PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelayanan laboratorium klinik merupakan suatu sarana kesehatan yang
dokter untuk pasien yang mengalami gejala febris, yaitu pasien yang menderita
panas lebih dari satu hari.
Pemeriksaan Darah Lengkap yang meliputi hemoglobin, jumlah eritrosit,
jumlah leukosit, jumlah trombosit, hitung jenis leukosit, uji saring anemia
(MCV,MCH,MCHC) dan Laju Endap Darah diperlukan untuk mengetahui
gambaran umum keadaan pasien. Pemeriksaan C Reaktif Protein pada awal
penentuan diagnosa pasien diperlukan untuk mengetahui derajat infeksi pasien.
Sementara pemeriksaan kadar C Reaktif Protein yang diperiksa pada saat
pengobatan diperlukan untuk mengevaluasi dan menentukan apakah pengobatan
yang dilakukan efektif, karena itu tes C Reaktif Protein ini bisa dilakukan
berulang-ulang.
C Reaktif Protein berada dalam darah 6 sampai 10 jam setelah terjadi proses
peradangan akut atau kerusakan jaringan atau keduanya, dan mencapai puncaknya
antara 48 sampai 78 jam. Pada keadaan tubuh mengalami infeksi, jumlah leukosit
meningkat sehubungan dengan fungsinya untuk melindungi tubuh terhadap invasi
masuknya benda asing, termasuk bakteri dan virus (Sloane, 2003: 223), sementara
peningkatan kadar C Reaktif Protein terjadi pada infeksi karena bakteri (Kee:
231).
Jumlah leukosit yang tinggi tidak selalu diikuti meningkatnya kadar C
Reaktif Protein. Ada anggapan dari beberapa klinisi bahwa meningkatnya jumlah
leukosit harus diikuti dengan meningkatnya kadar C Reaktif Protein. Pada
beberapa kasus dimana jumlah leukosit meningkat sedangkan kadar C Reaktif
Protein normal, ada permintaan dari klinisi untuk dilakukan pemeriksaan ulang.
1.2
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan jumlah leukosit dengan kadar C Reaktif Protein pada
penderita febris.
.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan jumlah leukosit dengan kadar C Reaktif
Protein pada penderita febris.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk memeriksa secara laboratorium jumlah leukosit.
b. Untuk memeriksa secara laboratorium kadar C Reaktif Protein.
c. Menetapkan ada tidaknya hubungan antara jumlah leukosit
dengan kadar C Reaktif Protein pada penderita febris.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk memberikan gambaran pada masyarakat umum khususnya
dokter, perawat, dan petugas paramedis lainnya tentang hubungan
jumlah leukosit dengan kadar C Reaktif Protein pada penderita febris
di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya.
1.4.2