DSMV
(Mild)
317
PPDGJ III
Dapat
mengembangkan
ketrampilan sosial dan
komunikasi.
Dalam pemahaman
dan penggunaan
bahasa cenderung
terlambat, dan
masalah kemampuan
berbicara yang
mempengaruhi
perkebambangan
kemandirian dapat
menetap sampai
dewasa.
Dapat mandiri penuh
dan merawat diri
sendiri dan mencapai
ketrampilan praktis
dan ketrampilan
rumah tangga,
walaupun
perkembangnnya aga
lambat.
Retardasi
Mental
Ringan
(F70)
Terapi Biologi
Bila menggunakantes IQ
Antidepresan trisiklik
baku yang tepat, maka
dengan dosis rendah
IQ berkisar anatara 50
Antikonvulsi
sampai 69 menunjukkan
carbamazepin
retardasi mental ringan. Buspirone untuk gangguan
Pemahaman
dari cemas dengan manifestasi self
penggunaaan
bahasa injury behavior dan agresi.
cenderung
terlambat
pada berbagai tingkat,
dan
masalah
kemampuan berbicara
yang
mempengaruhi
perkembangan
kemandirian
dapat
menetap
sampai
dewasa.
Walaupun mengalami
keterlambatan dalam
kemampuan
bahasa
tetapi sebagian besar
dapat
mencapai
kemampuan berbicara
untuk keperluan seharihari. Kebanyakan juga
dapat mandiri penuh
dan merawat diri sendiri
dan
mencapai
kerampilan praktis dan
ketrampilan
rumah
tangga,
walaupun
Terapi Psikososial
keluarga
Pendidikan yang
sesuai
Rehabilitasi
Terapi perilaku
Terapi kelompok
social skill
building
Supportive group
untuk orang
tua dan saudara
kandung
2.
318.0
Dapat berbicara
atau belajar untuk
berkomunikasi ;
kesadaraan social
yang buruk ;
perkembangan
motorikyang cukup.
Dapat berbicara
dalam percakapan
sederhana,
sedangkan yang
tingkat
perkembangannya agak
lambat
daripada
normal.
Kesulitan
utamanya
biasanya tampak dalam
pekerjaan sekolah yang
bersifat akademik, dan
banyak masalah khusus
dalam membaca dan
menulis
Etiologi
organic
hanyadapat
diidentifikasi
pada
sebagian
kecil
penderita.
Keadaan lain yang menyertai
seperti autisme, gangguan
tingkah laku atau disabilitas fisik
dapat ditemukan dalam
berbagai proporsi. Bila terdapat
gangguan demikian, maka harus
diberi kode diagnosis sendiri.
Retardasi
IQ biasanya berada
Antidepresan trisiklik
Mental
dalam rentang 35
dengan dosis rendah
Sedang
sampai 49.
Antikonvulsi
(F71)
Umumnya ada profil
carbamazepin
kesejangan
Buspirone untuk gangguan
(discrepancy) dan
cemas dengan manifestasi self
kemampuan, beberapa
injury behavior dan agresi.
dapat mencapai tingkat
yang lebih tinggi dalam
ketrampilan visuospasial dari pada tugas-
keluarga
Pendidikan yang
sesuai
Rehabilitasi
Terapi perilaku
Terapi kelompok
social skill
building
Supportive group
untuk orang
tua dan saudara
kandung
3.
4.
318.1
318.2
IQ 20-35
Kurang mengerti akan
bahasa tulisan, angka,
waktu, dan uang.
membutuhkan
bantuan dalam
melakukan aktivitas
sehari-hari seperti
makan, memakai baju,
dan mandi.
Termasuk retardasi
mental yang
dependen: mampu
berbicara yang paling
sederhana, tetapi
membutuhkan suatu
institusi atau
pengasuh suportif
yang intens.
Bahasa bicaranya
terbatas pada kosa
kata dan tata bahasa.
Individu mengerti omongan
yang sederhana dan
komunikasi isyarat.
IQ dibawah 20
1% dari seluruh jumlah
penderita retardasi
mental
Mereka bergantung
secara total kepada
orang lain dan
biasanya mempunyai
kerusakan neurologi
Antidepresan trisiklik
dengan dosis rendah
Antikonvulsi
carbamazepin
Buspirone untuk gangguan
cemas dengan manifestasi self
injury behavior dan agresi.
Antidepresan trisiklik
dan Antikonvulsi dosis
rendah
keluarga
Pendidikan yang
sesuai
Rehabilitasi
Terapi perilaku
Terapi kelompok
social skill
building
Supportive group
untuk orang
tua dan saudara
kandung
Terapi bicara
Terapi
sosialisasi
Terapi
bermain
Terapi
perilaku
Terapi
kelompok
Terapi
Suportif
Penyakit
PPDGJ III
Retardasi
mental
F 78
Retardasi
mental
lainnya
Kriteria diagnosis
PPDGJ III
Katagori ini hanya
digunakan bila
penilaian dari tingkat
retardasi mental
dengan memakai
prosedur biasa sangat
sulit atu tidak mungkin
dilakukan karena
adanya gangguan
sensorik atau fisik,
misalnya buta, bisu
tulio, dan penderita
yang perilakunya
terganggu berat atau
fisiknya tidak mampu
DSM V
Kriteria diagnosis
DSM V
F 78
diagnosis ini untuk di
Gangguan
bawah usia 5 tahun
perkembangan ketika tingkat
global
keparahan klinis tidak
dapat diandalkan
dinilai pada anak usia
dini. kategori ini
didiagnosis ketika
seorang individu
gagal memenuhi
1)
tonggak
perkembangan yang
diharapkan di
beberapa daerah
fungsi intelektual dan
berlaku untuk
individu yang tidak
mampu untuk
menjalani penilaian
yang sistematis dari
fungsi intelektual.
termasuk anak-anak
yang terlalu muda
untuk berpartisipasi
dalam pengujian
standar. kategori ini
memerlukan penilaian
ulang dalam jangka
waktu tertentu
Terapi Biologis
Terapi Psikososial
Beberapa penelitian
telah memusatkan
perhatian pada
pemakaian medikasi
untuk sindrom
perilaku berikut ini
yang sering terjadi
diantara retardasi
mental :
Agresi dan
perilaku melukai b)
diri sendiri.
Beberapa bukti
penelitian terkendali
dan tidak terkendali
telah menyatakan
bahwa lithium
(Eskalith) berguna
dalam menurunkan
agresi dan perilaku
melukai diri sendiri.
Antagonis narkotik
seperti naltrexone
(Trexan)
menurunkan
perilaku melukai
diri sendiri pada
retardsi mental
degan diagnostik
untuk gangguan
autistik infantil.
Carbama zepine
(Tegretol) dan
valproic acid
(depakene) adalah
medikasi yang juga
bermanfaat pada
beberapa kasus
perilaku melukai
diri sendiri.
2)
Gerakan motorik c)
streotipik
Madikasi
antipsikotik, seperti
haloperidol (haldol)
dan chlorpromazine
(Thorazine),
menurunkan
perilaku mulasi diri
yang berulang pada
pasien retardasi
mental.
3)
Perilaku
kemarahan eksplosif
Penghambat ,
seperti propranolol
dan buspirone
(BuSpar), telah
dilaporkan
menyababkan
penurunan
kemarahan eksplosif
di antara pasien
dengan retardasi
mental dan
gangguan autistik.
4)
Gangguan defisit
atensi/hiperaktifitas
Penelitian terapi
methylphenidate
pada pasien
teretardasi mental
dengan gangguan
defisit
atensi/hiperaktifitas
telah menunjukan
perbaikan.
F 79
Retardasi
mental
YTT
Jelasa terdapat
retardasi mental, tetapi
tidak ada informasi
yang cukup untuk
menggolongkannya
dalam salah satu
katagori tersebut diatas
F 79
Gangguan
intelektual
yang tidak
tentu
kategori ini
disediakan untuk
individu di atas usia 5
tahun ketika penilaian
tingkat cacat
intelektual (gangguan
cacat intelektual) oleh
rata-rata prosedur
yang tersedia secara
lokal diberikan sulit
mungkin karena
gangguan sensorik
atau fisik terkait,
seperti kebutaan atau
tuli prelingual ;
kecacatan lokomotor;
atau ada atau masalah
perilaku yang parah
atau terjadi gangguan
mental. kategori ini
seharusnya hanya
digunakan untuk
keadaan luar biasa
dan membutuhkan
penilaian ulang
setelah jangka waktu
tertentu.
2. Communication Disorder
Penyakit
PPDGJ
III
F80.1
Gangguan perkembagan
Gangguan
khas dimana kemampuan
Berbahasa
anak dalam
Ekspresif
mengekspresikan bahasa
dengan berbicara, jelas
dibawah rata-rata anak
dalam usia mentalnya,
tetapi pengertian bahasa
dalam batas-batas norml,
dengan atau tanpa
gangguan artikulasi.
Meskipun terdapat variasi
individual yang luas
dalam perkembangan
bahsa yang normal, tidak
adanya kata atau beberapa
kata yang muncul pada
usia 2 tahun, dan ketidakmampuan dalam mengerti
kata-kata majemuk
sederhana pada usia 3
tahun, dapat diambil
sebagai tanda yang
bermakna dari
keterlambatan.
Kesulitan-kesulitan yang
tampak belakangan
termasuk: perkembangan
kosakata yang terbatas,
DSM
V
315.39
Terapi Biologis
-
Terapi Psikososial
Terapi latihan
pendoromg
perilaku san
praktek
dengan fonem
(unit suara),
perbendaharaa
n kata dan
konstruksi
kalimat.
Konseling
parental
suportif.
dengan gangguan
intelektual (gangguan
perkembangan
intelektual) atau
keterlambatan
perkembangan global.
F 80.2
Gangguan perkembangan
Gangguan
khas dimana pengertian
Berbahasa
anak dalam bahasa,
Reseptif
dibawah kemampuan
rata-rata amak dalam usia
mentalnya.
Kegagalan dalam
memberi respons terhadap
nama yang familiar pada
ulang tahun yang
pertama,
ketidakmampuan dalam
identfikasi beberapa objek
yang sederhana dalam
usia 18 bulan, atau
kegagalan dalam
mengikuti instruksi
sederhana pada usia 2
tahun, dapat dicatat
sebagai tanda-tanda dari
kelambatan. Dikemudian
hari kesulitan-kesulitan
mencakup
ketidakmampuan untuk
mengerti struktur tata
bahasa, dan kekurangan
dalam mengerti aspek
penghalusan dari bahasa.
Kriteria dari gangguan
pervasif tidak dijumoai.
Pada hampir semua kasus,
perkembangan dari
bahasa ekspresif juga
Diberikan bila
ada masalah
emosional dan
perilaku
Terapi
lingkungan
stimuli yang
ringan.
Terapi
kelompok
dengan
instruksi
bicara dan
bahasa
diintegrasikan
kedalam
berbagai
lingkungan.
Konseling
keluarga
dimana orang
tua diajarkan
pola interaksi
yang sesuai.
Gagap
F80.0
Gangguan perkembangan
Gangguan
khas dimana penggunaan
artikulasi
suara untuk berbicara dari
berbicara
anak, berada di bawah
khas
tingkay yang sesuai
dengan usia mentalnya,
sedangkan tingkat
bahasanya normal.
Usia penguasaan suara
untuk berbicara, dan
urutan dimana suara ini
berkembang, menunjukan
variasi individual yang
cukup besar.
Diagnosis ditegakan
hanya jika beratnya
gangguan artikulasi diluar
318.2
Kesulitan persisten
dengan produksi bunyi
ujaran yang
mengganggu kejelasan
bicara atau mencegah
komunikasi verbal dari
pesan.
Gangguan ini
menyebabkan
keterbatasan dalam
komunikasi yang efektif
yang mengganggu
partisipasi sosial,
prestasi akademik,
kineja kerja, secara
individual atau dalam
kelompok.
Terapi bicara.
Monitoring
hubungan anak
dengan
lingkungan.
Konseling
orang tua.
PENYAKIT
PPDGJ III
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM V
TERAPI
MEDIS
TERAPI
PSIKOSOSIAL
F 80.81
Childhood
Onset
Gangguan
Kefasihan
(Gagap))
Obat antiansietas :
Alprazolam
(Xanax)
Pengobatan
Tidak Langsung :
PPDGJ III
GANGGUAN
PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
F 80. 8
Gangguan
perkembang
an berbicara
dan
berbahasa
lainnya
Termasuk : pelat
(lipsing
Selektif
serotonin
Keluarga
menciptakan
lingkungan yang
meningkatkan
kefasihan
reuptake
inhibitor :
2 Pemanjangan suara dari konsona serta vokal
Citalopram
(Celexa)
3.kata yang terputus (Berhenti dalam berkata)
berbicara anak
-Modifikasi
bicara
(menggunakan
strategi dengan
onset mudah,
berbicara
dengan
perlahan dan
mudah, serta
teknik
pernapasan)
-Desensitisasi
(menciptakan
kesadaran pada
saat gagap dan
bagaimana
untuk
mengurangi
ketegangan)
timbulnya
gejala
pada
periode
awal
Pengobatan
Langsung :
perkembangan.
d. gangguan pidato tidak di sebabkan
oleh kerusakan motorik sensorik ,
dysfluencyassosiated
penghinaan
-Menggunakan
kegiatan yang
terstruktur
untuk mengatasi
Gangguan
perkembang
an berbicara
dan
berbahasa
YTT
F 80. 89
Gangguan
Komunikasi
(Pragmatis)
Sosial
emosi/sikap
gagap sehingga
meningkatkan
penghargaan
diri yang positif
Pengobatan
meliputi
memberikan
informasi dan
bimbingan
kepada pasien /
klien, keluarga /
pengasuh, dan
orang-orang
penting lainnya
tentang sifat
gangguan
komunikasi
sosial dan
pengobatan.
1. Defisit
dalam menggunakan
komunikasi untuk tujuan sosial, seperti
menyapadan
berbagi
informasi,
dengan cara yang sesuai untuk konteks
sosial.
2 Penurunan kemampuan untuk
mengubah
komunikasi
untuk
mencocokkan konteks atau kebutuhan
pendengar, seperti berbicara secara
berbeda di dalam kelas daripada di
taman bermain, berbicara secara
berbeda terhadap anak daripada orang
dewasa,
danmenghindaripenggunaanbahasa
yang terlalu formal.
3 Kesulitan aturan untuk percakapan
dan bercerita, seperti bergiliran dalam
percakapan, mengulang ketika disalah
Penyakit
Gangguan
pervasif
PPDGJ-III
DSM-V
Terapi biologis
Terapi psikososial
Autisme masa
anak-anak
F84.0
Autisme
spectrum
disorder (ASD)
SSRI
Risperidone
Metode ABA
Memberikan
reinforcement
bila anak
menurut
perintah terapi
Metode option
Selalu ikuti
perilaku anak
Metode floor
time
Periksa
keadaan
prestasi
akademik
sekolah anak
Bangkitkan
rasa percaya
diri anak
Terapi bicara
Terapi sosial
Perbaikan
komunikasi 2
arah anak
Terapi perilaku
perkuat perilaku
baik dengan
sistem imbalan
/ reward
acuhkan
perilaku kurang
baik yang ringan
cabut hak
istimewa jika
perilaku negatif
menjadi terlalu
serius untuk
diacuh
hilangkan
pemicu dari
perilaku buruk
Sindrom rett
F84.2
Terapi fisikal
Terapi wicara
Dukungan gizi
kecil (BAK)
Kehilangan hubungan sosial
Cara berdiri dan berjalan cenderung
melebar, otot hipotonik, koordinasi
gerak tubuh memburuk, serta
skoliosis atau kifoskoliosis yang
berkembang kemudian
Spastisitas dan rigiditas terutama
ekstrimitas bawah
Gangguan
desintegratif
masa kanak
yang lainnya
F84.3
kesulitan ekstrim
menghadapi perubahan
Perilaku berulang terbatas
jelas mengganggu fungsi
semua bidang
2. LEVEL 2 (memerlukan
dukungan substansial)
Kekurangan ketara dari
keahlian komunikasi verbal
dan non-verbal
Perilaku tidak flexibel,
kesulitan menghadapi
perubahan
Perilaku berulang terbatas
sering terjadi sehingga
mengganggu fungsi semua
bidang
3. LEVEL 1 (memerlukan
dukungan)
Tanpa dukungan di tempat,
kekurangan dalam hal
komunikasi sosial
menimbulkan gangguan
yang berarti
Perilaku tidak flexible
signifikan menyebabkan
gangguan fungsi pada suatu
konteks atau lebih
Kesultan beralih antara
beberapa aktifitas dan
bermasalah dalam
mengorganisir dan
Gangguan
aktivitas
berlebih yang
berhubungan
dengan
retardasi
mental dan
gerakan
streotipik
F84.4
Sindroma
Asperger
F84.5
merencanakan sesuatu
Teknik ABA
Cognitive
Behaviour
treatment
(CBT)
Terapi fisikal
Gangguan
perkembangan
pervasif YTT
F84.9
Penyakit
Gangguan
Perkembangan
Belajar Khas
PPDGJ-III
DSM-V
Terapi
biologis
Terapi
psikososial
pengganti atau
juga konsonan)
D. Sulit memahami
ekspresi yang
tertulis
(membuat tata
bahasa atau
kesalahan tanda
baca dalam
kalimat,
mengorganisasik
an paragraf,
ekspresi
penulisan dari
suatu kejelasan
ide)
E. Sulit memberi
alasan yang
berhubungan
dengan
matematika/ilmu
pasti (sulit
mengaplikasikan
konsep
matematika,
fakta, atau
proseuder yang
berhubngan
dengan masalah
kuantitatif/angka
-angka)
B. Keterampilan akademik
yang dicapai pada
hakekatnya rendah yang
Gangguan
Attention
Defisit
Hiperaktif
Disorder
yang
Tidak
Spesifik
4. ADHD
Penyakit Kode
ADHD
- F 90.0
Penyakit
ADHD
PPDGJ
III
F 90.1
Kriteria PPDGJ 3
-
DSM V
Pre Dominantly
Inattentive
presentation :
adanya temuan
Kriteris A1 tapi
tidak ada temuan
kriteria A2 dalam 6
bulan terakhir.
DSM
V
314.01
DSM IV
Kriteria
Seperti
diatas
TerapiBiologi
- Metilfenidat
(Ritalin) 3-4x/1060mg/hari
- Dekstroamfetami
n (Dexedrine) 23x/5-40mg/hari
- Amfetamin
(Adderall)
- Pemolin (Cyler)
1x 37.511.25mg/hari
Jika memenuhikriteria A2
TerapiPsikoSosial
- Penyuluhankepada
orang
tuadanmembantum
erekadalamstrategi
pengasuhan
- Penghargaandanko
snekuensiatasperil
aku,
memberipujiankon
sisten,
teguransecara
verbal.
- Terapiberrmain
(sepertibermain
drama
olehpsikiater)
Terapi Biologis
Pendekatan
psikofarmalogis
pada anak dengan
ADHD. obat pilihan
utamanya
yaitu
Terapi Psikososial
Adanya pelatihan
ketrampilan social
Edukasi terhadap
orangtua dan guru
untuk mendaptkan
F 90
golongan
psikostimulan.
Dikenal
ada
3
macam
obat
golongan
psikostimulan.
a.Golongan Metilfenidat
b.Golongan
deksamfitamin.
c.Golongan pamolin
utamanya, tetapi ada tidaknya gejalagejala itu dijadikan dasar untuk subdivisi
utama dari gangguan tersebut.
F 91
F 90.8
PPDGJ-III
F8 .1
Gangguan
Mengeja
Khas
KRITERIA PPDGJ-III
Gambaran utama:
Hendaya khas &
bermakna dalam
perkembangan
kemampuan mengeja
tanpa riwayat
gangguan membaca
khas, bukan
disebabkan oleh
rendahnya usia
mental, pendidikan
sekolah tidak adekuat,
masalah ketajaman
penglihatan,
pendengaran /fungsi
neurologis, & bukan
akibat gangguan
neurologis,
jiwa/lainnya.
Kemampuan mengeja
harus secara
bermakna dibawah
tingkat yang
seharusnya
berdasarkan usianya,
inteligensia umum,
DSM-V
315.2
Dengan
gangguan
ekspresi menulis
KRITERIA DSM-V
Kesalahan
mengeja
kesalahan tata
bahasa & tanda
baca dalam
kalimat
kejelasan/
organisasi
paragraf yang
buruk
TERAPI BIOLOGIS
TERAPI PSIKOSOSIAL
Pendidikan: terapi menulis kreatif
& ekspresif berhadap-hadapan
secara intensif & kontinu
(dirancang per individual selama 2
jam/hari
Memperta-hankan motivasi pasien
Menjalin hubungan baik antara
pasien & ahli terapi
Terapi psikiatrik untuk masalah
emosional & perilaku penyerta/se
kunder
Konseling orang tua
tingkat sekolahnya,&
terbaik dinilai dengan
pemeriksaan
kemampuan mengeja
baku.
F81.2
Gangguan
Berhitung
Khas
315.1
Dengan
Gangguan
Matematika
disebut juga
diskalkulia
kesulitan
menghafal angka
kesulitan
menghafal
aritmatika
kesulitan
berkalkulasi
kesulitan
penalaran
matematika
F81.3
Gangguan
Belajar
Campuran
neurologis
gangguan memenuhi
kriteria F81.2, F81.0, /
F81.1
F81.8
Gangguan
Perkembangan
Belajar
Lainnya
F81.9
Gangguan
Perkembangan
Belajar
YTT
6. Motor Disorder
Gangguan Perkembangan Koordinasi (Developmental Coordination Disorder)
PPDGJ - III
F82
A.
B.
C.
D.
E.
DSM - V
315.4
PPDGJ - III
F98.4
DSM - V
307.3
A. Berulang-ulang,
tampaknya
didorong,
dan
tampaknya tanpa tujuan perilaku motorik misalnya
tangan gemetar atau melambaikan, tubuh goyang,
membenturkan kepala, diri menggigit, memukul
tubuh sendiri.
B. Perilaku motorik berulang yang mengganggu dalam
sosial, akademik, atau kegiatan lainnya dan dapat
menyebabkan cedera diri.
C. Onset terjadi pada periode awal perkembangan
D. Perilaku motorik berulang tidak disebabkan efek
fisiologis dari suatu zat atau kondisi neurologis dan
tidak
disebabkan
pula
oleh
gangguan
perkembangan saraf dan gangguan mental,
(misalnya trichotiliomania (menarik rambut
gangguan), gangguan obsesif kompulsif).
Tentukan jika:
o Dengan perilaku yang merugikan diri sendiri (atau
perilaku yang akan mengakibatkan cedera jika
tindakan pencegahan tidak menggunakan).
o Tanpa perilaku yang merugikan diri sendiri.
Tentukan jika
o Terkait dengan kondisi medis atau genetik yang
diketahui, gangguan perkembangan saraf, atau
faktor lingkungan (misalnya sindrom Lesch-Nyhan,
cacat intelektual, paparan alkohol intrauterin).
Catatan:
Gunakan kode tambahan untuk
mengidentifikasi terkait kondisi medis atau genetik,
atau gangguan perkembangan saraf.
Tentukan keparahan saat ini:
Ringan : gejala mudah ditekan oleh stimulus
sensorik atau gangguan.
7. TIC Disorder
PENYAKIT
PPDGJ III
Gangguan
Tic
F95.1
Gangguan
Tic
Motorik
atau Vokal
Kronik
KRITERIA DIAGNOSIS
PPDGJ III
A. Umumnya memenuhi
kriteria untuk suatu
ganguan tic motorik
atau vocal (namun
bukan kedua-duanya)
dan berlangsung
selama lebih dari satu
tahun.
B. Tic dapat tunggal
atau multipel (tetapi
lebih sering bersifat
multipel)
DSM V
F95.1
Persistent
(Chronic)
Motor or
Vocal Tic
Disorder
TERAPI
BIOLOGIS
Hampir jarang
diberikan
terapi
farmakologis
PSIKOTERAPI
Terapi perilaku
Terapi
pembalikan
kebiasaan
Terapi kognitif
Terapi suportif
Hipnoterapi
Terapi keluarga
pertama.
C. Onset sebelum usia 18
tahun.
D. Gangguan bukan
karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat
atau kondisi medis
umum.
E. Kriteria tidak pernah
terpenuhi untuk
gangguan Tourette.
F95.2
Gangguan
Campuran
Tic
Motorik
dan Vokal
multipel
(Sindrom
de la
Tourette)
F95.2
Tourettes
Disorder
kalanya diucapkan
kata-kata atau kalimatkalimat cabul. Ada
kalanya diiringi
gerakan isyarat
ekopraksia, yang dapat
juga bersifat cabul
(copropraxia). Seperti
juga pada tic
motorik, tic vokal
mungkin ditekan
dengan kemauan untuk
jangka waktu singkat,
bertambah parah
karena stress dan
berhenti saat tidur.
Penyakit
TIC Disorder
PPDGJ III
DSM V
Terapi
Biologis
F95.0
1.Tic motorik dan atau Tic vokal F95.0
Gejala Tic Disorder :
1.Agonis alpha
Gangguan Tic tunggal atau multiple
Gangguan Tic a.satu atau beberapa gangguan 2-adrenergik
Transisten atau 2. Terjadi beberapa kali dalam sehari Provisional
Tics motorik atau vokal
Contoh:
Provisional
selama sekurang-kurangnya satu
b.sejak Tics sudah ada selama Clonidine,
bulan tetapi tidak lebih dari 12 bulan
1 tahun sejak serangan guanfacine,clon
berturut-turut.
pertama.
azepam
3.onset muncul sebelum usia 18
c. gejala ada sebelum berumur
tahun.
18 tahun.
2.neuroleptik
4. Gangguan inibukan karena efek
d.Gangguan tidak disebabkan Contoh :
fisiologis zat atau kondisi medis
oleh gangguan psikologi yang Risperidone,
umum.
dikarenakan Napza atau kondisi olanzapine,
5. kriteria tidak pernah bertemu
medis lainnya.
ziprasidone.
untuk gangguan Tourett atau
e. kriteria tidak memenuhi gejala Haloperidol,
gangguan Tic motorik dan atau vokal
Touretts Disorder atau motorik pimozide,dll.
kronis.
dan vokal Tic disorder.
Terapi
Psikososial
1.pendekatan
kognitif
behavioral-habit
reversal.
2.psikoterapi
suportif
3. hipnoterapi
4.terapi keluarga
5. intervensi
akademik dan
okupasional.
3.agen blocker
F95.8
Kategori ini berlaku untuk gangguan F95.8
Gejala spesifik Tic disorder neuromuskuler
Gangguan Tic Tic yang menyebabkan distress Gangguan Tic lainnya.
Contoh :
spesifik
klinis signifikan atau penurunan spesifik
Kategori ini ditujukan untuk Toksin
lainnya
sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya.
mempresentasikan
gejala botulinum
penting lain tetapi tidak memenuhi
karakteristikdari Tic disorder
kriteria penuh untuk gangguan Tic
yang
mana
yang
dapat
atausalah satu gangguan dalam
menyebabkan perubahan klinis
gangguan
perkembangan
saraf.
yang
signifikan
dalam
Kategori ini berlaku apabila klinisi
bersosialisasi, pekerjaan, atau
mengkomunikasikan alasan spesifik
fungsi area penting lainnya
dari gejala yang dirunjukan misalnya
tetapi tidak dapat memenuhi
gangguan Tic yang muncul setelah
kriteria Tic disorder sepenuhnya
usia 18 tahun.
atau kelainan di dalam gangguan
perkembangan saraf lainnya ini
dilakukan dengan cara merekam
gangguan spesifik Tic lainnya
diikuti dengan alasan spesifik
lainnya.( contoh, dengan gejala
setelah berusia 18 tahun )
PPDGJ 3
GANGGUAN PSIKOLOGIS
LAINNYA
DSM 5
Kategori ini membicarakan gejala dari karakteristik
kelainan neurodevelopmental yang menyebabkan
hendaya social dan kerja. Mendiagnosis kriteria ini bila
tidak memenuhi criteria full dari diagnostic kelainan
neurodevelopmental.
Berkaitan dengan paparan penggunaan alcohol saat fase
prenatal (dalam uterus)
Penyakit
Feeding
and
Eating
Disorder
PPDGJ
Kriteria Diagnosis PPDGJ III
DSM V
Kriteria Diagnosis DSM
Terapis Biologis
Terapis Psikososial
III
V
F50.0
pasien
- Anti
depresi Kebanyakan
- Ciri khas gangguan adalah Anoreksia Kriteria Diagnosis :
Anoreksia
energy
nervosa
sering digunakan anoreksia
mengurangi berat badan Nervosa A. Pemasukan
Nervosa
yang
terbatas
membutuhkan
tindak
dan
sering
dengan sengaja, dipacu dan
berhubungan dengan
lanjut setelah keluar dari
berguna.
atau dipertahankan oleh
kebutuhan,
rumah sakit. Bahkan
- Siproheptadin
penderita
mengakibatkan berat
dalam
kasus
yang
(periactin)
- Untuk diagnosis yang pasti,
badan yang rendah
kurang
parah,
mungkin
dibutuhkan semua hal-hal
secara
signifikan
bahkan
membantu, karena hospitalisasi
berdasarkan
umur,
dibutuhkan.
khasiat saamping tidak
seperti dibawah ini:
jenis
kelamin,
Kebanyakan
pasien
yang
menambah
a. Berat
Badan
tetap
pertumbuhan , dan
mengalami
gangguan
berat bada.
dipertahankan 15% dibawah
kesehatan
fisik.
pada
masa
remaja.
Anti
depresiv
yang seharusnya(baik yang
B. Ketakutan yang besar
sertonik
seperti
berkurang maupun yang tak
pada
kenaikan
Berat
Meskipun psikodinamik,
fluaksetin
pernah
dicapai),atau
badan
,
atau
menjadi
peran keluarga pada
(prozae),
Quetelets
body-mass
gemuk , atau perilaku
sertraline (Zoloft) terapi tidak dibutuhkan
index adalah 17,5 atau
menetap
dalam
pada tingkatan awal
dan
kurang (Quetelets bodymenurunkan
berat
paroksetin(paxil ) terapi, terutama jika
mass
index=berat
2
badan,
walaupun
anoreksia
mungkin
dapat pasien
(kg)/tinggi(m) ).
Pada
Berat badan sudh
nervosa masih merasa
membantu.
penderita pra pubertas bisa
rendah
secara
lapar. Psikoterapi yang
Beberapa
peneliti
saja gagal mencapai berat
signifikan.
berorientasi pada insight
membuktikan
badan yang diharapkan
selama
periode
pertumbuhan.
b. Berkurangnya berat badan
dilakukan sendiri dengan
menghindarkan
makanan
yang mengandung lemak
dan salah satu atau lebih dari
hal hal yang berikut ini :
merangsang muntah dan diri
sendiri:
Menggunakan pencahar (
urus-urus):
Olah raga berlebihan:
Memakai obat penekan
nafsu makan dan atau
diuretika.
c. Terdapat distorsi bodyimage
dalam
bentuk
psikopatologi yang spesifik
dimana ketakutan gemuk
terus menerus menyerang
penderita,
penilaian
berlebihan terhadap berat
badan yang rendah.
d. Adanya gangguan endokrin
yang meluas,melibatkan
hythalamic pituitary gonadal
axis dengan manifestasi
pada
wanita
sebagai
amenore dan pada pria
sebagai kehilangan minat
dan potensi seksual. (sesuatu
kekecualian
adalah
C. Gangguan penilaian
berat badan atau
bentuk badan ,yang
tidak
semestinya
dipengaruhi
oleh
berat badan oleh
bentuk badan , atau
evaluasi diri sendiri,
atau
kurangnya
perhatian
atas
bahayanya
akan
bahayanya
berat
badan yang terlalu
rndah.
307.1
(F50.01)
:
Anorexia
Nervosa,
restricting type
307.1
(F50.02)
:
Anorexia
Nervosa,
purging type
ECT
cukup
membantu
bagi
kasus
kasus
anoreksia nervosa
dan
gangguan
depresi mayor.
makan
makan
F50.1
Anoreksia
Nervosa
Tak khas
karena
merasa
malu, disebabkan
oleh banyaknya
makanan
yang
dia makan.
5. Merasa
jijik
dengan
diri
sendiri, depresi
,merasa bersalah
setelahnya.
c. Setelah
terjadi
gangguan
pesta
makan adanya tanda
tanda penyesalan dari
dirinya sendiri.
d. Terjadinya gangguan
pesta
makan
ini
terjadi 1 minggu
dalam 3 bulan.
e. Gangguan
pesta
makan
tidak
berhubungan dengan
perilaku kompensasi
yang tidak layak
seperti
bulimia
nervosa juga tidak
mengarah spesifik kea
rah buimia nervosa
dan
anoreksia
nervosa.
307.51 (F50.8 ) : Binge
eating disorder
Feeding
and
Eating
Disorder
F.50.2
Bulimia
Nervosa
Bulimia
makan Karena
nervosa sering kali
berlebihan berulang.
komorbid
dengan
Episode
makan depresi, ganguan ini
ditangani
dengan
berlebihan dicirikan
berbagai antidepresan.
difokuskan
oleh kedua ciri di Minat
pada
fluoksetin.
bawah ini:
Perempuan
dengan
ditangani
1. Makan,
dalam Bulimia
sebagai pasien rawat
waktu
yang
jalan selama delapan
berlainan (contoh, minggu. Fluoksetin
ternyata
lebih
dalamkurun
memberikan
hasil
waktu 2 jam), dibandingkan placebo
untuk
mengurangi
sejumlah
makan berlebihan dan
juga
makanan dengan muntah,
mengurangi depresi
porsi lebih besar
dan
sikap
yang
dari
yang menyimpang terhadap
makanan dan makan.
kebanyakan orang
Dalam sebagian besar
termasuk
makan
dalam studi
studi doublejangka waktu dan
blind dengan
control
keadaan
yang kelompok
placebo,
sama.
mengkonfirmasi
2. Rasa
kurang kemampuan berbagai
macam antidepresan
kendali
saat
untuk
mengurangi
A. Episode
Psikoterapi
KognitifBehavioral
Therapy
(CBT) harus dianggap
sebagai, patokan lini
pertama
pengobatan
untuk bulimia nervosa.
Data
pendukung
efektivitas
CBT
didasarkan
pada
kepatuhan yang ketat
dan harus betul-betul
dilaksanakan
dengan
sangat rinci, petunjukdipandu perawatan yang
mencakup sekitar 18
sampai 20 sesi selama 5
sampai
6
bulan.
CBTmenerapkan
sejumlah
prosedur
kognitif dan perilaku
untuk (1) mengganggu
siklus mempertahankan
diri perilaku makan
berlebihan dan diet dan
(2)
mengubah
kognisidisi fungsional
individu,
yaitu
keyakinan
tentang
makanan, berat badan,
citra
tubuh,
dan
keseluruhan konsep diri.
Dynamic
Psikoterapi
(Pengobatan
akan mengabaikan
pengobatan
insulinnya
c) Gejala psikopatologisnya
terdiri
dari
ketakutan yang luar
biasa akan kegemukan
dan pendertita mengatur
sendiri batasan yang
ketat dari ambang berat
badannya,
sangat
dibawah berat badan
sebelum sakit dianggap
berat badan yang sehat
atau optimal
Seing kali, tetapi tidak
selalu
ada
riwayat
episodeanoreksia
nervosa
sebelumnya,
interval antara kedua
gangguan
tersebut
berkisar antara beberapa
bulan sampai beberapa
tahun.
Episode
sebelumnya ini dapat
jelas terungkap, atau
dalam bentuk ringan
yang
tersembunyi
dengan kehilangan berat
badan yang sedang dan
atau
ssuatu
fase
semnetara
dari
amenorrhea.
dan
saat pengurasan
makan
berlebihan,
episode (contoh,
bahkan di kalangan
perasaan
tidak pasien yang tidak
mengalami perbaikan
dapat
berhenti
dlaam
penanganan
yang
makan
atau psikologis
diberikan
mengendalikan
sebelumnya.
studi
apa dan berapa Dalam
multisentral tentang
banyak
yang
fluoksetin,
hampir
sepertiga
pasien
harus dimakan).
berhenti
sebelum
B. Prilaku kompensasi
akhir
masa
yang
tidak tepat berulang penanganan
berlangsung selama
untuk
mencegah
delapan
minggu,
kenaikan berat badan, teruatama disebabkan
efek samping obatseperti merangsang
obatan
yang
muntah oleh diri diberikan.
Bandingkan dengan
sendiri;
angka kurang dari
lima persen pasien
penyalahgunaan
yang berhenti dari
laksativ, diuretik, atau
terapi
kognitifbehavioral.
Terlebih
obat lainnya; puasa;
lagi, sebagian besar
atau
olahraga
pasien kambuh ketika
pemberian berbagai
berlebihan.
jenis
obat
C. Makan berlebihan dan
antidepresan
makan
psikodinamik)
pasien
dengan bulimia nervosa
telah mengungkapkan
kecenderungan
untuk
mengkonkretkan
mekanisme pertahanan
introjective
dan
proyektif.Dengan cara
yang analog dengan
membelah,
pasien
membagi makanan ke
dalam dua kategori:
item yang bergizi dan
mereka yang tidak sehat.
Makanan yang ditunjuk
bergizi dapat dicerna
dan
dipertahankan
karena secara tidak
sadar
melambangkan
introjects baik. Tapi
junk food secara tidak
sadar
berhubungan
dengan introjects buruk
dan oleh karena itu,
dikeluarkan
melalui
muntah, dengan sadar
bahwa semua fantasi
merusak, kebencian, dan
kejahatan
sedang
dievakuasi.
Pasien
sementara dapat merasa
nyaman setelah muntah
karena evakuasi fantasi,
Bulimia
nervosa
harus
dibedakan dari gangguan
depresif, walaupun penderita
bulimia sering mengalami
gejala-gejala depresif.
seperti
kompensasi dihentikan,
yang terjadi dengan
tidak tepat keduanya
sebagian besar obatpsikoaktif.
terjadi,
rata-rata, obatan
Terdapat
beberapa
setidaknya
sebulan
kecenderungan untuk
tersebut
sekali selama 3 bulan. kambuh
berkurang
bila
D. Evaluasi diri terlalu
antidepresan
dalam
dipengaruhi
oleh diberikan
konteks
terapi
bentuk
tubuhdan
kognitif-behavioral.
berat badan.
prilaku
E. Gangguan
tidak hanya
tersebut
terjadi
Tentukan jika:
Pada
penyembuhan
sebelumnya,
jengka
waktu
tapi
perasaan
yang
terkait menjadi baik
adalah singkat karena
didasarkan
pada
kombinasi tidak stabil
berkelanjutan.
Pada
total:
penyembuhan
setelah
semua
sebelumnya,
tingkat
keparahan
prilaku
dapat
ditingkatkan
untuk
menggambarkan
gejala
Mild:
episode
rata-rata
1-3
prilaku
kompensasi
tidak
prilaku
tidak
prilaku
tidak
F.50.3
Bulimia
Nervosa
Tak Khas
F.98.2
Gangguan
Makan
Masa
Bayi dan
Kanak
muntah
atau
memakai
pencahar
Obat :
Banyak
Gangguan makan dengan Gangguan A. Pengulangan
pemuntahan makanan gangguan jiwa dapat
berbagai
manifestasi ruminasi
selama kurun waktu diobati secara efektif
biasanya spesifik pada masa
minimal 1 bulan. dengan obat-obatan.
bayi dan masa dini kanak.
Muntahan makanan Obat-obatan
yang
Pada
umunya
meliputi
mungkin dikunyah, sering
digunakan
penolakan makanan dan
ditelan kembali, atau untuk
mengobati
rewel menghadapi makanan
dimuntahkan.
gangguan jiwa pada
yang memadai dari pengasuh
B. Pengulangan
anak-anak termasuk
yang baik, tanpa penyakit
pemuntahan
tersebut
antipsikotik,
organik.
tidak disebabkan oleh antidepresan,
obat
Kesulitan kecil dalam makan
yang
berkaitan
anti-kecemasan,
adalah lazim pada masa bayi
dengan
stimulan, dan obatdan kanak (dalam bentuk
gastriointestinal
atau
obatan menstabilkan
penolakan seolah kurang
kondisi medis lainnya suasana hati.
makan atau kebanyakan
(contohnya,
makan). Ulah itu sendiri
gastroesophageal
tidak
perlu
dipandang
reflux,
pyloric
sebagai indikasi adanya
stenosis)
gangguan. Suatu gangguan
C. Gangguan
makan
barulah di diagnosis bila
tersebut
tidak
terjadi
kesulitan ini jelas melampui
semata-mata
saat
batas normal, bila mutu
anorexia
nervosa,
makananya abnormal, atau
bulemia
nervosa,
bila berat
anak
tidak
gangguan
pesta
bertambah, atau berat badan
makan,
gangguan
menurun
dalam
mas
penghindaran/pembat
aminimal sebulan
asan asupan makanan.
D. Jika gejala tersebut
terjadi
konteks
gangguan
mental
Psikoterapi : Psikoterapi
(sejenis
konseling)
membahas
respons
emosional
untuk
gangguan jiwa.
Ini
adalah proses dimana
para
profesional
kesehatan
jiwa
membantu
orang
berhubungan
dengan
penyakit mereka, sering
dengan
berbicara
melalui strategi untuk
memahami
dan
menangani
gejala
mereka, pikiran, dan
perilaku.
Jenis
psikoterapi yang sering
digunakan pada anakanak
adalah
yang
mendukung
perilaku
kognitif, interpersonal,
kelompok, dan terapi
keluarga.
F.98.3
Pika
Masa
Bayi dan
Kanak
F.79.
Namun
demikian, pika dapat juga
terjadi pada anak (biasanya
pada
usia
dini)
yang
Pica
A.
B.
C.
D.
lainnya (contohnya,
ganguan intelektual
[gangguan
perkembangan
intelektual], gangguan
spektrum
autis,
skizofrenia)
atau
kondisi
medis
(termaksud
kehamilan),
sangat
cukup
untuk
memerlukan
perhatian
klinis
tambahan.
Terus-menerus
A. Terapi Medikasi A. Terapi Modifikasi
mengkonsumsi
zat
atau Farmakologi
Perilaku
tidak bergizi dan
Penanganan
Harus
melalui
bukan
makanan
dengan
pendekatan secara
selama kurun waktu
obatobatan.Terapi
langsungdan lebih
minimal 1 bulan.
hendaknya hanya
memfokuskan pada
Pengonsumsian zat
sebagai penunjang
perubahan
secara
tidak bergizi dan
dan
sebagai
spesifik. Pendekatan
bukan
makanan
control terhadap
inicukup
berhasil
tersebut tidak tepat
kemungkinan
dalam mengajarkan
dalam
tingkat
timbulnya impulsperilaku
yang
perkembangan
impuls hiperaktif
diinginkan,
individu.
yang
sepertiinteraksi
Prilaku
makan
tidakterkendali.
sosial dan bahasa
tersebut bukan bagian B. Terapi Biomedik
serta perawatan diri
dari praktik normatif
Terapi
ini
sendiri. Selain itu,
sosial yang didukung
dilakukan dengan
hal inijuga akan
secara kultural.
pemberian
mengurangi perilaku
Jika kebiasaan makan
suplemen nutrisi,
yang
tidak
mempunyai
normal.
intelegensia
defisiensimineral,
asam
lemak,
gangguan
metabolisme asam
amino
dan
toksisitaslogam
berat.
Terapi
inovatif
yang
pernah diberikan
terhadap
penderitahiperaktif
adalah
dengan
terapi
EEG
biofeed
back,
pengobatan
homeopatik
diinginkan, seperti
agresif,emosi labil,
dan melukai diri
sendiri. Modifikasi
perilaku merupakan
polapenanganan
yang paling efektif
dengan pendekatan
positif
dan
dapatmenghindarkan
anak dari perasaan
frustasi, marah serta
berkecil hatimenjadi
suatu perasaan yang
penuh percaya diri
PPDGJ III
Enuresis
Nonorganik
F98.0
DSM V
307.6
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM V
Berulang kali
mengeluarkan
urin di tempat
tidur atau
pakaian, secara
tidak sadar
maupun dengan
disengaja.
Perilaku
signifikan secara
klinis terlihat dari
frekuensi, yaitu
TERAPI BIOLOGIS
Obat harus
jarang
digunakan dan
hanya sebagai
usaha terakhir
pada kasus
yang tidak
dapat
disembuhkan
yang
menyebabkan
kesulitan
TERAPI PSIKOSOSIAL
Latihan toilet
yang tepat.
Membatasi
asupan cairan
sebelum tidur dan
latihan pergi ke
toilet di malam
hari bagi anakanak.
Teori perilaku.
Dengan
perangkat
emosional
serius.
Imipramine
(Tofranil)
untuk
mengobati
enuresis masa
anak-anak,
terutama
untuk dasar
jangka pendek.
Toleransi
berkembang
setelah enam
minggu terapi.
Jika obat
dihentikan,
relaps dan
enuresis
dengan
frekuensi
sebelumnya
biasanya
terjadi dalam
beberapa
bulan. Efek
sampingnya
kardiotoksisita
s.
Desmopressin
(DDAVP),
senyawa
antidiuretikya
ng tersedia
bel dan
pelapis.
Latihan
kandung
kemih yaitu
mendorong
atau
menghadiahi
miksi dengan
waktu yang
semakin
panjang
selama
terbangun.
enkopresis yang
diutamakan.
Enkopresis
Nonorganik
F98.1
307.7
Nocturnal
only:
pengeluaran
urin hanya
selama tidur
di malam
hari. Biasanya
terjadi pada
sepertiga
malam
pertama.
Diurnal only:
pengeluaran
urin selama
jam-jam
terjaga.
Nocturnal
and diurnal:
kombinasi
kedua
subtype di
atas.
Pengeluaran
feses pada
tempat yang
tidak sesuai yang
terjadi berulang
(misal pada
pakaian atau
lantai) baik itu
involunter atau
disengaja.
Minimal terjadi
1x/bulan untuk
sebagai sprai
intranasal.
Jika enkopresis
dengan
konstipasi dan
inkontinensia
limpah, usus
harus
dibersihkan,
dan gerakan
feses harus
dipertahankan
dengan
pelunak feses
Harus menurunkan
ketegangan
keluarga tentang
gejala, dan
lingkungan yang
tidak menghukum.
Usaha serupa harus
dilakukan di
sekolah.
Banyak mengganti
pakaian dalam
dengan sedikit
anak terhadap
latihan itu, dengan
riwayat kegagalan
terus menerus untuk
memperoleh
kemampuan
mengendalikan
gerakan usus.
b) mungkin
mencerminkan suatu
gangguan psikologis
dengan pengendalian
fisiologis buang air
besar normal, tetapi
karena suatu alasan,
terdapat
keengganan,
perlawanan, atau
kegagalan untuk
menyesuaikan diri
dengan norma sosial
untuk buang air
besar di tempat yang
layak.
c) mungkin akibat
retensi fisiologis,
yang bertumpuk
pada peletakan tinja
di tempat yang tidak
layak. Retensi seperti
itu mungkin timbul
sebagai akibat
pertentangan antara
orang tua dan anak
min. 3 bulan.
Usia kronologis
min.4 tahun
(atau sesuai
dengan tahap
perkembangan).
Perilaku ini
secara eksklusif
tidak disebabkan
oleh efek
fisiologis
langsung dari
suatu zat (seperti
laksansia) atau
suatu kondisi
medis umum,
kecuali melalui
suatu
mekanisme yang
melibatkan
konstipasi.
Diikuti dengan
kode:
Dengan
konstipasi
&overflow
incontinence.
Tanpa
konstipasi
&overflow
incontinence.
(laksatif).
Kebiasaan usus
yang baik harus
diajarkan.
Teknik
biofeedback
sering kali
menolong.
omelan harus
diciptakan.
mengenai latihan
buang air besar, atau
akibat menahan tinja
karena nyari saat
buang air besar
(misalnya akibat
fisura ani), atau
karena sebab lain.
Pada beberapa peristiwa,
enkopresis mungkin
disertai ulah memoleskan
tinja pada tubuh sendiri
atau pada lingkungan
sekitar dan yang agak
jarang, ulah mencongkel
dubur dengan jari atau
masturbasi anal. Tidak
terdapat garis pemisah
yang jelas antara
enkopresis yang disertai
dengan gangguan
emosional/perilaku dan
gangguan psikiatrik lain
dengan enkopresis
sebagai gejala sampingan.
Pedoman yang digariskan
ialah untuk memberi kode
diagnosis enkopresis bila
hal tersebut merupakan
fenomena yang
predominan, dan kode
diagnosis gangguan lain
apabila enkopresis bukan
merupakan fenomena
Penyakit
GangguanTingkahLaku
TakBerkelompok
Diag
nosis
PPD
GJ
F91.1
GangguanSikapMenen
Kriteria PPDGJ
Diagno
sis
DSM V
312.81
Cirikhasnyaadalah
:mengenaiperilakudissosialdansgresifberkelanjut
an (yengmemenuhiseluruhkriteria F91
dantidakterbatashanyapdaperilakumembangkan
g, menentangdanmerusak), dengnsifatkelainan
yang pervasive
danbermaknadalamhubungananak yang
bersangkutandengananak anaklainnya.
Tiadanyaketerpaduan yang
efektifdengantemansebaya
Rusaknyahubungandengankelompoksebayadibuk
tikanolehketerkucilakndaridan /
ataupenolakanoleh,
ataukurangdisenanginyaolehanak
anaksebayanya, dank arena
tidakmempunyaisahabatkaribatauhubunganemp
atik, hubungantimbalbalik yang
langgengdengankelompoksebayanya.
Tindakkejahatanlazim (namuntidkmutlak)
dilakukansendirian
313.81
Berawalpadaanakdibawahusia 9 dan 10
Kriteria DSM V
Gangguanperilaku, pada
onset anak - anak
TerapiBiologi
s
Lithium
untukme
nurunka
nagresifit
as
TerapiPsikososial
Polaperilakumarah /
Lithium
Intervensibagi orang
tuadankeluarga
Terapikognitifpadaa
anak. Contoh :
mengajarkanketeram
nkognitifanakuntukm
ngendalikankemarah
nya
Pengobatanberbasis
mahsakitdanrehabili
i
Intervensibagi orang
tang (Membangkang)
91.3
tahun.ditandaidenganadanyaperilakumenentang
, ketidak-patuhan,
perilakuprovokatifdantidakadanyatindakandissos
ialdanagresif yangmelanggarhukum.
Polatingkahlaku negativistic,
bermusuhan,menentang,
provokatifdanmerusaktersebutberlangsungselam
aberkelanjutan, yang
jelassekalimelampauirentangperilaku normal
anakseusia yang samadalamlingkungan socialbudaya yang serupa.
untukme
nurunka
nagresifit
as
tuadankeluarga
Terapikognitifpadaa
k anak. Contoh :
mengajarkanketeram
ankognitifanakuntuk
engendalikankemar
nnya
Pengobatanberbasis
mahsakitdanrehabil
i
PPDGJ
III
F 91.2
(Ganggua
n tingkah
laku
berkelom
pok)
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM V
Adolescentonset type
orang terdekatnya,
atauiniberdampak
negative padaehidupan
social, pendidikan,
pekerjaan, danlainnya
Perilakuinitidakmunculpa
dapadagangguanpsikotik,
penggunaanobat-obatan,
depresi, dan bipolar.
Jugatidakadapadaganggu
an mood.
KRITERIA
DIAGNOSIS
Individual menunjukkan
tandatanda tanpa
simptom pada umur yg
dimulai dari umur 10
tahun
TREATMENT
BIOLOGI DAN
MEDIS
TREATMENT PSIKO
Unspesific
Onset
PPDGJ III
F91.9
Gangguan
Tingkah
Laku YTT
Krriteria Diagnosis
PPDGJ III
Hanya
digunakan
untuk gangguan yang
memenuhi
kriteria
untuk F91, namun
tidak
memenuhi
kriteria untuk salah
satu subtipe lainnya
DSM V
312.9
Kriteria ini digunakan untuk gejala
Gangguan
karakteristik dari gangguan tingkah
Tingkah
laku,
impuls-kontrol
ytt
yang
Laku,
menyebabkan distress klinis secara
Impulssignifikan atau gangguan dalam
Kontrol
bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi
YTT (F91.9)
predominan tetapi tidak memenuhi
kriteria
dari
kelas
diagnostik
gangguan tingkah laku, impulskontrol.
Onset Tidak disebutkan: Kriteria
untuk diagnosis gangguan perilaku
terpenuhi, tetapi tidak ada informasi
yang cukup untuk menentukan apakah
gejala pertama terjadi sebelum usia
lebih dari 10 tahun.
Terapi Biologis
Antipsikotik
(Haloperidol)
menurunkan
perilaku
agresif dan menyerang
yang
mungkin
ditemukan
dalam
berbagai gangguan
Lithium
memiliki
beberapa manfaat dalam
terapi agresif di dalam
atau di luar konteks
gangguan bipolar
Psikososial
Psikoterapi
individual
berorientasi
untuk
meningkatkan
keterampilan
memecahkan
masalah dapat
berguna
Teknik perilaku
di lingkungan
sekolah dapat
mempermudah
perilaku yang
diterima secara
sosial terhadap
teman sebaya
dan
untuk
menghentikan
kejadian
antisosial yang
jelas
F65.4
Pedofilia
Preferensi
seksual 302.2
terhadap
anak-anak, Gangguan
biasanya pra-pubertas Pedofilia
atau
masa
awal
pubertas, baik laki-laki
maupun perempuan.
Pedofilia
jarang
ditemukan
pada
perempuan.
Preferensi
tersebut
harus berulang dan
menetap.
Termasuk : laki-laki
dewasa
yang
mempunyai preferensi
partner
seksual
dewasa, tetapi karena
mengalami
frustasi
yang kronis untuk
mencapai
hubungan
seksual
yang
diharapkan,
maka
kebiasaannya beralih
kepada
anak-anak
sebagai pengganti
Antipsikotik
dan
antidepresan,
diindikasikan
sebagai
pengobatan skizofrenia
atau gangguan depresif
jika parafilia disertai
dengan
gangguangangguan tersebut.
Antiandrogen,
seperti
ciproteroneacetate
di
Eropa
dan
medroxiprogesterone
acetate (Depo-Provera)
di Amerika Serikat, telah
digunakan
secara
eksperimental
pada
parafilia
hiperseksual.
Medroxiprogesterone ac
etate bermanfaat bagi
pasien
yangdorongan
hiperseksualnya diluar
kendali atau berbahaya
(sebagai
contoh
masturbasi yang hampir
terus-menerus,
kontak
seksual
setiap
kesempatan, seksualitas
menyerang
yang
kompulsif).
Obat
serotonorgik
sepertiFluoxetin(prozac)
telah digunakan pada
beberapa kasus parafilia
Kendali
eksternal
Terapi seksual
Terapi perilaku
dengan
keberhasilan
yang terbatas.
F65.4
Pedofilia
DSM V
Preferensi
seksual 302.2
terhadap
anak-anak, Gangguan
biasanya pra-pubertas Pedofilia
atau
masa
awal
pubertas, baik laki-laki
maupun perempuan.
Pedofilia
jarang
ditemukan
pada
perempuan.
Preferensi
tersebut
harus berulang dan
menetap.
Termasuk : laki-laki
dewasa
yang
mempunyai preferensi
partner
seksual
dewasa, tetapi karena
mengalami
frustasi
yang kronis untuk
mencapai
hubungan
seksual
yang
diharapkan,
maka
kebiasaannya beralih
kepada
anak-anak
sebagai pengganti
Tentukan apakah:
Jenis Eksklusif (tertarik hanya untuk
anak-anak) atau
Jenis tidak eksklusif (tertarik pada
orang dewasa maupun anak-anak)
Tentukan jika:
Tertarik secara seksual pada laki-laki
Tertarik secara seksual pada wanita
Tertarik secara seksual pada kedua
Terbatas untuk pornografi
Penyakit
Diagnosa DSM V
312.32
Kleptomania
Terapi biologis /
medis
Ada beberapa obat
yang dilaporkan
berhasil dan dapat
digunakan pada
penderita
kleptomania, yaitu :
a. Antidepressant
b. Mood stabilizers
c. Naltrexone
a)
b)
dilakukan sendiri
(solitary act), tidak
bersama sama dengan
pembantunya
Individu mungkin
tampak cemas,
murung dan rasa
bersalah pada waktu
di antara episode
pencurian, tetapi hal
ini tidak mencegahnya
mengulangi
perbuatan tersebut.
Diagnosa Banding
Ciri patologis harus
dibedakan dari :
Pencurian berulang
ditoko
tanpa
manifestasi gangguan
psikiatrik,
dimana
aksinya direncanakan
lebih hati-hati dan
terdapat
motif
keuntungan pribadi
yang jelas (2. 03. 2,
obs. Untuk dugaan
adanya
gangguan
jiwa).
Gangguan mental
organik
(F00-F09);
dengan berulang kali
gagal
untuk
membayar
barang
belanjaan
yang
sebuah komitmen
untuk mengekspresikan
kemarahan atau
dendam dan bukan
respon sebuah delusi
atau halusinasi.
disebabkan
ingatanyang
buruk
dan
adanya
deteriosasi intelektual
lainnya.
c)
Gangguan depresi
dengan
pencurian
9F30-F33), beberapa
individu yang depresi
melakukan pencurian
dan mungkin akan
tetap mengulanginya
selama
gangguan
depresi tetap ada