/ dr. Rismayanti
No. RM : 11 64 48
Tanggal presentasi :
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi: Wanita 47 tahun, GIVPIIAO masuk rumah sakit dengan perdarahan pervaginam
yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu, disertai nyeri perut dan darah yang keluar bergumpalgumpal. HPHT 26 Oktober 2013
Pemfis:
-
Thorax simetris kiri-kanan, palpasi tidak ditemukan kelainan, perkusi sonor kiri-kanan,
bunyi pernapasan bronchovesikuler, bunyi tambahan Rh -/- ; Wh -/-. Bunyi Jantung
murni regular.
Pemeriksaan Vulva dan vagina: tidak ada kelainan, Fluksus (+), OUE/OUI
terbuka/terbuka, 1 jari longgar, teraba sisa jaringan, kesan abortus inkomplit
Tinjauan
bahasan:
pustaka
Cara
Diskusi
membahas:
Data Pasien:
Riset
Kasus
Audit
Presentasi dan
Pos
diskusi
Nama: Ny. S
No.Registrasi: 11 64 48
Nama klinik
kelainan, Fluksus (+), OUE/OUI terbuka/terbuka, teraba sisa jaringan . kesan abortus
inkomplit
2. Riwayat pengobatan: 3. Riwayat kesehatan/penyakit: riwayat demam (-), DM tidak diketahui, Hipertensi tidak
Daftar Pustaka
a. Pangemanan Wim T. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Kedua, Jakarta, PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
b. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan Edisi Kedua Cetakan Keempat, Jakarta, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
c. Tarigan, Djakobus. Perdarahan Selama Kehamilan. Available at: URL:
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2602/anatomi-djakobus3.pdf. Accessed
December 28th 2013
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Abortus Inkomplit
2. Etiologi Abortus Inkomplit
3. Penatalaksanaan Abortus Inkomplit
4. Komplikasi Abortus Inkomplit
5. Prognosis Abortus Inkomplit
Subyektif:
Wanita 47 tahun, GIVPIIAO masuk rumah sakit dengan perdarahan pervaginam yang
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, disertai nyeri perut dan darah yang keluar bergumpalgumpal. HPHT 26 Oktober 2013
2.
Obyektif:
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, Pemeriksaan fisis: TD : 110/80 mmHg, N: 80
x/menit, P: 24 x/menit, S: 36,5 oC.
Kepala
Leher
Dada
Jantung
Abdomen
sisa jaringan
3.
Assesment:
Pengobatan:
-
Drips metronidazole/500mg/8j/IV
Diskusi
Perdarahan selama kehamilan dapat dianggap sebagai suatu keadaan akut yang dapat
membahayakan ibu dan anak, sampai dapat menimbulkan kematian. Sebanyak 20%
wanita hamil pernah mengalami perdarahan pada awal kehamilan dan sebagian
mengalami abortus.
3
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar rahim
(<500 gram atau < 20-22 minggu).
Setiap perdarahan pada awal kehamilan dapat dianggap akan mengancam kelangsungan
kehamilan. Dalam hal ini perlu diketahui hari pertama haid terakhir, tanda kehamilan
riwayat keluarga berencana, riwayat ginekologi, dan jumlah perdarahan. Demikian juga
dalam hal ini perlu pemeriksaan penunjang seperti USG dan Test kehamilan, untuk
mengetahui adanya kehamilan dan apakah janin masih bisa dipertahankan.
Jenis abortus:
- Abortus spontan yakni abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi dari luar (abortus
imminens, abortus inkomplit, abortus komplit, abortus insipiens, missed abortion).
- Abortus buatan, terdiri dari provokatus therapetik (ab provokatus medisinalis) yakni
atas indikasi terapetik/ medis dan abortus provokatus kriminalis.
1. Abortus iminens: Disini perdarahan minimal dengan nyeri/tidak, uterus sesuai umur
kehamilan.
2. Abortus Insipien: Perdarahan denganan gumpalan, nyeri lebih kuat
3. Abortus Inkomplit: Perdarahan hebat dan sering menyebabkan syok
4. Abortus komplit: Perdarahan dan nyeri minimal seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan.
5. Missed Abortion: Janin telah mati dalam kandungan selama 6-8 minggu tapi belum
dikeluarkan, perdarahan minimal
6. Abortus infeksi/septik: Disertai tanda infeksi dan septik seperti demam sampai syok.
Adapun sebagai penyebab dari abortus antara lain:
1. kelainan mudigah, chromosom atau kelainan untuk fetus
2. incompetentio orificium uteri internum
3. penyakit sistemik pada ibu seperti diabetes melitus
4. incompatibilitas faktor rhesus atau atau sistem ABO
5. kelainan uterus seperti mioma uteri
6. trauma fisik atau mental
7. usaha menggugurkan dari penderita dengan minum jamu, alkohol, obat-obatan
atau memasukkan benda asing kedalam lubang kemaluan.
4
4.
Plan
-
Rujukan: Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah
sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Watansoppeng, 30 Desember 2013
Peserta
Pendamping
dr. Rismayanti
dr. Misdawaty
5