Anda di halaman 1dari 5

1) Definisi GGA adalah suatu penyakit tidak menular yang merupakan suatu sindrom klinis

yang ditandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) laju
filtrasi glomerulus (LFG), disertai sisa metabolisme (ureum dan kreatinin). GGA merupakan
suatu sindrom klinis oleh karena dapat disebabkan oleh berbagai keadaan dengan
patofisiologi yang berbeda-beda.
2) Etiologi GGA
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit GGA, yaitu :
a. Penyebab penyakit GGA Prarenal, yaitu :

Hipovolemia, disebabkan oleh :


a. Kehilangan darah/ plasma : perdarahan , luka bakar.
b. Kehilangan cairan melalui gastrointestinal, kulit, ginjal (diuretik, penyakit ginjal
lainnya), pernafasan, pembedahan.
c. Redistribusi cairan tubuh : pankreatitis, peritonitis, edema, asites.

Vasodilatasi sistemik :
a. Sepsis.
b. Sirosis hati.
c. Anestesia/ blokade ganglion.
d. Reaksi anafilaksis.
e. Vasodilatasi oleh obat.

Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung :


a. Renjatan kardiogenik, infark jantung.
b. Gagal jantung kongestif (disfungsi miokard, katub jantung).
c. Tamponade jantung.
d. Disritmia.
e. Emboli paru.

b. Penyebab penyakit GGA renal, yaitu :

1. Kelainan glomerulus

Glomerulonefritis akut adalah salah satu jenis GGA renal yang biasanya
disebabkan oleh kelainan reaksi imun yang merusak glomeruli. Sekitar 95% dari
pasien, GGA dapat terjadi satu sampai tiga minggu setelah mengalami infeksi
dibagian lain dalam tubuh, biasanya disebabkan oleh jenis tertentu dari

streptokokus beta grup A. Infeksi dapat berupa radang tenggorokan streptokokal,


tonsilitis streptokokal, atau bahkan infeksi kulit streptokokal.

Penyakit kompleks autoimun

Hipertensi maligna

2. Kelainan tubulus

Nekrosis Tubular Akut (NTA) akibat iskemia. Tipe iskemia merupakan


kelanjutan dari GGA prarenal yang tidak teratasi.

Nekrosis Tubular Akut (NTA) akibat toksin Tipe NTA yang kedua yaitu terjadi
akibat menelan zat-zat nefrotoksik.

3. Kelainan interstisial

Nefritis interstisial akut Nefritis interstisial akut merupakan salah satu penyebab
GGA renal, yang merupakan kelainan pada interstisial. Nefritis interstisial akut
dapat terjadi akibat infeksi yang berat dan dapat juga disebabkan oleh obatobatan.

Pielonefritis akut adalah suatu proses infeksi dan peradangan yang biasanya mulai
di dalam pelvis ginjal tetapi meluas secara progresif ke dalam parenkim ginjal.
Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, tetapi terutama dari
basil kolon yang berasal dari kontaminasi traktus urinarius dengan feses.

4. Kelainan vaskular

Trombosis arteri atau vena renalis

Vaskulitis.

c. Penyebab penyakit GGA postrenal, yaitu :

1. Obstruksi intra renal :


a) Instrinsik : asam urat, bekuan darah, kristal asam jengkol.
b) Pelvis renalis : striktur, batu, neoplasma.
2. Obstruksi ekstra renal :
a) Intra ureter : batu, bekuan darah.
b) Dinding ureter : neoplasma, infeksi (TBC).
c) Ekstra ureter : tumor cavum pelvis.
d) Vesika urinaria : neoplasma, hipertrofi prostat.
e) Uretra : striktur uretra, batu, blader diabetik, paraparesis.

f) Agent
3. Agent dalam penyakit GGA adalah jenis obat-obatan.

3) Gejala-Gejala GGA
Gejala klinis yang terjadi pada penderita GGA, yaitu :

Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare, pucat
(anemia), dan hipertensi.

Nokturia (buang air kecil di malam hari).

Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan yang menyeluruh


(karena terjadi penimbunan cairan).

Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.

Tremor tangan.

Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.

Nafas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai adanya
pneumonia uremik.

Manisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).

Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah, berat jenis
sedikit rendah, yaitu 1.010 gr/ml)

Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap darah (LED)
tergantung katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, serta asupan protein, serum
kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.

Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan lebih menonjol
yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung kongestif, edema paru, perdarahan
gastrointestinal berupa hematemesis, kejang-kejang dan kesadaran menurun sampai
koma.

4) Diagnosis

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan Laboratorium:
Serum Ureum
Serum Creatinin
Creatinin Clearance

Serrum Potasium
5) Pencegahan
a. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari
berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya GGA, antara lain:

Setiap orang harus memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan
olahraga teratur.

Membiasakan meminum air dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang harus
dilakukan setiap orang sehingga faktor resiko untuk mengalami gangguan ginjal dapat
dikurangi.

Rehidrasi cairan elektrolit yang adekuat pada penderita-penderita gastroenteritis akut.

Transfusi darah atau pemberian cairan yang adekuat selama pembedahan, dan pada
trauma-trauma kecelakaan atau luka bakar.

Mengusahakan hidrasi yang cukup pada penderita-penderita diabetes melitus yang


akan dilakukan pemeriksaan dengan zat kontras radiografik.

Pengelolaan yang optimal untuk mengatasi syok kardiogenik maupun septik.

Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik. Monitoring


fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang diketahui nefrotoksik.

Cegah hipotensi dalam jangka panjang.

Penyebab hipoperfusi ginjal hendaknya dihindari dan bila sudah terjadi harus segera
diperbaiki.

b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah langkah yang dilakukan untuk mendeteksi secara
dini suatu penyakit. Pencegahan dimulai dengan mengidentifikasi pasien yang berisiko
GGA. Mengatasi penyakit yang menjadi penyebab timbulnya penyakit GGA.
Jika ditemukan pasien yang menderita penyakit yang dapat menimbulkan GGA
seperti glomerulonefritis akut maka harus mendapat perhatian khusus dan harus segera
diatasi.
GGA prarenal jika tidak diatasi sampai sembuh akan memacu timbulnya GGA
renal untuk itu jika sudah dipastikan bahwa penderita menderita GGA prarenal, maka

sebaiknya harus segera diatasi sampai benar-benar sembuh, untuk mencegah kejadian
yang lebih parah atau mencegah kecenderungan untuk terkena GGA renal.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah langkah yang biasa dilakukan untuk mencegah
terjadinya komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan kematian. Pada kasus GGA yang
sangat parah timbul anuria lengkap. Pasien akan meninggal dalam waktu 8 sampai 14
hari. Maka untuk mencegah terjadinya kematian maka fungsi ginjal harus segera
diperbaiki atau dapat digunakan ginjal buatan untuk membersihkan tubuh dari kelebihan
air, elektrolit, dan produk buangan metabolisme yang bertahan dalam jumlah berlebihan.
Hindari atau cegah terjadinya infeksi. Semua tindakan yang memberikan risiko
infeksi harus dihindari dan pemeriksaan untuk menemukan adanya infeksi harus
dilakukan sedini mungkin. Hal ini perlu diperhatikan karena infeksi merupakan
komplikasi dan penyebab kematian paling sering pada gagal ginjal oligurik. Penyakit
GGA jika segera diatasi kemungkinan sembuhnya besar, tetapi penderita yang sudah
sembuh juga harus tetap memperhatikan kesehatannya dan memiliki gaya hidup sehat
dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, dan tetap melakukan pemeriksaan
kesehatan (medical check-up) setiap tahunnya, sehingga jika ditemukan kelainan pada
ginjal dapat segera diketahui dan diobati.

6) Pengobatan
a. Mengobati berdasarkan penyebabnya
b. Pemberian Obat
Antibiotics: u/ cegah infeksi
Diuretics: menangani oligouria or anuria
Diazepam: menangani konvulsi
c. Keadaan darurat
Hyperkalemia: Ca Glukonas, Potassium exchange resin (Kayexalate) Oral/rectal
Metabolic acidosis: Natrium Bicarbonate

Anda mungkin juga menyukai