Algae Merah
Algae Merah
PENDAHULUAN
NAMA
: MARDINA
NIM
: H41112251
KELOMPOK : II (DUA) A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan segala karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berjudul ALGA MERAH atau Rhodophyta. Dimana oenulisan
makalah ini merupakan tugas pengganti dari diskusi yang sempat tertunda karena
adanya halangan yang tidak bisa dihindari.
Tentu masih banyak kesalahan-kesalahan di dalamnya, oleh karena itu
kritikan dari para pembaca sangat kami harapkan guna adanya perbaikan dalam
penulisan ke depan.
Akhirnya, saya mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan
wawasan tambahan kepada para pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.
Mardina
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya. Ganggang ini hidup di laut dan kira-kira 50 jenis di
air tawar bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut.
Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran, talusnya mikroskopik dan
multiseluler. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin
Walaupun sebagian besar ganggang merah hiup di laut banyak terdapat dilaut
tropika.Sebagian kecil hidup diair tawar yang dingin dengan aliran deras dan
banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup diair payau. Ganggang merah
yang banyak ditemukan di lautdalam adalah Gelidium dan Gracilar ia, sedang
Eucheuma spinosumditemukan dilautdangkl.
Alga Merah (Rhodophyta) berwarna merah sampai ungu,tetapi pada juga
yang lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau
lembaran dan mengandung k lorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akantetapi,
warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama
yangmengadakan fluoresensi.
Adapun secara lengkap mengenai laga merah ini akan di bahas dalam pembahasan
makalah ini.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
BAB II
ISI
2.
Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh
cahaya bergelombang pendek. Hidup sebagai bentos, melekat pada substrat
dengan benang/cakram pelekat.
3.
4.
5.
Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin
berlendir (sebelah luar).
6.
7.
Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora
atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.
B. Habitat rhodophyta
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak
oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak
ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema
spinosum menyukai laut dangkal.
C.
pada
trikogen.
Setelah
dinding
perlekatan
terlarut,seluruh
tumbuh
menjadi
individu
baru
lengkap
dengan
alat-alat
generatifnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetrasporaakan
menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantann
dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian
menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain:
Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria,
Eucheuma,dan Scicania furcellata. Baik spora maupun gametnya tidak
mempunyai bulu cambuk, jadi tidak dapat bergerak aktif. Rhodophyceae
dibagi dalam dua anak kelas, yaitu Bangieae dan Florodeae.
yang
beraturan.
Pembiakan
vegetatif
dengan
monospora
yang
dapat
cabang dengan beraturan dan mempunyai beraneka ragam bentuk, seperti benang,
lembaran-lembaran. percabangannnya menyirip atau menggarpu. Tiap anteridium
menghasilkan satu gamet betina yang oleh karena tidak dapat bergerak tidak
dinamakan spermatozoid tetapi spermatium. Gametangium betina dinamakan
karpogonium, terdapat pada ujung-ijung cabang lain daripada cabang talus yang
mempunyai anteridium. Suatu karpogonium terdiri atas satu sel panjang, bagian
bawahnya membesar seperti botol, bagia atasnya berbentuk gada atau benang dan
dinamakan trikogen.
Zigot tidak mengalami waktu istirahat, melainkan dari bidang sampingnya
lalu membentuk sel-sel yang merupakan benang-benang sporogen. Dalam sel-sel
ujung benang itu terbentuk satu spora, masing-masing dengan satu inti dan satu
plastida dan dinamakan karpospora. Karpospora itu mula-mula berkecambah
menjadi suatu protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru dengan
alat-alat generatif. Peristiwa di atas terdapat antara lain pada Batrachospermum
b.
c.
b.
Bangsa
Gelidiales,
termasuk
suku
Gelidiaceae,
misalnya
Gelidium
d.
e.
Bangsa Ceramiales, dalam bangsa ini termasuk antara lain suku Ceramiaceae
di dalamnya. Contoh, Callithamnion corymbosum.
Ada yang mencari nenek moyang Rhodophyceae pada Chlorophyceae,
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
2.
3.
B. SARAN
Sekiranya bagi pembaca bisa melihat beberapa referensi untuk mengetahui
lebih jauh tentang alga merah baik itu dari buku-bukumaupun dari internet.
DAFTAR PUSTAKA