Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Inseminasi buatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
mutu genetik dan produktivitas ternak.semen yang digunkan untuk IB berasal dari ternak
unggul ,baik yang didatangkan dari luar negri maupun yang telah ada diwilayah
tersebut.keberhasilan penerapan teknologi ini sangat bergantung pada kualitas spermatozoa
yang digunakan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan koleksi /
penampungan semen dari pejantan yang unggul. Semen beku yang berkualitas akan didapat
apabila koleksi semen dilakukan dengan baik dan benar.
Cara penampungan semen banyak mengalami perubahan dan perkembangan sesuai
dengan perkembangan teknologi. Ada 3 metode koleksi semen yang biasanya digunakan
pada ternak domestiik.yaitu teknik vagina buatan,massase,dan elektroejakulator.penggunaan
teknik tersebut tergantung pada spesies yang dikoleksi dan disposisi hewan jantan.
Setelah
penampungan
semen,maka
harus
diamati
kualitas
dari
semen
tersebut.penilaian atau evaluasi semen dilakaukan pada semen segar maupun semen yang
telah dibekukan untuk dilihat apakah semen tersebut pantas digunakan untuk inseminasi
buatan (IB).
PEMBAHASAN
B. Vagina buatan
Prinsip: Dengan alat yang mirip dengan vagina pada betina. Hewan dibiarkan mounting
pada teaser, lalu penis diarahkan ke dalam vagina buatan dan semen ditampung.
Kelebihan: Kualitas semen yang dihasilkan lebih baik dari metode post-coitus, masase
dan elektroejakulasi.
Kelemahan: Membutuhkan pejantan yang mempunyai libido yang tinggi, dan dapat
menaiki betina (Toelihere, 1993)
.
Prosedur kerja
Sebelumnya,dilakukan
persiapan
alat
yaitu
vagina
buatan
dibilas
dengan
menggunakan NaCl
fisiologis. Vagina buatan diisi dengan air hangat bersuhu 50-55 oC agar suhu bagian dalam
vagina buatan meyerupai vagina sesungguhnya (41-44 oC).Tabung penampung diikatkan
pada ujung vagina buatan dan dilakukan pemompaan udara serta mulut vagina buatan diolesi
dengan pelicin. Kemudian pejantan didekatkan dengan betina pemancing dan dibiarkan untuk
melakukan false mounting satu atau dua kali. Semen yang ditampung adalah semen pejantan
yang keluar setelah dilakukan false mounting. Pengoleksian semen hanya dilakukan sebanyak
satu kali.
Koleksi semen dilakukan oleh tiga orang, satu orang memegang domba jantan,satu
orang memegang domba betina dan seorang lagi menampung semen domba.Penampungan
dilakukan pada pagi hari.
C. Elektroejakulasi
Prinsip: Stimulasi sumsum tulang belakang antara lumbal keempat dan sakral pertama
dengan memasukkan satu elektoda kedalam rektum.
Kelebihan: Dapat digunakan untuk sapi-sapi unggul, tetapi pincang, lumpuh, cedera,
lamban, impoten, dan tidak sanggup menaiki pemancing. Kualitas semen yang dihasilkan
lebih baik daripada metode post-coitus dan masase.
Kelemahan: Kualitas semen yang dihasilkan masih dibawah metode vagina buatan karena
lebih banyaknya sekresi dari kelenjar pelengkap (Toelihere, 1993). Membutuhkan alat
elektoejakulator yang masih sulit didapat
Cara penampungan ini dengan merangsang semsum tulang belakang antara vetebre
lumbal keempat dan tulang sakral menggunakan stimulasi listrik. Aplikasi aliran listrik
menyebabkan kontraksi tetanik semua urat daging tubuh dan ketidaksanggupan motorik kakikaki belakang yang bersifat sementara. Penampungan semen menggunakan metode iniadalah
upaya untuk memperoleh semen dari pejantan yang memiliki kualitas genetik tinggi
tetapi tidak mampu melakukan perkawinan secara alam akibat gangguan fisik atau psikis
(pincang, lumpuh, cidera, lamban dan tidak sanggup menaikipemancing).
Metode ini saat ini lebih banyak diterapkan pada ternak kecil seperti domba dan
kambing atau. pada sapi potong yang akan dijadikan pemacek pada pemeliharaan
secara ranch dan tidak terbiasa menggunakan vagina buatan. Semen yang dihasilkan
mempunyai volume dengan tingkat konsepsi yang tidak berbeda dengan menggunakan
vagina buatan , tetapi konsentrasi sperma sedikit lebih rendah.
2.Evaluasi Semen
Evaluasi semen dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Parameter evaluasi
secara makroskopis yang dilakukan pada penelitian ini adalah volume,warna, pH, dan
konsistensi serta evaluasi secara mikroskopis adalah gerakan massa,motilitas, konsentrasi
spermatozoa, spermatozoa hidup dan morfologi.
A.
Pemeriksaan Makro
Volume
Sifat
Sapi
Domba
Babi
Kuda
Jumlah penampungan/minggu
1-6
7-25*
2-5
2-6*
Volume (ml)
5-8
0,8-1,2
150-200** 60-100
Konsentrasi (juta/ml)
1000-1800
2000-3000
200-300
100-150
Jumlah sperma/ejakulat
4,8
3,0
37,5
8,4
pH
6,8
6,8
7,4
7,4
65
75
70
65
85
90
80
80
*Satu dua hari istirahat/minggu. **Volume tanpa bahaan gelatinous (Toelihere, 1993).
Warna
Hewan
Warna
(Toelihere, 1993).
Konsistensi
Warna
Konsentrasi
Krem
Susu Encer
Berawan
Jernih
(Toelihere, 1993).
B.
Pemeriksaan Mikro
Gerakan Masa
Kualitas
Simbol
Ciri-ciri
Sangat
+++
baik
++
Lumayan
Buruk
(Toelihere, 1993).
Motilitas Individual
Nilai Ciri-ciri
0
(Toelihere, 1993).
Konsentrasi
a.
Konsentrasi
Semidensum
(SD)
sedang
Melebihi panjang kepala atau sama 200-500 juta sel/ml
(OS)
sedikit sperma
atau lebih
Aspermia
(Toelihere, 1993).
b.
Dengan Hemocytometer
o Hitung dengan teknik membentuk huruf L, jumlah sperma terhitung dikalikan 1 juta/ ml
(Toelihere, 1993).
c.
Kolorimeter Fotoelektrik
Memperkirakan turbiditas atau kepekatan optik suatu semen. Fotoelektrik
memungkinkan pengukuran sejumlah berkas sinar yang diarahkan dan diabsorpsi oleh suatu
standar volume semen yang diencerkan (pengencer: sitras natricus 1:40) (Toelihere, 1993).
Dengan zat warna eosin-negrosin. Eosin akan mewarnai sperma yang mati menjadi
merah atau merah muda karena permebilitas dinding sel sperma membesar ketika mati,
sedangkan sperma yang hidup tetap tidak berwarna. Negrosin memberi latas belakang biruhitam.
Morfologi sperma
Dengan pewarnaan dengan tinta cina atau eosin-negrosin. Dapat diketahui sperma
yang normal dan abnormal.
b.
Pengikatan oksigen
c.
Indeks Fruktolisa
d.
e.
DAFTAR PUSTAKA
Toelihere,M.R.1993.Inseminasi Buatan Pada Ternak.Angkasa:Bandung
Ihsan,M.N.1997.Manajemen Reproduksi.Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya:Malang
Siregar,T.N. dan Hamdan.2007.Teknologi Reproduksi pada Ternak.Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Syiah Kuala:Banda Aceh