Anda di halaman 1dari 9

Cara Kerja Obat Cacing

Sebagian besar obat cacing hanya dapat membasmi cacing dengan jalan merusak sistem
syaraf cacing. Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan
impulsneuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambatmasuknya
glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.Obat cacing tidak membasmi telur
cacing. Oleh karena itu, pemberian obat cacing perlu diulangdalam jangka waktu tertentu agar cacing
yang baru menetas dari telur dapat segera dibasmisebelum menjadi dewasa dan menghasilkan telur
cacing baru (memotong siklus hidup cacing).Jenis Obat Cacing Dan TargetnyaObat cacing yang
mengandung bahan aktif pyrantel, febendazole, mebendazole dan febantelhanya dapat merusak
sistem syaraf cacing gelang. Obat-obat ini tidak berpengaruh terhadapcacing pita. Obat lain
yang sering digunakan untuk membasmi kutu (pinjal) dan tungau (scabies,demodex, dll) adalah
suntikan ivermectin. Obat ini sering salah kaprah disebut suntik jamur.Ivermectin juga dapat
digunakan untuk membasmi cacing gelang, tetapi tidak berpengaruterhadap cacing pita . Sedangkan
cacing pita pada kucing hanya dapat dibasmi dengan obatyang mengandung prazyquantel atau
dichlorphen.Obat Cacing Yang Terdapat Di Pasaran~ Combantrin (pfizer) : mengandung bahan
pyrantel, hanya dapat membasmi cacing gelang,dapat dibeli di apotik~ Vermox : mengandung bahan
mebendazole, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapatdibeli di apotik.~ Drontal Cat
(bayer): mengandung bahan pyrantel dan prazyquantel, Paling baik digunakanpada kucing, Dapat
membasmi cacing pita dan cacing gelang, Bisa dibeli di petshop atau dokterhewan.~ Drontal
Plus (bayer) : mengandung bahan prazyquantel, pyrantel dan febantel. Biasadigunakan pada anjing,
bisa juga diberikan pada kucing (dosis disesuaikan). JANGAN diberikanpada kucing yang sedang
bunting !. Febantel dapat menyebabkan cacat pada janin kucing.Konsultasikan dosis masing-masing
obat cacing pada dokter hewan terdekat. Hindari sebisamungkin memberikan obat cacing pada kucing
bunting ( hamil). Pemberian obat cacingsebaiknya dilakukan sebekum kucing kimpoi atau setelah
melahirkan.Rekomendasi program rutin pemberian obat cacing (pencegahan)
2-4
kali
setahun, setiap
pemberian
obat
diulang
dua
minggu kemudian.
Frekuensi
pemberiantergantung kondisi kucing dan lingkungan. Kucing yang biasa bermain di kebun atau
outdoorsebaiknya lebih sering diberi obat cacing.Rekomendasi program membasmi cacing pita D.
caninum (bila kucing positif terinfeksi)Cacing pita D. caninum dapat menyebar melalui gigitan pinjal
(lihat cacing pita). Oleh karena ituprogram pemberian obat cacing harus berjalan bersamaan dengan
program pembasmian pinjalkucing. Obati semua kucing yang berada dalam satu ruangan (meskipun
berbeda kandang),karena pinjal dapat pindah ke kucing lain yang berbeda kandang.Pemberian obat
cacing (drontal/prazyquantel) dilakukan bersamaan dengan obat anti kutuseperti frontline cat spot

on (obat tetes) atau suntikan ivermectin. Dilakukan 2-3 kali berturut-turut dengan selang waktu 34 minggu.*Selalu menjaga kebersihan litter (pasir kucing), ganti dengan yang baru. Usahakan satu
kucingsatu kotak pasir.*Setelah kitten berumur 3 bulan, sebaiknya menggunakan Drontal Cat ...
karena spektrum nyalebih luas daripada Combantrin*Dosis pemberian Combantrin - 1cc/2,5kg berat
badanDosis pemberian Drontal Cat - 1 tablet/4kg berat badan
ASCARIS LUMBRICUIDESAscaris lumbricoides cacing perut manusia termasuk Nemathelminthes.
Ciri-cirinemathelminthes antara lain sebagai berikut :
Tubuh simetribilateral, bulat panjang (gilig) disebut cacing gilig
Memiliki saluran pencernaan
Dioceous (berumah dua) reproduksi seksual (jantan dan betina)
Memiliki rongga badan palsu Triploblastik Pseudoselomata
Kosmopolitan, ada yang parasit dan adapula yang hidup bebas Beberapa keluarga
Nemathelminthes ini antara lain :1 . A s c a r i s l u m b r i c o i d e s : Cacing betina
ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior cacing jantan terdapat
kait yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya licin karenaterselubungi lapisan
kutikula yang terbuat dari protein.Ascaris lumbricoides menyebabkan penyakit yang disebut
Askariasis. Mereka hidup dirongga usus halus manusia. Berukuran 10-30 cm untuk cacing
jantan dan 22-35 cmuntuk cacing betina. Satu cacing betina Ascaris lumbricoides dapat
berkembang biakdengan menghasilkan 200.000 telur setiap harinya. Telur cacing ini dapat
termakan olehmanusia melalui makanan yang terkontaminasi. Telur ini akan menetas di
usus,kemudian berkembang jadi larva menembus dinding usus, lalu masuk ke dalam paru-paru.
Masuknya larva ke paru-paru manusia disebut terinfeksi sindroma loeffler. Setelahdewasa,
Ascaris lumbricoides akan mendiami usus manusia dan menyerap makanandisana, disamping
tumbuh dan berkembang biak.Inilah yang menyebabkan seseorang menderita kurang gizi
karena makanan yang masukdiserap terus oleh Ascaris lumbricoides. Di Indonesia, penderita
Askariasis didominasioleh anak-anak. Penyebab penyakit ini bisa karena kurangnya pemakaian
jambankeluarga dan kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.
2 . A s c a r i s m e g a l o c e p h a l a Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya
adalah hewan kuda di dalamususnya.3 . A s c a r i s s u i l a e A s c a r i s s u u m Persis seperti Ascaris
lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi di dalamususnya4 . A n c y l o s t o m a
d u o d e n a l e d a n N e c a t o r a m e r i c a n u s Merupakan cacing tambang Hidup di dalam Duodenum
manusia menyebabkanAncylostomiasis.Cacing ini memiliki dua jenis yaitu Necator americanus dan
Ancylostomaduodenale. Disebut cacing tambang karena dahulunya banyak ditemukan pada
buruhtambang di eropa. Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis danAncylostoma
duodenale menyebabkan penyakit ankilostomiasis. Kedua jenis cacing inibanyak menginfeksi orangorang di sekitar pertambangan dan perkebunan. N.americanus dan A. duodenale hidup di rongga usus
halus dengan mulut melekat padadaging dinding usus.Tubuh Necator americanus mirip huruf S.
Panjang cacing betina kurang lebih 1 cm.Setiap satu cacing dapat bertelur 9000 ekor per hari.
Sementara itu panjang cacing jantan kurang lebih 0,8 cm. Ancylostoma duodenale lebih mirip dengan
huruf C. Setiapekor Ancylostoma duodenale dapat menghasilkan 28.000 telur per hari.Telur cacing
tambang keluar bersamaan dengan feces. Dalam waktu 1-1,5 hari, telurakan menetas menjadi larva,
yang disebut larva rhabditiform. Tiga hari kemudian larvaberubah lagi menjadi larva filarifom
dimana larva ini dapat menembus kulit kaki danmasuk ke dalam tubuh manusia. Di tubuh manusia,
cacing tambang bergerak mengikutialiran darah, menuju jantung, paru-paru, tenggorokan, kemudian

tertelan dan masuk kedalam usus.Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap
darah. Setiap ekorcacing N. americanus akan menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari sedangkan
setiapekor cacing A. duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari.
Oleh karena itulah, cacing tambang menjadi berbahaya karena dapat menyebabkananemia pada
manusia.Di Indonesia, insiden akibat cacing tambang tinggi pada daerah pedesaan,
terutamaperkebunan. Infeksi cacing ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat desa yang BAB
ditanah dan pemakaian feces sebagai pupuk. Selain lewat kaki, cacing tambang juga bisamasuk ke
tubuh manusia melalui makanan yang masuk ke
mulut.5.Oxyuris vermicularis l Enterobius vermicularis cacing kremiHidup di usus halus dan
menyebakan Oxyuriasis. Penularan udara, tanah danautoinfeksi.6 . W u c h e r e r i a
b a n c r o f t i ( F i l a r i a b a n c r o f t i ) Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah
Elefantiasis/Filariasis.Ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.7.Loa loa, yang hidup di daiam
mata mamalia manusia menyebabkan Loasis8 . T r i c h u r i s t r i c h i u r a a t a u c a c i n g
c a m b u k Cacing Cambuk. Dalam bahasa latin cacing cambuk disebut Trichuris trichiura.
Namapenyakit yang ditimbulkannya disebut trikuriasis. Cacing cambuk betina berukuranpanjang 5 cm
dengan ujung ekor membulat dan cacing cambuk jantan memiliki panjang4 cm dengan ujung ekor
melingkar. Cacing ini hidup di usus besar manusia bagian atas.Telur cacing cambuk berukuran 50-54
mikron. Seseorang akan terinfeksi trikuriasisapabila tertelan telurnya. Pada anak-anak, cacing-cacing
cambuk dapat ditemukan diseluruh permukaan usus besar dan rectum. Cacing ini juga
yang menyebabkan seseorangterkena disentri dan anemia.9 . T r i c h i n e l l a s p i r o l i s a t a u c a c i n g
otot

Trichinella spiralis
. Cacing ini menyerang usus halus manusia. Bagi orangyang suka mengonsumsi daging babi yang mentah atau kurang matang,kemungkinan
untuk menderita penyakit trikiniasis lebih besar. Oleh karenadaging babi sebagai pembawanya, trikiniasis jarang mengonfeksi
masyarakat dengan penduduk mayoritas muslim. Trichinella spiralis dewasa berbentuk halus seperti rambut. Mereka hidup di dalam
usus halus dengan panjang 3-4mm untuk cacing betina dan 1,5 mm untuk cacing jantan. Larva cacing inidapat menginfeksi otot
sehingga terjadi nyeri otot dan radang otot. Infeksiberat larva Trichinella spiralis, yaitu mengandung lebih dari 5.000 larva
perkg bb, dapat menimbulkan kematian dalam jangka waktu 2-3 minggu.
10.Strongyloides stercoralis, hidup di usus halus menyebabkan StrongyloidiasisStrongyloides
stercoralis. Jenis cacing ini membahayakan bagi bayi karena dapatditularkan melalui ASI.
Strongyloides stercoralis hidup pada daerah beriklim tropis dansubtropis. Hanya cacing betina dari
jenis cacing ini yang hidup sebagai parasit di ususmanusia, terutama di duodenum dan yeyunum.
Telurnya menetas di kelenjar usus,kemudian keluar bersama feces dalam bentuk larva rhabditiform.
Larva ini akan berubahmenjadi larva filariform apabila sudah berada di tanah. Namun demikian, larva
filariformbisa juga terbentuk di dalam usus sehingga terjadi infeksi yang disebut autoinfeksiinterna.
Ada tiga tipe strongiloiddiasis (nama penyakit yang disebabkan Strongyloidesstercoralis,-red) yaitu
tipe ringan, tipe sedang, dan tipe berat. Tipe ringan tidakmemberikan gejala apa-apa. Pada tipe
sedang, dapat menyebabkan gangguan padasaluran pencernaan, umumnya gejala di usus. Jika sudah
pada tipe atau infeksi berat,penderita mengalami gangguan hampir di seluruh sistem tubuh sehingga
dapatmenyebabkan kematian.1 1 . C a c i n g K r e m i . Penyakit akibat cacing kremi dikenal dengan
Enterobiasis sebagaimana nama latin cacingkremi yaitu Enterobious vermicularis. Penyebaran cacing
kremi lebih banyak terjadi padadaerah dengan hawa dingin. Cacing kremi betina berukuran 8-13 mm
x 0,44 mm denganekor panjang dan runcing sedangkan cacing kremi jantan berukuran 2-5 mm
denganekor melingkar. Daur hidup cacing ini bekisar antara 2 minggu sampai 2 bulan. Penularan

cacing kremi terjadi antar keluarga dan kelompok dalam suatu lingkungan yang sama.Penularannya
dipengaruhi oleh debu dan penularan dari mulut ke tangan.

Ascaris Lumbricoides
A. NAMA PARASIT :
ascarislumbricoides
B. KLASIFIKASI :Nama Latin : Ascaris lumbricoides
Phylum : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Family : Ascarididae
Klas : Secernentea
Species : Ascaris lumbricoides
Genus : Ascaris
Morfologi
Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan
ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior).Pada cacing
betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelangkopulasi.Cacing dewasa
hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar200.000 telur per
harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkantelur yang tak dibuahi,
bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telahdibuahi inilah yang dapat menginfeksi
manusia.

Askaris Lumbricoides dewasa Telur Askaris Lumbricoides


Siklus Hidup
Siklus hidup parasit "
Ascaris lumbricoides
" dimulai dari cacing dewasa yang bertelur dalamusus halus dan telurnya keluar melalui tinja lewat
anus (1), sehingga tahap ini disebut jugadengan fase diagnosis, dimana telurnya mudah ditemukan.
Kemudian telur yang keluarbersama tinja akan berkembang di tanah tempat tinja tadi dikeluarkan
(2) dan mengalamipematangan (3). Selanjutnya setelah telur matang di sebut fase infektif, yaitu
tahap dimanatelur mudah tertelan (4). Telur yang tertelan akan menetas di usus halus (5).
Setelahmenetas, larva akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getahbening
serta aliran darah ke paru-paru (6). Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalamkantung udara (alveoli),
naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan (7). Di usus haluslarva berubah menjadi cacing
dewasa. Mulai dari telur matang yang tertelan sampai menjadicacing dewasa membutuhkan waktu
kurang lebih 2 bulan (lihat gambar dibawah ini )

Gambar 3. siklus hidup cacing Ascaris lumbricoides (gambar diambil


darihttp://www.dpd.cdc.gov/dpdx/)
ASKARIASIS
Manusia merupakan satu-satunya hospes
Ascaris lumbricoides
. Penyakit yangdisebabkannya disebut askarias.
Definisi
Askariasis adalah suatu infeksi di usus halus yang disebabkan oleh parasit cacing gelang"
Ascaris Lumbricoides
". Kecacingan ini terjadi di seluruh dunia, terutama di Negaraberkembang termasuk Indonesia.
Apalagi di daerah pedesaan atau daerah perkotaan yangsangat padat dan kumuh mudah sekali untuk
terkena infeksi cacing.
Penyebab

Kira-kira dua bulan setelah terkena askariasis, cacing dewasa mulai bertelur didalam usus,kemudian
tetur-telur mikroskopik ini berjalan di sepanjang saluran pencernaan dandikeluarkan melalui tinja.
Telur-telur tadi membutuhkan waktu 10-14 hari di dalam tanahdengan temperature yang hangat
untuk dapat menginfeksi tuan rumah baru (hospes baru),dan telur-telur tadi juga dapat hidup di
tanah sampai jangka waktu 6 tahun. Ketika telur-telur tadi dicerna, maka daur hidupnya akan dimulai
kembali. Cacing dewasa dapat hiduphingga 2 tahun dan cacing betina dapat bertelur 200.000 tiap
harinya.Parasit dapat dipindahkan ketika tinja manusia yang terinfeksi bercampur dengan tanah.
DiNegara-negara berkembang, tinja manusia digunakan sebagai pupuk atau fasilitas-fasilitasyang
mempunyai sanitasi yang rendah mengijinkan barang-barang sisa untuk bercampurdengan tanah
disekitar parit atau lading mereka. Telur-telur cacing dapat bertahan hidup didalam tanah bertahuntahun lamanya karena untuk menginfeksi manusia kembali. Danmanusia dapat terinfeksi oleh telurtelur cacing melalui buah dan sayuran yang merekamakan tumbuh di lahan yang tercemar tadi.
Distribusi
Cacing ini merupakan parasit yang kosmopolit yaitu tersebar di seluruh dunia, lebih banyakditemukan
di daerah yang beriklim panas dan lembab. Survey yang dilakukan di Indonesiaantara tahun 19701980 menunjukkan pada umumnya merata hingga 70% atau lebih. Angkapemerataan tinggi sebesar
78.5% dan 72.6% masih ditemukan pada tahun 1998 padasejumlah murid dua sekolah dasar di
Lombok. Di Jakarta sudah dilakukan pemberantasansecara sistematis terhadap cacing yang
ditularkan melalui tanah sejak 1987 di sekolah-sekolah dasar. Angka pemerataan Ascaris sebesar
16.8% di beberapa sekolah di JakartaTimur pada tahun 1994 turun menjadi 4.9% pada tahun 2000.
Morfologi
Cacing dewasa bentuknya silindris, dengan ujung bagian depan meruncing (gambar 1).Merupakan
cacing nematode terbesar yang menginfeksi manusia. Cacing betina berukuranpanjang 20-35 cm dan
yang jantan 15-31 cm, dengan ujung bagian belakang melengkung.Cacing ini berwarna putih kemerahmerahan. Kepalanya mempunyai tiga bibir pada bagiandepan dan mempunyai gigi-gigi kecil pada
pinggirnya, bibirnya dapat ditutup dandipanjangkan untuk memasukkan makanan.Telur yang dibuahi
berbentuk oval melebar dengan ukuran 60-70 x 30-50 mikron (gambar 2).Bila baru dikeluarkan tidak
infektif dan berisi satu sel tunggal. Sel ini dikelilingi oleh suatumembran(lapisan) vitelin yang tipis
untuk meningkatkan daya tahan telur cacing tersebutterhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dapat
bertahan hidup sampai satu tahun. Disekitar lapisan ini ada kulit bening dan tebal yang dikelilingi oleh
lapisan albuminoid (proteindalam darah) yang permukaannya tidak teratur. Di dalam rongga usus,
telur memperolehwarna kecoklatan dari pigmen empedu. Sedangkan telur yang tidak dibuahi berada
dalamtinja, bentuk telur lebih lonjong dan mempunyai ukuran 88-94 x 40-44 mikron,
mempunyaidinding yang tipis, berwarna coklat dengan lapisan albuminoid yang kurang sempurna
danisinya tidak teratur.Pada tinja penderita
askariasis
yang membuang air tidak pada tempatnya dapatmengandung telur askariasis yang telah dibuahi. Telur
ini akan matang dalam waktu 21 hari.bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah
tercemar telur Ascaris dan tidakmencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan
menelan telur Ascaris.Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada
usus. Larva akanmenembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti
sistemperedaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan
merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea,kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali

masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larvaakan menjadi cacing dewasa.Cacing akan menetap di
usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnyaakan keluar kembali bersama
tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru inimembuang tinjanya tidak pada
tempatnya.
Patologi klinik
Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.Pada stadium larva,
Ascaris
dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akanmenyebabkan sindrom Loeffler.
Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda sepertidemam, sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto
Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akanhilang selama 3 minggu.Pada stadium dewasa, di usus
cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna sepertitidak nafsu makan, muntah-muntah, diare,
konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk kesaluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau
ikterus. Bila cacing dewasa kemudianmasuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat
menyebabkan akutabdomen.
Patologi dan gejalaklinis:
Gejala bisa timbul sebagai akibat berpindahnya lara melalui paru-paru dan akibat adanyacacing
dewasa di dalam usus. Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkandemam, batuk dan bunyi
nafas mengi (bengek).Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang
penyumbatan usus.Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di
dalam usus.Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas
Diagnosis
Infeksi oleh cacing dewasa biasanya didiagnosis berdasarkan adanya telur didalam contohtinja.
Kadang di dalam tinja atau muntahan penderita ditemukan cacing dewasa dan didalam dahak
ditemukan larva. Jumlah eosinofil di dalam darah bisa meningkat. Tanda-tandaadanya perpindahan
parasit bisa terlihat pada foto rontgen dada.
Pengobatan tradisional
Beberapahasilstuditerbarudalamliteraturemedisyangmengusulkanbenihsemangkadanpapayayangdijemurdibawahterikmataharidapatmenguranginfeksicacing.Padaorangdewasadiberikandosissatusendokmakanbenihyangdicampurdenganguladalam
satugelasairsatukalisemingguselamaduaminggu.Gulamemberikanrasapahityangbertindaksebagaiobatpencuciperut.
Pengobatan dengan farmasi
;
Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol,albendazol,
piperasin.

Mebendazole(Vermox)(C16H13N3O2).Memperlambat
pergerakan/perpindahandankematiancacingdenganmemilihsecaraselektifserta
menghalangipengambilanglukosadanbahangizilainnyadalamususorangdewasa
dimanacacingtersebuttinggal.Dosis100mgtiap12jamuntuk3hari.Mebendazoltidak

bolehdiberikankepadawanitahamilkarenabisamembahayakanjaninyang
dikandungnya.Piperazine(C4H10N2.C6H10O4).Efekmelumpuhkancacing,jika
digunakanakanmembuatcacingdengansendirinyapingsandidalamtinjadosis75
mg/kgmax3.5g).Pyrantelpamoate(Antiminth,Pin-Rid,Pin-X)
(C11H14N2S.C23H16O6),menyebabkankelumpuhankejangpadacacing.Dengan
dosis11mg/kgdantidakmelebihi1g.Albendazole(C12H15N3O2S),menyebabkan
penghabisanenergi,penghentian,danakhirnyakematian.Dosis400m.dantidak
diberikanpadawanitahamildananak-anakdibawah2tahun.Thiabendazole.
menyebabkanmigrasicacingkedalamkerongkongan,padaumumnya
dikombinasikandenganpiperazine.Juga,obatgolongancorticosteroidsdapatmengobati
gejalasepertiperadangan,yangdapatditimbulkanolehcacingini.
Prognosis
Kebanyakanpenderitaascariasisdapatsembuhdenganspontanwalaupun
tanpapengobatan.Namun,komplikasidapatdisebabkanolehcacingdewasa
yangbergerakkeorgantertentuatauberkembangbiakberlebihansehingga
dapatmenyumbatusus

Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai70 hingga
99%.
Epidemiologi
Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapatdicegah
dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jambankeluarga dapat memutus
rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.Pada umumnya frekuensi tertinggi penyakit ini diderita
pada anak-anak, jika dibandingkandengan orang dewasa frekuensinya lebih rendah. Hal ini disebabkan
karena kesadaran akankebersihan dan kesehatan pada anak-anak masih rendah atau mereka belum

memikirkansampai sejauh itu. Sehingga anak-anaklebih mudah diinfeksi oleh larva cacing Ascaris
misalnya melalui makanan, ataupun infeksimelalui kulit akibat kontak langsung dengan tanah yang
mengandung telur Ascarislumbricoides. Faktor host merupakan salah satu hal yang penting karena
manusia sebagaisumber infeksidapat mengurangi kontaminasi ataupun pencemaran tanah oleh telur
dan larva cacing,selain itu,manusia justru akan menambah polusi lingkungan sekitarnya.Di pedesan
kasus ini lebih tinggi prevalensinya, hal ini terjadi karena buruknya sistemsanitasi lingkungan di
pedesaan, tidak adanya jamban sehingga tinja manusia tidak terisolasisehingga larvacacing mudah
menyebar. Hal ini juga terjadi pada golongan masyarakat yangmemiliki tingkat sosialekonomi yang
rendah, sehingga memiliki kebiasaan membuang hajat (defekasi) ditanah,yangkemudian tanah akan
terkontaminasi dengan telur cacing yang infektif dan larva cacingyangseterusnya akan terjadi
reinfeksi secara terus menerus pada daerah endemik (Browndan Harold,1983).Perkembangan telur
dan larva cacing sangat cocok pada iklim tropik dengan suhu optimaladalah 23 o C sampai 30o C.
Jenis tanah liat merupakan tanah yang sangat cocok untukperkembangantelur cacing, sementara
dengan bantuan angin maka telur cacing yang infektif bersama dengan debudapat menyebar ke
lingkungan.
Pencegahan
Pencegahan dan Upaya Penanggulangan berdasarkan kepada siklus hidup dan sifat telurcacing ini,
maka upaya untuk pencegahan dapatdilakukan langkah sebagai berikut :Penyuluhan
kesehatanPenyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat guna,Hygiene keluarga dan
hygiene pribadi seperti :- Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangandicuci terlebih dahulu dengan
menggunkan sabun.- Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan,hendaklah
dicuci bersih dandisiram lagi dengan air hangat.Khusus pada daerah endemik atau rentan, Karena
telur cacing Ascaris dapat hidupdalam tanah selama bertahun-tahun, pencegahan dan pemberantasan
di daerahendemik adalah sulit. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
iniadalah sebagai berikut :1. Mengadakan kemotrapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik
ataupundaerah yang rawanterhadap penyakit askariasis.2. Memberi penyuluhan tentang sanitasi
lingkungan.3. Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing
misalnyamemakai jamban/WC.4. Makan makanan yang dimasak saja.5. Menghindari sayuran mentah
(hijau) dan selada di daerah yang menggunakantinja sebagai pupuk.

http://id.scribd.com/doc/13758753/ASCARIS-LUMBRICOIDES

Anda mungkin juga menyukai