Anda di halaman 1dari 13

Indera peraba

05OCT
Indra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan sedikit
sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan
bibir.
Klasifikasi reseptor antara lain:

Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu

1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).


2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).
3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).
4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Berdasarkan sumber rangsangan

1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau
luar.
2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan
sistem muskuloskeletal.
3. Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah.

Berdasarkan morfologi

1. Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya.
2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan saraf di samping saraf
badan akhir saraf.
Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :
1. Ujung Saraf Bebas
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan
merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang
tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya
sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat
saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir

mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu.
Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari
folikel rambut dalam dermis.
Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubungan dengan sel
folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau
korpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma.
Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga
gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa
diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.
2. Korpuskulus Peraba (Meissner)
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan
genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80
mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium
saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng
yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai
banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus
ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan
rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).
3. Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)
Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki,
jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau
lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat
dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel
schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi
oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua
alur longitudinal pada sisinya.
Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.
4. Korpuskulus Gelembung (Krause)
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada
dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter
sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam
korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel
schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang
menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.

Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.


5. Korpuskulus Ruffini
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah
kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini
merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula
berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini
terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan
panas.
6. Spindel Neuromuskular
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit,
dan tekanan. Kulit merupakan organ tubuh paling luar. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat
15% berat badan. Kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, ulit yang
tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada
muka, kulit yang lembut terdapat pada leher dan badan, dan kulit yang berambut kasar terdapat pada
kepala.
Anatomi Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada
epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari
bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di
sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang
berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan
granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat
warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut
stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
1. Epidermis
Terbagi atas 4 lapisan:
a.

Lapisan basal / stratum germinativum

Terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis. Tersusun sebagai tiang pagar atau
palisade. Lapisan terbawah dari epidermis. Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk
melanin( melindungi kulit dari sinar matahari. Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung
jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk
migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang
mengandung melanosit.

b.

Lapisan Malpighi/ stratum spinosum.

Lapisan epidermis yang paling tebal. Terdiri dari sel polygonal. Sel sel mempunyai protoplasma yang
menonjol yang terlihat seperti duri. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi
terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai
stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai
lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
c.

Lapisan Granular / s. granulosum.

Terdiri dari butir butir granul keratohialinyang basofilik. Terdapat berkas-berkas filament yang
dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk
mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus
mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum
basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
d.

Lapisan tanduk / korneum.

Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.


e.

Stratum Lusidum

Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak
tampak pada kulit tipis.
Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang membentuk barier
terluar kulit yang berfungsi:

Mengusir mikroorganisme patogen.


Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
1.

Sel merkel.

Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan klavus
pada tangan dan kaki.
2.

Sel langerhans.

Berperan dalam respon respon antigen kutaneus.

Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis
dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan
terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
1. DERMIS.( korium)
Merupakan lapisan dibawah epidermis. Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai True Skin. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki
sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :

Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.


Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut
elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5
kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai
banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat
epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak
tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
1. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Merupakan
jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai
mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma.
Tempat penumpukan energi. Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan
nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk
tubuh dan mechanical shock absorber.
1. RAMBUT.
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki,
penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a

Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)

b.

Rambut velus( pendek, halus dan lembut).

Fungsi rambut
Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke
mata, bulu hidung (vibrissae), menyaring udara serta berfungsi sebagai pengatur suhu, pendorong
penguapan keringat dan indera peraba yang sensitive.
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ).Bagian dermis yang masuk
dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1.

Fase pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepala. Berlangsung
sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.
2.

Fase Istirahat( Telogen)

Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan,50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah
melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks( rambut wajah, janggut,
kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen). Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan
oleh kondisis Endokrin.
1. KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan
transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi mengangkat benda benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18
bulan.
KELENJAR KELENJAR PADA KULIT
1.

Kelenjar Sebasea

Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan
melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
2.

Kelenjar keringat

Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:

a.

Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.

Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi
keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai
reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b.

Kelenjar Apokrin.

Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut. Kelenjar ininaktif pada
masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar apokrin
memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas pada
aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang
menghasilkan serumen(wax).
FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan
bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh
(termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet
dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu
fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir,
puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit.
Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui
keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi
atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah,
kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim
sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh
darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
FUNGSI KULIT SECARA UMUM.
1. Sebagai proteksi

Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)


Melindungi dari trauma yang terus menerus.
Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

2. Pengontrol atau pengatur suhu.


Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi
penguapan keringat.
3. Proses hilangnya panas dari tubuh:

Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.


Konduksi : pemindahan panas dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan
tubuh.
Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran
darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)

3. Sensibilitas
Mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
4. Keseimbangan air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan
dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. Air mengalami
evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.
5. Produksi vitamin.
Kulit yang terpejan sinar UV akan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.
PENYAKIT KULIT
1. EKSEMA INFANTIL dan MASA KANAK-KANAK
Eksema merupakan istilah yang menguraikan setiap dematosis inflamatoar yang khas dengan adanya
eritema, papula, vesikula, cairan, krusta dan skuama pada berbagai fase resolusi. Keadaan ini
melibatkan epidermis dan lapisan vaskuler kulit.
Inflamasi disebabkan oleh beberapa iritan dalam tubuh yang menimbulkan erupsi. Ini berasal dari kapiler.
Kasus yang ringan hanya terdapat eritema dan skuama tetepi seringkali terdapat vesikula dan keadaan
basah (weeping wells).
Tampaknya terdapat faktor herediter yang kuat dan kondisi ini kambuh sepanjang hidup. Keadaan ini
juga diduga merupakan penyakit alergi. (Suatu alergi didefinisikan sebagai perubahan reaksi jaringan
pada individu tertentu pada paparan terhadap bahan yang dalam jumlah yang sama, tidak menimbulkan
apa-apa pada yang lain). Mekanisme yang terlibat diduga adalah sebagai berikut :

Terdapat pembebasan histamin, suatu bahan yang kuat yang menyebabkan kontraksi otot polos,
dilatasi kapiler dan penurunan tekanan darah
Pembebasan bahan lain, misalnya, asetil kolin
Reaksi antara alergen dan suatu antibodi

Eksema jarang timbul sebelum bulan kehidupan kedua dan ketiga dan sebagian kasus hilang secara
spontan pada ulang tahun kedua dan ketiga. Lebih sering terjadi pada bayi yang diberi makanan buatan
dibanding pada bayi yang diberi ASI.
Gambaran Klinik :

Lesi kulit pada awalnya tampak pada pipi, dahi dan kulit kepala, tetapi juga ditemukan pada permukaan
fleksor dari lengan dan tungkai. Pada akhirnya mereka menyebar pada seluruh permukaan kulit. Hal ini
sangat gatal dan sebagian besar perubahan kulit timbul akibat menggaruk, menggosok dan ekskoriasi.
1. Impetigo
Impetigo merupakan infeksi stafilokokus, mulai sebagai lepuh kecil yang mengering dengan cepat untuk
membentuk suatu skab dengan sebaran tepi yang mertah basah. Pada neonatus ditemukan sebagai
pemfigus neonatorum yang nyata bulosa. Pemfigus neonatorum merupakan penyakit yang harus
dilaporkan di Inggris.
1. Psoriasis
Diagnosis dengan inspeksi tidak sukar. Keadaan ini merupakan penyakit fungsional yang cenderung
diwariskan.
Gambaran Klinik :
Masing-masing lesi berbatas jelas. Berwarna merah salmon dipengaruhi oleh tumpukan sisik keperakan.
Terutama mengenai siku-siku, lutut dan kulit kepala, tetapi dapat terjadi dimanapun. Kondisi ini dapat
dicetuskan oleh infeksi seperti tonsilitis ; stres emosi tampaknya juga terdari sebagai faktor predisposisi.
1. Scabies
Scabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Betina yang hamil bersarang dalam lapisan tanduk
dari epidermis. Di sini ia bertelur beberapa butir setiap hari yang menetas mengeluarkan banyak pinjal
muda yang makan dalam orifisium dari glandula skretoris.
Sarang tampak sebagai garis putih dengan tepi yang tidak teratur, pada akhir sarang ini terdapat tempat
pinjal. Sarang ditemukan pada lipatan, antara jari-jari, pada genitalia dan pada muka bayi. Kondisi ini
ditularkan oleh kontak yang intim dan cenderung mengenai seluruh keluarga.
Gambaran Klinik:
Gatal merupakan tanda utama dan pada pemeriksaan gambaran di atas akan ditemukan. Garukan
menyebabkan pendarahan dan infeksi tumpang tindih dengan penyakit ini.
1. Akne
Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea yaitu folikel yang mempunyai glandula sebasea yang
banyak dan tidak mempunyai bulu. Arpertura dari glandula sebasea terblokir oleh sumbat tanduk
(blackheads) dan terdapat retensi dari sebum yang diubah oleh organisme yang menimbulkan inflamasi
pada jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul dan abses yang menyebabkan
parut. Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga menyebabkan perasaan malu dan tidak senang.
1. Kelainan Kongenital

Bayi lahir dengan kelainan struktural. Beberapa dapat nyata sejak lahir yang lain timbul segera setelah
lahir. Baik lapisan epidermal dan dermal dapat terkena.
Kelainannya lapisan epidermal termasuk papilomata, lesi makuler berpigmen dan ini dapat berkaitan
dengan moles atau naevi berambut yang berpigmen secara luas. Pada dermis dapat ditemukan
fibromata, neuromata dan lipomata. Walaupun demikian, nevi vaskuler lebih sering ditemukan dan ini
termasuk :

Spider naevus. Ini merupakan dilatasi dari arteriole kecil dan percabangan kapilernya. Seringkali
hilang secara spontan dengan diatermi atau fenol ; fenol diberikan dengan alat yang runcing.
Noda Port-wine. Ini merupakan makula berwarna merah tua atau ungu. Merupakan dilatasi difus dari
semua kapiler normal pada jaringan yang terkena. Dapat juga melibatkan organ dibawahnya, seperti
mata dan otak. Tidak ada pengobatan untuk hal ini, tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.
Hemangioma strawberi. Lesi ini sering ditemukan saat lahir. Tampak sebagai nodul seperti karet,
merah dengan permukaan yang kasar. Melibatkan unsur kapiler maupun vena. Hemangioma
strawberi biasanya hilang sendiri, meninggalkan kulit yang kendor dan jarang sekali diperlukan terapi.

Obat Kulit
Untuk menghilangkan masalah pada kulit, dapat menggunakan obat kulit. Obat kulit tersedia di pasaran
baik obat kulit yang dijual bebas maupun harus dengan resep dokter. Namun, diperlukan informasi lebih
lanjut untuk memutuskan obat kulit yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:
1.

Obat kulit golongan Antiinfeksi

Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteribakteri. Umumnya berupa antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan penisilin,
eritromisin dan sefalosporin.
2.

Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid

Obat kulit antibiotik yang diberikan bersama kortikosteroid memberikan efek yang optimal. Di satu sisi,
antibiotik membunuh bakteri yang menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid memulihkan radang
dan infeksi pada kulit yang terganggu.
Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang
mengandung kortikosteroid harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih
aman.
3.

Obat kulit golongan Kortikosteroid

Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit yang
terganggu, misal pada eksim.

4.

Obat Jerawat

Jerawat (akne) umum dialami oleh remaja bahkan dewasa dan disebabkan oleh berbagai faktor. Jerawat
adalah pembengkakan folikel sebaseous yang berada pada wajah, punggung, dada dan lengan atas.
Terapi umum untuk jerawat meliputi salep yang mengandung antibakteri yang kuat, benzoyl peroxide,
retin-A. Selain itu, sediaan anti jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat membantu
mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
5.

Obat kulit golongan Antijamur & antiparasit topikal

Indonesia yang memiliki iklim tropis berakibat suhu udara yang panas dan lembab. Fungi dapat tumbuh
di daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat jamur
mengandung griseofulvin, golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat, nistatin.
Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur sehingga
menjadi rusak. Antijamur ini diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung pada
daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan secara sistemik sebagai tambahan
bila infeksi sudah meluas.
6.

Obat kulit untuk Psoriasis, Seboroik & Iktiosis

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal.
Pada kulit berbentuk bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Seboroik
adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada mereka yang usianya lanjut,
sedangkan iktiosis adalah penyakit kulit kering dan bersisik.
Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung
calcipotriene atau turunannya yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang dapat
digunakan untuk mengobati psoriasis.
7.

Obat kulit golongan Antivirus topikal

Virus juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti cacar dan herpes. Antivirus yang pemakaiannya
langsung pada kulit yang sakit seperti acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu penyembuhan.
8.

Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal

Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan
Antiinflamasi (meredakan radang). Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat, mentol. dll.
Obat tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis, kaki terkilir, dll.

http://signaterdadie.wordpress.com/2009/10/05/indera-peraba/

Siang itu Padang terasa panas. Saya baru saja tiba dari Bukittinggi dengan
sebuah mobil travel. Setelah sholat zuhur, saya segera menuju Bioskop Raya
Padang. Keramaian yang terjadi di bioskop siang itu tentu saja karena film
yang sedang tayang, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Penjual tiket
mengatakan, untuk jam tayang kedua pada pukul 16:00 sudah habis. Mau tak
mau saya harus menunggu tiga jam lagi hingga pukul 19:00, agar dapat
menyaksikan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Bukan masalah besar,
saya juga mau mengisi perut dulu, karena sudah lewat dari jadwal makan
siang dan sekalian sedikit berbelanja.
Ketika tiba di bioskop jelang film diputar, terlihat antrian memanjang di depan Teater 1, tempat
tayang Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hanya beberapa menit lagi.
Film dibuka dengan narasi yang merupakan kata pengantar di novelnya. Agak janggal rasanya
mendengar suara Herjunot Ali yang membaca narasi, karena kata pengantar tersebut tidak
termasuk dalam cerita di novelnya. Sepertinya akan ada modifikasi cerita. Adegan di awal film
terasa cepat, namun tidak melenceng dari alur di novel. Sunil Soraya dan Donny Dhirgantoro
terlihat berusaha keras agar tak ada momen berharga dari novelnya yang hilang. Alur non-linear
dan cross-cutting yang muncul di beberapa kesempatan juga terlihat apik. Salah satunya ketika
narasi dari Hayati untuk surat terakhirnya, di layar tampil adegan kapal tenggelam kemudian
melompat ke adegan Zainuddin yang bergegas menyusul Hayati di rumah sakit. Mirip dengan
gaya sutradara top Holywood, Christopher Nolan. Ada juga yang bilang Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck mirip film Bolywood. Mungkin karena melihat adegan berdialog panjang yang
emosional dan sedikit tarian, serta durasi film yang hampir 3 jam.
Mengenai pemerannya, Herjunot Ali yang berperan sebagai Zainuddin juga tampil maksimal.
Penampilannya di awal sebagai bujang yatim piatu cukup meyakinkan, tapi di bagian akhir
nampaknya Junot belum sepenuhnya bertransformasi menjadi Shabir, yang mapan dan
berwibawa, sekaligus masih terluka karena dikhianati Hayati. Bagaimanapun, dia telah berusaha
tampil sebaik mungkin. Aziz yang diperankan Reza Rahadian melaju mulus sepanjang film,
sebagaimana mulusnya mobil antik yang dikendarainya. Patut diapresiasi juga ide menambahkan
adegan mobil klasik di film ini. Dalam novelnya sendiri tidak ada sama sekali cerita bahwa Aziz
berkendara mobil. Modifikasi yang cerdas, namun tidak mengubah jalan cerita. Pevita Pearce
yang memerankan Hayati terlihat pas, terlihat polos, lugu, dan mempesona sebagaimana
digambarkan dalam novelnya. Randy Nidji yang berperan sebagai Muluk berhasil mencuri
perhatian dengan pembawaan yang lucu dan bersahabat. Walau sebenarnya ketika membaca
novel, saya berimajinasi bahwa Muluk yang seorang parewa harusnya berkarakter gelap dan
terkesan sangar.
Satu lagi modifikasi cerita yang penting dicatat adalah endingnya. Dalam novel, sebenarnya
cerita lebih sadis, Zainuddin juga mati! Sedangkan di film ini, sepertinya Sunil Soraya berbaik

hati dengan memberikan happy-ending. Tak mengapa lah. Tanpa kematian Zainuddin pun, sudah
banyak penonton mengeluarkan air mata, apalagi jika Sunil mengeksekusi endingnya dengan
mematikan Zainuddin, sebagaimana tertulis di novel aslinya. Mungkin penonton terisak sampai
pulang ke rumah. Tapi, bisa jadi nanti kita akan saksikan kematian Zainuddin di DVD-nya, pada
fitur Alternate Ending atau Deleted Scenes. Atau seperti yang juga dilakukan pada film produksi
Soraya, Eiffel Im in Love, dimana setahun setelah tayang, dirilis versi Extended Edition, dengan
durasi lebih panjang sampai 195 menit.
Ketika artikel ini ditulis, sejak delapan hari penayangannya, Soraya Intercine Films mengklaim
sudah 660.000 penonton menyaksikan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Untuk film lokal,
angka itu merupakan sebuah rekor tersendiri. Ceritanya yang kuat, penggarapan yang sungguhsungguh, pemeran yang bagus, dan juga duit yang tidak sedikit, telah membuat film ini jadi luar
biasa.

Anda mungkin juga menyukai