Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN DAN

PERBAIKAN
PERBAIKAN PADA KOMPRESOR

DISUSUN OLEH
1. LATIFAH FAHRUS SANY
2. FITRIA ROMADHONI

(2312 030 015)


(2312 030 103)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan
atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat
pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat
beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan
tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa
berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi
kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem
tekanan.
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan
dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair
melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja
secara pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber
tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis
kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor
dengan metode krja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode
kerja dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertam,
kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara memasukkan
udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan
demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang
ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan

tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang
volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini
biasanya pada alat turbo axial flow.
B. RUMUSAN MASALAH
1.

Apa yang dimaksud dengan kompresor ?

2.

Apa saja macam-macam kompresor ?

3.

Bagaimana merawat dan memperbaiki kompresor ?

C. TUJUAN PENULISAN
1.

Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.

2.

Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.

3.

Mengetahu bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan kompresor.

BAB II
PEMBAHASAN
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara
biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang
bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. dikatakan kompresor bekerja sebagai penguat.
Sebaliknya ada kompresor yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfir. Dalam hal ini kompresor disebut pompa vakum.
Penggunaan Udara Mampat
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui penggunaan kompresor, misalnya:
1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
6. Kipas untuk penyejuk udara
7. Blower untuk peniup tungku
8. Fan ventilator
9. Udara tekan pada pengecatan
10. Pengangkat mobil pneumatis
11. Transportasi gas solid dengan pneumatik pada industri kimia
12. Kendali otomatik pada pembakar dalam ketel uap.
Dari contoh pemakaian kompresor seperti di atas, terlihat bahwa kompresor
digunakan secara luas mulai dari rumah tangga sampai industri besar. Penggunaan udara
bertekanan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan listrik atau hidrolik dalam hal-hal
berikut ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Konstruksi dan operasi mesin sangat sederhana .


Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
Energi dapat disimpan
Kerja dapat dilakukan dengan cepat
Harga mesin dan peralatan relatif murah
Kebocoran udara yang sering terjadi tidak membahayakan

(Anonim, 2013)

Jenis-Jenis Kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan
tekanannya.
Klasifikasi kompresor tergantung tekanannya adalah :

kompresor (pemampat) dipakai untuk tekanan tinggi,


blower (peniup) dipakai untuk tekanan agak rendah,
fan (kipas) dipakai untuk tekanan sangat rendah.

Atas dasar cara pemampatannya, kompresor dibagi atas jenis :


Jenis turbo (aliran)
Jenis ini menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh kipas (impeler) atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu-sudu.
Jenis perpindahan (displacement)
Jenis ini menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas
yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh sudu. Jenis perpindahan terdiri dari jenis putar
(piston putar) dan jenis bolak balik (torak).
Beberapa jenis kompresor tersebut antara lain adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kompresor piston satu tahap


Kompresor piston dua tahap bentuk V
Kompresor piston dua tahap kerja ganda
Kompresor Membran ( Diaphragma )
Kompresor Sudu Geser
Kompresor Sekrup
Kompresor Roots Blower
Kompresor Aliran (Turbin)
Kompresor piston banyak dipakai karena cocok untuk bidang tekanan yang luas.

Daerah tekananoptimal untuk kompresor piston adalah:


Satu tahap sampai 400 kPa (4 bar)
Dua tahap sampai 1500 kPa (15 bar)
Multi-tahap di atas 1500 kPa (15 bar)
Daerah tekanan yang mungkin dicapai, tidak selamanya ekonomis dalam pemakaiannya adalah:
- Satu tahap sampai 1200 kPa (12 bar)
- Dua tahap sampai 3000 kPa (30 bar)
- Multi-tahap di atas 22000 kPa (220 bar)
(Arief Wahyu Purwito, 2012)

Prinsip Kerja Kompresor


Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain
kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai
tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm). Dalam

keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung atau tidak
langsung. Sebagai contoh, udara manpat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau
sepeda montor, udara mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di
bengkel-bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari.
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara
mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin
pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil,
prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas,
tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan
masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian
torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil. Tekanan
menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat dapat
masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi udara mampat terusmenerus, tekanan di dalam
ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena
perubahan volume pada udara yaitu menjadi lebih ban kecil dari kondisi awal.

Gambar 9.1 Pompa

Gambar 9.2 Kompresor udara penggerak motor bakar

Kompresor yang terlihat pada Gambar 9.2 biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil
sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda
motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di
dalam silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang
dikepala silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama
dengan ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat.
(Anonim, 2013)

Berikut ini persyaratan dalam pembelian kompresor yang perlu


diberikan ke pabrik pembuatnya.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Maksud penggunaan kompresor


Tekanan hisap
Tekanan ke luar
Jenis dan sifat sifat gas yang ditangani
Temperatur dan kelembaban gas
Kapasitas aliran volume gas yang diperlukan
Peralatan yang mengatur kapastas (jenis otomatik atau manual, bertingkat banyak)
Cara pendinginan (dengan udara atau dengan air).
Sumber tenaga

j. Kondisi dan lingkungan tempat instalasi


k. Jenis penggerak mula, putaran penggerak mula
l. Jenis kompresor, jumlah kompresor.
(Anonim, 2013)

Gangguan/ Kerusakan dan Perbaikan


Kompresor tidak akan banyak mengalami gangguan jika pemeriksaan harian dan
pemeriksaan rutin dilaksanakan dengan baik. Gangguan dapat terjadi karena perubahan
kondisi kerja, pemeliharaan yang salah dan memang karena umur pemakaian. Secara umum
untuk menghadapi gangguan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Jika gangguan terjadi, gejalanya harus ditentukan dengan tepat dengan menggunakan
keterangan yang lengkap dari pemakai. Dari keterangan tersebut, yang di antaranya
menyebutkan saat dan kondisi gangguan, dapat ditentukan sebab-sebabnya.
b) Jika kompresor masih mungkin dijalankan, maka dapat dioperasikan untuk diamati
gejala-gejala gangguannya dalam keadaan bekerja.
c) Seluruh sistem hendaknya diperiksa secara cermat sebelum membuat kesimpulan.
d) Penanganan gangguan hendaknya didasarkan atas analisa dan dilaksanakan secara
sistematis.
Gangguan yang sering dan umum terjadi dan kemungkinan-kemungkinan penyebabnya,
antara lain :
a. Pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor
Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah daya motor kurang, instalasi listrik
motor salah (putaran terbalik), terjadi hubung singkat, salah satu kabel pada jalur 3-phase
putus, slip pada sabuk-V, efek roda gaya tidak cukup, viskositas minyak pelumas terlalu
tinggi/ rendah, pengisian lebih (supercharging) karena pulsasi tekanan dan penyumbatan
saringan dan pipa.
b. Udara keluar terlalu panas
Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah kondisi lingkungan dalam ruang
kompresor jelek, karbonisasi minyak pelumas, katup keluar rusak(aliran balik) dan sistem
pendingin yang tidak bekerja dengan baik.
c. Katup pengaman sering terbuka
Hal tersebut biasa terjadi karena penyetelan yang tidak tepat atau karena memang
pegas katupnya sudah terlalu lemah.
d. Bunyi dan Getaran

Bunyi dan getaran pasti terjadi hanya saja jika hal itu tidak normal berarti
menandakan adanya kerusakan/ keausan/ ketidak normalan. Bunyi dan getaran biasanya
disebabkan oleh : kelonggaran yang berlebihan karena keausan, pemasangan dan pelurusan
yang tidak tepat, getaran sabuk dan fluktuasi momen puntir, getaran pipa karena resonansi
dan karena mesin penggerak.
e. Korosi
Bagian-bagian yang sering korosi adalah tangki udara, ruang pengeluaran udara dari
kompresor, pendingin antara dan pembebas beban. Korosi disebabkan oleh : terjadinya
kondensasi uap air akibat kompresi, adanya kandungan bahan korosif dalam udara isap,
perembesan air pendingin terutama air laut, kualitas pelumas yang jelek, terjadinya reaksi
minyak pelumas dan bahan tembaga atau karena perawatan yang tidak baik.
(Siswanto, 2013)

Cara Perawatan Kompresor


Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan benar,
akan memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa dirawat
dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya,
akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam menggunakan
kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk kepada
petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah disesuaikan dengan kapasitas,
fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu
perawatan yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan langkahlangkah yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada
level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu
kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu
pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge sesuai
dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar, maka motor
akan mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan akan hidup kembali bila
pressure gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasaan yaitu ketika

selesai menggunakan kompresor, maka angin yang masih tersisa di dalam tangki harus
dibuang (Anneahira, 2013).

BAB III
KESIMPULAN
Kompressor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas.
mesin

fluida

yang

berfungsi

untuk

menaikkan

Kompressor

tekanan

(fluida kompresibel) yang melewatinya dengan cara memampatkannya

dari

merupakan
fluida

keja

guna memperoleh

fluida yang bertekanan tinggi. Kompressor udara biasanya menghisap udara dari atmosfer.
Namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan
atmosfir. Dalam hal ini kompressor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula
compressor yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir.Dala
m hal ini kompressor disebut pompa vakum.Kompresor adalah jantung dari sistim kompresi
uap. Ada 4 jenis kompresor yangsering digunakan, yaitu :
-Kompressor Torak

-Kompressor Sekrup (Secrew)


-Kompressor Sudu Luncur
-Kompressor Sentifugal
Untuk mengatasi kondisi pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor pengerak, yaitu
pembebanan yang berlebih pada instalasi kompresor, dalam memilih motor penggerak harus
mempertimbangkan faktor koreksi daya. Cara mengatasi kondisi apabila terjadi kenaikan
temperatur udara tekan yang besar, instalasi kompresor perlu dipasang alat pendingin
terutama pada tangki penampung udara tekan. Disamping itu sistem pelumasan sebaiknya
diberi pendingin air. Hal yang patut diperhatikan untuk mencegah tidak terkontrolnya tekanan
udara ke luar yang melebihi normal yaitu melakukan penyetelan yang pas dengan standar dan
selalu mengecek kebersihan pada katup pembebas beban dari kotoran-kotoran yang
kemungkinan dapat menyumbat. Untuk mencegah getaran yang timbul pada saat kompresor
bekerja, pondasi harus bagus yang menjamin dapat meredam getaran yang timbul. Pemilihan
transmisi juga harus mempertimbangkan dengan kondisi operasi kompresor.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013). Annehira. Dipetik April
http://www.anneahira.com/kompresor.htm

30,

2014,

dari

Annehira:

Anonim. (2013). BAB 9 DASAR KOMPRESOR. BAB 9 DASAR KOMPRESOR, 1-9.


Purwito, A. W. (2012). KOMPRESOR UDARA. KOMPRESOR UDARA, 1-3.
SISWANTO. (2013, April 11). PONO75 (OTOMOTIF). Dipetik April 30, 2014, dari
PONO75 (OTOMOTIF): http://pono75.blogspot.com/2013/04/pemeliharaanservis-dan-perbaikan.html

Anda mungkin juga menyukai