LP Bronkopneumnia
LP Bronkopneumnia
BRONKOPNEUMONIA
A. Pengertian:
Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang
mengenai parenkim paru. (FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, 465)
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam macam
etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda benda asing (Ngastiyah, Perawatan
Anak Sakit, 97)
Pneumonia adalah peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan
pengisian rongga alveoli oleh eksudat (Barbara C. Long).
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru biasanya berhubungan dengan pengisian
alveoli dengan cairan. Penyebabnya termasuk berbagai agen infeksi, iritasi kimia dan
radiasi (Marilyne E. Doenges).
B. Masalah Keperawatan dan Masalah Kolaborasi
Masalah keperawatan:
Masalah kolaborasi:
3. Intoleransi aktifitas.
4. Ketidak efektifan dan kebersihan jalan
nafas
5. Gangguan pemenuhan nutrisi.
6. Gangguan keseimbangan cairan.
C. Pemeriksaan diagnostik.
1. Kajian foto thorak diagnostik, digunakan untuk melihat adanya infeksi di paruparu dan status pulmoner (untuk mengkaji perubahan pada paru), hasilnya bervariasi.
Bercak konsolidasi merata pada bronkopneumonia.
Bercak konsolidasi satu lobus pada pneumonia lobaris.
Gambaran brnkopneumonia difus / infiltrat interstisialis pada pneumonia
stafilokok.
2. Nilai AGD untuk mengevaluasi status kardiopulmoner sehubungan dengan
oksidasi.
3. Hitung darah lengkap dengan hitung jenis digunakan untuk menetapkan adanya
anemia, infeksi, proses inflamasi.
4. Pewarnaan gram ( darah) untuk seleksi awal antimikroba.
5. Tes kulit untuk tuberkulin mengesampingkan kemungkinan TB jika anak tidak
berespon terhadap pengobatan.
6. Jumlah leukosit leukositosis pada pneumonia bakterial.
7. Test fungsi paru digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan
beratnya penyakit dan membantu mendiagnosis keadaan.
8. Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi.
9. Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agens penyebabnya seperti virus
dan bakteri.
10. Kultur cairan pleura spesimen cairan dari rongga pleura untuk menetapkan agent
penyebab seperti bakteri dan virus.
11. Bronkoskopi digunakan untuk melihat dan memanipulasi cabang cabang utama
dari pohon trakeobronkeal; jaringan yang diambil untuk uji diagnostik.
12. Biopsi parui selama torakotomi, jaringan paru di eksisi untuk melakukan kejian
diagnostik.
D. Diagnosa keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
E. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan 1 : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi.
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal.
Intervensi :
-
Monitor suhu tubuh anak tiap 1 2 jam untuk melihat peningkatan yang tibatiba
Intervensi :
-
Kaji tanda tanda dehidrasi pada anak ( oliguri, keadaan turgor kulit, mukosa
membran kering dan ubun ubun serta mata cekung )
Beri intake cairan oral tiap 1- 2 jam bila tidak ada kontraindikasi.
Buku Sumber:
Carpenito L.J, 1997, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6, Jakarta: EGC
Fakultas Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta:
Medi Aesculapius.
Mayer M, dkk, 1995, Pediatric Nursing, Singapure, McGraw Hill Clinical Care Plans.
Nelson, 1990, Ilmu Kesehatan Anak bagian 1, Jakarta: EGC
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC
Staf pengajar IKA FK UI, 2001, Ilmu Kesehatan Anak bagian 3, Jakarta: Bagian IKA
FK UI
Tucker, dkk, 1998, Standar Perawatan Pasien edisi V volume 4, Jakarta: EGC