Anda di halaman 1dari 27

Sistem Koloid

Fathiya Nabila
M. Rafi Raihan Rizal
M. Anantya Risanji
Nindya Viani

MATERI :

Arti sistem koloid

Sifat-sifat koloid
Cara Pembuatan
Cara Pemurnian
Penerapannya

Sistem koloid memiliki banyak peran dalam


kehidupan sehari-hari. Sistem ini berhubungan
dengan proses proses di alam yang mencakup
berbagai bidang.

Sistem koloid dapat menguntungkan dan


dapat pula merugikan, salah satu contoh sistem
koloid yang menguntungkan adalah penjernihan
air dengan tawas, air dan tawas merupakan koloid,
sedangkan sistem koloid yang merugikan adalah
adanya polusi udara akibat asap-asap yang timbul
dari pabrik.

1. Apa itu sistem koloid?


Sistem Koloid adalah suatu campuran zat
heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/
pemecah).
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari ?

Susu yang dicampurkan dengan air akan


menghasilkan campuran yang keruh.

Campuran susu dengan air ini sepintas


memberi kesan merupakan campuran
homogen. Ternyata, susu setelah dicampur
dengan air masih terlihat bisa dibedakan antara
susu dengan air.

Campuran seperti inilah yang disebut KOLOID.

Apakah semua jenis


campuran merupakan
koloid?
TIDAK~
Ada yang disebut dengan larutan
dan suspensi.
Apa contohnya?

Gula yang dicampur dengan air. Gula


tersebut bercampur dengan air secara
merata (homogen). Ini disebut LARUTAN.
Campuran tanah liat dengan air.
Campuran tersebut adalah suatu
campuran yang tidak dapat merata
(heterogen ) karena jika didiamkan
keduanya akan terpisah. Ini disebut
SUSPENSI.

Sifat
Fase
Bentuk campuran

Sistem Dispersi
Larutan

Koloid

Suspensi

1 fase

2 fase

2 fase

Homogen

Antara Homogen

Heterogen

dan Heterogen
Bentuk dispersi

Dispersi molekuler

Dispersi Padatan

Dispersi padat

Penulisan

A(aq)

A(s)

A(s)

< 1 nm

1 nm < d < 100 nm

> 100 nm

Pemeriksaan

Tetap homogen dengan

Heterogen dengan

Dengan mata biasa

mikroskop

mikroskop ultra

mikroskop ultra

heterogen

Tidak dapat disaring

Dapat disaring

Dapat disaring

dengan penyaring

dengan penyaring

dengan kertas saring

apapun

ultra

biasa

Tidak Terpisah

Tidak Terpisah

Terpisah

Ukuran diameter

partikel

Penyaringan

Jika didiamkan

2. Apa saja jenis-jenis koloid ?


Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi
dengan ukuran tertentu dalam medium
pendispersi.

Zat yang didispersikan disebut fase


terdispersi, sedangkan medium yang
digunakan untuk mendispersikan disebut
medium pendispersi.

Berdasarkan fase zat terdispersi, sistem koloid


terbagi atas 3 bagian besar :

Koloid sol, adalah koloid dengan zat terdispersinya


berfase padat.
Emulsi, adalah koloid dengan zat terdispersinya
berfase cair.
Buih, adalah koloid dengan zat terdispersinya
berfase gas.

Berdasarkan fase mediumnya; sol, emulsi, dan buih masih


terbagi atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Koloid Sol, dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.

Sol padat, adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi
dalam zat fase padat , contoh: logam paduan, kaca berwarna,
intan hitam, dan baja.
Sol cair (padat-cair), adalah jenis koloid dengan zat fase padat
terdispersi dalam zat fase cair, contoh: cat, tinta, dan kanji.
Sol gas (padat-gas), adalah koloid dengan zat fase padat
terdispersi dalam zat fase gas, contoh : asap dan debu.

b. Koloid Emulsi, dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.


Emulsi padat (cair-padat), adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam
zat fase padat, contoh: mentega, keju, jeli, dan mutiara.
Emulsi cair (cair-cair), adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat
fase cair, contoh : susu, minyak ikan, dan santan kelapa.
Emulsi gas (cair-gas), koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase
gas, contoh : insektisida (semprot), kabut, dan hair spray.

c. Koloid Buih, dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut.


Buih padat (gas-padat), koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase
padat, contoh: busa pada jok mobil dan batu apung.

Buih cair (gas-cair), adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat
fase cair, contoh: buih sabun, buih soda, dan krim kocok.

3. Bagaimana Sifat-Sifat Koloid


dan Penerapannya ?
Sifat khasnya terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown

3. Adsorpsi
4. Bermuatan

Efek Tyndall
Adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila
dipancarkan melalui sistem koloid. Dikemukakan
oleh John Tyndall (1820-1893) seorang ahli fisika
dari Inggris.
Larutan sejati
meneruskan
cahaya, berkas
cahaya tidak
kelihatan

Cahaya

Layar
Larutan
Sistem koloid
menghamburkan
cahaya, berkas
cahaya kelihatan

Cahaya
Layar
Larutan

Gerak Brown
Gerak brown adalah gerakan zig zag dari partikel terdispersi
dalam system koloid yang terjadi karena adanya tumbukan
antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak
berhenti, diamati pertama oleh Robert Brown seorang
ilmuwan Biologi Inggris. Gerak brown yang menyebabkan
koloid tidak mengendap.

Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda
atau ion yang dilakukan system koloid sehingga system koloid ini
mempunyai muatan listrik. Partikel koloid mempunyai kemampuan
menyerap ion atau muatan listrik pada permukaanya.
Contohnya :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap
ion H+.
Fe3

Cl

H+

H+

H+

Fe(OH)3

Cl

Cl

Cl
-

H+

Cl
-

H+

Cl

H+

Bermuatan
Terdiri dari :
A. Elektroforesis
Adalah suatu proses pengamatan migrasi atau berpindahnya
partikel partikel dalam sistem koloid karena pengaruh medan
listrik.

Sumber
listrik

+
Ion negatif

Ion positif
air

close

B. Koagulasi
Adalah suatu keadaan dimana partikel-partikel koloid membentuk suatu
gumpalan yang lebih besar. Partikel-partikel suatu koloid dapat mengalami

penggumpalan membentuk zat semi-padat

+
-

Fe(OH)2

Manfaat koagulasi dalam kehidupan sehari-hari


diantaranya :
1. Pembentukan delta di muara sungai
2. Industri karet alam
3. Penjernihan air

Cara mempertahankan koloid agar tetap stabil adalah


menambahkan suatu koloid pelindung, yang akan
membungkus partikel koloid yang melindungi.
Manfaatnya untuk menstabilkan emulsi disebut
emulgator, contohnya lesitin pada mayones, kasein
pada susu, dan soybean pada margarin.

Berdasarkan affinitas partikel- partikel fase dispersi terhadap medium


dispersi, maka terdapat dua macam sistem koloid:

A. Koloid Liofil (suka cairan) : adalah koloid yang memiliki gaya tarik
menarik yang kuat antara partikel - partikel terdispersi dengan medium
pendispersi. Medium pendispersi dalam liofil sering disebut juga
dengan hidrofil.

B. Koloid Liofob (takut cairan): adalah koloid yang memiliki gaya tarik

menarik yang lemah antara Partikel- partikel terdispersi dengan


medium pendispersi. Medium pendispersinya sering disebut dengan
hidrofob.

4. BAGAIMANA CARA PEMBUATAN KOLOID ?


1. METODE KONDENSASI
Metode di mana partikel-partikel kecil larutan sejati bergabung membentuk
partikel-partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada
umumnya dilakukan dengan cara kimia.
a. Penggantian Pelarut
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa
terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran
koloid/

b. Dekomposisi Rangkap
Contoh : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3
dengan larutan H2S.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq)

As2S3(koloid) + 6H2O(l) ).

b. Reaksi Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke
dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol
Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l)
Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

c. Reaksi Reduksi - Oksidasi (redoks)


Adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi
Contoh : Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida
(H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas
H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq)

2H2O(l) + 3S(koloid)

2. METODE DISPERSI
Cara Mekanik
Adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses
penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran
koloid.

Cara Peptisasi
Adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah).

Cara Elektrolitik
Yaitu partikel-partikel fase terdispersi di buat dengan menggunakan
loncatan bunga api listrik.

5. BAGAIMANA CARA PEMURNIAN KOLOID ?


1. Dialisis
Adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang
menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan
selaput semipermeabel. Salah satu aplikasinya adalah sebagai
mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal.

Air keluar
dengan ion
Koloid
+ -

Ion- ion

Air
masuk

+
+
- +
+

2.Elektrodialisis / Elektroforesis
Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah
pengaruh medan listrik. Cara kerjanya, listrik tegangan
tinggi dialirkan melalui dua layer logam yang menyokong
selaput semipermiabel. Sehingga pertikel-partikel zat
terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion akan bergerak
menuju elektrode dengan muatan yang berlawanan.

3. Penyaring Ultra
Partikel-partikel koloid tidak dapat disaring biasa seperti
kertas saring, karena pori-pori kertas saring terlalu besar
dibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila
kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti
selofan, maka ukuran pori-pori kertas akan sering
berkurang.

6. APA SAJA MANFAAT DAN


PENERAPAN SISTEM KOLOID?
Jenis industri
Industri makanan
Industri kosmetika dan
perawatan tubuh
Industri cat
Industri kebutuhan rumah
tangga
Industri pertanian
Industri farmasi

Contoh aplikasi
Keju, mentega, susu, saus
salad
Krim, pasta gigi, sabun

Cat
Sabun, deterjen
Peptisida dan insektisida
Minyak ikan, pensilin untuk
suntikan

Sekian presentasi dari kelompok kami tentang


SISTEM KOLOID yang Insyaallah memberikan
manfaat bagi kita semua.
Terima kasih,
Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai