan