Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu pendukung pembentukan manusia yang berkualitas adalah
menggunakan peralatan purbanya seperti lembing, panah, bumerang, batu dan lain
sebagainya yang dapat diperolehnya dari melakukan berbagai gerakan atletik
meskipun tidak disadarinya.
Gerakan-gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya
merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan pada olahraga atletik. Oleh
karena itu, tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa atletik itu merupakan
ibu dari semua cabang olahraga. Atletik juga merupakan sarana pendidikan
jasmani bagi peserta didik dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan,
kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya.
Melompat merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam dunia gerak
manusia. Anak-anak pada umumnya suka melompat-lompat untuk menyatakan
kegembiraannya dan kesukaannya untuk bergerak. Pada umumnya pula manusia
itu mempunyai sifat ingin mempertinggi kecakapan dan ketangkasan yang lama
kelamaan berubah menjadi pertandingan melawan sesamanya. Dengan jalan
demikian, terciptalah pertandingan-pertandingan seperti yang dikenal sekarang
yang salah satunya terdapat bagian yang disebut melompat.
Melompat adalah salah satu bagian dari olahraga atletik. Dalam olahraga
atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat yaitu lompat jauh, lompat jangkit atau
lompat tiga, lompat tinggi dan lompat galah. Keempat jenis nomor lompat ini
selalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, regional ataupun internasional.
Sebagai nomor lompat yang selalu dilombakan, keempat jenis lompat ini harus
selalu dibina dan dikembangkan prestasinya sedini mungkin. Artinya pembinaan
harus dimulai dari usia dini. Oleh karena itu melalui pengembangan dan
pembinaan masyarakat, olahraga wajib diajarkan di sekolah-sekolah dari Sekolah
Latihan lompat jauh dilakukan di rumput atau track. Sikap pertama adalah
berdiri, kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang, kedua lengan di samping
badan. Gerakan yang dilakukan adalah mengayunkan tungkai kanan ke depan
atas. Tungkai kiri mengikuti atau dirapatkan pada tungkai kanan. Kedua lengan
diayunkan ke depan. Pada waktu akan mendarat kedua lutut ditekuk. Mendarat
dengan kedua kaki rapat atau ujung kaki serta kedua lengan harus ke depan dalam
sikap jongkok.
Menurut (Agus Mukholid 2:2004) latihan adalah proses kerja yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Beban atau intensitasnya
semakin hari semakin bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh
terhadap tubuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan
mental secara bersama-sama.
Lompatan yang dilakukan adalah bebas antara lompat dengan gaya
jongkok ataupun melangkah di udara. Jadi lebih mudah dilakukan dari pada harus
dipatok harus melakukan salah satu gaya melompat. Terutama pada siswa putra,
hal tersebut dapat dilihat dalam berbagai kegiatan yang biasa mereka lakukan
seperti lari, lompat dan melempar. Anak putra menunjukkan peningkatan yang
terus menerus sedangkan pada anak wanita peningkatannya tidak berarti, bahkan
menurun setelah masa menstruasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian prestasi
lompat jauh dipengaruhi berbagai aspek dan faktor-faktor dalam latihan, antara
lain adalah pada jenis latihan untuk meningkatkan kemampuan daya ledak
(power) tungkainya. Bertolak dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong
untuk meneliti,
B.
Identifikasi Masalah
Suatu penelitian tentu tidak akan jauh dari permasalahan dan
permasalahan dalam penelitian ini adalah permasalahan yang perlu dianalisis dan
dipecahkan. Setelah mengetahui dan memahami latar belakang masalah tersebut
yaitu : latihan kekuatan otot tungkai dalam lompat jauh diperlukan karena untuk
memperoleh tenaga lompat dari kaki tolak. Bentuk latihan untuk otot tungkai di
antaranya adalah latihan squat jump dan bentuk latihan otot perut diantaranya
adalah sit up selama 30 detik dan kemampuan lompat jauh di ukur dengan tes
lompat jauh.
C.
Pembatasan Masalah
Sehubungan banyak masalah yang mempengaruhi kemampuan lompat
jauh, maka perlu adanya pembatasan masalah agar tidak timbul kesalahpahaman
dalam menafsirkan penilitian ini. Obyek dalam penelitian ini adalah dengan
kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut akan menunjang prestasi lompat
jauh.
1. Hubungan :
2. Latihan
Menurut Suharno HP (Siti Juwariah 2005:63) latihan adalah suatu proses
yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan berulang-ulang secara
kontinyu dengan meningkat jumlah beban, untuk tercapainya tujuan latihan.
Latihan adalah pelajaran membiasakan atau memperoleh sesuatu kecakapan.
3. Hakekat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan. Kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan : (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik dan (2) kekuatan memegang peranan yang penting dalam
melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
4. Squat jump
Pengertian Squat jump adalah semacam bentuk olahraga dengan cara dua
tangan dikaitkan di belakang kepala, kemudian meloncat jongkok berdiri. Squat
jump
sebenarnya
dilakukan
dalam
konteks
olahraga.
(http://suzaridian.blogspot.com/2009/03/hukuman-bagi-atlet-pingpong-dadakandi.html).
5. Sit up
Sit-up adalah kekuatan latihan umum dilakukan dengan tujuan
memperkuat fleksor pinggul dan otot perut.
6. Hasil
Menurut KBBI (2002:391) hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha.
7. Lompat jauh
Menurut Siti Juwariah (2005:63) lompat jauh merupakan salah satu nomor
dalam cabang atletik di mana seorang atlet lompat jauh melakukan lari dalam
jarak tertentu sebagai awalan dan ketika sampai di balok tumpu ia harus
menolakkan kaki melompat ke depan dengan sekuat-kuatnya untuk mendarat dan
mencapai lompatan sejauh-jauhnya di dalam bak pasir.
Lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu rangkaian gerakan yang diawali
dengan lari dan kemudian melompat ke depan untuk mencapai jarak yang sejauhjauhnya.
D.
Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apakah ada kontribusi antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan
lompat jauh?
2. Apakah ada kontribusi antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan
lompat jauh?
E.
Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan seseorang tentunya mempunyai tujuan yang
ingin dicapai. Demikian pula dengan penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah :
a. Mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan
lompat jauh.
F. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Bagi Peneliti
a.
b.
c.
2.
Bagi Ilmuan
a.
b.
c.
3.
b.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Kajian Teori
1. Lompat Jauh
Lompat Jauh adalah suatu akivitas gerakan yang dilakukan di dalam
lompatan untuk mencapai lompatan yang sejauh-sejauhnya. Bentuk gerakan
lompat jauh adalah gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke depan
dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara .
1)
Awalan
Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari
untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan).
Jarak awalan yang biasanya digunakan oleh para atlet lompat jauh adalah : Atlet
putri antara 30 45 meter dan atlet putra antara 40 50 meter
Sedangkan untuk pelaksanaan pengajaran di sekolah dasar disesuaikan dengan
kemampuan anak-anak usia sekolah dasar misalkan untuk putri jarak awalan 15 20 meter dan untuk putra jarak awalan 15 25 meter.
Cara melakukan awalan lompat jauh sebagai berikut:
a) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing- masing.
b) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau
bertolak pada balok tumpu.
c) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang
Gambar 2.1
2)
Tolakan
Tolakan adalah perubahan dan perpindahan gerak dari gerakan horisontal ke
gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. Di mana sebelumnya atlet lompat
jauh sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada
langkah terakhir sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas dan melambung di
udara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melakukan tolakan adalah
merubah kecepatan horisontal ke kecepatan vertikal.
Gambar 2.2
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
3)
4)
Pendaratan
Pada waktu akan mendarat, kedua kaki di bawa ke depan lurus dengan
jalan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke
depan kemudian mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper dengan
lutut dibengkok, supaya badan tidak terlalu jauh ke belakang, kepala ditundukkan
dan kedua tangan lurus ke depan.
Gambar 2.4
Komponen-komponen lompat jauh di atas sangat mempengaruhi hasil
lompatan yang dilakukan atlet. Keseluruhan gerakan lompat jauh mulai dari
awalan sampai pendaratan membutuhkan koordinasi yang baik.
Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 meter dan panjang 30 - 50
meter.
2)
Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.
3)
Pada sisi dekat dengan tempat mendaratharus diletakkan papan plastisin untuk
mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1
meter dari tepidepan bak pasir pendaratan.
4)
Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan sampai
akhir tempat lompatan minimal 10 meter.
5)
Gaya Jongkok
Yang dimaksud dengan gaya jongkok dalam nomor lompat jauh, dimana pada saat
melayang di udara kedua kaki pelompat dibawa ke depan selanjutnya seolah-olah
sedang melakukan jongkok dan selanjutnya mendarat dibak lompat. Setelah
tolakan dilakukan dengn keras dan kuat auyunkan tungkai kanan kedepan atas,
tungkai kiri mengikuti dan dirapatkan ketungkai kanan dan kedua tangan
diayunkan kedepan. Pada waktu akan mendarat kedua ditekuk kedua kaki rapat
serta kedua lengan lurus kedepan.
Gambar 2.5
2)
pelaksanaannya setelah kaki diayun terangkat kedepan, kaki ini digerakkan lagi
kebelakang dan kaki tumpu digerakkan kedepan. Selanjutnya kaki kanan
dgerakkan ke depan lagi hingga sejajar dengan kaki kiri. Cara mendaratnya sama
seperti gaya-gaya yang lain. Perlu diingat bahwa gerakan di udara harus dilakukan
tanpa adanya ketegangan.
Gambar 2.6
3)
Gaya Melenting
Seperti halnya pada gaya jongkok, hanya pada saat mencapai titik tertinggi kaki
tumpuan dibawa kedepan, akan tetapi justru kaki kanan yang digerakkan
kebelakang dengan disertai lenting badan dan ayunan tangan keatas belakang.
Kemudian kedua lengan dan kaki bersama-sama diayun ke depan untuk mendarat.
Pendaratan dilakukan seperti pada gaya jongkok.
Gambar 2.7
d.
1)
Kecepatan (speed)
Menurut Muhajir (60: 2006) Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh
suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat,
tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan di sini adalah kecepatan lari dalam awalan lompat jauh gaya
jongkok yang ditentukan oleh urutan gerakan lari dan langkah yang dilakukan
secara tepat dan cepat.
Secara cepat dimaksudkan untuk memberikan tenaga pada saat melakukan
tolakan, sedangkan secara tepat dimaksudkan pada waktu melakukan lari awalan
pada titik terakhir kaki yang tepat dengan posisi yang tepat berpijak pada papan
tolakan / tumpuan.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat.
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.
2)
Kekuatan (Strenght)
Menurut Garuda Mas (2000 : 90) Kekuatan memegang peranan yang
penting, karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan
persyaratan untuk meningkatkan prestasi.
Kekuatan merupakan salah satu faktor penting dalam lompat jauh, karena
merupakan unsur yang penting maka kekuatan perlu mendapat perhatian terutama
dalam melaksanakan program latihan. Latihan kekuatan mendapatkan porsi yang
lebih banyak dalam suatu latihan dibandingkan dengan porsi latihan lainnya.
Kekuatan juga merupakan dasar yang paling penting dalam melatih keterampilan
gerak.
Komponen
kondisi
fisik
seseorang
dalam
kaitannya
dengan
3)
4)
Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakangerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak
atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang
tubuh.
5)
Kelenturan (flexibility)
Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacammacam gerak yang berada berada ke dalam pola garakan tunggal secara efektif.
2.
a.
Pengertian Latihan
Menurut Joko pekik Irianto (2004:12),Latihan merupakan proses sistematis
menggunakan gerakan bertujuan meningkatkan atau mempertahankan kualitas
fungsi tubuh yang meliputi kualitas daya tahan paru-jantung, kekuatan dan daya
tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.
Latihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses yang
sistematik dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dan
kontinyu untuk memperoleh suatu kecakapan melakukan lompat jauh.
Latihan dilaksanakan oleh atlet bertujuan untuk meningkatkan kekuatan,
kecepatan, ketepatan, membentuk daya tahan, dan menambah kelincahan serta
ketrampilan. Untuk dapat meningkatkan kemampuan secara fisik maupun teknik
dilakukan suatu latihan yang didasarkan pada beberapa prinsip latihan.
b.
Prinsip-prinsip Latihan
Menurut Harsono (2004: 45),Menyebutkan bahwa dalam latihan kondisi fisik
seseorang harus memperhatikan prinsip-prinsip atau asas latihan sebagai berikut :
1)
Prinsip Overload
Prinsip latihan yang paling dasar adalah prinsip overload, oleh karena
tanpa penerapan prinsip ini dalam latihan, tidak mungkin prestasi atlit akan
meningkat. Penerapan sistem overload apabila atlit sudah merasa ringan dengan
beban yang diberikan maka beban latihan ditingkatkan. Dengan latihan beban
bertambah penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan
kekuatan otot. Dengan prinsip overload ini akan menjamin agar sistem didalam
tubuh yang menjalankan latihan, mendapat tekanan-tekanan beban yang besarnya
makin meningkat, serta diberikan secara bertahap, maka komponen kekuatan tidak
akan dapat mencapai tahap potensi sesuai fungsi kekuatan secara maksimal.
2)
3)
jauh perlu adanya bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai,
latihan tersebut dapat dilakukan baik dengan menggunakan alat maupun tanpa
alat.
4)
adalah pendek tetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
(3) Intensitas Latihan
Intensitas latihan merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan
yang betul dalam pelaksanaannya. Jadi apabila seorang atlet melakukan latihan
secara bersungguh-sungguh dengan segala kemampuannya, berarti dapat
menjalankan intensitasnya 100% (maksimal)
yang singkat dengan gerakan naik turun (vertikal) dan menggunakan anggota
gerak bawah (otot tungkai).
Salah satu bentuk latihan untuk menambah daya ledak otot tungkai tanpa alat
terutama dalam meningkatkan hasil lompatan salah satunya yaitu
a. Squat jump
Squat jump adalah salah satu gerakan yang dapat membakar kalori dengan
cepat serta membentuk tubuh. Caranya pun mudah. Hampir semua orang pasti
sudah tahu cara squat jump.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)
Pastikan kedua kaki terbuka lebar. Jarak telapak kaki satu dan yang lain kirakira 20-30 cm.
2)
Mulailah melompat dari posisi jongkok. Gunakan kedua kaki sebagai tumpuan.
Lalu hentakkan kuat-kuat.
3)
4)
Yang harus diingat gunakan seluruh telapak kaki untuk tumpuan. Jangan
gunakan ibu jari saja, karena bisa berakibat cedera pada kaki atau punggung
Anda.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya latihan kekuatan otot tungkai dapat
diketahui dengan mengadakan tes, yang dilakuakn pada permulaan latihan,
pertengahan, dan akhir latihan. Melalui data itulah sehingga dapat diketahui
keberhasilan latihan.
4.
Sit up
Sit-up adalah kekuatan latihan umum dilakukan dengan tujuan
2) Kemudian badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua tangan
tetap berada di belakang kepala.
3) Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya latihan kekuatan otot perut
dapat diketahui dengan mengadakan tes, yang dilakuakn pada permulaan latihan,
pertengahan, dan akhir latihan. Melalui data itulah sehingga dapat diketahui
keberhasilan latihan.