Anda di halaman 1dari 135

Fisiologi Tumbuhan

DR. IR. RIRIEN PRIHANDARINI, MS

Silabus
Pengertian dan ruang lingkup fisiologi
tumbuhan, sel dan organela sel, gerakan
partilel berupa difusi, osmosis dan imbibisi.
Peran air bagi tumbuhan, penyerapan dan
pengangkutan air serta transpirasi. Dalam
metabolisme
dibahas
tentang
enzim,
fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis
mencakup reaksi cahaya, reaksi gelap dan
faktor-faktor yang berpengaruh. Respirasi
mencakup glikolisis, siklus Krebs faktorfaktor yang berpengaruh dan respirasi
cahaya. Pengangkutan hasil fotosintesis, jalur
dan teori pengangkutan.

Pustaka
Devlin, R.M. and F.H. Witham. 1983. Plant
Physiology.
Dwidjoseputro. 1985. Dasar Fisiologi
Tumbuhan..
Taiz, L. and E. Zeiger. 1998. Plant
Physiology.

Jadual
Mg Tgl
Materi
1
Pendahuluan
2
Gerakan partikel : difusi dan
osmosis
3
Imbibisi, air
4
Penyerapan dan pengangkut
an air
5
Transpirasi
6
Ujian Tengah Semester

Jadual (lanjutan)
Mg
7
8
9
10
11
12
13
14

Materi
Hubungan cahaya dan tanaman
Fotosintesis
Reaksi terang dan gelap fotosintesis
Respirasi
Faktor yg mempengaruhi Respirasi
Metabolisme
Enzim
Diskusi

Pendahuluan
Batasan
Fisiologi Tumbuhan : ilmu yang
membahas proses-proses yang terjadi di
dalam tubuh tumbuhan pada tingkatan
molekuler dan seluler
Fisiologi Tanaman : ilmu yang membahas
proses-proses yang terjadi di dalam tubuh
tanaman pada tingkatan individu dan
populasi
Tanaman adalah tumbuhan yang
dibudidayakan

Pembahasan dalam Fisiologi Tumbuhan


Macam proses : transpirasi, respirasi dll
Mekanisme proses : fotosintesis terdiri dari
reaksi cahaya dan rekasi gelap
Di mana terjadinya ; fotosintesis di dalam
kloroplas
Faktor yang berpengaruh : transpirasi
dipengaruhi intensitas cahaya

Faktor Berpengaruh thd Tanaman


Genetik

Iklim Air,Chya,Suhu,CO2

Tanaman

Orgme Tan. Hma, Peny,Glm

Proses
Fisiologis

Tanah Fisik, Kimia, Biol


Macam, mekanisme. tempat

Pertumbuhan

Hasil

Sejarah
Fisiologi Tumbuhan telah ada sangat lama, tetapi tidak bersamaan
dengan adanya manusia maupun dimulainya pertanian

PENDAHULUAN
Batasan Pertanian

Sempit : pengelolaan
tanaman dan lingkungannya
agar memberikan suatu
produk yang maksimal
Luas : tanaman (pertanian),
ternak (peternakan) dan ikan
(perikanan)

Peran Tumbuhan-Tanaman
Sumber pangan

Sandang

Papan

Obat dan Kosmetik

Bahan Industri

Keindahan dan Rekreasi

Daur hidrologi

Paru-paru Dunia

Ilmu Pendukung
Anatomi dan Morfologi : penyerapan air

Fisika dan Kimia


reaksi cahaya dan gelap fotosintesis

Matematik

Sel dan Organela

Gerakan Partikel
CO2

Ion

O2

H2O

H2O

Tanaman bertambah besar ukurannya karena


adanya bahan tambahan berupa partikel
Partikel berupa ion atau molekul yang masuk
dan keluar dari dalam tubuh tanaman
Ion yang masuk antara lain berupa nutrisi
misalnya NH4+, NO3- dll
Molekul yang masuk misalnya : CO2 dan H2O
Molekul yang keluar misalnya O2 dan H2O
Masuk dan keluarnya partikel dengan proses
gerakan partikel berupa difusi, osmosis dan
imbibisi

Difusi
gerakan partikel dari
tempat dengan
potensial kimia
lebih tinggi ke
tempat dengan
potensial kimia
lebih rendah
karena energi
kinetiknya sendiri
sampai terjadi
keseimbangan
dinamis

Potensial kimia : energi bebas per mol


Energi bebas : energi untuk melakukan
kerja
Energi kinetik : energi yang dimiliki partikel
dengan suhu di atas 0o K untuk melakukan
gerakan
Keseimbangan dinamis : partikel tetap
bergerak namun jumlah yang masuk
seimbang dengan jumlah yang keluar,
sehingga difusi berhenti

Difusi CO2, O2 dan H2O


CO2

O2

H2O

Osmosis
Osmosis : gerakan air dari potensial air lebih
tinggi ke potensial air lebih rendah melewati
membran selektif permeabel sampai dicapai
keseimbangan dinamis

Membran

Arah gerakan air


Dari potensial air lebih tinggi ke potensial
air lebih rendah
Dari DTD lebih rendah ke DTD lebih tinggi
Dari larutan dengan konsentrasi lebih
rendah ke konsentrasi lebih tinggi
Dari larutan lebih encer ke larutan lebih
kental

Ketentuan dalam gerakan air


Saat seimbang dinamik , potensial air atau
DTD sama
Bila salah satu bagian tidak terbatas misal
lengas tanah, potensial air sama dengan
bagian yang tidak terbatas
Bila dua bagian terbatas , potensial air
akhir merupakan rata-rata
Potensial solut tidak berubah sampai
potensial tekanan mencapai 0 bar

TRANSPIRASI

Definisi
Proses hilangnya air
dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman
yang terletak di atas
permukaan tanah
melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel
80% air yang
ditranspirasikan berjalan
melewati lubang stomata,
paling besar peranannya
dalamtranspirasi

Perbedaan Transpirasi dengan


evaporasi
Transpirasi

Evaporasi
1. proses fisiologis atau fisika 1. proses fisika murni
yang termodifikasi
2. diatur bukaan stomata
2. tidak diatur bukaan stomata
3. diatur beberapa macam
tekanan
4. terjadi di jaringan hidup

3. tidak diatur oleh tekanan

5. permukaan sel basah

5. permukaan yang
menjalankannya menjadi
kering

4. tidak terbatas pada jaringan


hidup

Lubang stomata yang


mengatur laju
transpirasi

Perbedaan Transpirasi dengan gutasi


Transpirasi
1. terjadi pada siang hari
2. air yang hilang
berbentuk uap air
3. yang dilepaskan uap air
murni
4. terjadi melewati
stomata, lubang
kutikula, dan lenti sel
5. terkendali oleh bukaan
stomata
6. menurunkan suhu
permukaan tanaman

Gutasi
1. pada malam hari
2. air yang keluar berbentuk
cair
3. cairan mengandung solute,
seperti gula dan garam
4. melewati hidatoda

5. tidak terkebdali
6. tidak menurunkan suhu
permukaan

Besarnya air yang tertranspirasi


Sebagian besar air
yang diserap
tanaman
ditranspirasikan
Misal: tanaman
jagung, dari 100% air
yang diserap: 0,09%
untuk menyusun
tubuh, 0,01% untuk
pereaksi, 98,9%
untuk ditranspirasikan

Dampak negatif transpirasi


Transpirasi dapat membahayakan
tanaman jika lengas tanah terbatas,
penyerapan air tidak mampu mengimbangi
laju transpirasi, w sel turun, p
menurun, tanaman layu, layu permanent,
mati, hasil tanaman menurun
Sering terjadi di daerah kering, perlu
irigasi, meningkatkan lengas tanah, pada
kisaran layu tetap kapasitas lapangan

Kondisi air tanah


Zona Jenuh Air
Kapasitas Lapangan
Zona Air Kapiler
Titik Layu Permanen
Zona Layu Permanen

Peranan transpirasi
Pengangkutan air ke
daun dan difusi air antar
sel
Penyerapan dan
pengangkutan air, hara
Pengangkutan asimilat
Membuang kelebihan air
Pengaturan bukaan
stomata
Mempertahankan suhu
daun

Mekanisme transpirasi

Macam transpirasi
Stomater : 80-90% total transpirasi
Kutikuler: 20% total transpirasi
Lentikuler : 0,1% total transpirasi

Mekanisme bukaan
stomata
Teori perubahan pati
menjadi gula
Teori pengangkutan
proton, K+
Bukaan stomata pada
tanaman sukulen

Teori perubahan pati menjadi gula


Siang hari terjadi fotosintesis, CO2
diserap, kandungannya dalam ruang antar
sel menurun, pH naik (7), pati dalam sel
penjaga terhidrolisis menjadi gula, s sel
penjaga turun, w turun, endoosmosis di
sel penjaga, p naik, dinding sel penjaga
tertekan ke arah luar, stomata terbuka

Bukaan stomata pada tanaman CAM


Tanaman CAM membuka stomatanya malam
hari, pada malam hari terjadi respirasi tidak
sempurna dan KH diubah menjadi asam malat,
dari respirasi tersebut CO2 tidak dilepaskan,
tetap diikat, pH tetap tinggi (7), pati dalam sel
penjaga dihidrolisis menjadi gula, s nya
menurun, terjadi endoosmosis, p sel penjaga
naik, turgor, dinding sel penjaga tertekan ke
arah luar, stomata membuka

Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi


Faktor lingkungan
1. kelembaban udara
2. suhu
3. kecepatan angin
4. cahaya
5. tekanan udara
6. ketersediaan air tanah
7. debu

Faktor tanaman
1. stomata: jumlah per satuan
luas, letak stomata
(permukaan bawah atau
atas daun,
timbul/tenggelam), waktu
bukaan stomata
2. daun: berbulu/tidak, warna
daun(kandungan klorofil
daun), posisinya
menghadap matahari secara
langsung atau tidak

HUBUNGAN CAHAYA DAN


TANAMAN

Cahaya
Faktor esensial pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Cahaya memegang peranan penting dalam
proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
Fotosintesis : sebagai sumber energi bagi
reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan
daya asimilasi (ATP dan NADPH2)

Cahaya matahari ditangkap daun sebagai


foton
Tidak semua radiasi matahari mampu
diserap tanaman, cahaya tampak, dg
panjang gelombang 400 s/d 700 nm
Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi
yang sampai ke bumi: sudut datang,
panjang hari, komposis atmosfer
Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk
fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan
daun dan transpirasi

Peranan cahaya dalam respirasi,


fotorespirasi, menaikkan suhu
Peranan cahaya dalam transpirasi,
transpirasi stomater, mekanisme
bukaan stomata
Kebutuhan intensitas cahaya berbeda
untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga
tipe tanaman C3, C4, CAM
C3 memiliki titik kompensasi cahaya
rendah, dibatasi oleh tingginya
fotorespirasi

C4 memiliki titik kompensasi cahaya


tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi
oleh fotorespirasi
Besaran yang menggambarkan banyak
sedikitnya radiasi matahari yang mampu
diserap tanaman:ild
ILD kritik dan ILD optimum, ILD kritik
menyebabkan pertumbuhan tanaman 90%
maksimum. ILD optimum menyebabkan
pertumbuhan tanaman (CGR) maksimum

ILD optimum setiap jenis tanaman berbeda


tergantung morfologi daun
Faktor eksternal juga mempengaruhi nilai ild
optimum, misalnya jarak tanam (kerapatan
tanaman) maupun sistem tanam
Faktor eksternal mempengaruhi radiasi yang
diserap dan nilai ILD optimum, melalui efek
penaungan (mutual shading)
Penaungan: distribusi cahaya dalam tajuk tidak
merata, ada daun yang bersifat parasit terhadap
fotosintat yang dihasilkan daun yang lain, NAR
rendah, CGR rendah, telah tercapai titik
kompensasi cahaya, ILD telah melampaui nilai
optimumnya

Kaitannya dengan ILD optimum setiap


jenis tanaman perlu dilakukan kajian
mengenai jarak tanam yang menyebabkan
tercapainya ILD optimum tersebut.
Pengaturan jarah tanam ditentukan oleh
tingkat kesuburan lahan maupun habitus
tanaman (morfologi tanaman)
Penentuan kerapatan tanaman
dipengaruhi juga oleh hasil ekonomis yang
akan diambil dari pertanaman.

Hasil ekonomis tanaman berupa biji (produk


reproduktif yang lain). Kalo dibuat grafik hub
antara kerapatan dengan hasil, kurve berbentuk
parabolik, ada nilai LAI optimum. Peningkatan
kerapatan tanaman setelah LAI optimum,
menimbulkan penurunan hasil. Hasil fotosintesis
digunakan lebih banyak untuk keperluan
vegetatif
Hasil ekonomis tanaman berupa bagian
vegetatif tanaman, grafik hub antara kerapatan
dengan hasil berbentuk asimtotik. Jarak tanam
dibuat serapat mungkin supaya penyerapan
radiasi maksimum cepat tercapai, dapat
dikatakan tidak ada LAI optimum

Faktor yang Menentukan Besarnya


Radiasi Matahari ke Bumi
Sudut datang matahari (dari suatu titik
tertentu di bumi)
Panjang hari
Keadaan atmosfer (kandungan debu dan
uap air)

Panjang hari sering menjadi faktor


pembatas pertumbuhan di daerah subtropik
Keberadaan radiasi, sering terbatas di
sub-tropik pada musim tertentu, sehingga
kekurangan radiasi matahari merupakan
kendala utama pertanian di sub-tropik
Panjang hari di daerah tropik tidak terlalu
menimbulkan masalah (bukan faktor
pembatas), relatif konstan, 12 jam/hari
Yang sering menjadi faktor pembatas
adalah masalah kelebihan radiasi
(intensitas matahari)

Naungan
Merupakan salah satu alternatif untuk
mengatasi intensitas cahaya yang terlalu
tinggi.
Pemberian naungan dilakukan pada
budidaya tanaman yang umumnya
termasuk kelompok C3 maupun dalam
fase pembibitan
Pada fase bibit, semua jenis tanaman
tidak tahan IC penuh, butuh 30-40%,
diatasi dengan naungan

Pada tanaman kelompok C3, naungan


tidak hanya diperlukan pada fase bibit
saja, tetapi sepanjang siklus hidup
tanaman
Meskipun dengan semakin dewasa umur
tanaman, intensitas naungan semakin
dikurangi
Naungan selain diperlukan untuk
mengurangi intensitas cahaya yang
sampai ke tanaman pokok, juga
dimanfaatkan sebagai salah satu metode
pengendalian gulma

Di bawah penaung, bersih dari gulma


terutama rumputan
Semakin jauh dari penaung, gulma mulai
tumbuh semakin cepat
Titik kompensasi gulma rumputan dapat
ditentukan sama dengan IC pada batas
mulai ada pertumbuhan gulma
Tumbuhan tumbuh ditempat dg IC lebih
tinggi dari titik kompensasi (sebelum
tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis
cukup untuk respirasi dan sisanya untuk
pertumbuhan

Dampak pemberian naungan


terhadap iklim mikro
Mengurangi IC di sekitar sebesar 30-40%
Mengurangi aliran udara disekitar tajuk
Kelembaban udara disekitar tajuk lebih
stabil (60-70%)
Mengurangi laju evapotranspirasi
Terjadi keseimbangan antara ketersediaan
air dengan tingkat transpirasi tanaman

Hasil penelitian pada tembakau

Dampak pemberian naungan pada


pertanaman tembakau :
Laju transpirasi tanaman tembakau
menurun sebesar 45,6%
Evapotranspirasi tanah menurun sebesar
60%
Kadar air daun meningkat
Total luas daun tembakau meningkat 40%

Tanaman muda
Memerlukan intensitas cahaya
relatif rendah
IC terlalu rendah aktifitas
fotosintesis menurun, suplai KH
dan auxin untuk pertumbuhan akar
menurun, bibit yang kekurangan IC
memiliki perakaran yang tidak
berkembang
IC terlalu tinggi : fotooksidasi
meningkat, suhu tinggi,
kelembaban rendah, kematian
daun (daun terbakar)

Penelitian pada penyetekan kakao: stek


kakao mampu berakar dengan baik kalau
mendapatkan intensitas cahaya 20% lebih
rendah dari IC penuh (stek kakao diberi
naungan dengan intensitas sedang)
Penelitian pada pembibitan karet: bibit
karet mampu berakar dengan baik kalau
mendapatkan IC 50%
Penelitian pada penyetekan vanili: bibit
vanili mampu berakar dengan baik kalau
mendapatkan IC 30%-50%

Naungan dapat menghindari fluktuasi


temperatur yang tinggi dan kadar air tanah
Naungan dapat digunakan sebagai
saranan konservasi tanah, karena
meningkatkan jumlah pori penyedia air
tanah (melalui pengaturan temperatur dan
evaporasi)
Besar kecilnya fotosintesis tergantung
pada temperatur, suplai air, unsur-unsur
hara, sifat morfologis tanaman. Puncak
fotosintesis terkait dengan besarnya sinar
dan temperatur

Kekurangan Air Diatasi dg naungan


Naungan mengurangi volume kecepatan
aliran permukaan dan meningkatkan air
tersedia bagi tanaman

Pengaruh lingkungan (Tekanan)


Pengaruh merusak yang dipaksakan,
dikendalikan oleh lingkungan
Respon adaptasi, dikendalikan oleh
tanaman

Kerusakan: kematian sebagian organ


maupun keseluruhan tanaman, penurunan
pertumbuhan karena kelainan fisiologis
Kerusakan: resistensi tanaman terhadap
tekanan lingkungan berkurang
Respon beradaptasi, merupakan
pengendali yang halus terhadap resistensi
Resistensi bisa elastis (terbalikkan)
maupun plastis (tidak terbalikkan)

Resistensi elastis, efek mekanisme


fisiologis (lebih besifat fisiologis)
Resistensi plastis, efek adaptasi
morfologis
Tekanan cahaya bisa menimbulkan
respon fisiologis (dalam aktivitas
fotosintesis) maupun respon morfologis
(berubahnya ukuran daun dll)
Kedua respon tsb memerlukan fleksibilitas
fenotipe

Respon Morfologi
Makromorfologi: tinggi tanaman, diameter
tanaman, sudut percabangan, jumlah daun, luas
daun dll
Mikromorfologi: kandungan klorofil daun,
ketebalan daun dll
Tinggi tanaman lebih cepat naik di tempat teduh,
diameter tanaman lebih cepat naik di tempat
tanpa naungan, sudut percabangan lebih besar
ditempat ternaungi, luas daun lebih besar di
tempat ternaungi, begitu juga dengan jumlah
daun
Kandungan klorofil lebih tinggi di tempat terang,
ketebalan daun lebih tinggi di tempat terang

SIKLUS CALVIN

METABOLISME
Ririen Prihandarini, Dr Ir, MS

Pengertian
Kedua proses tsb dilakukan melalui reaksi-reaksi yang
terintgrasi & terorganisasi metabolisme
Metabolisme:keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam
sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul
kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas
(enegi) serta dikatalisis oleh enzim

Pengertian
Metabolisme meliputi:
1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)
menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan
energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)
memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

Komponen sel
Makromolekul: komponen struktural &
fungsional utama sel, tdd:
1. Asam nukleat
2. Protein
3. Karbohidrat/ polisakarida
4. Lemak/ lipid

Struktur supramolekul
Protein

asam nukleat

Asam amino

nukleotida

- ketoacids
C3, C4, C5

ribosa
nitrogen

polisakarida

lipid

gula sederhana*)

gliserol
asam lemak

pyruvat(C3)

Karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O)


Nitogen (N), fosfor (P), sulfur (S)

asetat (C2)
pyruvat (C3)

Bahan Makanan sbg


Sumber Energi
4 jenis nutrien utama, yaitu:
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid)
menyuplai energi bagi tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan
mempertahankan jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis, dan
4. Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat transport
untuk mendistribusikan nutrien ke jaringan.

Fungsi Makronutrien

Sumber energi
Energi yang dilepaskan dari ikatan kimia nutrien ialah
ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi tinggi.
Energi ini digunakan untuk transport dan kerja
mekanik.
Sintesis
Makromolekul digunakan untuk mensintesis bahan
dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pertahanan sel dan jaringan.
Simpanan
Jika makanan yang kita makan melebihi kebutuhan
tubuh untuk energi dan sintesis, kelebihan nutien
tersebut akan disimpan sebagai glikogen dan lemak.
Simpanan ini menyediakan energi saat puasa.

Metabolisme bahan makanan


Absorptive-state: katabolisme penguraian molekul
zat makanan yang besar menjadi molekul yang lebih
kecil; rx oksidasi; melepaskan energi/panas; rx
eksorgenik; membebaskan elektron
Post absorptive state/ fasted state: anabolisme
sintesis molekul yang lebih kecil menjadi molekul
yang lebih besar; rx reduksi; membutuhkan
energi/panas; rx endorgenik; menyerap elektron

Lipid/ Lemak
Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak
dan gliserol.
Asam lemak bentuk utama lemak di dalam
darah.
Asam lemak esensial yang harus disuplai dari
makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat.
sebagai prekursor untyuk prostaglandin,
tromboksan, dan leukotrien.
Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai
trigliserida di jaringan adiposa.

Lipid/lemak
Proporsi lemak dalam diet dianjurkan
sebanyak 30% dari total kalori, berasal dari
saturated fat 10%, monosaturated fat 10%,
dan dari polisaturated fat 10%.
Lipid yang kita makan dapat meningkatkan
palatability of food dan menimbulkan rasa
kenyang.

Karbohidrat
Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.
Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena
hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak.
Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar
55% dari total kalori.
Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
1) available carbohydrat yang dicerna, diabsorbsi,
dan digunakan sebagai sumber energi
2) unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.

Glukosa
Jika kadar glukosa darah dalam batas
normal sebagian besar jaringan
menggunakan glukosa sebagai sumber
energi.
Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai
glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa
disebut glikogenesis.

Glukosa
Simpanan glikogen terbatas sehingga
kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi
lemak (lipogenesis).
Jika kadar glukosa darah turun, tubuh
mengubah glikogen kembali menjadi glukosa
(glikogenolisis)

Dengan menyeimbangkan metabolisme


oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan
glikogen, dan sintesis lemak, tubuh
dapat mempertahankan kadar glukosa
darah dalam batas normal.
Jika homeostasis gagal dan glukosa
darah melebihi kadar kritis (pada
diabetes mellitus), kelebihan glukosa
akan diekskresi dalam urin.
Ekskresi glukosa dalam urin hanya
terjadi jika ambang ginjal untuk
reabsorbsi glukosa terlampaui.

Protein
Asam amino dalam tubuh terutama digunakan
untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa
rendah, asam amino dapat diubah menjadi
glukosa melalui jalur yang disebut
glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa
baru dari prekursor nonkarbohidrat.
Proporsi protein sebagai sumber energi dalam
diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.

Protein
Asam amino merupakan sumber utama untuk
glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi
gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting
untuk memback up sumber glukosa pada saat
puasa.

JALUR BIOKIMIA PRODUKSI ENERGI

KESEIMBANGAN ENERGI
Keluaran
Energi

Asupan
Energi

Energi
Makanan

Kerja internal
Nutrien pool
Kerja eksternal
Cadangan
energi

Energi panas

Energi dari Bahan Makanan


Energi yang berasal dari makanan dapat
diukur dengan cara langsung (direct
calorimetry) melalui oksidasi bahan
makanan di dalam suatu bomb calorimeter.
Makanan dibakar dalam alat tersebut,
panas yang dihasilkan dan terperangkap di
dalam alat tersebut kemudian diukur.

Energi dari Bahan Makanan


Hasil dari pengukuran :
karbohidrat menghasilkan panas 4,1 kcal/g,
lemak 9,3 kcal/g,
protein 4,1 kcal/g, dan alkohol 7,1 kcal/g.
Kilocalori (kcal) ialah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 liter air
sebanyak 1C. Satu kilocalori (kcal) sama
dengan 1 Calori.

Laju Metabolik Basal


(Basal Metabolic Rate/BMR)
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic
Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan
untuk mempertahankan fungsi fisiologis
normal pada saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang
digunakan per meter persegi permukaan tubuh
per jam)

BMR
Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi:
1) lingkungan kimia internal tubuh, yaitu
gradient konsentrasi ion antara intrasel
dan ekstrasel
2) aktivitas elektrokimia sistem saraf
3) aktivitas elektromekanik sistem
sirkulasi
4) pengaturan suhu

Kadar Glukosa Darah


Kadar glukosa darah dipertahankan dengan cara:
1. Glikogenolisis, yaitu hidrolisis simpanan
glikogen di hati dan otot rangka.
2. Lipolisis, yaitu katabolisme triasilgliserol
menjadi gliserol dan asam lemak di jaringan
adiposa. Gliserol yang mencapai hati akan
diubah menjadi glukosa.
3. Protein dikatabolisme menjadi glukosa
(gluconeogenesis)

ENZIM

Enzim merupakan senyawa organik


bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi
metabolisme di dalam tubuh tumbuhan
tanpa mempengaruhi keseimbangan
reaksi
Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim
tidak berubah baik sebelum dan sesudah
reaksi tetap
Enzim sebagai biokatalisator
Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif
dari enzim

Tata nama enzim


Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan
reaksi yang dikatalisis
Biasanya ditambah akhiran ase
Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar

Klas
Oksidoreduktase
(nitrat reduktase)
Transferase
(Kinase)
Hidrolase
(protease, lipase,
amilase)
Liase
(fumarase)
Isomerase
(epimerase)
Ligase/sintetase
(tiokinase)
Polimerase
(tiokinase)

Tipe reaksi
memisahkan dan menambahkan elektron atau
hidrogen
memindahkan gugus senyawa kimia
memutuskan ikatan kimia dengan
penambahan air

membentuk ikatan rangkap dengan


melepaskan satu gugus kimia
mengkatalisir perubahan isomer
menggabungkan dua molekul yang disertai
dengan hidrolisis ATP
menggabungkan monomer-monomer
sehingga terbentuk polimer

Susunan enzim
Komponen utama enzim adalah protein
Protein yang sifatnya fungsional, bukan
protein struktural
Tidak semua protein bertindak sebagai
enzim

Protein

Enzim

Enzim protein
sederhana

Enzim Konjugasi

Protein +
Bukan Protein

Protein = apoenzim

Organik =
Koenzim

Bukan protein =
Gugus prostetik

Anorganik = kofaktor

Contoh koenzim
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NAD (koenzim 1)
NADP (koenzim 2)
FMN dan FAD
Cytokrom: cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f
Plastoquinon, plastosianin, feredoksin
ATP: senyawa organik berenergi tinggi,
mengandung 3 gugus P dan adenin
ribose

Sifat enzim
Enzim dibentuk dalam protoplasma sel
Enzim beraktifitas di dalam sel tempat
sintesisnya (disebut endoenzim) maupun
di tempat yang lain diluar tempat
sintesisnya (disebut eksoenzim)
Sebagian besar enzim bersifat endoenzim

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat


hidrofil
Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa,
kation maupun anion
Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH dll
Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah
sedikit memacu laju reaksi tanpa merubah
keseimbangan reaksi
Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim
tetap baik sebelum maupun setelah reaksi
berlangsung
Enzim bermolekul besar
Enzim bersifat khas/spesifik

Suhu: optimum 300C, minimum 0 0C, maksimum


400C
Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe
Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb,
Cu, Zn, Cd, Ag
pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif
kondisi masam, amilase kondisi netral, tripsin
kondisi basa)
Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mulamula memacu aktifitas enzim, tetapi kemudian
menghambat karena: penumpukan produk (feed
back effect)
Konsentrasi enzim, peningkatan konsentrasi
enzim memacu aktifitasnya
Air, memacu aktifitas enzim
Vitamin, memacu aktifitas enzim

Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:


1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai
struktur yang mirip dengan substrat
sehingga dapat bergabung dengan sisi
aktif enzim. Terjadi kompetisi antara
substrat dengan inhibitor untuk
bergabung dengan sisi aktif enzim (misal
feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat
menyebabkan struktur enzim rusak
sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi
dengan substrat

Spesifik: hanya cocok untuk satu macam


substrat saja atau sekelompok kecil substrat
yang susunanya hampir sama dan fungsinya
sama
E5

E1

E2
E4

E3

Selamat
belajar

Anda mungkin juga menyukai