Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

PRAKTIKUM K-1
VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Nama

: Ricky Defian Saputra

NIM

: 13713017

Kelompok

:5

Shift

: Rabu Siang

Tanggal Percobaan

: 24 September 2014

Tanggal Laporan

: 8 Oktober 2014

Asisten

: 1. Gusti Ayu Citra W. U (20513300)


2. Istiqomah (20514029)

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

I.

JUDUL
VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

II.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan rapat massa suatu cairan pada suhu tertentu
2. Menentukan pengaruh suhu terhadap viskositas suatu cairan
3. Menentukan viskositas suatu cairan dengan viskometer Oswald
4. Menentukan nilai E (Energi Ambang) dan A suatu cairan
5. Menentukan nilai tetapan Van Der Waals suatu cairan

III.

DASAR TEORI
Setiap fluida, gas, ataupun cairan memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai
viskositas yang didefinisikan sebagai ketahanan yang dilakukan suatu lapisan
fluida terhadap lapisan lainnya.
Pada aliran laminer, fluida dalam pipa dianggap terdiri atas lapisan molekulmolekul yang bergerak satu diatas yang lainnya dengan kecepatan yang berbedabeda profil kecepatan berbagai lapisan ini berbentuk parabola dengan kecepatan
paling tinggi terdapat pada lapisan di bagian tengah pipa.
Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari
Poiseulle. Pada metode ini diukur waktu yang diperlukan suatu volume cairan
untuk mengalir di pipa kapiler pada tekanan tetap. Dalam hal ini, cairan yang
mengalir dengan laminar, dinyatakan dengan persamaan Poiseulle

R = Jari-jari
L = Panjang pipa

Bila fluida yang berbeda melalui pipa kapiler yang sama maka berlaku
perbandingan antara fluida pertama dengan yang kedua yang dinyatakan dalam

Viskositas cairan adalah fungsi ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik
antar molekul dam struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam
keadaan setimbang, maka sebelum lapisan molekul dapat melewati suatu lapisan

lainnya diperlukan suatu energi tertentu. Sesuai dengan hukum distribusi


Maxwell-boltzman, jumlah molekul yang memiliki energi yang diperlukan untuk
mengalir dihubungkan dengan faktor e-E/RT. Fluiditas berhubungan dengan faktor
tersebut, sedangkan viskositas dengan eE/RT. Fluiditas sendiri merupakan
kebalikan dari viskositas yakni ukuran kemudahan suatu cairan dalam mengalir
pada suatu permukaan.
Pengukuran viskositas menggunakan viskometer. Adapun beberapa jenis
viskometer lainnya selain viskometer Ostwald yaitu Viskometer Hoppler yang
meninjau bola yang digelindingkan pada tabung gelas yang berisi zat cair yang
diselidiki, Cup and Bob yang meninjau sample yang digeser- geser diantara
lapisan Cup dan Bob, dan viscometer Cone and Plane yang digunakan dengan
cara meletakan sampel ditengah papan kemudian dibaujjab hingga dibawah
kerucut.
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya
gesekan antara molekul, karena viskositas menunjukan tingkat ketahanan suatu
cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran semakin lambat.
Besarnya viskositas dipengaruhi beberapa faktor antara lain suhu, gaya tarik
molekul, ukuran, dan jumlah molekul terlarut, fluida, cair atau gas, yang jenisnya
berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda pula. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena gaya kohesi yaitu gaya tarik menarik antar molekul sejenis,
sedangkan pada gas disebabkan oleh tumbukan antar molekul.

IV.

ALAT DAN BAHAN


ALAT:
1. Viskometer Oswald
2. Waterbath
3. Stopwatch
4. Statif dan Klem
5. Pipet Filler
6. Botol Semprot
7. Piknometer (25 ml)
8. Gelas Ukur (25 ml)
9. Gelas Kimia (100 ml)

2 buah
1 set
3 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
4 buah

ZAT:
1. Aseton
250 ml
2. Toluena
250 ml
3. Etanol
250 ml
4. Air (aqua DM) sebagai cairan pembanding)
V.

CARA KERJA
Pengukuran Rapat Massa :
1. Bahan dan alat yang dibutuhkan disiapkan
2. Berat piknometer yang akan digunakan diukur
3. Air DM diisi ke dalam piknometer hingga penuh
4. Berat piknometer yang diisi Air DM diukur pada suhu 25 C, 30 C, 35 C, dan
40C
5. Masing-masing data hasil pengukuran dicatat
6. Aseton digunakan untuk piknometer yang akan dibersihkan dari Air DM
7. Cara nomor 3-6 diulangi, jenis cairan yang digunakan diganti dengan etanol
dan toluena
8. Peralatan-peralatan yang telah digunakan dibersihkan dengan menggunakan
aseton dan disimpan kembali ke tempatnya masing-masing
Pengukuran Viskositas :
1. Bahan dan alat yang dibutuhkan disiapkan
2. Viskometer dibersihkan dengan air lalu dibilas dengan aseton
3. Cairan yang akan diuji dimasukkan dalam viskometer kira kira 15 ml
4. Viskometer diletakkan dalam waterbath dalam posisi vertikal dengan bantuan
statif dan klem
5. Suhu pada waterbath diatur sesuai suhu yang dikehendaki dan viskometer
dibiarkan dalam waterbath hingga suhunya mencapai suhu waterbath
6. Cairan dihisap dengan filler hingga naik ke reservoir lalu dibiarkan mengalir
bebas dari titik m ke titik n di viskometer lalu dicatat waktunya
7. Percobaan di atas diulangi minimal 3 kali pada suhu yang sama kemudian
dihitung rata ratanya, kemudian dihitung lagi pada suhu yang berbeda
sebanyak minimal 3 kali juga di masing masing suhu yang berbeda dengan
jenis cairan air, etanol, dan toluena
8. Masing masing data hasil pengukuran dicatat
9. Peralatan peralatan yang telah digunakan dibersihkan kembali dengan
menggunakan aseton dan disimpan kembali ke tempatnya masing - masing

VI.

DATA PENGAMATAN
n
Massa pikno kosong (wo) = 18.00 gr (yang dipakai untuk toluena)
Massa pikno kosong (wo) = 18.79 gr (yang dipakai untuk etanol)

25
30
35
40

W etanol
(gr)
19.87
19.8
19.72
19.64

25
30
35
40

W toluena
(gr)
22.85
22.77
22.72
22.63

t1 (s)
11.2
11
8.1
7.3

t1 (s)
5.1
5.1
5
5.6

Wair
(gr)
25
30
35
40

VII.

t2 (s)
11.4
10.2
7.7
7.4

t2 (s)
5
5
5
5.8

t1 (s)
7.4
7.4
7.2
6.8

t2 (s)
7.6
7
6.8
6.7

Etanol
t3 (s)
11.2
10.3
7.7
7.2

taverage (s)
11.26667
10.5
7.833333
7.3

Toluena
t3 (s)
5.1
5.15
5.15
5.7

taverage (s)
5.066667
5.083333
5.05
5.7

Air
t3 (s)
7.8
7.1
6.8
6.7

taverage (s)
7.6
7.166667
6.933333
6.733333

PENGOLAHAN DATA

1. Penentuan Volume Piknometer

Piknometer

W. Pikno+ air

W Pikno Kosong

(gr)

(gr)

/mL

V pikno (mL)

1 (toluene)

44,89

18,00

0.9970476

26.39793727

2 (etanol)

43,89

18,70

0.9970476

25.97669359

2. Penentuan densitas zat pada berbagai suhu

W.Pikno Kosong
Suhu

(gr)

(C)

Etanol

Toluena

W Pikno+ Zat (gr)


Etanol

Z t

VPikno (ml)

Toluena

Etanol

Toluena

/ml

Etanol

Toluena

25

18,70

18,00

53,63

39,6

25.97669359 26.39793727 0.764916441 0.865597935

30

18,70

18,00

53,36

39,31

25.97669359 26.39793727 0.762221717 0.862567396

35

18,70

18,00

53,21

39,11

25.97669359 26.39793727 0.759142034 0.860673308

40

18,70

18,00

53,05

38,67

25.97669359 26.39793727 0.75606235

0.857263951

3. Penent n z t

Zat

T(C)

Vpikno

taverage (s)

(g/ml)

(Pa/s)

25

7.6

0.9970476

0.00089

30

7.166667

0.9956495

0.000797

35

6.933333

0.9940333

0.000719

40

6.733333

0.9922164

0.000653

Air

25

26.39793727

5.066667

0.865597935

0.015709

30

26.39793727

5.083333

0.862567396

0.014988

35

26.39793727

5.05

0.860673308

0.013907

40

26.39793727

5.7

0.857263951

0.014707

25

25.97669359

11.26667

0.764916441

1.048319

30

25.97669359

10.5

0.762221717

0.932362

35

25.97669359

7.833333

0.759142034

0.6511

40

25.97669359

7.3

0.75606235

0.570741

Toluena

Etanol

4. Penentuan E dan A
Larutan

1/T (K-1)

T (K)

ln

25

298

0.0033557

0.00089

-7.024289095

30

303

0.0033003

0.000797

-7.134655879

35

308

0.0032468

0.000719

-7.2376492

40

313

0.0031949

0.000653

-7.333933429

25

298

0.0033557

0.015709

-4.153511563

30

303

0.0033003

0.014988

-4.200483447

35

308

0.0032468

0.013907

-4.27533121

40

313

0.0031949

0.014707

-4.219437646

25

298

0.0033557

1.048319

0.047188303

30

303

0.0033003

0.932362

-0.070033675

35

308

0.0032468

0.6511

-0.429091305

40

313

0.0031949

0.570741

-0.560820323

Air

Toluena

Etanol

y = mx + c
ln = E/R . 1/T + ln A
m = E/R

dan

R = 8,314 J.mol-1.K-1

c = ln A

a.

Penentuan E dan A Toluena

Toluena
-4.14
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-4.16

y = 514.73x - 5.8976
R = 0.4996

-4.18

ln

-4.2
-4.22

ln viskositas

-4.24

Linear (ln viskositas)

-4.26
-4.28
-4.3

1/T (K-1 )
y = 514,7x 5,897
ln A = -5,897

E = (514,7) . (8,314)

A = exp (-5,897)

E = 4279,2158 J . mol-1

A = 2,747 . 10-3

Penentuan E dan A Etanol

Etanol
0.2
0.1
0
0.00315
0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-0.1

ln

b.

E/R = 514,7

y = 4070.8x - 13.583
R = 0.955

-0.2

ln viskositas

-0.3

Linear (ln viskositas)

-0.4
-0.5
-0.6
-0.7

1/T

y = 4070x 13,58
E/R = 4070

ln A = -13,58

E = (4070).(8,314)

A = exp (-13,58)

E = 33837,98 J . mol-1

A = 1,265 . 10-6

c.

Penentuan E dan A Aquadest

Aqua DM
-7
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-7.05

y = 1925.6x - 13.488
R = 0.9997

-7.1

ln

-7.15

ln viskositas

-7.2

Linear (ln viskositas)

-7.25
-7.3
-7.35
-7.4

1/T (K-1 )

y = 1925x 13,48
E/R = 1925

ln A = -13,48

E = (1925) . (8,314)

A = exp (-13,48)

E = 16004,45 J . mol-1

A = 1,398 . 10-6

5. Penentuan Tetapan Van der Waals


y = mx +c
=m +b

Zat
Air

Etanol

b = tetapan Van der Waals

T(C)

zat (g/ml s)

zat (g/ml)

25

0,9970476

1,002961142

0,00089

1123,595506

30

0,9956495

1,00436951

0,000797

1254,705144

35

0,9940333

1,006002515

0,000719

1390,820584

40

0,9922164

1,00784466

0,000653

1531,393568

25

0,764916441

1,30733234

1,048319

0,953907757

30

0,762221717

1,311954222

0,932362

1,072544299

Toluena

35

0,759142034

1,317276551

0,6511

1,53586126

40

0,75606235

1,32264224

0,570741

1,752109207

25

0,865597935

1,155270778

0,015709

63,65714435

30

0,862567396

1,1593297

0,014988

66,71857814

35

0,860673308

1,161881042

0,013907

71,90395065

40

0,857263951

1,166501868

0,014707

67,99523613

A. Grafik Terhadap Pada Air

Air
1800

y = 83272x - 82387
R = 0.9981

1600
1400

1 / densitas

1200
1000

1/viskositas

800

Linear (1/viskositas)
600
400
200
0
1.002

1.003

1.004

1.005

1.006

1.007

1 / viskositas

Persamaan regresi : y = 83272x 82387

1.008

1.009

B. Grafik Terhadap Pada Etanol

1/densitas

Etanol
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.305

y = 55.98x - 72.274
R = 0.9622

Series1
Linear (Series1)

1.31

1.315

1.32

1.325

1/viskositas

Persamaan regresi : y = 55,98x - 72,27

C. Grafik Terhadap Pada Toluena

Toluena
74

y = 451.74x - 456.78
R = 0.3872

1/densitas

72
70
68

Series1

66

Linear (Series1)

64
62
1.15

1.155

1.16

1.165

1.17

1/vskositas

Persamaan regresi : y = 451,7x - 456,7

D. Tabel Hasil Harga B (Tetapan Van Der Waals)


Zat

Harga B

Air

- 82387

Etanol

- 72,27

Toluena

- 456,7

VIII. PEMBAHASAN

IX.

KESIMPULAN
Dari data hasil percobaan diatas didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Besar rapat massa beberapa cairan pada berbagai suhu:

Zat

T(C)

(g/ml)

25

0.9970476

30

0.9956495

35

0.9940333

40

0.9922164

25

0.865597935

30

0.862567396

35

0.860673308

40

0.857263951

25

0.764916441

30

0.762221717

35

0.759142034

40

0.75606235

Air

Toluena

Etanol

2. Besar viskositas beberapa cairan pada berbagai suhu:

Zat

T(C)

(Pa/s)

25

0.00089

30

0.000797

35

0.000719

40

0.000653

25

0.015709

30

0.014988

35

0.013907

40

0.014707

25

1.048319

30

0.932362

35

0.6511

40

0.570741

Air

Toluena

Etanol

3. Viskositas suatu cairan memiliki hubungan terhadap suhu cairan tersebut.


Semakin besar suhunya, semakin kecil viskositas cairan tersebut.

X.

DAFTAR PUSTAKA
Daniels, farrington dan Robert A. Alberty. 1961. Physical Chemistry 2nd Edition.
McGrawHill Book Company: USA. Halaman 350-353.

J. M. Wilson et al, Experimental in Physical Chemistry ed. 2. 1969. Halaman 8-9.

Atkins, P.W. dan Julio De Paulia, Physical Chemistry, ed. 8, 2006, Hal. 660-667.

http://lilt.ilstu.edu/ewpeter/geo360/water%20density%20table.pdf

ftp://dge.stanford.edu/pub/joeberry/Stomata/Kestin_ea_Viscosity.pdf

http://www.engineeringtoolbox.com/water-dynamic-kinematic-viscosityd_596.html

http://people.ucsc.edu/~bkdaniel/WaterProperties.html
http://www.scribd.com/doc/88464157/Viskositas-Cairan-Sebagai-Fungsi-Suhu

XI.

LAMPIRAN
A. MSDS (Material Safety Data Sheet)

Zat / Senyawa
Aseton
Etanol
Kloroform

0,79
0,78
1,48

Mr (gr / mol)
58,8
46,07
11,9137

Tb (
56,2
78,4
61

Tf
-95,35
-114,3
-63

Toluena
Air

0,867
1

92,14
18

110,6
100

-93
0

Zat .Senyawa
Aseton

Toluena

Kloroform

Etanol

Sifat Kimia
Bening, Mudah Terbakar
Bening, Mudah Terbakar
Jernih, Beracun jika
Terhirup
Bening, terbakar
Bening

Bahaya Cairan
Bila terkena kulit atau mata, dapat menyebabkan iritasi. Gangguan
pencernaan & pernafasan bila terhirup.
Bila terkena kulit atau mata, dapat menyebabkan iritasi. Gangguan
pencernaan & pernafasan bila terhirup.
Bahaya bila dihirup (bersifat bius). Iritasi mata & kulit. Indikasi
karsinogenik.
Bahaya bila dihirup. Iritasi mata dan kulit. Gangguan pernafasan.

B. TABEL VISKOSITAS AIR DAN MASSA JENIS AIR

Anda mungkin juga menyukai