BAB 6 Mixing Edit
BAB 6 Mixing Edit
BAB VI
Proses Mixing dan Analisa Hasil Mixing melalui Uji Pembakaran
dengan Pembuatan Briket
6.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum mixing kali ini, antara lain:
1. Mengetahui konsep mixing pada proses preparasi dalam
skala laboratorium.
2. Menentukan
komposisi
yang
pas
serta
perbandingan
karbonisasi
dalam
proses
pembuatan
dan
uji
management berfungsi
sebagai
penyangga
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
pencampuran
batubara
untuk
menyiapkan
kualitas
yang
dipersyaratkan.
stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara
supaya homogenisasi sangat
terlebih
mengurangi
resiko
dahulu.
pada
Hal
ini
degradation
dengan
dan
maksud
pemanasan
batubara.
3. Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di
stockpile, termasuk diantaranya untuk mengatur posisi stock
dekat dengan reclaime, monitoring effectivitas dozing di
stockpile dengan maksud untuk mengurangi degradasi pada
batubara.
4. Monitoring quality batubara yang masuk dan yang keluar dari
stockpile,
termasuk
diantara
control
Kelompok 8
temperatur
untuk
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
housekeeping,
tidak
diperkenankan
langsung adanya
kotoran yang
terdapat
di
baik
untuk
keperluan
maintenance
dozer
atau
diperbolehkan
menggunakan
air
Kelompok 8
dalam
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
diloading
ke
tongkang
sebelum
dilakukan
kontur
permukaan
basement
berbetuk
perbedaan
mixing
dan
blending,
mixing
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
bagi
perusahaan
pertambangan
batubara.
blending
kadang
kala
tidak
sesuai
dengan
yang
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
......................(6.1)
....................(6.2)
Keterangan :
Kc = Kualitas campuran batubara (Kkal/kg,%).
XTc = Berat tumpukan campuran batubara (kg)
KT1 = Kualitas tumpukan batubara 1 (Kkal/kg,%)
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
.....................................(6.3)
Keterangan :
Qp = Kualitas batubara yang diinginkan
Qi = Variabel kualitas (I = 1, 2, 3, ..., n)
Ni = Berat batubara dengan kualitas Qi (I = 1, 2, 3, ..., n)
(Anonim, 2014)
Kualitas
batubara
merupakan
faktor
dasar
dalam
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan
pertambangan.
harga
standar
terhadap
kualitas
batubara
yang
kegiatan
pengukuran
kualitas
batubara.Untuk
memperhatikan
batas-batas
persyaratan
yang
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
pencampuran
merupakan
perpaduan
dari
beberapa
dua
unit
batubara
loading
atau
rate
lebih
dengan
terkecil.
Sistem
non-coking
sebagai
bahan
baku
dikonsentrasikan
kepada
peningkatan
industri
metalurgi
kualitas
batubara.
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
kokas
dengan
kualitas
yang
memenuhi
kemampuan
batubara
meleleh
dan
terikat.
kaarbonisasi,
batubara
pada
awalnya
mengkerut,
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
sehingga
prosesnya
menjadi
aman.
Audibert-Arnu
perubahan volume
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
6.3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
a. Crusher, mereduksi ukuran partikel batubara.
Gambar 6.1.
Sketsa Crusher
b. Alat mixing, berfungsi untuk mencampurkan batubara
kalori a dengan batubara kalori b.
Gambar 6.2
Sketsa Alat Mixing
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 6.3
Sketsa Neraca Analitik
d. Ember, digunakan untuk menampung bahan-bahan
pencampuran batubara.
Gambar 6.4
Sektsa Ember
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 6.5
Sketsa Safety tools
6.3.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pencampuran
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
batubara adalah:
a. Batubara dengan kalori 7300 kkal, berfungsi sebagai
bahan bakar pertama dalam pencampuran batubara.
b. Batubara dengan kalori xxxx kkal, berfungsi sebagai
bahan bakar kedua dalam pencampuran batubara.
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Diaduk
Hasil Mixing
Gambar 7.6
Flowchart Mixing Batubara Non-Karbonisasi
Langkah kerja:
1. Menyiapkan material batubara non-karbonisasi dengan kalori
7300 kkal.
2. Masukan
batubara
ke
alat
mixing
sesuai
dengan
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Diaduk
Hasil Mixing
Gambar 7.7
Flowchart Mixing Batubara Karbonisasi
Langkah kerja:
1. Menyiapkan material batubara karbonisasi dengan kalori 7300
kkal.
2. Masukan batubara ke alat mixing sesuai dengan perbandingan
komposisi yang sudah ditentukan.
3. Batubara karbonisasi kalori 7300 kkal dicampurkan dengan
batubara karbonisasi kalori .......... kkal.
4. Aduk campuran tersebut dengan menggunakan alat mixing
5. Masukan data hasil mixing.
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 3.1
Data Hasil Pengamatan Briket Batubara Non-Karbonisasi
%
%
Nama
%
%
No.
Batuba
Serbuk
Sampel
Kanji Kaolin
ra
Kayu
%
Kapur
1. Biasa 1
75
15
10
2. Biasa 2
80
15
Kelompok 8
Keteranga
n
a.
Keku
atan
Fisik:
kompak
b.
Perm
ukaan:
kasar
c.
Warn
a: hitam
d.
Brike
t
yang
berhasil:
8
e.
Brike
t
yang
retak: 0
a.
Kekuatan
Fisik:
kompak
b.
Permukaan
: kasar
c.
Warna:
hitam
d.
Briket
yang
berhasil:
7
e.
Briket
yang
retak: 1
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Biomas
3.
sa
1
70
15
Biomas
4.
sa
2
75
15
2,5
2,5
a.
Keku
atan
Fisik:
cukup
kompak
b.
Perm
ukaan:
kasar
c.
Warn
a: Hitam
kecoklata
n
d.
Brike
t yang
berhasil:
7
e.
Brike
t yang
gagal: 1
a.
Keku
atan
Fisik:
kompak
b.
Perm
ukaan:
kasar
c.
Warn
a: Hitam
d.
Brike
t
yang
berhasil:
8
e.
Biket
yang
retak: 0
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1.
2.
= 75%
Kaolin
= 10%
Kanji
= 15%
10
x 200
100
15
x 200
100
= 20 gram
75
x 200
100
= 150 gram
= 30 gram
= 80%
Kaolin
= 5%
Kanji
= 15%
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jawab:
a. Berat batubara dalam campuran
gram
80
x 200
100
= 160 gram
5
x
100
200
= 10 gram
15
x 200 gram
100
30
gram
3. Campuran 3 (Briket Batubara Non-Karboniasasi Biomassa 1)
Diketahui: Batubara
= 70%
Kaolin
= 5%
Kanji
= 15%
Serbuk kayu = 5%
Kapur
= 5%
70
x 200
100
= 140 gram
x 200 gram
10
15
x 200 gram
100
30
100
gram
c. Berat kanji dalam campuran
gram
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5
x 200
100
= 10 gram
5
x 200 gram
100
10
gram
4. Campuran 4 (Briket Batubara Non-Karboniasasi Biomassa 2)
Diketahui: Batubara
= 70%
Kaolin
= 5%
Kanji
= 15%
Serbuk kayu = 5%
Kapur
= 5%
75
x 200
100
= 150 gram
5
x 200 gram
100
10
15
x 200 gram
100
30
gram
c. Berat kanji dalam campuran
gram
d. Berat serbuk kayu dalam campuran
2,5
x 200
100
gram = 5 gram
e. Berat kapur dalam campuran =
gram
Kelompok 8
2,5
x 200 gram
100
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.7 Pembahasan
Pada
kegiatan
praktikum
kali
ini
yaitu
mengenai
non-
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
tutup
cetakan
briket.
Percobaan
ini
bisa
oleh
campuran
yang
sudah
disiapkan
sehingga
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
batubara
non-karbonsasi
yang
terbaik
dari
Kelompok 8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.8 Penutup
3.8.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali
ini adalah:
a. Briket batubara non-karbonisasi yang paling baik
adalah pada percobaan keempat (biomassa II) dengan
campuran batubara 75%, kaolin 5%, kanji 15%, serbuk
kayu 2,5% dan kapur 2,5%.
b. Briket batubara non-karbonisasi yang paling tidak baik
adalah pada percobaan kedua (biasa II) dengan
campuran batubara 80%, kaolin 5%, dan kani 15%.
c. Beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan briket batubara yaitu ukuran butir, tekanan
mesin pencetak pada saat pencetakan dan kadar air
yang terkandung dalam batubara.
3.8.2. Saran
Adapun
saran
untuk
praktikum
briket
non-
Kelompok 8