Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan Wilayah
Globalisasi yang antara lain ditandai dengan integrasi perekonomian dunia
dan kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi adalah
kenyataan yang harus dihadapi bangsa-bangsa di dunia, termasuk juga Indonesia.
Seiring dengan proses tersebut terjadi pula pergeseran pada paradigma
pengembangan wilayah sekarang ini, seperti proses perencanaan yang top-down
menuju bottom-up, desentralisasi, penguatan institusi lokal dan perhatian pada
masalah lingkungan.
Otonomi daerah yang telah dijalankan di Indonesia telah memberikan
kewenangan yang lebih luas kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan
sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan kewenangan yang lebih besar ini
diharapkan pengembangan wilayah yang sesuai dengan karakteristik wilayah itu
sendiri. Implikasi yang dapat timbul dari hal tersebut adalah adanya persaingan
antar wilayah untuk dapat memasarkan produk unggulan yang dimilikinya.
Pengembangan wilayah (regional development) sebagai upaya untuk
memacu perkembangan sosio-ekonomi, mengurangi kesenjangan, dan menjaga
kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah, sangat diperlukan karena
kondisi sosial-ekonomi, budaya dan geografis yang sangat berbeda antara suatu
wilayah dengan wilayah lainnya (Firman,1999).
Kebutuhan akan informasi yang akurat tentang potensi dan kondisi
wilayah sangat diperlukan untuk dapat melakukan analisis wilayah. Dalam
pemanfaatan potensi wilayah, perlu dipertimbangkan agar tidak mengeksploitasi
sumberdaya tetapi lebih kepada upaya optimalisasi sumberdaya dengan tanpa
mengorbankan sumberdaya di masa mendatang (Ahmadjayadi dalam Munir,
2002). Karenannya ada enam upaya penting yang perlu dilakukan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
semakin besar.
Untuk dapat berjalannya pembangunan pertanian, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhinya. Mosher mengelompokan syarat-syarat
tersebut menjadi syarat-syarat mutlak dan syarat-syarat pelancar. Syarat-syarat
mutlak tersebut adalah (Mosher dalam Arsyad, 1999) :
1. Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani
Teknologi
pertanian
diperlukan
untuk
menjamin
keberlangsungan
tersebut
meliputi
harga
hasil
produksi
pertanian
yang
diperlukan untuk membawa hasil pertanian ke pasaran yang lebih luas dan
membawa perlengkapan produksi pertanian ke usaha tani. Adanya akses
antara lain berupa jaringan jalan dapat meningkatkan terciptanya pusat-pusat
pemasaran hasil pertanian di pedesaan, meningkatkan interaksi antar kawasan,
menghubungkan kawasan produksi pertanian dengan pusat koleksi dan
distribusi.
Di samping kelima syarat mutlak tersebut, terdapat syarat pelancar yang
jika ada (atau dapat diadakan) dapat memperlancar pembangunan pertanian, yaitu
(Mosher dalam Arsyad, 1999) :
1. Pendidikan pembangunan
Perbaikan mutu tanah yang telah menjadi usaha tani dan pengusahaan tanah
baru dapat mempercepat pembangunan pertanian.
D. Komoditas Unggulan
Penentuan
komoditas
unggulan
merupakan
langkah
awal
menuju