Anda di halaman 1dari 7

Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolitmetabolit

yang

dihasilkan

dengan

reagen-reagen

kimia.

Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon
dan sumber energi (Waluyo, 2004).
Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu endoenzim dan
eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang berkerja dalam sel. Sistem endoenzim selain
bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang
disekresikan ke luar sel dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat
hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks menjadi molekul
yang molekul-molekul yang lebih sederhana. Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian
dapat memasuki sel dan digunakan untuk kepentingan sel(Waluyo, 2004).

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhamadiyah Malang: Malang


Berdasarkan tempat digunakannnya, enzim terdiri atas dua tipe yaitu enzim intraselularatau endoenzim yang berfungsi
di dalam sel, dan enzim ekstraselular atau eksoenzimyang berfungsi di luar sel. Fungsi utama endoenzim adalah
mensintesis bahan selular dan juga menguraikan nutrien untuk menyediakan energi yang dibutuhkan
oleh sel.Sedangkan fungsi utama dari eksoenzim adalah melangsungkan terjadinya perubahantertentu pada nutrien
yang ada di sekitarnya sehingga memungkinkan untuk dapat masuk ke dalam sel (Pelczar dan Chan, 1988)

Contoh enzim intraseluler adalah katalase yang memecah senyawa-senyawa


berbahaya, seperti hidrogen peroksida pada sel-sel hati. Sedangkan, enzim yang dibuat di
dalam sel dan melakukan fungsinya di luar sel disebut enzim ekstraseluler. Contoh enzim
ekstraseluler adalah enzim-enzim pencernaan, seperti amilase yang memecah amilum
menjadi maltosa.
Enzim amilase (-1,4-glukan maltohidrolase)merupakan endoenzim dan memutuskan satuan
maltosa yang berurutan dari ujung yang tidak mereduksi pada rantai glukosida. Sedangkan enzim
glukoamilase (-1,4-Glukan glukohidrolase merupakan eksoenzim yang memutus satuan glukosa
secara berturut-turut dari ujung tak mereduksi rantai substrat.Eksoenzim disekresikan oleh sel
bakteri dan berdifusi plasma melalui membran sel menuju medium disekelilingnya (Smith,1980).

Smith,A.L. 1980.Mikrobiology and Pathology.Twelfth Edition, The


C.V.Mosby Company, London
Perbedaan antara endoenzim dan eksoenzim
Endoenzim

Eksoenzim

1. Kegiatannya terjadi didalam sel,

1. Kegiatannya terjadi diluaar sel yang

2. Melakukan reaksi oksidasi reduksi

menghasilkan enzim.

3. Membebaskan sejumlah besar energy 2. Melakukan reaksi dan hidrolisis


4. Energy yang dihasilkan dimanfaatkan 3. Membebaskan hanya sejumlah kecil
oleh sel mikroorganisme

energy
4. Energy yang dibebaskan tidak
bermanfaat bagi sel

Pembeda

Enzim Ektraseluler

Enzim Intraseluler

Sebutan lain

Eksoenzim

Tempat kerjanya-

Aktifitasnya di luar sel yang-

Endoenzim

Aktifitasnya di dalam sel

menghasilkan enzim.
Sifat enzim

Sebagian besar eksoenzimbersifat


berarti

hidroliktik,
bahwa

Bersifat anabolik dapat juga

yang bersifat katabolik

eksoenzim

menguraikan

molekul

kompleks menjadi molekulmolekul yang lebih sederhana


-

Atau molekul yang lebih


kecil.

Fungsi
Utamanya

Melangsungkan perubahan-

Enzim

intraseluler

perubahan pada nutrien di mensintesis bahan seluler


sekitarnya

sehingga dan

memungkinkan

menguraikan

nutrien

nutrien untuk menyediakan energi

tersebut

memasuki

sel; yang dibutuhkan oleh sel,

dengan

perkaaan

lain misalnya

heksokinase

mengambil zat makanan zat mengkatalisis


makanan

yang

sekililingnya.

ada

di glukosa

fosforilasi

dan

heksosa

Misalnya, (senyawa-senyawa

gula

enzim amilase menguraikan sederhana) di dalam sel.


zat pati menjadi unit-unit gulayang lebih kecil.
(Waluyo. 2004)

Reaksi
dilakukan

Energi
dibebaskan

yang Melakukan

reaksi

hidrolisis

yang Membebaskan
sejumlah kecil energi.

(Waluyo. 2004)

dan Melakukan reaksi oksidasi


dan reduksi

hanya Membebaskan
besar energi.

sejumlah

Energi

Energi yang dibebaskan tidak Energi


berguna bagi sel.

yang

dihasilkan

berguna atau dimanfaatkan


oleh sel mikroorganisme.

(Tarigan, 1988)

(Tarigan, 1988)

Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdiknas

Hadioetomo. 1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.

Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan menguji aktivitas enzimatisnya. Enzim


merupakan katalis dalam sistem biologi atau di sebut pula dengan biokatalis. Katalis ini
berfungsi untuk mempercepat laju reaksi kimia dengan akhir dari reaksi kimia akan diperoleh
kembali katalis tersebut. Uji aktivitas enzimatis terbagi menjadi dua yaitu uji aktivitas
eksoenzim dan uji aktivitas endoenzim. Uji aktivitas eksoenzim terdiri dari uji amilolitik,
proteolitik, dan lipolitik sedangkan uji aktivitas endoenzim terdiri dari uji katalase dan
oksidase (Volk 1988).
Amilolitik merupakan aktivitas bakteri dalam merombak pati dengan bantuan enzim
amilase. Enzim amilase adalah enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi senyawa
lebih sederhana seperti maltosa dan glukosa. Enzim ini banyak digunakan untuk keperluan
industri. Enzim ini dapat memecah atau menghidrolisis pati, glikogen, dan turunan
polisakarida dengan cara memecah ikatan glikosidiknya. Enzim amilase dibedakan menjadi 3
golongan yaitu -amilase yang di sebut juga endoamilase, -amilase yang di sebut juga
eksoamilase, dan glukoaminase (Rehm & Reed 1987).
Aktivitas proteolitik menghasilkan zona jernih. Bakteri proteolitik adalah bakteri yang
memproduksi enzim protease ekstraseluler, yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi di
dalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel. Semua bakteri mempunyai enzim protease di
dalam sel, tetapi tidak semua mempunyai enzim protease ekstraseluler. Dekomposisi protein
oleh mikroorganisme lebih kompleks daripada pemecahan karbohidrat dan produk akhirnya
juga lebih bervariasi. Hal ini disebabkan struktur protein yang lebih kompleks.
Mikroorganisme melalui suatu sistem enzim yang kompleks, memecah protein menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana (Durham 1987).
Fardiaz S. 1993.
Mikrobiologi Pangan
. Bogor : Institut Pertanian Bogor

Pelczar MJ, ECS Chan.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Imas T, penerjemah;


Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
Rehm HJ, G Reed. 1987. Biotechnology: Enzyme Technology. Jilid ke-8.
Weinhaim: VCH Verlags Gessel Schaff.
Volk S. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Durham DR, DB Stewart, EJ Stellwag. 1987. Nover alkaline and heat stable
serine proteases from alkalophilic Bacillus sp. strain GX6638. Di dalam J.
Bacteriol. USA: Medline Press.

1)

Indol

Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami oksidasi dengan cara
kegiatan enzimatik beberapa bakteri. Konversi triptofan menjadi produk metabolik di mediasi
oleh enzim Tryptophanase. Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat.
Perbenihan indol digunakan untuk melihat kemampuan bakteri mendegradasi asam amino
triptofan secara enzimatik. Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk
lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini
tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbon, yang dapat diketahui dengan
menambahkan larutan kovaks. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino
yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan
oleh mikroorganisme akibat penguraian protein (Volk dan Wheeler, 1993).
2)

MR-VP

Uji MR Perbenihan ini digunakan untuk mendeteksi bakteri yang memiliki kemampuan
untuk mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam berkonsentrasi tinggi yang stabil
sehingga menyebabkan pH media turun hingga dibawah 4,4 yang ditandai dengan hasil
positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan Methyl Red. Artinya,
bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa
yang terkandung dalam medium MR-VP (Lehninger, 1995).
3)

Uji VP

Dengan hasil negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan
-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri inibukan asetil metil karbinol
(asetolin) (Volk dan Wheeler, 1993).
4)

Simmons Citrate

Perbenihan ini digunakan untuk melihat kemampuan organisme enterik berdasarkan


kemampuan memfermentasi sitrat sebagai sumber karbon. Perbenihan Simmons Citrate ini
mengandung indikator biru bromtimol yang akan berubah menjadi biru pada reaksi positif
dan tetap hijau jika reaksi negatif (Volk dan Wheeler, 1993).
Volk and Wheleer. 1993. Analisis Praktikum Mikrobiologi Umum untuk Perguruan Tinggi.
UGM Press, Yogyakarta.
Lehninger. 1995. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley. Publishing company:
California.

E. coli adalah suatu bakteri gram negative berbentuk batang, bersifat anaerobic
fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat. E. coli dibedakan atas sifat serologinya
berdasarkan antigen o (somatic), K (kapsul) dan H (flagella) (Fardiaz,1992)

Results of an IMViC series done on Escherichia coli after a 24-hour incubation at 37C. Tube A shows a positive
indole test in tryptone broth. The positive result is indicated by the red layer at the top of the tube after the
addition of Kovcs reagent. Tube B shows a positive methyl red test as indicated by the red color after the
addition of methyl red reagent. Tube C shows a negative Voges-Proskauer test as indicated by the lack of color
change after the addition of Barritts A and Barritts B reagents. Tube D shows a negative citrate result as
indicated by the lack of growth and color change in the tube. (Anne Hanson, University of Maine, Orono, ME)

http://www.microbelibrary.org/library/2-associated-figure-resource/2557-imvic-tests-of-ecoli
Anne Hanson

. 2010. imvic tests of e coli. University of Maine, Orono, ME

IMViC series of tests performed on Enterobacter aerogenes. Cultures of Enterobacter aerogenes were grown for
24 to 48 hours at 37C and the respective tests were performed: indole test on sulfide-indole-motility (SIM)
medium, negative result; methyl red test in methyl redVoges-Proskauer (MR-VP) broth, negative result;
Voges-Proskauer test in MR-VP broth, positive result; citrate test on Simmons citrate agar, positive result.
(Sylvia McDevitt, Skidmore College, Saratoga Springs, NY)

IMViC tests of Enterobacter aerogenes

Candra, Joddi Iryadi, 2006.


Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos
chanos)
. Bogor : IPB. National Standard Method, BSOP ID 16. 2010.
Identification of Enterobacteriaceae
. Issue no 3

Reynolds, Jackie. 2002.


Biochemical Test Media for Laboratory Unknown
Identification
. Richardland College, Dallas Texas : Math a
nd Science

Division.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerop akan tetapi, terdapat definisi yang
lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan
sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur
murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Uji fermentasi yang
dilakukan menggunakan farafin yang menunjukan hasil positif yang ditandai dengan perubahan
warna larutan dari hijau menjadi kuning. (Pelczar, 2008).

Anda mungkin juga menyukai