PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Istirahat
Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional
dan bukan hanya dalam keaddaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti
sejenak kondisi yang tersebut membutuhkan ketenangan. Kata istirahat
berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras atau
suatu keadaan untuk melepaskan lelah bersantai untuk menyegarkan diri,
atau keadaan melepaskan diri dari segala apa yang membosankan,
menyulitkan, bahkan menjengkelkan.
2.2
Karakteristik Istirahat
Terdapat beberapa karakteristik istirahat. Narrow (1967) dikutip Perry dan
Potter (1997) mengemukaan ada 6 karakteristik yang berhubungan dengan
istirahat, diantaranya :
1. Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
2.3
Pengertian Tidur
Tidur berasal dari kata bahasa latin somnus yang berarti mengalami
periode pemulihan keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik
(Lanywati, 2001). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di
alami seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau
rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679) atau juga dapat dikatakan
sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
UMUR
TINGKAT
JUMLAH
Jenis Tidur
Berdasarkan proses tidur terdapat dua jenis tidur. Pertama, jenis tidur yang
disebabkan menurunnya kegiatan didalam sistem pengaktivasi retikulasis
atau disebut dengan tidur gelombang lambat karena gelombang otaknya
sangat lambat atau disebut tidur NREM (Non Rapid Eye Movement).
Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat
abnormal dari dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan
secara berarti atau disebut dengan jenis tidur paradoks atau tidur REM
(Rapid Eye Movement).
2.5.1
2.7
pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien
dengan gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis, penyakit
kardiovaskuler, dan penyakit persarafan. Terjadi juga pada klien
dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus penyakit akibat digigit
nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan
hipertiroid.
3. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan
menghambat tidurnya. Lingkungan yang tidak kondusif seperti di
dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat
umum yang menimbulkan kebisingan.
4. Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan
untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk. Niat seseorang
untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game
atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda
untuk tidur.
5. Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang
tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
6. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpedek periode pertama
dari tahap REM.
7. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis
sehingga mengganggu tidurnya.
8. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum
alcohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
9. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara
lain :
1. Diuretik : menyebabkan nokturia
2. Anti depresan : menekan REM, menurunkan total waktu REM
3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis/ mencegah orang tidur
4. Beta bloker : menimbulkan insomnia, mimpi buruk
5. Narkotika : mensuspensi REM, meningkatkan kantuk siang hari.
2.8
2. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang
berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan
oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada
hati
atau
ginjal,
atau
karena
gangguan
metabolisme
(mis;
night
terror),
gangguan
transisi
bangun-tidur
(mis;
7. Nocturia
Merupakan suatu keadaan di mana klien sering terbangun pada malam
hari untuk buang air kecil/BAK.