Anda di halaman 1dari 32

LINGKUNGAN HIDUP

Pencemaran Tanah
Geografi SMA kelas XI

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP


Otto Soemarwoto (1989) mengemukakan bahwa dalam
bahasa Inggris istilah lingkungan adalah environment.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Contoh, pada hewan seperti kucing, segala sesuatu di sekeliling
kucing dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing
tersebut maka itulah lingkungan hidupnya. Demikian pula pada
suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon mangga atau
padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi
pertumbuhan atau kehidupan tanaman tersebut itulah
lingkungan hidupnya.

Menurut Undang-Undang Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang


Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

SECARA UMUM LINGKUNGAN HIDUP DAPAT DI


BAGI 2, YAITU SEBAGAI BERIKUT:
1. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik (lingkungan organik) merupakan komponen
makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri atas
mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan,
dan manusia.
Secara khusus, lingkungan biotik diklasikasikan menjadi:
produsen
Konsumen
pengurai

2. Lingkungan Abiotik

Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di


sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup,
antara lain adalah batuan, tanah, mineral dan sinar
matahari, lingkungan ini disebut juga lingkungan
anorganik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang
terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati
(unsur anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan
udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan
anorganik.

UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP DAPAT


DIBEDAKAN MENJADI TIGA, YAITU:
1. Unsur Hayati (Biotik)
2. Unsur Sosial Budaya
3. Unsur Fisik (Abiotik)

JENIS-JENIS LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup alami


Lingkungan hidup binaan/buatan
Lingkungan hidup sosial

EKOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MEMPELAJARI


LINGKUNGAN HIDUP
Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup adalah Ekologi.
Istilah ekologi untuk pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman. Istilah
ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya
rumah tangga atau habitat dan logos yang artinya telaah atau
ilmu.

Pengertian Ekologi
a. Miller, 1975 : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal
balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan
tempat tinggalnya. (Darsono, 1995)
b. Otto Soemarwoto : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
(Darsono, 1995)

Ilmu Pendukung Ekologi


a. Environmentaly (ilmu-ilmu lingkungan) :
klimatologi, hidrologi, oseanografi, fisika, kimia,
geologi, dan analisis tanah.
b. Ilmu-ilmu fisik : perilaku hewan, taksonomi,
psikologi, dan matematika.
Aspek Utama Ekologi
a. Studi tentang hubungan organisme atau grup
organisme dengan lingkungannya.
b. Studi tentang hubungan antara organisme atau
grup organisme terhadap lingkungannya.
c. Studi tentang struktur dan fungsi alam.

Prinsip-Prinsip Utama Ekologi


a. Interaksi (interaction)
b. Saling ketergantungan (interdependence)
c. Keanekaragaman (diversity)
d. Keharmonisan (harmony)
e. Kemampuan berkelanjutan (sustainability).

MANFAAT LINGKUNGAN HIDUP

Secara umum beberapa manfaat unsur lingkungan hidup bagi manusia


antara lain sebagai berikut.
Ruang muka bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas sehari-hari.
Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan
pertanian, perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya.
Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan
hewan.
Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan
bagi manusia.
Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses
penguraian sisa-sisa jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi
penumpukan bangkai makhluk hidup, tetapi hancur dan kembali menjadi
unsur-unsur tanah.

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan
lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat
Peristiwa Alam
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor
Manusia

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak berfungsi dengan baik sesuai
dengan peruntuk kannya.

Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi sebagai akibat pembuangan
sampah limbah rumah tangga, limbah pabrik, sisa oli dari
bengkel kendaraan, dan pemakaian pupuk kimia secara
berlebihan. Akibat tindakan tersebut maka tanah akan teracuni
dan kehilangan tingkat kesuburannya
Pencemaran Air
Pencemaran air banyak terjadi di daerah-daerah sekitar
kawasan industri. Sebagaimana Anda ketahui bahwa limbah cair
yang berasal dari pabrik, seperti industri tekstil banyak sekali
mengandung unsur-unsur logam berat, seperti mercuri dan
timbal.
Pencemaran Udara
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
adalah terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang
memiliki derajat tingkat keasaman ( pH ) lebih kecil dari 5,6. Air
hujan menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfurdioksida
dan oksidanitrogen.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu:

Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok


manusia untuk menopang hidup.
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan
kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan


Lingkungan adalah sebagai berikut:
Menjamin pemerataan dan keadilan.
Menghargai keanekaragaman hayati.
Menggunakan pendekatan integratif.
Menggunakan pandangan jangka panjang.

UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH


Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan
dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Halhal yang dilakukan pemerintah antara lain:
Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan
Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
Menanggulangi kasus pencemaran.
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh


Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat
harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai
dengan kemampuan masing-masing.

DEFINISI TANAH UMUM


Secara singkat dapat dikatakan: Tanah adalah kulit bumi
tempat tumbuhan hidup. Tanah adalah bagian kerak bumi
yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah
sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang
akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi
tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.
Tanah
juga
menjadi
habitat
hidup
berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Pedosfer
Sebagai bagian tubuh alam
pedosfer (material tanah secara
keseluruhan) memiliki hubungan
timbal balik dengan bagian
tubuh alam yang lain yaitu :
litosfer
(batuan),
biosfer
(makhluk
hidup),
hidrosfer
(perairan), dan atmosfer (udara).
Tanah
terbentuk
dan
mengandung keempat bahan
alam tersebut.

Susunan Tanah
Secara umum tanah (dengan bahan induk
mineral) tersusun atas 50% bahan padatan
(45% bahan mineral dan 5% bahan organik),
25% air dan 25% udara. Sedangkan pada
tanah organik (misalnya gambut), bahan
padatan tersebut terdiri atas 5 % bahan
organik dan 45% bahan mineral). Bahan
organik
dalam
tanah
terdiri
atas
mikroorganisme 10 %, akar 10% dan humat
80 %, meskipun jumlahnya sedikit namun
memiliki fungsi sangat penting.

Komponen Mineral Tanah


Mineral tanah tersusun dari tiga komponen,
yaitu: pasir (sand), debu (silt) dan lempung
(clay). Ketiga komponen tersebut dibedakan
berdasarkan ukurannya yang berbeda. Partikel
pasir berukuran antara 200 mikrometer sampai
dengan 2.000 mikrometer. Partikel debu
berukuran antara 2 mikrometer sampai
dengan kurang dari 200 mikrometer. Partikel
lempung berukuran kurang dari 2 mikrometer.
Makin halus ukuran partikel penyusun tanah
tersebut akan memiliki luas permukaan
partikel per satuan bobot makin besar.

Fungsi Tanah

Produksi biomassa : tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, sumber hara


dan zat pendukung pertumbuhan.
Penyaringan, penyangga dan pengubah antara atmosfer, air tanah dan akar
tanaman
Habitat biologi dan konservasi genetik
Sebagai ruang infra-struktur untuk teknik, industri dan sosial ekonomi serta
pembangunannnya
Sebagai sumber daya energi, material dasar, pertambangan dan air
Sebagai sumber keindahan dan warisan budaya
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman
tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit
tanaman.

Dua Pemahaman Penting tentang Tanah:


1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit
dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.

PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian
kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah satu komponen
lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan
organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan
menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di
dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa Kerusakan tanah untuk produksi
biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku
kerusakan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Polutan Tanah
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut
polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya
dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya,
karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek
merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.

Sumber Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau
bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan
pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air
pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya
tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah
tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah
pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah
daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka
sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar,
sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor
dan limbah industri.

SUMBER PENCEMARAN TANAH

Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan
bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar
itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita
buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu
kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak
memperoleh makanan untuk berkembang.
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah.

Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah


cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat
yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.

Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk


menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida
untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan
saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna
di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah
organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut

Tanah Tercemar
Tanah Indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah
Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah
asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian
tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan
masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang
kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering,
mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka
tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah
tercemar
adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik

DAMPAK PENCEMARAN TANAH


Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung ,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan
ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk
paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..

Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem


Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan
pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat
yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut.

Penanganan Pencemaran Tanah

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan


permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atauon-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu
di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran


tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu
mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur
vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung
dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah
dan berperan tidak langsung karena menstimulir
pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti
bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai