Anda di halaman 1dari 10

TUGAS II AGAMA

DALIL TENTANG WUJUD ALLAH DAN KEESAANNYA

Nama : Ardi Antiwi


NIM : 131011010
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen : Ibu Dra.Arifah Budiyanti Mz

JURUSAN TEKNIK KIMIA


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA

2013/2014

PEMBUKTIAN WUJUD ALLAH SWT DAN KEESAAN-NYA

I.

ALLAH MENUNJUKKAN EKSISTENSINYA LEWAT DALIL AL-QUR'AN

Al-Quran memberikan bukti dan pembenaran bahwa keyakinan tentang eksistensi


Allah adalah pembawaan asli atau fitrahnya. Akan tetapi pembawaan fitrah itu sering
dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga keyakinan akan fitrah tersebut sering goyah
dan luntur, sehingga perlu dibangkitkan kembali dengan suatu keadaan yang tidak
disenangi. Dalam hubungan ini Allah menyinggungnya lewat Surat Yunus (10):12

(Q.S Yunus 10 : 12)







(12)

Artinya: Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam
keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami Hilangkan bahaya itu
darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah
dijadikan terasa indah bagi orang- orang yang melampau batas apa yang mereka
kerjakan.

Penjelasan surat yunus ini dapat diilustrasikan sebagai berikut

: apabila

seseorang terkena musibah, ia akan berdoa meminta pertolongan Allah. Setelah Allah
memberi pertolongan kepadanya, terkadang manusia tersebut jadi takabur dan lupa
akan pertolongan Allah. Begitulah keyakinan akan eksistensi Allah kadang goyah.
Al-Quran juga menggunakan cara lain yang lebih singkat untuk menunjukkan
eksistensi-Nya, yaitu dengan menggugah akal pikiran manusia agar memikirkan
kejadian dirinya dan alam sekitarnya yang bisa dijadikan bukti nyata tentang
eksistensi Tuhan.

Sebagai contoh, dalam surat Al- Muminun (40):67 dikemukakan proses kejadian
manusia.

(QS.Al Mumin 40:67)




Artinya: Dia-lah yang Menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu
dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian
dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang
dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun
waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.

Perintah memikirkan segenap ciptaan Allah yang berbagai ragam itu diharapkan
agar manusia dapat mengenal Penciptanya yang memiliki sifat kesempurnaan.
Sebaliknya manusia dilarang memikirkan hakikat dzat Allah, karena Allah tidak
membekali fasilitas untuk mengetahui hakekat dzat-Nya.

II.

ALLAH MEMPERKENALKAN DIRINYA LEWAT WAHYU-HIKMAHFITRAH

Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia memang ada dengan cara yang
pantas sesuai dengan kesucian-Nya. Hamzah Yakub dalam Filsafat Ketuhanan
(1984:126) menjelaskan bahwa cara Tuhan memperkenalkan diri- Nya ditempuh
melalui:
a.

Wahyu

Tuhan mengirim utusan (rasul) yang membawa pesan dari-Nya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia. Pesan tersebut ditulis dalam Al-Kitab sebagai pedoman
3

dan pembuktian adanya Tuhan. melalui wahyu Allah, manusia tidak hanya dapat
mengetahui wujud Allah, tetapi juga sifat-sifatNya yang Maha sempurna. Allah Maha
Pengasih dan Maha Penyayang kepada makhlukNya.
b. Hikmah
Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan dan kecerdasan berpikir kepada manusia
untuk mengenal adanya Tuhan dengan memperhatikan perbuatan Tuhan Yang Maha
Kuasa serba teratur, cermat, dan berhati-hati sebagai bukti. Allah juga
maenganugerahkan manusia akal dan pikiran supaya manusia dapat berpikir akan
keberadaan Tuhan lewat ciptaan-ciptaan-Nya
c. Fitrah
Sejak lahir, manusia telah membawa tabiat perasaan tentang adanya yang Maha
Kuasa karena terbatasnya kekuatan, kemampuan, dan umurnya,kesadaran akan
kelemahan ini mengindikasikan adanya sesuatu yang membatasinya itu, yaitu Tuhan.

III.

ALLAH MENUNJUKKAN EKSISTENSI-NYA LEWAT DALIL COSMOLOGI

Arti kosmologi ialah serangkaian keyakinan dan pandangan universal yang


tersistematis mengenai manusia dan alam semesta, atau secara umum mengenai keada-an (wujud) penciptaan alam semesta.
Dalil kosmologis (cosmogical argument) atau dalil penciptaan merupakan
pembuktian paling tua dan sederhana tentang eksistensi Allah. Intinya adalah bahwa
segala sesuatu yang ada (wujud) itu pasti ada yang menciptakan sebab seluruh
kejadian dan perwujudan yang ada di alam semesta ini, selamanya, bergantung pada
adanya perwujudan yang lain.
Tuhan menyuruh manusia mempelajari cosmos dan kekuatannya yang merupakan
kumpulan hukum alam semesta yang menggambarkan adanya kesatuan di balik
penampilan yang beragam sehinga dapat dipergunakan sebaik-baiknya dalam
menyimpulkan adanya Tuhan Esa Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur.
Bukti-bukti adanya Tuhan dapat diketahui dengan menggunakan dasar-dasar
cosmologi, sebagaimana diisyaratkan Al-Quran Surat Al-Baqarah (2):164.
4

Surat Al-Baqarah (2):164








Artinya:
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,
kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang Diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu Dihidupkan- Nya buni
setelah mati (kering), dan Dia Tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang,
dan perkisaran angin dan awan yang Dikendalikan antara langit dan bumi, (semua
itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
mengerti.

Selain itu untuk memudahkan manusia menarik kesimpulan, maka Al-Quran


mengungkapkan dengan cara yang komunikatif dan dialogis dalam surat Asy-Syura
(26):23-24.

Surat Asy-Syura (26):23-24



( )
Artinya:

Firaun

berkata:Siapa

Tuhan

semesta

alam

itu?(23)

Musa

menjawab:Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
(itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian mempercayaiNya(24).

IV.

ALLAH MENUNJUKKAN EKSISTENSI NYA LEWAT DALIL ASTRONOMI

Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia ada dengan cara menunjuk planetplanet yang terdiri atas bintang, bulan, dan matahari yang masing-masing beredar
tetap pada garis orbitnya. Tidak mungkin yang satu akan melampaui yang lainnya dan
tidak akan keluar pula dari garis ukuran yang telah ditentukan untuknya. Semua itu
sebagai bukti adanya perhitungan yang sangat rapi.
Ustadz Taufiq al-Hakim, seorang intelektual terkemuka menemukan fenomena di
alam raya yang sangat luas ini dengan teori al-Taadduliyah (keserasian). Ia
mengatakan bahwa Bumi merupakan bola (globe) yang hidup dengan seimbang dan
tawazu dengan bola terbesar di alam ini, yaitu matahari (Yusuf al- Qardhawi,
1995:143).
Fenomena tersebut sebagai hasil dan kecermatan ciptaan-Nya. Dalam surat AthThoriq (86):1-3 dan surat Asy-Syams (91):1-2 Allah menegaskan:

Surat Ath-Thoriq (86):1-3


() ( )
()
Artinya: Demi langit dan yang datang pada malam hari (1)Dan tahukah kamu
apakah yang datang pada malam hari itu? (2) (Yaitu) bintang yang bersinar
tajam, (3)
Surat Asy-Syams (91):1-2

()
()
Artinya:
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, (1)demi bulan apabila

mengiringinya,(2)

Semua penegasan tersebut mendapat jawaban yang jelas dan selaras dengan teoriteori ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip kebenaran yang berdasarkan pada logika
yaitu bahwa alam yang luas dan indah ini pasti ada pengaturnya yang memiliki
kepandaian agung, dan penjaganya mestilah Maha Kuat dan Maha Kuasa yang
memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

V.

ALLAH

MENUNJUKKAN

EKSISTENSINYA

LEWAT

DALIL

ANTROPOLOGI

Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logos yang
berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus
makhluk sosial.
Dalil antropologi adalah dalil tentang eksistensi Allah yang membahas tentang
manusia yang telah diciptakan sedemikian rupa hingga dapat menjalankan peran dan
fungsinya sebagai khalifah di bumi ini. Manusia adalah makhluk Allah. Namun, dia
mempunyai kehendak khusus dan berperan dalam kehidupan ini. Yang memberi peran
dan kedudukan itu adalah Penciptanya, yaitu Allah SWT. Keistimewaan manusia
terletak pada akal, ilmu pengetahuan, dan rohnya, sehingga diberi kedudukan sebagai
khalifah di muka bumi.
Bukti antropologi diisyaratkan dalam Al-Quran Surat Ath- Thoriq (86):5-7 dan
Surat Ar- Ruum (30):20.

Surat Ath-Thoriq (86):5-7


()
( ) ( )
Artinya:
7

Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan. (5) Dia
diciptakan dari air (mani) yang terpancar, (6) yang keluar dari antara tulang
punggung (sulbi) dan tulang dada. (7)

Surat Ar-Ruum (30):20


()
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)- Nya ialah Dia Menciptakan kamu dari
tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

Manusia itu makhluk berkemauan karena Allah menghendakinya. Inilah realisasi


dari makna laa haula wa laa quwwata illabillah. Atau, manusia itu mempunyai daya
dan kekuatan untuk mengambil manfaat dan menolak bahaya. Namun daya dan
kekuatannya itu bukan dari diri dan dengan dirinya sendiri, melainkan dengan dan
dari Allah (Yusuf al- Qardhawi, 1995:63).

VI.

ALLAH MENUNJUKKAN EKSISTENSI NYA LEWAT DALIL PSIKOLOGI

Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia memiliki dua macam keistimewaan.


Pertama, bentuk tubuh yang indah, sempurna dan praktis untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kedua, jiwa yang memiliki perasaan dan kepandaian untuk menyelesaikan
persolan yang dihadapkan kepadanya dengan berpikir an memelihara ketahanan
mental (sabar). Penegasan dalil ini terdapat dalam surat Ar-Ruum (30):21.
Surat Ar-Ruum (30):21
)
(

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia Menciptakan


pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, Dia Menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh,
pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang berpikir.

KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT benar-benar ada dan kita
sebagai umat islam wajib beriman atas keberadaan Allah SWT. Adapun eksistensi
atau wujud Allah SWT diperlihatkan melalui:
1. Dalil Al-Quran
Allah swt menggunakan Al-Quran untuk mengetuk pintu hati manusia untuk
merasakan benar- benar tentang keberadaan Allah SWT dan membangkikan kembali
dengan suatu kejadian yang tidak disenangi.
2.

Allah memperkenalkan diri-Nya melalui wahyu, hikmah, dan fitrah.

3. Dalil cosmologi
Tuhan menunjukkan diri-Nya dengan bukti penciptaanNya yaitu asal-usul alam
semesta.
4. Dalil astronomi
Allah SWT menujukkan keberadaan-Nya dengan cara menunjukkan benda-benda
angkasa yang tersusun rapi dan perhitungan yang sangat rapi.
5. Dalil antropologi
Allah SWT menunjukkan diri-Nya atas hakekat manusia terutama hubungan jiwa
dan raga.
6. Dalil psikologi
Allah SWT menunjukkan diri-Nya dengan penciptaannya yang berupa bentuk
tubuh manusia dan perasaan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

srihaningsih.blogspot.com/2010/01/bahanmateri-uas-aqidah-semester-ganjil.html?
m=1
asdyaniarya.blogspot.com/2014/01/wujud-allah-swt-dan-keesaan-nya.html?m=1
Al Quran dan terjemahan nya

10

Anda mungkin juga menyukai