Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

Jelaskan perbedaan perkembangan dengan pertumbuhan


Jelaskan 4 ciri khas remaja yang sedang berkembang
Jelaskan 3 prinsip perkembangan remaja
JAWABAN :
1. Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan
keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
1.
2.
3.

Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur


dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya proses
difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.
Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau
oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, walaupun
demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa misalnya
mengenai makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dsb.
Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak harus mengerti
persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang
Jadi perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan adalah Pertumbuhan adalah suatu
proses pertambahan ukuran, volume serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan
panjang, berat dan tinggi makhluk hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali
ke bentuk semula) dan kuantitatif (dapat diukur). Perkembangan adalah suatu proses
dari organisme muda menuju keadaan yang lebih dewasa (matang secara seksual sehigga
dapat melakukan reproduksi), serta bersifat kualitatif (tidak dapat diukur).
2.

4 ciri remaja yang sedang berkembang adalah :


a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal
dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari
perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah
seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian
dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak
jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
b.

Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep
diri remaja.

c.

Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa
kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja
diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih
penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi
berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
1

d.

3.

Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

3 prinsip perkembangan remaja yaitu :


1. Prinsip Kematangan
Remaja yang mencapai kematangan kognitif, sosial dan emosional, serta moral, akan
memperoleh prestasi yang baik di sekolah. Remaja yang matang secara kognitif, mampu
memahami konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran yang murni, menghubungkan
peristiwa sekarang dengan yang akan datang. Kematangan remaja dapat dipercepat
melalui berbagai rangsangan dari lingkungan. Remaja yang hidup di kota besar dengan
rangsangan informasi yang lebih banyak melalui media elektronik dan cetak, peristiwaperistiwa di lingkungan, dan dari sumber informasi lainnya lebih cepat matang daripada
remaja yang tinggal di desa yang miskin dengan sumber informasi.
2. Prinsip Kesatuan Organisasi
Prinsip ini menyatakan bahwa remaja merupakan suatu kesatuan fisik dan psikis dan
kesatuan dari kedua komponen tersebut. Perkembangan komponen fisik dan psikis saling
mempengaruhi. Setiap komponen tidak berkembang secara sendiri-sendiri tetapi
perkembangan satu komponen berpengaruh terhadap komponen yang lain. Oleh karena
itu dalam proses belajar sangatlah penting untuk melibatkan sebanyak mungkin
komponen fisik maupun psikis remaja secara serempak agar hasil belajar yang maksimal
dapat tercapai. Makin banyak alat indera remaja terlibat dalam proses belajar makin
mudah
dan
pahamlah
mereka
terhadap
bahan
yang
dipelajarinya.
Hendaknya disadari oleh pendidik, jika salah satu komponen terganggu, maka komponen
lain juga akan terganggu. Sebagai contoh: jika dalam proses belajar remaja sakit, fisiknya
lemah akibat kurang gizi misalnya, maka kerja mentalnya akan terganggu, Dengan kata
lain ia tidak dapat belajar secara maksimal. Demikian juga sebaliknya, jika mental remaja
terganggu, dapat berpengaruh pada keadaan fisik mereka. Remaja yang mengalami
kecemasan yang tinggi ketika belajar dapat mengalami gangguan fisik, seperti sakit perut,
pusing atau sakit kepala, dan lain-lain. Untuk itu guru perlu mengurangi kecemasankecemasan atau ketakutan mereka dalam belajar, bahkan seharusnya menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan (kondusif), walaupun mereka harus menyelesaikan kegiatankegiatan belajar yang cukup rumit dengan sebaik-baiknya.
3. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Prinsip ini menyatakan bahwa remaja berkembang sesuai tempo dan perkembangan
sendiri-sendiri yang teratur. Setiap remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang
berbeda dengan remaja yang lain. Ada remaja yang cepat dan ada pula yang lambat
perkembangannya.
Misalnya di dalam satu kelas, ada dua orang remaja si A dan si B yang umurnya sama,
namun kematangan berfikir mereka berbeda. Remaja A misalnya baru berusia 15 tahun,
telah mencapai kematangan berfikir yang sama dengan remaja yang telah berumur 18
tahun. Sementara itu remaja B yang juga berumur sama baru mencapai kemampuan
berfikir yang sama dengan anak umur 10 tahun. Oleh karena itu remaja A lebih mudah
dan cepat belajar dibandingkan remaja B.
Tempo dan irama perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor
pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat
irama dan tempo perkembangannya apabila lingkungannya memberikan rangsangan yang
sesuai. Demikian pula sebaliknya, makin rendah potensi yang dimiliki anak ditambah lagi
dengan lingkungan yang kurang memacu perkembangan tersebut, maka tempo dan irama
perkembangan pun akan menjadi lambat. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa
tempo dan irama perkembangan anak dapat dipercepat oleh lingkungan dalam batas-batas
tertentu, atau sebaliknya tempo dan irama perkembangan anak yang telah terpola itu
dapat menjadi lambat dan bahkan terlambat sama sekali jika lingkungan kurang sekali
memberikan gizi, kesehatan dan rangsangan pendidikan yang cukup.

BAB 2
Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan?
Jelaskan dengan contoh 3 buah tugas perkembangan!
Usaha apa saja yang dapat anda lakukan untuk pencapaian tugas perkembangan ( dengan
contoh )?
4. Mengapa pendidik perlu memahami tugas perkembangan remaja?
5. Jelaskan tugas perkembangan yang berkaitan dengan aspek social psikologis!
JAWABAN :
1. Pengertian tugas perkembangan
Tugas perkembangan masa anak menurut Munandar (1985) adalah belajar berjalan,
belajar mengambil makanan yang padat, belajar berbicara, toilet training, belajar
membedakan jenis kelamin dan dapat kerja kooperatif, belajar mencapai stabilitas
fisiologis, pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan sosial dan
fisik, belajar untuk mengembangkan diri sendiri secara emosional dengan orang tua,
sanak saudara dan orang lain serta belajar membedakan baik dan buruk. Maksud dari
tugas perkembangan adalah: tahapan yang harus dilalui dengan baik oleh seseorang
dalam jenjang kehidupan, apabila tahapan yang dilalui tidak dilaksanakan dengan baik
akan menghambat pada perkembangan tahap berikutnya, pada tiap tahapan seseorang
idealnya melakukan tugas perkembangan sesuai tumbuh kembangnya, kesalahan
mengurus perkembangan anak akan berpengaruh pada masa dewasa.
1.
2.
3.

2.

3 buah tugas perkembangan :


a) Memiliki kemampuan membina hubungan baru dengan lawan jenis yang sebaya.
Contoh : Seorang remaja menjalani hubungan dengan lawan jenis untuk saling
menghargai. pada tahap ABG (Anak Baru Gede) yang di utamakan kesenangan,
gampang cemburu, dan merasa memiliki seakan akan menjadi pasangan hidup
selamanya, namun cepat sekali terjadi perpecahan. Hari ini berkata selamanya besok
sampai disini saja. Pada tahapan yang lebih tinggi mulai memikirkan untuk hubungan
kedepan, menjaga diri dan pasangan, menjalin hubungan sewajarnya.
b) Menerima keadaan fisik dan mengaktualisikan secara efektif.
Contoh : Pria yang menerima secara fisik, dia berbangga sebagai lelaki, akan
mengikuti olahraga sepak bola, pencak silat, karate, serta melakukan perawatan diri
agar terkesan maskulin di hadapan wanita. Ada pula pria yang tidak suka olah raga,
namun tetap di kategorikan menerima keadaan fisik bila, bebicara layaknya pria,
berpakaian pria, hobi perang perangan, koleksi mobil-mobilan, menggambar tokoh
heroik kartun, berani melakukan pekerjaan berat, pernyataan tegas tidak suka banci.
Begitu pula wanita, dia akan merawat tubuh agar terkesan anggun, hobi memasak agar
kelak dapat melayani suami, menanam atau merangkai bunga, berpakaian layaknya
wanita, dan memiliki pria idaman.
c) Mencapai kemerdekaan emosional dari orang dewasa.
3

Contoh : Seorang remaja yang memiliki kemerdekaan emosi, dirinya tidak mau diaturatur lagi, dia akan melakukan kebutuhan pribadi secara mandiri, serta memiliki
perasaan hormat kepada orang tua dengan melakukan pekerjaan dan sekolah untuk
membahagiakan orangtua maupun untuk membalas budi. Kemudian mencari
penghasilan untuk meringankan beban orang tua secara ekonomi.
3.

Usaha yang dilakukan untuk mencapai tugas perkembangan :


a. Memberikan informasi tentang bagaimana merawat fisik sesuai dengan jenis kelamin.
Contoh : seorang lelaki hendaklah berpakaian, berbicara, dan berperilaku seperti
layaknya seorang lelaki. Begitupun sebaliknya seorang wanita, hendaklah berdandan,
berpakaian seperti seorang wanita, tidak meniru gaya seorang lelaki. Pemberian
informasi ini dilakukan di ruang yang terpisah antara laki-laki dan wanita untuk
menghindari perasaan malu ketika membahas masalah pertumbuhan fisik yang
rahasia.
b. Membahas dalam diskusi kelompok tentang berpikir positif, control emosi
Contoh : Memahami diri ketika sedang marah dan panik, sehingga secepat mungkin
tenang, sabar dan berfikir jernih
c. Memperkenalkan potensi yang dimiliki
Contoh : Seseorang mempunyai bakat melukis, maka dia harus bias mengembangkan
potensi dan bakat yang dimilikinya serta meminimalisir kekurangan dirinya.

4.

Alasan pendidik perlu memahami tugas perkembangan :


a) Agar pendidik menyadari kebutuhan dan permasalahan sosial remaja, sehinga tidak
ada pemaksaan kehendak dari pendidik kepada remaja. Remaja melakukan tugas
dengan kesadaran dari dalam, dirinya merasa membutuhkan yang diarahkan pendidik.
b) Agar pendidik memperlakukan remaja untuk berpikir dewasa, dan membuat remaja
merasa diperlakukan selayaknya orang dewasa, namun pendidik menyadi remaja
merupakan tahapan menjadi dewasa, pada tahapan ini ada sifat kekanak-kanakan,
sehingga pendidik harus memahami dan menyikapi dengan elegan.
c) Agar pendidik membuka kesempatan remaja untuk mengamukakan ide, menerapkan
kreatifitas, karena pada tahap ini akan muncul ide-ide brilian, intervensi berlebihan
akan membunuh kreatifitas remaja. Pendidik berfungsi menengahi perselisihan,
memberi jalan berupa solusi saat terjadi kebuntuan, meluruskan bila melampau batas.

5.

Tugas perkembangan yang berkaitan dengan aspek social psikologis :


Tugas perkembangan berkaitan dengan aspek sosial-psikologis dapat dijelaskan bahwa
manusia yang mengalami perkembangan akan ada peningkatan pada pola fikir tidak
hanya pada pertumbuhan secara fisik, dengan kata lain memiliki kedewasaan secara
psikologis dan sosial seiring bertambahnya umur. Remaja yang memiliki kedewasaan
psikologis memiliki kematangan dalam melakukan tidakan, mulai berfikir sebelum
bertindak, serta mengontrol emosi dan hawa nafsu. Sementara remaja yang memiliki
kedewasaan sosial, akan berempati kepada orang yang lemah, dan berjuang untuk
menlawan ketidak adilan yang dilakukan pemimpin dan penguasa.

BAB 3
Setiap orang memiliki kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis, kebutuhan tersebut
juga disebut sebagai kebutuhan dasar karena semua usia manusia membutuhkannya.
Jelaskan ciri-ciri bahwa suatu kebutuhan khas remaja itu tidak terpenuhi!
2. Jelaskan akibat apa saja yang mungkin terjadi apabila kebutuhan khas remaja itu tidak
terpenuhi!
3. Usaha apa saja yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun guru / sekolah untuk
membantu memenuhi kebutuhan remaja tersebut?
JAWABAN :
1.

1.

Ciri ciri suatu kebutuhan khas remaja tidak terpenuhi :


1. Dapat melakukan tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif,
egosentris, dan menarik diri. (Elida Prayitno, 2006)
2. Remaja cenderung mencari penyelesaiannya sendiri dengan cara membanci orang tua,
suka mencari perhatian orang lain, lebih betah berkumpul dengan teman sebayanya,
mencari orang lain sebagai pengganti orang tuanya, yang dapat memenuhi
kebutuhannya itu seperti gurunya, pemuka masyarakat, mencintai orang yang lebih
dewasa dsb. (Muri Yusuf, 1999).
3. Timbulnya rasa tidak puas, menjadi frustasi dan merasa rendah diri serta
terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan sikap positif terhadap lingkungan
dan dirinya.
4. Menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang
yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari
ketidakstabilan emosinya.

2.

Akibat yang akan terjadi apabila kebutuhan khas remaja tidak terpenuhi :
1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan
perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja lakilaki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam
perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang di lain pihak harapan ditumpukan
pada remaja muda untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan
pola perilaku. Kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan
menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap
keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang
harga diri.
2. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima prubahan-perubahan
fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini
disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. Ketidakserasian proporsi
tubuh ini sering menimbulkan kejengkelan, karena ia (mereka) sulit untuk
mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan atau perilaku
yang kelihatannya tidak pantas.
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja
untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang
menentang norma. Pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat
menimbulkan kesulitan dalam pergaulan.
Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan berperilaku menentang norma dan bagi
remaja perempuan akan berperilaku mengurung diri atau menjauhi pergaulan
dengan sebaya lain jenis. Apabila kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan
atau penyaluran yang tepat dapat berakibat negatif.
4. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan
kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema
kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah
penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over acting, lancang, dan
semacamnya.
5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial
ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis
pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian sosial merupakansalah satu yang sangat
sulit dihadapi oleh remaja. Mereka bukan saja harus menghadapi satu arah kehidupan,
yaitu keragaman norma dalam kehidupan bersama dalam masyarakat, tetapi juga
norma baru dalam kehidupan sebaya remaja dan kuatnya pengaruh kelompok sebaya.
6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup masyarakat merupakan
masalah tersendiri bagi remaja; sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai dan
norma kehidupannya menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan. Menghadapi
perbedaan norma ini merupakan kesulitan tersendiri bagi kehidupan remaja.
Seringkali perbedaan norma yang berlaku dan norma yang dianutnya menimbulkan
perilaku yang menyebabkan dirinya dikatakan nakal. Apabila ada kebutuhan remaja
yang tidak terpenuhi maka akan terjadi perilaku menyimpang, dan dapat merugikan
bagi diri remaja itu sendiri maupun orang lain.

3.

Usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun guru / sekolah untuk membantu
5

memenuhi kebutuhan remaja tersebut adalah :


a. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memberikan bimbingan kepada remaja untuk mencapai cita-citanya dengan penuh
kasih sayang.
c. Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dijadikan
sebagi model bagi remaja untuk diidentifikasi dalam kehidupannya, sesuai dengan
peran jenis kelaminnya masing-masing.
d. Memberikan fasilitas kepada remaja untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri.
e. Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang berkembang
menuju kedewasaannya.
f. Membantu remaja dalam mengatasi problem-problem yang sedang dialami, agar tidak
menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya.
g. Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga, sekolah) yang
memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-batas kemampuannya.
h. Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai sarana untuk
mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhikebutuhan diikutsertakannya
dalam kelompok.
i. Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai kegiatan
ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Menurut Elida Prayitno (2006:35) usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
remaja adalah sebagai berikut :
1. Usaha untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan status
a. Mengembangkan bakat khusus remaja dengan berbagai rangsangan dan
menghargai prestasi mereka.
b. Menghindari pemberian motivasi dengan membandingkan remaja secara individu
baik dalam prestasi akademis maupun bakat khusus.
c. Tidak menuntut remaja berprestasi sama, walaupun waktu guru dan metode
belajar yang sama.
2.

Memenuhi kebutuhan mandiri.


a. Memotivasi remaja membuat rencana/ program untuk pengembangan bakat atau
potensi mereka.
b. Membantu pengambangan bakat/ potensi remaja sesuai perencanaan program.
c. Memberi kesempatan remaja untuk mengemukakan ide-ide, mengabil keputusan,
membentuk kelompok, memilih jurusan, dan program pengembangan bakat.
d. Memberi penghargaan atau penguatan kepada kelompok remaja.

3.

Memenuhi kebutuhan berprestasi.


a. Memberikan penilaian, kalau siswa telah menguasai bahan yang dipelajarinya.
b. Memotivasi dengan cara membandingkan rata-rata kelas atau prestasi siswa
secara keseluruhan dengan prestasi siswa dalam kelas yang sama.
c. Membantu siswa mengembangkan bakat-bakat khusus.

4.

Memenuhi kebutuhan untuk diakrabi.


a. Membina kedekatan psikologis dengan remaja.
b. Selalu bekerjasama dalam berbagai kesempatan.

5.

Memenuhi kebutuhan filsafat hidup.


a. Memenuhi informasi tentang nilai kebenaran dalam kehidupan.
b. Menjadikan guru dan reman mereka sebagai model (dapat dijadikan teladan).
c. Melakukan bimbingan dan konseling kelompok atau individual untuk membentuk
keyakinan dan keterampilan memecahkan masalah kehidupan dengan cara-cara
yang bernilai moral dan kebenaran.

BAB 4
Kemukakan arti dan ciri-ciri pertumbuhan fisik remaja!
Jelaskan dengan contoh mengapa pertumbuhan fisik setiap individu berbeda!
Kemukakan 3 pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja! Jawaban
disertai contoh.
4. Buatlah rencana program kegiatan kelompok yang membantu pertumbuhan fisik remaja.
JAWABAN :
1. Arti dan ciri pertumbuhan fisik remaja :
Pertumbuhan fisik remaja merupakan perubahan/pergantian baik secara fisik maupun psikis
dimana pada saat itulah terjadi ketidakseimbangan. Perubahan meliputi 4 perubahan fisik yaitu
manyangkut ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perubahan ciri-ciri seks sekunder dan
perubahan cirri-ciri seks primer. Ciri-ciri nya adalah seperti ukuran badan menjadi lebar dan
tinggi,mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi
basah pada laki-laki) dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
1.
2.
3.

2.

Mengapa pertumbuhan fisik setiap individu berbeda ?


Perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan fisik disebabkan oleh faktor faktor yang
mempengaruhi kebutuhan fisik remaja, yaitu :
a. Faktor system endokrin dalam tubuh
Apabila seseorang memiliki system endokrin yang normal pada tubuh, maka
pertumbuhannya juga akan normal. Tetapi apabila system endokrinnya tidak normal
maka akan menyebabkan kegoncangan dalam homeostesis badannya.
b. Faktor nutrisi
Kekurangan nutrisi akan menyebabkan pertumbuhan tidak normal, akan menyebabkan
peningkatan ketegangan emosional.
c. Faktor keturunan
Seseorang yang mempunyai keluarga Arab tidak akan sama dengan seseorang yang
berketurunan China.
d. Faktor emosi
Seseorang yang sering mengalami emosi, maka pertumbuhan awal remajanya akan
terhambat karena berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan di kelenjer piturity.
e. Faktor jenis kelamin.
Anak lelaki cendrung lebih tinggi di bandingkan dengan anak perempuan.
f. Faktor social ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga yang berstatus social ekonomi rendah cendrung lebih
kecil di bandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang berstatus social
ekonomi tinggi.
g. Kesehatan
Anak yang jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari anak yang
sering sakit
h. Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan lebih tinggi lebih cendrung memiliki berat badan yang
tinggi.

3.

Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja :


1). Ingin menyendiri
Dengan perubahan yang terjadi, anak-anak biasanya sering menarik diri, sering melamun,
bertengkar dengan teman-teman dan dengan anggota keluarga. Gejala menarik diri ini
mencakkup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang lain.
2). Bosan
Anak remaja akan merasa bosan dengan permainan yang sebelumnya digemari, mulai bosan
dengan tugas-tugas sekolah. Akibat dari itu, banyak prestasi remaja yang menurun karena
sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3). Emosi yang meninggi.
Kemurungan, ledakan amarah dan kecendrungan untuk menangis merupakan cirri awal masa
remaja. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak, ketengangan lambat laun akan
berkurangan dan anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya.
7

4.

Program kegiatan kelompok yang membantu pertumbuhan fisik remaja.


1. Program pemberian gizi, vitamin, dan kalsium yang cukup.
2. Program olahraga yang berorientasi pada pertumbuhan remaja.
3. Hindari gangguan yang keliru.
4. Yang perlu dilakukan oleh pendidik dalam proses pendidikan untuk membantu
pertumbuhan remaja yaitu dengan cara mendidik/mengarahkan peserta didik dengan baik
secara tegas,karena saat-saat pertumbuhan remaja terjadi ketidakseimbangan yang perlu
diatasi dan itu sangat memerlukan perhatian khusus para pendidik agar peserta didik bisa
menjadi stabil dan seimbang.

BAB 5
Berdasarkan pengertian inteligensi yang telah dikemukakan :
a. Diskusikan dengan teman, kemukakan pengertian yang paling tepat dan jelaskan
rasionalnya!
b. Rumuskan dalam bahasa anda sendiri pengertian intelegensi!
2. Hasil penelitian mengungkapkan, penelitian di luar negeri korelasi rata-ratanya 0,695;
sedangkan penelitian dalam negeri 0,347. Coba analisis dalam diskusi mengapa terjadi
demikian?
a. Jelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan inteligensi remaja!
b. Jelaskan bahwa inteligensi mempunyai korelasi yang berarti dengan proses belajar!
c. Berapa besar rata-rata korelasinya?
d. Apa artinya itu?
3. Diskusikan dengan teman anda apa saja yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
taraf kecerdasan peserta didik.
JAWABAN :
1. Pengertian inteligensi.
a. Pengertian inteligensi yang tepat adalah menurut Edward Lee Thorndike mengatakan
bahwa inteligensi merupakan kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari
pandangan kebenaran dan fakta. Karena seseorang yang mempunyai tingkat
inteligensi yang tinggi akan dapat memberikan respon yang baik dan dapat
memecahkan masalah dengan mudah.
b. Menurut saya inteligensi adalah suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk
memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman, dimana seseorang tersebut mampu
memanfaatkan ilmu dan pengalamannya dalam menyelesaikan permasalahan yang
timbul pada dirinya maupun lingkungannya.
1.

2.

Hasil penelitian mengungkapkan, penelitian di luar negeri korelasi rata-ratanya 0,695;


sedangkan penelitian dalam negeri 0,347
a. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan inteligensi remaja!
1. Faktor genetika
Inteligensi mengandung potensi bawaan, tetapi untuk dapat berfungsi dengan
8

2.

3.

4.

5.

optimal maka perlu mendapatkan pendidikan dan latihan dari lingkungan.


Faktor gizi
Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi terutama yang besar pengaruhnya
pada fase prenatal ( anak dalam kandungan ) hingga usia balita sedangkan usia di
atas 5 tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
Faktor kematangan
Semakin bertambah usia seseorang maka inteligensinya makin berfungsi dengan
sempurna.
Faktor pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan
terhadap fungsi inteligensi seseorang, contoh memberikan fasilitas sarana yang
memadai.
Faktor kebebasan psikologi
Anak yang memiliki kebebasan berpendapat tanpa disertai rasa takut dapat
merangsang berkembangnya kreativitas dan pola piker, begitupun sebaliknya.

Menurut Andi Mappiare (1982: 80) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan


intelek itu antara lain:

Bertabahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia


mampu berpikr reflektif.
Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga
seseorang bisa berpikir proporsional.
Adanya kebebasan berpikir,menimbulkan keberanian seseorang dalam
menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah
secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalahdan
menarik kesimpulan yang baru dan benar.
b.

inteligensi mempunyai korelasi yang berarti dengan proses belajar


Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling
keterkaitan. Di mana biasanya anak yang memiliki intelegensi yang tinggi dia akan
memiliki prestasi yang membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi yang
dimilikinya ia akan lebih mudah meraih keberhasilan. Intelegensi mempunyai
hubungan yang segaris dengan prestasi belajar. Intelegensi merupakan faktor yang
signifikan mempengaruhi prestasi belajar. Seorang siswa/mahasiswa akan lebih
mudah memahami materi dan teori dari guru/dosen mereka jika mereka mempunyai
intelegensi yang cukup. Siti Rahayu Hadinoto (1972) menyatakan bahwa seseorang
yang memiliki taraf intelegensi yang tinggi tidak akan kesulitan mengerti dan
memahami pelajaran yang baru karena ia mampu menganalisis dan mengerti
hubungan antara masalah yang satu dan lainya. Selain itu orang yang memiliki taraf
intelegensi yang tinggi mampu memcahkan masalah yang rumit dalam waktu yang
relatif singkat dan tepat. Hal-hal tersebut membuat tingkat intelegensi mempunyai
peran yang penting dalam mencapai prestasi belajar.

c.

Berapa besar rata-rata korelasinya?


Oleh Nylor (Dalam Elyda Payitno,1990) diperkirakan sekitar 25% keberhasilan
belajar disumbangkan oleh faktor intelegensi, sedangkan 75% lainnya disumbangkan
oleh faktor motivasi, kepribadian, sikap keluarga, dan faktor-faktor lainnya.

d.

Artinya :
Dari rata-rata korelasi dapat diartikan bahwa keberhasilan seseorang hanya 25%
faktor inteligensinya. Menurut pendapat saya, untuk meraih prestasi belajar
intelegensi memang penting, namun sikap emosional juga tidak kalah penting. Sikap
emosional meliputi perilaku kita dan motivasi. Intelegensi tidak akan ada artinya
tanpa dibarengi dengan prilaku yang baik. Contohnya; seorang anak yang cerdas tapi
memiliki prilaku yang tidak terpuji, dia suka membolos pelajaran di sekolah.
Sehingga dia sering ketinggalan pelajaran di sekolah. Pada akhirnya intelegensinya
akan sia-sia. Begitu juga dengan motivasi. Tanpa ada motivasi untuk mencapai
prestasi maka intelegensi tersebut akan sia-sia. Karena itu, Intelegensi akan membawa
kita berprestasi dalam belajar jika dibarengi perilaku yang baik dan motivasi yang
tinggi.
9

3.

Usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan taraf kecerdasan peserta didik.
1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru lebih mengutamakan proses dari pada
hasil, dengan cara menghargai keberanian peserta didik dalam memberikan
pendapatnya tanpa menilai benar atau salahnya terlebih dahulu.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
berfikir, missal dengan menggunakan metode penemuan, diskusi, dll.
3. Guru membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak.
4. Menyediakan fasilitas yang memadai untuk menumbuh kembangkan taraf kecerdasan
anak, misalnya dengan bahan bacaan, peralatan labor, dll.
5. Memberikan tugas sekolah dengan berbagai macam metode yang dapat merangsang
dan mengembangkan daya fikir.

10

Anda mungkin juga menyukai