Abstrak
PUIL 2000 mensyaratkan bahwa setiap instalasi yang baru atau mengalami perubahan harus
diperiksa dan diuji terlebih dahulu sesuai ketentuan mengenai pengujian sistem pembumian. Hal ini
dilakukan untuk menjamin sistem proteksi instalasi listrik berfungsi dengan baik sesuai dengan maksud
penggunaannya. Terdapat tiga tindakan pengukuran sistem pembumian instalasi listrik, yaitu 1) Pengukuran
resistansi pembumian dan resistansi lingkar pada sistem pembumian proteksi; 2) Pengujian dan pengukuran
pada GPAS; 3) Pengukuran arus sisa dan tegangan BKT perlengkapan yang diproteksi; dan 4) Pengukuran
resistansi isolasi lantai dan dinding berkaitan dengan proteksi dengan lokasi tidak konduktif. Ketentuan
mengenai sistem pembumian tergantung dari jenis sistem pembumian yang digunakan, yaitu sistem TN, TT
atau IT. Terdapat dua metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengujian, yaitu 1) Metode voltmeter
dan amperemeter dan 2) Menggunakan alat ukur resistansi pembumian (eart tester).
Kata kunci: Pengukuran dan pengujian, Sistem pembumian, Instalasi Listrik
L
L
N
L
L
L
Pembumian titik netral
transformator
Waktu Pemutusan
Maksimum
(detik)
~
5,0
1,0
0,5
0,2
0,1
0,05
0,03
. (1)
Dimana:
RE2 = Resistansi pembumian BKT
50 = Batas nilai maksimum tegangan aman
K = Konstanta pengaman
2,5 5 untuk pengaman lebur (fuse)
atau sekering
1,25 3,5 untuk pengaman lainnya,
misalnya MCB
In = Setelan atau kapasitas GPAL (gawai
proteksi arus lebih)
Biasanya impedansi transformator
nilainya kecil terhadap RE1 atau RE2, maka
arus hubung tanah,
.. (2)
Dimana:
If = arus hubung tanah (Ampere)
Vf = Tegangan fase (volt)
Rsal = Tahanan saluran ()
L
1
L
2
L
3
N
If
RE1
E2
RE2
Penyelesaian,
50
= 2,77
3 6
Maka besarnya arus hubung tanah,
220
=
= 48,9
2,77 2
Dan besarnya tegangan sentuh,
= .
= 48,9 2,77 = 135,45
<
Gambar 8. Sistem IT
a) Pengukuran
dengan
voltmeter
dan
amperemeter Penghantar bumi dari elektrode
bumi yang akan diukur dihubungkan dengan
penghantar fase instalasi melalui gawai
proteksi arus lebih, sakelar, resistansi yang
dapat diatur dari 20 sampai 1000 , dan
amperemeter. Antara titik sirkit setelah
amperemeter dengan elektrode bumi bantu,
dipasang voltmeter.
Jika elektrode bumi yang akan diukur
terdiri dari elektrode batang atau pipa tunggal,
maka elektrode bumi bantu harus berjarak
sekurang-kurangnya 20 meter dari elektrode
bumi. Jika elektrode bumi yang akan diukur
terdiri dari pita (dalam bentuk cincin, radial
atau kombinasi), maka jarak antara elektrode
bantu dan elektrode bumi kira-kira 3 kali garis
tengah rata-rata dari susunan elektrode bumi
tersebut.
Pada saat sakelar dimasukkan, resistansi
tersebut harus dalam kedudukan maksimum.
Setelah sakelar dimasukkan, resistansi diatur
sedemikian rupa hingga amperemeter dan
voltmeter
menunjukkan
simpangan
secukupnya. Hasil bagi dari tegangan dan arus
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur tersebut
adalah resistansi pembumian yang diukur.
,,,,,,,,.. (4)
dengan :
R1k = resistansi lingkar
VE = tegangan fase terhadap bumi, dalam volt
(dalam keadaan sakelar terbuka)
VE1 = tegangan pada resistansi Rh, dalam volt
(pada waktu sakelar Sh ditutup)
I
= arus yang diukur dalam ampere (pada
waktu sakelar Sh ditutup).
.. (5)
dengan :
Ik = besar arus hubung pendek dalam ampere
I
= besar arus yang diukur dalam ampere, pada
waktu sakelar Sh ditutup
VE = tegangan fase terhadap bumi, dalam volt
(dalam keadaan sakelar terbuka)
VE1 = tegangan pada resistansi Rh pada waktu
sakelar Sh ditutup, dalam volt
Dari arus hubung pendek Ik dapat diketahui nilai
arus nominal gawai proteksi arus lebih yang
diijinkan sesuai dengan karakteristik gawai
tersebut.
(1)
Pengukuran
dengan
voltmeter
dan
amperemeter (gambar 8).
Penghantar bumi dari elektrode bumi yang
akan diukur dihubungkan dengan penghantar
fase instalasi melalui gawai proteksi arus
lebih, sakelar, resistans yang dapat diatur dari
20 sampai 1000 , dan amperemeter.
Antara titik sirkit setelah amperemeter
dengan elektrode bumi bantu, dipasang
voltmeter (lihat kembali gambar 18). Jika
elektrode bumi yang akan diukur terdiri dari
elektrode batang atau pipa tunggal, maka
elektrode bumi bantu harus berjarak
sekurang-kurangnya 20 meter dari elektrode
bumi. Jika elektrode bumi yang akan diukur
terdiri dari pita (dalam bentuk cincin, radial
atau kombinasi), maka jarak antara elektrode
bantu dan elektrode bumi kira-kira 3 kali
garis Pada saat sakelar dimasukkan, resistans
tersebut harus dalam kedudukan maksimum.
Setelah sakelar dimasukkan, resistans diatur
sedemikian rupa hingga amperemeter dan
voltmeter
menunjukkan
simpangan
secukupnya. Hasil bagi dari tegangan dan
arus yang ditunjukkan oleh instrumen ukur
tersebut adalah resistans pembumian yang
diukur. tengah rata-rata dari susunan
elektrode bumi tersebut.
(2) Pengukuran dengan instrumen ukur resistans
pembumian
Elektrode bantu yang diperlukan untuk
pengukuran ini harus berjarak minimum 20
meter jika elektrode bumi terdiri dari
elektrode batang, dan berjarak kira-kira 3
kali diameternya jika elektrode bumi terdiri
dari elektrode pita (dalam bentuk cincin,
radial atau kombinasi). Pengukuran ini harus
dilakukan
dengan
instrumen
yang
mempunyai sumber tegangan sendiri.
Untuk cara seperti pada butir (1), karena
sistem listriknya tidak dibumikan atau dibumikan
melalui resistansi yang tinggi, maka sebelum
pengukuran, penghantar netral atau salah satu
penghantar fase lainnya perlu dibumikan melalui
elektrode bumi terpisah, pada jarak 20 m baik dari
elektrode bumi yang akan diukur maupun dari
elektrode bumi bantu. Bila hasil pengukuran tidak
lebih besar dari 50 , maka sistem penghantar
proteksi dapat dinyatakan efektif.
b) Pengukuran arus hubung pendek :
(1) Cara
pengukuran
sama
pengukuran
arus
hubung
sistemTN.
dengan
pendek
DAFTAR PUSTAKA
Hughes, GJ, 1986. Electricity and Building. Peter
Peregrinus: London.
Panitia Revisi PUIL, 2000. Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000, Yayasan PUIL:
Jakarta.
Trevor Linsley, 2007. Instalasi Listrik Tingkat
Lanjut, Erlangga: Jakarta.
Muhaimin, 1995. Instalasi Listrik 1. Pusat
Pengembangan Politeknik: Bandung.