oleh
Veniola Forestryani
141810101035
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari praktikum kali ini yaitu praktikan dapat
mengoperasikan fungsi turunan dan integral pada aplikasi MATLAB dan
memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari.
(Lestari, 2013).
: persamaan diferensial
biasa order pertama
b.
: persamaan diferensial
biasa order kedua
c.
: persamaan diferensial
biasa order ketiga (Lestari, 2013).
a.
b.
(Lestari, 2013).
5. Jika
, maka :
(Hertanto, 2009).
2.2 Integral
Kalkulus integral adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan
aplikasi dari dua konsep yang saling berhubungan, integral tak tentu dan integral
tertentu. Proses pencarian nilai dari sebuah integral dinamakan pengintegralan
(integration). Simbol dari integral adalah
(singkatan dari "sum"). Dengan kata lain, kalkulus integral mempelajari dua
operator linear yang saling berhubungan. Integral tak tentu adalah antiturunan,
yakni kebalikan dari turunan. F adalah integral taktentu dari f ketika f adalah
turunan dari F, sedangkan integral tertentu memasukkan sebuah fungsi dengan
outputnya adalah sebuah angka, yang mana memberikan luas antar grafik yang
dimasukkan dengan sumbu x. Contohnya adalah jarak yang ditempuh dengan
lama waktu tertentu. Apabila kecepatannya adalah konstan, perhitungan bisa
dilakukan dengan perkalian, namun jika kecepatan berubah, maka diperlukan
sebuah metode yang lebih canggih. Salah satu metode tersebut adalah
memperkirakan jarak tempuh dengan memecahkan lama waktu menjadi banyak
interval waktu yang singkat, kemudian dikalikan dengan lama waktu tiap interval
dengan salah satu kecepatan di interval tersebut, dan kemudian menambahkan
total keseluruhan jarak yang didapat. Konsep dasarnya adalah, jika interval waktu
sangat singkat, maka kecepatan dalam interval tersebut tidak berubah banyak.
Integral dapat dianggap sebagai pencarian luas daerah di bawah kurva f(x), antara
dua titik a dan b seperti pada Gambar 2.2.1.
Gambar 2.2.1
Jika f(x) pada diagram di atas mewakili kecepatan yang berubah-ubah, jarak yang
ditempuh antara dua waktu a dan b adalah luas daerah S yang diarsir. Untuk
memperkirakan luas, metode intuitif adalah dengan membagi jarak antar a dan b
menjadi beberapa segmen yang sama besar, panjang setiap segmen disimbolkan
x. Untuk setiap segmel, kita dapat memilih satu nilai dari fungsi f(x). Nilai
tersebut misalkan adalah h. Maka luas daerah persegi panjangan dengan lebar x
dan tinggi h memberikan nilai jarak yang ditempuh di segmen tersebut. Dengan
menjumlahkan luas setiap segmen tersebut, maka didapatkan perkiraan jarak
tempuh antara a dan b. Nilai x yang lebih kecil akan memberikan perkiraan yang
lebih baik, dan mendapatkan nilai yang tepat ketika kita menngambil limit x
mendekati nol. Integral tertentu ditulis sebagai:
(Sutedjo, 2013).
Selanjutnya
ada.
disebut Integral Tentu (Integral Riemann) f(x) dari a ke
b, dan didefinisikan:
Gambar 2.2.2
, jika
bertanda negatif
maka menyatakan luas daerah yang berada dibawah sumbu x (Purnomo, 2010).
a. Teorema Dasar Kalkulus
Teorema dasar Kalkulus memberikan kemudahan untuk menghitung
Integral Tentu, berikut teorema tersebut :
Misal f(x) kontinu pada [a,b] dan F(x) sebarang anti turunan f(x), maka
=
Selanjutnya ditulis
(Purnomo, 2010).
2.
3.
=
=
4.
5.
sec x C
cos x C
csc x C
sin x C
sec x tan x C
6.
csc x cot x C
Karena
fungsi
diperoleh :
Bentuk terakhir ini dinamakan rumus integral parsial. Prinsip yang digunakan
dalam integral parsial adalah integran yang berbentu uv di manipulasi menjadi u
dv dan dalam menentukan udv tidak boleh memunculkan persoalan yang lebih
sulit dibandingkan dengan
BAB 3. METODOLOGI
Alat
a. Laptop.
Intel(R) Core(TM) i3-3110M CPU @
2,40 GHz 2,40 GHz
3.1.2
Bahan
4.1 Hasil
4.1.1
Menghitung Turunan
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
4.1.2
Menghitung integral
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perhitungan Turunan
Proses dari menurunkan disebut dengan differensiasi. Turunan
mempunyai operasi-operasi yang dapat diselesaikan menggunakan program
MATLAB. Pengoperasian turunan dimulai denganmendefinisikan variabelvariabe yang akan digunakan. Pada awalnya, variabel dapat didefinisikan dengan
menggunakan syntax : sym( ), namun syntax tersebut hanya bisa digunakan
untuk mendefinisikan satu variabel saja. Agar pendefinisian dapat dilakukan
untuk berberapa variabel, syntax yang digunakan yaitu:
Contohnya dapat dilihat pada Gambar 4.1, yaitu dengan mengetikkannya seperti:
>>
kemudian tekan tombol Enter.
diturunkan
turunan
pada
MATLAB
dapat
dilakukan
dengan
memasukkan fungsi yang terdiri dari 2 variabel seperti pada Gambar 4.4. Contoh
pengoperasian perhitungan turunan pada Gambar 4.4 dapat dilakukan dengan
memasukkan suatu fungsi pada MATLAB seperti:
>>
diturunkan
Jenis Integral
Simbol
Tabel 4.1
Operasi perhitungan integral dapat dilakukan dengan mendefinisikan variabel
terlebih dahulu. Variabel telah terdefinisi pada langkah sebelumnya, oleh karena
itu, pengoperasian integral dapat langsung dilakukan dengan mengetikkan
syntax turunan pada MATLAB seperti pada Gambar 4.6:
>>
kemudian tekan tombol Enter dan hasil akan muncul seperti:
diintegralkan
dengan pengoperasian
sama
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum turunan dan integral kali ini adalah:
1. Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang meliputi turunan fungsi
dari satu atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas.
2. Integral merupakan lawan dari proses diferensial.
3. Operasi turunan pada MATLAB dapat dilakukan dengan mendefinisikan
variabel-variabel yang digunakan, kemudian memasukkan syntax
.
4.
5.2 Saran
1.
Gambar 5.1
Terdapat kesalahan seperti Gambar 5.1 saat praktikum dilaksanakan.
Kesalahan terdapat pada kekurangan tanda kurung pada akhir syntax. Seharusnya
penulisan
'.
2.
Gambar 5.2
Terdapat kesalahan seperti Gambar 5.2 saat praktikum dilaksanakan.
Kesalahan terdapat pada penulisan syntax trigonometri
pada MATLAB seharusnya yaitu
Penulisan
.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. f(x) =
b. g(x) =
|terhadap x
a. f(x) =
b. g(x) =
; dan
c. h(x) =
Percepatan
dan