Risiko audit (audit risk) adalah resiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas
laporan keuangan yang disalah sajikan secara material.
Komponen risiko audit, pada umumya terdiri atas tiga, yaitu: Risiko bawaan (inherent risk) Risiko pengendalian (control risk) Risiko deteksi (detection risk) Risiko bawaan (Inherent risk) kerentanan suatu asersi ( jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan) terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. Risiko salah saji (misstatement) seperti itu lebih besar dalam beberapa asersi laporan keuangan dan saldo-saldo atau pengelompokan yang berhubungan daripada yang lainnya. Risiko ini dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit. Sebagai contoh, perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data berupa fakta. Risiko Pengendalian (Control Risk) merupakan risiko bahwa suatu salah saji yang material yang akan terjadi dalam asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian perusahaan. Risiko ini merupakan fungsi keefektifan perancangan dan operasi pengendalian internal dalam mencapai tujuan entitas yang relevan untuk menyusun laporan keuangan entitas. Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan yang melekat pada pengendalian internal. Risiko Deteksi (Detection Risk) merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yang material dalam suatu perusahaan melalui prosedur yang dilakukan auditor. Risiko ini merupakan fungsi keefektifan prosedur audit dan aplikasinya oleh auditor. Hal ini sebagian muncul dari ketidakpastian yang ada ketika auditor tidak memeriksa semua saldo akun atau kelompok transaksi untuk mengumpulkan bukti tentang asersi lainnya. Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti audit dan risiko audit sebagai berikut: 1) Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. 2) Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat. 3) Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh cara berikut: a) Menurunkan nilai materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit yang dikumpulkan, b) menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan. Faktor-faktor utama di bawah ini harus ditelaah dalam risiko bawaan: