Anda di halaman 1dari 17

K3

Pertemuan ke-3, 15 September


2014

Ir. Syahrizal MT
Indra Jaya, ST.MT

PREFACE
Di Indonesia, dari 15 ribu perusahaan besar, baru
2,1% yang sudah menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Minimnya jumlah itu bisa jadi sebagai
akibat adanya anggapan bahwa program safety
hanya akan menimbulkan beban biaya (cost).
Padahal, jika dana kompensasi santunan untuk
korban kecelakaan kerja di seluruh dunia
dikumpulkan, besarnya akan setara dengan 20
kali jumlah bantuan yang diberikan kepada
korban perang
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

Definisi K3
Pengertian KESELAMATAN Menurut Departemen Kesehatan
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya, serta
cara-cara melakukan pekerjaan.
Pengertian KECELAKAAN KERJA Menurut Departemen Kesehatan
Kecelakaan Kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan
yang dapat menyebabkan kerugian material ataupun penderitaan dari
yang paling ringan sampai yang paling berat.
K3 : ADALAH SEGALA KEGIATAN UNTUK MENJAMIN DAN
MELINDUNGI KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA KERJA
MELALUI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAN KERJA DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

REGULASI DAN STANDARD K3


REGULASI

1. UUD 45 Pasal 27 ayat 2


2. UU No. 14/1969 tentang Ketentuan Pokok

Ketenagakerjaan
3. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
4. UU No. 22/2000 tentang Pemerintah Daerah

5. PP No. 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah

Pusat dan Daerah


Engineering
Ir. Syahrizal MT.
6. PP No. 50/2012 tentang penerapan Value
sistem
manajemen
Indra Jaya, ST. MT

K3

DASAR HUKUM SMK3


Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
Ketenagakerjaan
13/2003

Pasal 86

Pasal 87

UU No.1/1970

Per. Menaker No. 05/Men/1996

PP Penerapan SMK3

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Sangsi pelanggaran
Indra Jaya, ST. MT

PRINSIP DASAR K3

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

RELEVANSI K3 DENGAN
PRODUKTIFITAS KERJA

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK KONSTRUKSI JALAN
DAN JEMBATAN
Isi Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan
Jembatan adalah :
1) Ketentuan Pelaksanaan K3
Berisi tentang ketentuan administrasi dan ketentuan teknis
pelaksanaan K3 untuk konstruksi jalan dan jembatan. Selain itu juga
berisi pedoman pelaksanaan K3 untuk
konstruksi jalan dan jembatan bagi pelaku utama konstruksi.
2) Pelaksanaan Teknis K3 pada Konstruksi Jalan dan Jembatan
Berisi tentang potensi bahaya serta antisipasi pencegahan bagi para
pekerja dalam melaksanakan konstruksi jalan dan jembatan. Konstruksi
jalan dan jembatan di sini
mengacu pada urutan pekerjaan yang ada di Spesifikasi Umum Bidang
Jalan dan
Jembatan.
3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Berisi tentang pedoman untuk penolong, jenis kecelakaan dan
pemakaian
Indra Jaya,
ST. MT
obat-obat

Fakta Yang Terjadi Di


INDONESIA
1.

Kasus kecelakaan kerja masih tinggi. Hingga triwulan pertama


2004, rata-rata lima orang meninggal setiap hari. Turun dari ratarata tujuh orang tewas / hari di tahun sebelumnya.

2.

Kerugian material akibat kecelakaan kerja masih tinggi. Hingga


Agustus 2004, PT Jamsostek sudah membayar santunan sebesar
Rp. 121,7 milyar.

3.

Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), dari 15.043


perusahaan besar di Indonesia, hanya sekitar 317 perusahaan
(2,1%) yang menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
kesehatan Kerja (SMK3)

4.

Data Dewan Keselamatan dan kesehatan kerja (DK3N)


menunjukkan dari 15.043 perusahaan tadi hanya 88 (0,6%) yang
berhasil mencapai zero accident. Dan sekitar 65 perusahaan
mendapat sertifikat Manajemen K3.

5.

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Perusahaan yang mengantongi sertifikat ISO
14000 Indra
yang
60%
Jaya, ST. MT
isinya menyangkut K3 masih sedilit

Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K)
----

Kesiapan & Respon Terhadap


Kondisi Keadaan Daruruat

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

10

Tahapan-tahapan Penting dalam P3K


Pada keadaan gawat darurat, berikan pertolongan
pertama dengan urutan sebagai berikut:

Ingatlah bila pernafasan berhenti dalam 2-3 menit akan


terjadi kerusakan otak dan dalam 4-6 menit akan
menjadi kematian
1.Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil

dokter/ambulan sementara anda melakukan pertolongan


pertama.
2.Periksa pernafasan. Bila berhenti, segera mulai dengan
pernafasan dari (resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama
adalah mengusahakan penderita kasus tersedak
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

Tahapan-tahapan Penting dalam P3K


3.

Periksa adanya pendarahan hebat. Bila ada, hentikan


perdarahan.

4.

Bila menduga adanya cedera tulang, belakang, jangan merubah


posisi penderita. (Cidera tulang belakang bisa terjadi bila
penderita jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang
serius, atau mengalami rasa kebal/hilang rasa/tidak bisa
menggerakkan anggota tubuh atas ataupun bawah)

5.

Bila penderita pingsan tetapi pernafasan normal tanpa cedera


tulang belakang, baringkan dalam posisi istirahat

6.

Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis


datang. Bila anda sendirian dan tidak mungkin memanggil
petugas medis, tetapi tidak ada cedera tulang belakang dan
keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita ke Unit Gawat
Darurat di Rumah Sakit / Puskesmas terdekat.
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

1. IDENTIFIKASI POTENSI KEADAAN DARURAT


a. Tim Keadaan Darurat & P3K mengidentifikasi potensi
keadaan darurat dan menetapkan perencanaan
persiapan dan pengendaliannya, yang mencakup :
Kecelakaan Terhadap Manusia
Kerusakan Terhadap Material / Alat / Proses / Lingkungan

b. Identifikasi, Uji resiko dan pengendalian resiko serta

penerapannya mengacu pada Prosedur Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja & Lingkungan.

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

2. PERENCANAAN KESIAPAN KEADAAN DARURAT

a. Tim Keadaan Darurat & P3K menetapkan metode penanganan dan

uraian tugas
b. Tim Keadaan Darurat & P3K mengidentifikasi kebutuhan peralatan dan

fasilitas Keadaan Darurat & P3K yang diperlukan dan untuk pengadaan
peralatan dan fasilitas Keadaan Darurat & P3K di tingkat Kantor Pusat
ditangani oleh Biro SDM cq Bagian Umum, tingkat Kantor Cabang/Divisi
oleh Bagian Adkeu/Procurement, tingkat Proyek oleh fungsi Administrasi
Keuangan/Petugas K3.
c. SOE dan Kepala Proyek (Tingkat Proyek), Manajer Teknik dan Kepala

Cabang/Divisi (Tingkat Cabang/Divisi), Manajer Konstruksi (untuk Divisi


Perekayasaan) dan MR, Biro Pembinaan Produksi serta Biro SDM
(Tingkat Pusat) menjamin pemahaman karyawan terhadap kesiapan
dan penanganan keadaan darurat, dengan menyusun dan
melaksanakan program latihan kesiapan dan penanganan keadaan
darurat secara berkala.
d. Tim Keadaan Darurat & P3K Proyek, Kantor Cabang/Divisi & Kantor

Pusat menyusun dan melaksanakan jadwal inspeksi terhadap kesiapan


keadaan darurat.
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

e. Tim Keadaan Darurat & P3K Proyek, Kantor Cabang/Divisi & Kantor

3. PENANGANAN KEADAAN DARURAT


a. Ketersediaan Fasilitas

Kantor Pusat ditangani oleh Biro SDM cq Bagian Umum, tingkat


Kantor Cabang/Divisi oleh Bagian Adkeu/Procurement, tingkat
Proyek oleh fungsi Administrasi Keuangan / Petugas K3 menjamin
tersedianya fasilitas yang sesuai berikut ini :
Alarm dalam pembangunan gedung bertingkat, untuk tanda
keadaan darurat kebakaran bila disyaratkan dalam kontrak (untuk
tingkat proyek).

Mobil penumpang yang selalu tersedia, atau mobil ambulan bila


disyaratkan dalam kontrak (untuk tingkat proyek)
Radio atau alat Komunikasi
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk tingkat Proyek, dan /
atau hidran untuk tingkat Cabang/Divisi dan Kantor Pusat sesuai
persyaratan pembangunan gedung bertingkat
Tandu bila disyaratkan dalam kontrak (untuk tingkat proyek)
Perlengkapan dan obat-obatan P3K

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

3. PENANGANAN KEADAAN DARURAT

b. Alamat dan Nomor Penting


SOE/Petugas K3L (tingkat proyek), Manajer Teknik (Tingkat
Cabang/Divisi) dan Biro Pembinaan Produksi (Tingkat Pusat)
menjamin tersedianya alamat dan telpon penting disekitar
aktifitasnya :
Poliklinik
Rumah Sakit
Kantor Dinas Pemadam Kebakaran
Kantor Aparat Keamanan (Kepolisian)
Kantor Dinas/Suku Dinas Tenaga Kerja setempat
Kantor PLN
Badan SAR (jika ada)

Value Engineering Ir. Syahrizal MT.


Indra Jaya, ST. MT

3. PENANGANAN KEADAAN DARURAT


c. Prosedur Tanggap Darurat

Kepala Proyek (tingkat Proyek), Kepala Cabang/Divisi (tingkat


Cabang/Divisi), Direktur Utama (tingkat Pusat) menetapkan
struktur organisasi Tim Keadaan Darurat dan P3K .
Bila terjadi keadaan darurat dilaksanakan penanganan dan
pengendalian keadaan darurat.
Tim Keadaan Darurat dan P3K membuat prosedur tanggap
darurat dan membuat tata letak (lay-out) alur evakuasi dan
dikomunikasikan keseluruh karyawan / pekerja termasuk pihak
pihak yang terkait aktifitas kegiatan kerja.
Keadaan Darurat dan P3K melaksanakan inspeksi terhadap
kesiapan keadaan darurat.

Tim Keadaan Darurat dan P3K melaksanakan evakuasi dan


pertologan pertama pada kecelakaan sesuai dengan
keterlibatan penanganan kecelakaan.
Value Engineering Ir. Syahrizal MT.
Indra Jaya, ST. MT

Anda mungkin juga menyukai