PENDAHULUAN
yang
tidak
menyenangkan
dan
berespons
terhadap
suatu
keselamatan
fisik
melibatkan
keadaan
tersebut
mungkin
penyakit,
kecelakaan,bahaya,atau
lebih
dahulu
di
atas
pemenuhankebutuhan
fisiologis..
mempengaruhi
atau
berakibat
terhadap
kehidupan
dan
d. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap
oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum
akan mempengauhi kemampuan seseorang.
1)
Oksigen
Bahaya
umum
yang
ditemukan
dirumah
adalah
sistem
mempunyai
sistem
pembuangan
akan
menyebabkan
penumpukan karbondioksida.
2) Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien,
jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan
terevaporasi dengan lambat.
3) Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau
benda yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih
akan meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.
e. Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1) Di rumah
2) Di RS : Mikroorganisme
3)
Cahaya
4) Kebisingan
5) Cedera
6) Kesalahan prosedur
7) Peralatan medik, dll
f.
yang
meningkatkan
penampilan
sehari-hari),
kelegaan
Hal
ini
disebabkan
karena
kondisi
nyeri
dan
B. LUKA BAKAR
1. Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).
2. Etiologi
a.
Gas
Cairan
b.
c.
d.
5. Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat
luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul
pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid,
gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.
Penyebab
Penampilan
Ketebalan
partial
ultra
superfisial
(terbakar
tidak
Warna
ada Bertambah
violet gelembung.
oleh
Oedem
minimal
Perasaan
Nyeri
merah.
atau
7
(tingkat I)
matahari).
tidak ada.
Pucat
bila
ditekan
bila
tekanan
dilepas.
Lebih
dalam Kontak
bahan padat.
(tingkat II)
Jilatan
- Superfis
ial
- Dalam
ukurannya bintik
bertambah besar.
api Pucat
kepada pakaian.
Jilatan langsung
kimiawi.
bial
yang nyeri
kurang jelas,
ditekan
Sangat
dilepas
berisi
disertai
kulit
putih,
coklat,
pink,
daerah
merah coklat.
kembali.
Ketebalan
Kontak
sepenuhnya
hitam,
padat.
tua.
sakit.
Hitam.
Rambut
(tingkat III)
dengan Kering
Nyala api.
terlihat
dibawah
Kimia.
Kontak
arang
dengan
arus listrik.
Gelembung
jarang,
Merah.
coklat sedikit
mudah
lepas
dicabut.
tidak membesar.
Tidak pucat bila ditekan.
bila
: 9%
2) Lengan masing-masing 9%
: 18%
: 36%
: 36%
5) Genetalia/perineum
: 1%
Total
: 100%
Parah critical:
a)
Tingkat II
b)
Tingkat III
c)
d)
B.
Sedang moderate:
a) Tingkat II
: 15 30%
b) Tingkat III
: 1 10%
Bahan Kimia
Termis
C. Ringan minor:
Biologis
a) Tingkat II
Pada Wajah
Radiasi
Listrik/petir
LUKA BAKAR
Psikologis
: kurang 15%
b) Tingkat
III
Di ruang
: kurang 1%
Kerusakan
kulit
Kerusakan
mukosa
Oedema laring
tertutup
Keracunan gas
CO
CO mengikat
Obstruksi jalan
nafas
Gagal nafas
Hb
Hb tidak
mampu
mengikat O2
Penguapan
meningkat
Peningkatan pembuluh
darah kapiler
MK:
Gangguan
Konsep diri
Kurang
pengetahuan
Anxietas
Masalah Keperawatan:
Resiko tinggi terhadap infeksi
Gangguan rasa nyaman
Ganguan aktivitas
Kerusakan integritas kulit
Hipoxia otak
Tekanan onkotik
menurun. Tekanan
hidrostatik
meningkat
Cairan intravaskuler
menurun
Hipovolemia dan
hemokonsentrasi
Masalah Keperawatan:
Kekurangan volume cairan
Gangguan perfusi jaringan
Gangguan sirkulasi
makro
Gangguan
sirkulasi seluler
Otak
Kardiovaskuler
Ginjal
Hepar
Hipoxia
Kebocoran
kapiler
Hipoxia
sel ginjal
Pelepasan
katekolamin
Penurunan
curah jantung
Fungsi
ginjal
menurun
Hipoxia
hepatik
Sel otak
mati
Gagal
fungsi
sentral
Gagal jantung
Gagal
ginjal
GI
Traktus
Dilatasi
lambung
Neurologi
Imun
Gangguan
Neurologi
Daya
tahan
tubuh
menurun
Hambahan
pertumbuhan
Gagal hepar
Gangguan
perfusi
Laju
metabolisme
meningkat
Glukoneogenesis
glukogenolisis
10
MK: Perubahan
nutrisi
Perubahan
Tingkatan hipovolemik
Tingkatan diuretik
Mekanisme
Mekanisme
Pergeseran
Vaskuler
cairan
insterstitial.
Dampak dari
ke Hemokonsent
rasi
pada
r.
luka bakar.
ke Hemodilusi.
oedem vaskuler.
ekstraselule
Fungsi
Interstitial
Dampak dari
lokasi
Peningkatan
Diuresis.
11
renal.
berkurang
karena
aliran
darah
darah
renal
karena
desakan
turun
dan
CO
desakan darah
berkurang.
meningkat.
Kadar
Na+
direabsorbsi Defisit
sodium/natri
oleh
ginjal,
melalui diuresis
um.
tapi sodium.
kehilangan
melalui
Na
(normal kembali
eksudat
setelah
minggu).
cairan oedem.
Kadar
K+
potassium.
akibat
cidera
kembali
jarinagn
sel-sel
dalam sel, K+
darah
merah,
K+
bergerak Hipokalemi.
ke
terbuang
berkurang ekskresi
melalui diuresis
berkurang.
setelah
luka
bakar).
Kadar
Kehilangan
protein.
protein
akibat
berlangsung
kenaikan
permeabilitas.
Hipoproteinemi
waktu a.
terus
katabolisme.
Keseimbang Katabolisme
Keseimbanga
an nitrogen.
jaringan,
Katabolisme
nitrogen jaringan,
kehilangan
Keseimbangan
nitrogen
negatif.
12
dalam
jaringan,
lebih
protein,
banyak
kehilangan
immobilitas.
dari
masukan.
Keseimbnag Metabolisme
an
asam anaerob
basa.
perfusi
Asidosis
karena metabolik.
jarinagn
Kehilangan
Asidosis
sodium
metabolik.
bicarbonas
berkurang
melalui diuresis,
peningkatan asam
hipermetabolis
me
fungsi
peningkatan
renal
disertai
berkurang
produk
akhir
(menyebabkan
metabolisme.
Respon
Terjadi
karena Aliran
stres.
trauma,
renal
sifat
peningkatan
berkurang.
berlangsung
produksi cortison.
darah Terjadi
karena Stres
karena
cidera luka.
lama
dan
terancam
psikologi
pribadi.
Eritrosit
Terjadi
panas,
karena Luka
pecah
bakar Tidak
pada
terjadi Hemokonsentr
hari-hari
13
menjadi fragil.
Lambung.
termal.
pertama.
gaster), central
perdarahan
hipotalamus
lambung, nyeri.
dan
Akut
di dan
asi.
dilatasi Peningkatan
paralise jumlah
usus.
cortison.
peingkatan
jumlah
cortison.
Jantung.
lipat,
MDF
merupakan jantung.
(miokard
glikoprotein
yang
depresant
toxic
yang
factor)
sampai
26
unit,
yang terbakar.
bertanggung
jawab terhadap
syok spetic.
12. Penatalaksanaan
14
A. Resusitasi A, B, C.
1) Pernafasan:
a)
b)
2) Sirkulasi:
gangguan permeabilitas kapiler: cairan dari intra vaskuler pindah ke ekstra
vaskuler hipovolemi relatif syok ATN gagal ginjal.
B. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
C. Resusitasi cairan Baxter.
Dewasa : Baxter.
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.
Kebutuhan faal:
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 3 tahun
: BB x 75 cc
3 5 tahun
: BB x 50 cc
15
Hari kedua:
Dewasa
( 3-x) x 80 x BB gr/hr
100
(Albumin 25% = gram x 4 cc) 1 cc/mnt.
Anak
kejadian.
o Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai
hasil kultur.
o Analgetik
o Antasida
: kalau perlu
16
A. PENGKAJIAN
Hari / tanggal
Jam
: 14.00 WIB
Oleh
: Ade Nurhalimah
Eri Lalita Dewanti
Febrita Laysa Susana
Metode
Sumber data
1. IDENTITAS
a. Pasien
1) Nama
: Ny S
2) Umur
: 51 tahun
3) Tanggal lahir
: 12 Juli 1962
4) Jenis kelamin
: perempuan
17
5) Agama
: Islam
6) Status perkawinan
: kawin
7) Pendidikan
: SD
8) Pekerjaan
: buruh
9) Kebangsaan/suku
: Indonesia/Jawa
10) Alamat
11) Nomor RM
: 782819
: 12 Juni 2013
: combustion 8% kompartemen
b. Penangung jawab
1) Nama
: Tn. B
2) Umur
: 55 tahun
3) Pendidikan
: SD
4) Pekerjaan
: buruh
5) Alamat
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri pada kedua tangan dan femur dekstra
b. Riwayat kesehatan sekarang
18
d. Riwayat keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit serupa,
menurun maupun menular.
2) Selama Sakit
Pasien BAK sebanyak 550 ml dalam waktu 4,5 jam setelah
minum 700 ml.
c. Pola Aktivitas Istirahat Tidur
1) Sebelum Sakit
Pasien bekerja sebagai pembuat batu-bata dan petani. Pasien
jarang istirahat siang, hanya istirahat sholat dhuzur kemudian
bekerja lagi. Pasien tidur malam dari pukul 22.00 sampai 03.00
WIB.
2) Selama Sakit
Pasien tidak bisa tidur dan sering terjaga. Pasien merasa
sangat lelah karena kurang tidur.
d. Pola Kebersihan diri
1) Sebelum Sakit
Pasien mandi dua kali sehari menggunakan sabun. Pasien
mengatakan gosok gigi dua kali menggunakan pasta gigi dalam
satu hari. Pasien juga mencuci rambutnya dua kali sehari
menggunakan shampoo.
2) Selama Sakit
Selama sakit pasien belum mencuci rambut dan hanya kumur
menggunakan air biasa. Pasien mandi dengan cara dilap
menggunakan larutan dettol.
e. Psikososial
1) Sebelum sakit
20
hari
menunggu
selama
dirawat.
Keluarga
pasien
4. PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan umum
Kesadaran
: composmentis
Vital sign :
TD
: 150/100
Suhu
: 36,50 C
Nadi
: 80x/menit
Respirasi
: 32x/menit
Kepala
Bentuk kepala mesochepal, pertumbuhan rambut merata.
Mata
21
Telinga
Bentuk telinga simetris, fungsi pendengaran baik, tidak mengeluarkan
cairan
Leher
Tidak ada pembesaran limfe
Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
Abdomen
Bentuk simetris tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan pada daerah
abdomen dan tidak adanya benjolan.
Ekstrimitas
Atas : anggota gerak lengkap, namun jari kiri pasien mengalami
nekrosis. Terpasang infuse NaCl. Nyeri menjalar sampai ke lengan
atas. Kedua tangannya terasa panas dan perih karena luka
combustio 8% pada telapak dan punggung tangan.
Bawah : anggota gerak lengkap, namun mengalami fraktur femur
dekstra,terasa nyeri apalagi kalu digerakkan sedikit saja.
Sistem Integumen
Turgor kulit < 2 detik
22
Sistem Neurologis
Nilai GSC
Motorik
:6
Verbal
:5
Buka mata
:4
Jumlah
:15
*keterangan
: Sadar
Sistem Reproduksi
Tidak terlihat adanya kelainan pada sistem reproduksi.
B. ANALISA DATA
NO
DATA
MASALAH
1.
Gangguan
Pukul 14.00
nyaman
PENYEBAB
rasa Gangguan
cidera
DS :
dekstra
Pasien menyatakan
terganggu dengan suasana
lingkungan yang baru
Pasien menyatakan sering
kesakitan
Penilaian berdasarkan
PQRST :
P: luka combustion 8% dan
fraktur femur dekstra
Q: kedua tangannya terasa
panas dan perih
R: lengan atas
S: nyeri 2 (1-10)
T: saat medikasi berlangsung
DO :
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/menit
RR: 32x/menit
S : 36oC
Skala nyeri 2
Terlihat luka lecet di bahu kiri
dan luka bakar di kedua
tangan pasien
Terpasang gips pada femur
2.
dekstra
Selasa 25 Juni 2013
Gangguan
Pukul 14.00
tidur
pola Nyeri
pada
luka
combustio 8%
DS :
Pasien menyatakan tidak
24
DO :
Klien terlihat lemas
3.
Gangguan
Muskuloskeletal
DS :
Keluarga pasien
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
25
26