Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Salah satu pendukung pembentukan manusia yang berkualitas adalah

melalui olahraga, pembangunan olahraga telah berhasil menumbuhkan budaya


olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki
tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini
melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. Dalam kehidupan
modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu
prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah ada
dan dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai sekarang ini. Bahkan dapat
dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini, atletik sudah ada dan
dilakukan oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan setiap gerakan dalam atletik
seperti jalan, lari, lompat dan lempar merupakan perwujudan dari gerakan dasar
dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Menurut Hasan (2005:92) olah raga merupakan hal yang sangat penting
bagi kesehatan manusia, karena didalam kehidupan manusia hal yang paling
penting dan tidak dapat diabaikan adalah hasrat untuk bergerak karena merupakan
ciri manusia hidup.
Pada jaman purba, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh manusia sangat
penting, artinya karena hal tersebut berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
hidupnya yaitu berburu dan meramu makanan. Untuk itu manusia primitif dituntut
untuk memiliki kekuatan, kecepatan, daya tahan dan ketangkasan terutama dalam

menggunakan peralatan purbanya seperti lembing, panah, bumerang, batu dan lain
sebagainya yang dapat diperolehnya dari melakukan berbagai gerakan atletik
meskipun tidak disadarinya.
Gerakan-gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya
merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan pada olahraga atletik. Oleh
karena itu, tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa atletik itu merupakan
ibu dari semua cabang olahraga. Atletik juga merupakan sarana pendidikan
jasmani bagi peserta didik dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan,
kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya.
Melompat merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam dunia gerak
manusia. Anak-anak pada umumnya suka melompat-lompat untuk menyatakan
kegembiraannya dan kesukaannya untuk bergerak. Pada umumnya pula manusia
itu mempunyai sifat ingin mempertinggi kecakapan dan ketangkasan yang lama
kelamaan berubah menjadi pertandingan melawan sesamanya. Dengan jalan
demikian, terciptalah pertandingan-pertandingan seperti yang dikenal sekarang
yang salah satunya terdapat bagian yang disebut melompat.
Melompat adalah salah satu bagian dari olahraga atletik. Dalam olahraga
atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat yaitu lompat jauh, lompat jangkit atau
lompat tiga, lompat tinggi dan lompat galah. Keempat jenis nomor lompat ini
selalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, regional ataupun internasional.
Sebagai nomor lompat yang selalu dilombakan, keempat jenis lompat ini harus
selalu dibina dan dikembangkan prestasinya sedini mungkin. Artinya pembinaan
harus dimulai dari usia dini. Oleh karena itu melalui pengembangan dan
pembinaan masyarakat, olahraga wajib diajarkan di sekolah-sekolah dari Sekolah

Tingkat Dasar, Sekolah Tingkat Pertama dan Sekolah Tingkat Menengah.


Olahraga atletik merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa
di Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan materi kurikulum 2004 standar kompetensi
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.
Lompat jauh adalah salah satu nomor dari cabang olahraga atletik yang
perlu dilatihkan sejak dini agar kelak atlet bisa meraih prestasi secara maksimal.
Prestasi olahraga adalah puncak dari penampilan seorang olahragawan yang
dicapai dalam suatu pertandingan. Setelah melalui berbagai macam latihan dan uji
coba. Demikian pula para siswa yang telah belajar dan menekuni cabang olahraga
atletik nomor lompat jauh, untuk memperoleh prestasi yang maksimal tidak
terlepas dari usaha pembinaan. Pembinaan merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan prestasi. Pembinaan dapat dilakukan dengan cara berlatih
secara bertahap dan sistematis sesuai dengan aturan yang tepat.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam olahraga
atletik nomor lompat. Untuk menghasilkan lompatan yang maksimal diperlukan
kondisi fisik diantaranya power (power) otot tungkai dan kekuatan otot perut
mempunyai peran besar untuk hasil lompatan yang jauh. Menurut para ahli ,
khususnya mengenai faktor power otot merupakan faktor yang sangat penting
dalam cabang olahraga yang dominan menggunakan tungkai sebagai indikator
dalam meningkatkan kemampuan. Maka power (power) tungkai mutlak
diperlukan untuk menghasilkan lompatan yang sempurna.
Menurut Muhajir (2007:70) daya ledak yaitu kemampuan seseorang untuk
mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.

Latihan lompat jauh dilakukan di rumput atau track. Sikap pertama adalah
berdiri, kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang, kedua lengan di samping
badan. Gerakan yang dilakukan adalah mengayunkan tungkai kanan ke depan
atas. Tungkai kiri mengikuti atau dirapatkan pada tungkai kanan. Kedua lengan
diayunkan ke depan. Pada waktu akan mendarat kedua lutut ditekuk. Mendarat
dengan kedua kaki rapat atau ujung kaki serta kedua lengan harus ke depan dalam
sikap jongkok.
Menurut (Agus Mukholid 2:2004) latihan adalah proses kerja yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Beban atau intensitasnya
semakin hari semakin bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh
terhadap tubuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan
mental secara bersama-sama.
Lompatan yang dilakukan adalah bebas antara lompat dengan gaya
jongkok ataupun melangkah di udara. Jadi lebih mudah dilakukan dari pada harus
dipatok harus melakukan salah satu gaya melompat. Terutama pada siswa putra,
hal tersebut dapat dilihat dalam berbagai kegiatan yang biasa mereka lakukan
seperti lari, lompat dan melempar. Anak putra menunjukkan peningkatan yang
terus menerus sedangkan pada anak wanita peningkatannya tidak berarti, bahkan
menurun setelah masa menstruasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian prestasi
lompat jauh dipengaruhi berbagai aspek dan faktor-faktor dalam latihan, antara
lain adalah pada jenis latihan untuk meningkatkan kemampuan daya ledak
(power) tungkainya. Bertolak dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong
untuk meneliti,

KONTRIBUSI ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN


OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KALIANGET TIMUR XI
TAHUN PELAJARAN 2014-2015

B.

Identifikasi Masalah
Suatu penelitian tentu tidak akan jauh dari permasalahan dan

permasalahan dalam penelitian ini adalah permasalahan yang perlu dianalisis dan
dipecahkan. Setelah mengetahui dan memahami latar belakang masalah tersebut
yaitu : latihan kekuatan otot tungkai dalam lompat jauh diperlukan karena untuk
memperoleh tenaga lompat dari kaki tolak. Bentuk latihan untuk otot tungkai di
antaranya adalah latihan squat jump dan bentuk latihan otot perut diantaranya
adalah sit up selama 30 detik dan kemampuan lompat jauh di ukur dengan tes
lompat jauh.

C.

Pembatasan Masalah
Sehubungan banyak masalah yang mempengaruhi kemampuan lompat

jauh, maka perlu adanya pembatasan masalah agar tidak timbul kesalahpahaman
dalam menafsirkan penilitian ini. Obyek dalam penelitian ini adalah dengan
kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut akan menunjang prestasi lompat
jauh.
1. Hubungan :

a. keadaan yang berhubungan atau bersangkutan,


b. sangkut paut
c. kontak
d. ikatan, pertalian (KBBI, 2002:409).

2. Latihan
Menurut Suharno HP (Siti Juwariah 2005:63) latihan adalah suatu proses
yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan berulang-ulang secara
kontinyu dengan meningkat jumlah beban, untuk tercapainya tujuan latihan.
Latihan adalah pelajaran membiasakan atau memperoleh sesuatu kecakapan.
3. Hakekat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan. Kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan : (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik dan (2) kekuatan memegang peranan yang penting dalam
melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
4. Squat jump
Pengertian Squat jump adalah semacam bentuk olahraga dengan cara dua
tangan dikaitkan di belakang kepala, kemudian meloncat jongkok berdiri. Squat
jump

sebenarnya

dilakukan

dalam

konteks

olahraga.

(http://suzaridian.blogspot.com/2009/03/hukuman-bagi-atlet-pingpong-dadakandi.html).
5. Sit up
Sit-up adalah kekuatan latihan umum dilakukan dengan tujuan
memperkuat fleksor pinggul dan otot perut.
6. Hasil
Menurut KBBI (2002:391) hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha.

7. Lompat jauh
Menurut Siti Juwariah (2005:63) lompat jauh merupakan salah satu nomor
dalam cabang atletik di mana seorang atlet lompat jauh melakukan lari dalam
jarak tertentu sebagai awalan dan ketika sampai di balok tumpu ia harus
menolakkan kaki melompat ke depan dengan sekuat-kuatnya untuk mendarat dan
mencapai lompatan sejauh-jauhnya di dalam bak pasir.
Lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu rangkaian gerakan yang diawali
dengan lari dan kemudian melompat ke depan untuk mencapai jarak yang sejauhjauhnya.

D.

Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :
1. Apakah ada kontribusi antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan
lompat jauh?
2. Apakah ada kontribusi antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan
lompat jauh?

E.

Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan seseorang tentunya mempunyai tujuan yang

ingin dicapai. Demikian pula dengan penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah :
a. Mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan
lompat jauh.

b. Mengetahui hubungan antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan


lompat jauh.

F. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.

Bagi Peneliti
a.

Sebagai titik awal untuk penelitian lebih lanjut.

b.

Sebagai modal pengalaman dalam pengkajian ilmu olahraga.

c.

Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka menyusun karya


ilmiah yang sempurna.

2.

Bagi Ilmuan
a.

Sebagai bahan masukan apabila akan mengadakan penelitian


senada.

b.

Sebagai kajian nilai dalam kebenaran dari apa yang tertuang


didalamnya demi kesempurnaan.

c.

Sebagai kajian referensi yang berkaiatan dengan cabang olahraga


atletik khususnya lompat jauh.

3.

Bagi Pembina Olahraga


a.

Sebagai penunjang penampilan fisik cabang olahraga atletik


khususnya lompat jauh.

b.

Sebagai wawasan yang lebih luas tentang hubungan antara


kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap
kemamapuan lompat jauh.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.

Kajian Teori

1. Lompat Jauh
Lompat Jauh adalah suatu akivitas gerakan yang dilakukan di dalam
lompatan untuk mencapai lompatan yang sejauh-sejauhnya. Bentuk gerakan
lompat jauh adalah gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke depan
dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara .

Melompat dalam lompat jauh sebenarnya adalah perwujudan dari gabungan


gerakan lari dan menolak. Jadi hasil lompatan akan besar jika larinya cepat dan
tolakan yang dibuat pada balok tumpuan dilakukan dengan kuat. Menurut Yoyo
Bahagia Dkk (1999/2000 : 16) lompat jauh yang benar perlu memperhatikan
unsur-unsur awalan, tolakan, sikap badan di udara (melayang) dan mendarat.
Oleh karena itu untuk dapat mencapai hasil lompatan yang baik, maka
seorang atlet lompat jauh dituntut untuk melakukan suatu gerakan lari awalan
dengan cepat dan langkah yang benar agar dapat bertolak dengan kuat pada balok
tolakan.
Untuk dapat memberikan dan menentukan suatu latihan fisik yang tepat,
khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan yang diperlukan pada lompat jauh,
perlu diketahui komponen komponen yang dapat memberikan sumbangan
positif pada peningkatan hasil lompatan. Untuk itu perlu diketahui bagian-bagian
otot pendukung dan pertimbangan secara antrometik.
a.

Komponen-komponen Lompat Jauh


Lompat jauh merupakan gerakan gabungan dari awalan, tolakan, waktu
melayang dan mendarat. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara kontinyu dan
antara satu dengan yang lainnya saling menunjang sehingga penguasaan terhadap
masing-masing gerakan menjadi sangat penting. Komponen-komponen lompat
jauh secara garis besar adalah sebagai berikut

1)

Awalan
Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari
untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan).

Jarak awalan yang biasanya digunakan oleh para atlet lompat jauh adalah : Atlet
putri antara 30 45 meter dan atlet putra antara 40 50 meter
Sedangkan untuk pelaksanaan pengajaran di sekolah dasar disesuaikan dengan
kemampuan anak-anak usia sekolah dasar misalkan untuk putri jarak awalan 15 20 meter dan untuk putra jarak awalan 15 25 meter.
Cara melakukan awalan lompat jauh sebagai berikut:
a) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing- masing.
b) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau
bertolak pada balok tumpu.
c) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang
Gambar 2.1
2)

Tolakan
Tolakan adalah perubahan dan perpindahan gerak dari gerakan horisontal ke
gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. Di mana sebelumnya atlet lompat
jauh sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada
langkah terakhir sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas dan melambung di
udara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melakukan tolakan adalah
merubah kecepatan horisontal ke kecepatan vertikal.
Gambar 2.2
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:

a) Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.


b) Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.
c) Bertolaklah ke depan dan ke atas.
d) Sudut tolakan 45 derajat.

3)

Sikap badan di udara


Badan harus diusahakan untuk dapat melayang selama mungkin pada saat di
udara dan berada dalam keadaan seimbang. Sangat penting untuk meluruskan kaki
tumpu secepat-cepatnya untuk memperoleh ketinggian, sehingga dapat melayang
lebih tinggi. Pada waktu naik, badan harus ditahan dalam keadaan rileks
kemudian melakukan gerakan sikap tubuh untuk menjaga keseimbangan yang
memungkinkan pendaratan yang lebih sempurna. Gerakan sikap tubuh inilah yang
disebut sebagai gaya dalam lompat jauh.
Gambar 2.3

4)

Pendaratan
Pada waktu akan mendarat, kedua kaki di bawa ke depan lurus dengan
jalan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke
depan kemudian mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper dengan
lutut dibengkok, supaya badan tidak terlalu jauh ke belakang, kepala ditundukkan
dan kedua tangan lurus ke depan.
Gambar 2.4
Komponen-komponen lompat jauh di atas sangat mempengaruhi hasil
lompatan yang dilakukan atlet. Keseluruhan gerakan lompat jauh mulai dari
awalan sampai pendaratan membutuhkan koordinasi yang baik.

b. Peraturan Lompat Jauh


1)

Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 meter dan panjang 30 - 50
meter.

2)

Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.

3)

Pada sisi dekat dengan tempat mendaratharus diletakkan papan plastisin untuk
mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1
meter dari tepidepan bak pasir pendaratan.

4)

Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan sampai
akhir tempat lompatan minimal 10 meter.

5)

Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar denagn


sisi atas papan tolakan.

c. Macam-Macam Gaya Dalam Lompat Jauh


1)

Gaya Jongkok
Yang dimaksud dengan gaya jongkok dalam nomor lompat jauh, dimana pada saat
melayang di udara kedua kaki pelompat dibawa ke depan selanjutnya seolah-olah
sedang melakukan jongkok dan selanjutnya mendarat dibak lompat. Setelah
tolakan dilakukan dengn keras dan kuat auyunkan tungkai kanan kedepan atas,
tungkai kiri mengikuti dan dirapatkan ketungkai kanan dan kedua tangan
diayunkan kedepan. Pada waktu akan mendarat kedua ditekuk kedua kaki rapat
serta kedua lengan lurus kedepan.
Gambar 2.5

2)

Gaya Berjalan Di Udara


Gerakan berjalan diudara sulit dibandingkan dengan gaya sebelumnya. Gaya ini
menuntut kelincahan gerak. Yang dimaksud dengan berjalan ialah selama
melayang kedua kaki

digerakan seperti berjalan atau berlari. Teknik

pelaksanaannya setelah kaki diayun terangkat kedepan, kaki ini digerakkan lagi
kebelakang dan kaki tumpu digerakkan kedepan. Selanjutnya kaki kanan
dgerakkan ke depan lagi hingga sejajar dengan kaki kiri. Cara mendaratnya sama

seperti gaya-gaya yang lain. Perlu diingat bahwa gerakan di udara harus dilakukan
tanpa adanya ketegangan.
Gambar 2.6
3)

Gaya Melenting
Seperti halnya pada gaya jongkok, hanya pada saat mencapai titik tertinggi kaki
tumpuan dibawa kedepan, akan tetapi justru kaki kanan yang digerakkan
kebelakang dengan disertai lenting badan dan ayunan tangan keatas belakang.
Kemudian kedua lengan dan kaki bersama-sama diayun ke depan untuk mendarat.
Pendaratan dilakukan seperti pada gaya jongkok.
Gambar 2.7

d.

Peningkatan Kondisi Fisik


Dalam melakukan suatu latihan harus diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi atau memberikan peran bagi tercapainya prestasi yang maksimal
dalam cabang olahraga atletik khususnya lompat jauh. Pada lompat jauh faktorfaktor yang mempengaruhi terhadap pencapaian hasil lompat jauh antara lain
adalah komponen kondisi fisik yang berupa kecepatan, kekuatan (daya ledak otot
tungkai dan otot perut), daya ledak, ketepatan,kelenturan dan koordinasi.

1)

Kecepatan (speed)
Menurut Muhajir (60: 2006) Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh
suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat,
tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.

Kecepatan di sini adalah kecepatan lari dalam awalan lompat jauh gaya
jongkok yang ditentukan oleh urutan gerakan lari dan langkah yang dilakukan
secara tepat dan cepat.
Secara cepat dimaksudkan untuk memberikan tenaga pada saat melakukan
tolakan, sedangkan secara tepat dimaksudkan pada waktu melakukan lari awalan
pada titik terakhir kaki yang tepat dengan posisi yang tepat berpijak pada papan
tolakan / tumpuan.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat.
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.

2)

Kekuatan (Strenght)
Menurut Garuda Mas (2000 : 90) Kekuatan memegang peranan yang
penting, karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan
persyaratan untuk meningkatkan prestasi.
Kekuatan merupakan salah satu faktor penting dalam lompat jauh, karena
merupakan unsur yang penting maka kekuatan perlu mendapat perhatian terutama
dalam melaksanakan program latihan. Latihan kekuatan mendapatkan porsi yang
lebih banyak dalam suatu latihan dibandingkan dengan porsi latihan lainnya.
Kekuatan juga merupakan dasar yang paling penting dalam melatih keterampilan
gerak.

Komponen

kondisi

fisik

seseorang

dalam

kaitannya

dengan

kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu


bekerja.
Menurut Muhajir (2007:58) Kekuatan merupakan kemampuan otot dalam
menahan beban kerja dalam waktu tertentu secara maksimal. Kekuatan
merupakan kemampuan otot dalam menahan beban kerja dalam waktu tertentu
secara maksimal. Unsur kekuatan dalam lompat jauh sangatlah penting untuk
mendapatkan hasil tolakan yang kuat dan benar sehingga dapat pula melakukan
tolakan yang kuat dan mencapai hasil lompatan yang jauh.

3)

Daya Ledak (Muscular Power)


Menurut Muhajir (2007:70),.Daya ledak adalah kekuatan sebuah otot untuk
mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam gerakan yang utuh.
Untuk mendapatkan tolakan yang kuat dan kecepatan yang tinggi
seseorang harus memiliki daya ledak yang besar. Jadi daya ledak otot tungkai
sebagai tenaga pendorong kaki pada saat melakukan tolakan.
Sedangkan menurut Hasan (2005:20),Daya Ledak (Power) adalah
gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan otot secara maksimum
dengan kecepatan maksimum.

4)

Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakangerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak
atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang
tubuh.

5)

Kelenturan (flexibility)

Kelenturan adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala


aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai
dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh , terutama
otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar persendian.
6)

Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacammacam gerak yang berada berada ke dalam pola garakan tunggal secara efektif.

2.

Latihan dan Prinsip-Prinsip Latihan

a.

Pengertian Latihan
Menurut Joko pekik Irianto (2004:12),Latihan merupakan proses sistematis
menggunakan gerakan bertujuan meningkatkan atau mempertahankan kualitas
fungsi tubuh yang meliputi kualitas daya tahan paru-jantung, kekuatan dan daya
tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.
Latihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses yang
sistematik dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dan
kontinyu untuk memperoleh suatu kecakapan melakukan lompat jauh.
Latihan dilaksanakan oleh atlet bertujuan untuk meningkatkan kekuatan,
kecepatan, ketepatan, membentuk daya tahan, dan menambah kelincahan serta
ketrampilan. Untuk dapat meningkatkan kemampuan secara fisik maupun teknik
dilakukan suatu latihan yang didasarkan pada beberapa prinsip latihan.

b.

Prinsip-prinsip Latihan
Menurut Harsono (2004: 45),Menyebutkan bahwa dalam latihan kondisi fisik
seseorang harus memperhatikan prinsip-prinsip atau asas latihan sebagai berikut :

1)

Prinsip Overload

Prinsip latihan yang paling dasar adalah prinsip overload, oleh karena
tanpa penerapan prinsip ini dalam latihan, tidak mungkin prestasi atlit akan
meningkat. Penerapan sistem overload apabila atlit sudah merasa ringan dengan
beban yang diberikan maka beban latihan ditingkatkan. Dengan latihan beban
bertambah penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan
kekuatan otot. Dengan prinsip overload ini akan menjamin agar sistem didalam
tubuh yang menjalankan latihan, mendapat tekanan-tekanan beban yang besarnya
makin meningkat, serta diberikan secara bertahap, maka komponen kekuatan tidak
akan dapat mencapai tahap potensi sesuai fungsi kekuatan secara maksimal.

2)

Prinsip Peningkatan Beban Terus Menerus/Progresif


Otot yang menerima beban latihan berlebih kekuatannya akan bertambah.
Apabila kekuatan bertambah maka program latihan berikutnya bila tidak ada
penambahan beban maka tidak lagi dapat menambah kekuatan. Penambahan
beban ini dilakukan sedikit demi sedikit pada set atau jumlah repetisi tertentu, otot
belum merasa lelah. Penambahan demikian dinamakan prinsip penambahan beban
secara progresif.

3)

Prinsip Kekhususan Program Latihan


Prinsip ini mengatakan bahwa manfaat maksimal yang bisa diperoleh dari
rangsangan latihan hanya akan terjadi manakala rangsangan tersebut mirip atau
merupakan replika dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.
Termasuk dalam hal ini metode dan bentuk latihan kondisi fisiknya. Seperti
diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil lompatan yang jauh dalam lompatan

jauh perlu adanya bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai,
latihan tersebut dapat dilakukan baik dengan menggunakan alat maupun tanpa
alat.
4)

Prinsip Individu (The Principle of Individuality)


Pemberian latihan yang akan dilaksanakan hendaknya memperhatikan
kekhususan individu. Sesuai dengan kemempuan masing masing, karena setiap
orang mempunyai ciri yang berbeda baik secara mental maupun fisik.
Menurut Tohar (2004:54), program latihan dapat diatur dan dikontrol
dengan cara memvariasikan dari beban latihan seperti volume, intensitas, durasi
dan frekuensi dalam suatu unit program latihan harian.

(1) Volume Latihan


Volume latihan adalah beban yang dinyatakan dengan jarak, waktu, berat, dan
jumlah latihan. Untuk volume latihan yang dipergunakan dalam program latihan
ini adalah ulangan dalam melakukan sit-up. Adapun jumlah ulangan atau
repetisinya terdiri dari 6 sampai 12 ulangan yang dilakukan dalam 3 - 4 set
latihan.
(2) Durasi
Durasi

adalah lamanya latihan yang diperlukan.Waktu latihan sebaiknya

adalah pendek tetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
(3) Intensitas Latihan
Intensitas latihan merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan
yang betul dalam pelaksanaannya. Jadi apabila seorang atlet melakukan latihan
secara bersungguh-sungguh dengan segala kemampuannya, berarti dapat
menjalankan intensitasnya 100% (maksimal)

(4) Frekuensi Latihan.


Menurut Tohar ( 2004 : 55), Frekuensi adalah ulangan gerak beberapa kali
atlet harus melakukan gerakan setiap giliran. Frekuensi dapat juga diartikan
berapa kali latihan per hari atau berapa hari latihan per minggu.
3.

Kekuatan Otot Tungkai (Daya Ledak)


Dalam meneliti prestasi olah raga atletik khususnya dalam cabang lompat
jauh memerlukan banyak factor yang menentukan antara lain : bakat, kondisi
fisik, latihan yang terus menerus dan teratur dan menjaga kesehatan. Lompat jauh
sangat memerlukan faktor di atas guna menunjang hasil yang maksimal. Salah
satu kemampuan fisik seorang atlit lompat jauh salah satunya adalah kekuatan
otot tungkai
Kekuatan otot tungkai adalah gabungan dari kekuatan dan kecepatan
merupakan aspek penting pada olahraga yang banyak menggunakan tungkai
khususnya cabang lompat jauh, power otot tungkai banyak memberikan
sumbangan untuk seseorang dapat melompat dengan jauh terutama pada saat
tolakan, otot-otot tungkai akan berkontraksi memberikan dorongan yang besar.
Sedangkan menurut Hasan (2005:20),Daya Ledak (Power) adalah gabungan
antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan otot secara maksimum dengan
kecepatan maksimum.
Kekuatan otot adalah kombinasi gerakan, bila dilakukan secara intensif
dalam waktu yang singkat akan dapat menimbulkan power otot yang cukup besar
atau kuat dan dapat dikatakan bahwa power otot tungkai adalah merupakan suatu
kemampuan seseorang untuk menggerakkan kekuatan dengan cepat dalam waktu

yang singkat dengan gerakan naik turun (vertikal) dan menggunakan anggota
gerak bawah (otot tungkai).
Salah satu bentuk latihan untuk menambah daya ledak otot tungkai tanpa alat
terutama dalam meningkatkan hasil lompatan salah satunya yaitu
a. Squat jump
Squat jump adalah salah satu gerakan yang dapat membakar kalori dengan
cepat serta membentuk tubuh. Caranya pun mudah. Hampir semua orang pasti
sudah tahu cara squat jump.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)

Pastikan kedua kaki terbuka lebar. Jarak telapak kaki satu dan yang lain kirakira 20-30 cm.

2)

Mulailah melompat dari posisi jongkok. Gunakan kedua kaki sebagai tumpuan.
Lalu hentakkan kuat-kuat.

3)

Saat mendarat, mendaratlah dengan kaki ditekuk.

4)

Yang harus diingat gunakan seluruh telapak kaki untuk tumpuan. Jangan
gunakan ibu jari saja, karena bisa berakibat cedera pada kaki atau punggung
Anda.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya latihan kekuatan otot tungkai dapat
diketahui dengan mengadakan tes, yang dilakuakn pada permulaan latihan,
pertengahan, dan akhir latihan. Melalui data itulah sehingga dapat diketahui
keberhasilan latihan.

4.

Kekuatan Otot Perut


Kekuatan otot perut adalah kemampuan sekelompok otot perut sewaktu
melakukan suatu aktifitas. Otot Perut terdiri dari empat kelompok otot. yaitu

rectus abdominis. external obliques. internal obliques, dan transverse abdominis.


Secara umum, otot-otot perut bekerja sebagai penggerak utama dan penstabil
tulang belakang. Rectus abdominis membentang ke atas dan tulang pubis ke
tulang dada. External melintang diagonal, dengan arah menurun dan rusuk ke
bagian tengah tulang panggul. Internal obliques membentang diagonal ke atas dan
panggul ke rusuk. Kedua kelompok obliques bekerja sama dengan rectus
abdominis untuk meregangkan dan memutar torso ke samping. Transverse
abdominis melintang horizontal dan belakang ke depan, berkontraksi ketika yang
lain sedang bekerja, namun tidak dapat bekerja sendiri.
Kekuatan otot perut merupakan kontraksi otot-otot diperut ketika
seseorang melakukan lompatan. Menurut pendapat para ahli kekuatan otot perut
akan memberikan sumbangan yang besar untuk menghasilkan lompatan yang
jauh, karena ketika seseorang melompat otot perut akan berkontraksi untuk
memberikan dorongan, makin kuat otot perut seseorang makin jauh pula
lompatannya.
Salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan otot perut tanpa
alat terutama dalam meningkatkan hasil lompatan salah satunya yaitu
a.

Sit up
Sit-up adalah kekuatan latihan umum dilakukan dengan tujuan

memperkuat fleksor pinggul dan otot perut.


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1) Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan ditekukkan di
belakang kepala.

2) Kemudian badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua tangan
tetap berada di belakang kepala.
3) Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya latihan kekuatan otot perut
dapat diketahui dengan mengadakan tes, yang dilakuakn pada permulaan latihan,
pertengahan, dan akhir latihan. Melalui data itulah sehingga dapat diketahui
keberhasilan latihan.

Anda mungkin juga menyukai