1076 1169 1 PB PDF
1076 1169 1 PB PDF
Abstrak: Penilaian usia gestasi pada bayi baru lahir penting dilakukan untuk menentukan
diagnosis dan penatalaksanaan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu
kesesuaian skor New Ballard (SNB) terhadap hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu pada
bayi cukup bulan yang lahir mengalami asfiksia dan tidak mengalami asfiksia. Desain penelitian
adalah cross sectional dengan subjek penelitian 62 bayi baru lahir cukup bulan. Pengumpulan
data dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2010 di ruang perinatologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung dan RSUD Cibabat secara consecutive. Penilaian usia gestasi SNB dilakukan
pada hari ke-1 hingga ke-7 setelah lahir, kemudian disesuaikan dengan HPHT ibu. Bayi
dikelompokkan ke dalam kelompok I (bayi lahir mengalami asfiksia) dan kelompok II (tidak
mengalami asfiksia). Dari hasil penelitian didapatkan 34 (55%) bayi lahir spontan, 18 (29%)
bayi dengan seksio sesarea, 10 (16%) bayi dengan ekstraksi vakum. Kesesuaian SNB terhadap
HPHT ibu pada kelompok I tercapai setelah berusia lebih dari 48 jam, sedangkan pada kelompok
II setelah berusia lebih dari 24 jam. Pada analisis statistik dihasilkan perbedaan yang sangat
bermakna Z k-m=3,681 (p<0,001). Penelitian ini menunjukkan waktu kesesuaian SNB terhadap
HPHT pada bayi yang lahir mengalami asfiksia lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang
lahir tanpa mengalami asfiksia. J Indon Med Assoc. 2011;61:400-4.
Kata Kunci: Asfiksia neonatorum, hari pertama haid terakhir, skor New Ballard, usia gestasi
400
Kesesuaian Skor New Ballard terhadap Hari Pertama Haid Terakhir Ibu pada Bayi
Abstract: Assessment of gestational age in newborn infants is necessary to determine the optimal
diagnosis and management in newborns. The aim of this study was to determine the conformity of
New Ballard Score (NBS) to mothers last mentrual period (LMP) in term infants delivered with
and without asphyxia. A cross-sectional study was performed on 62 term newborn babies. Data
was collected from July to October 2010 in perinatology ward of Dr. Hasan Sadikin and Cibabat
hospitals. Subjects were taken according to consecutive admission. Gestational age was assessed
with NBS on the first day till the 7th day after birth, and then adjusted to the mothers LMP. Subjects
were divided into group I (delivered with asphyxia) and group II (without asphyxia). There were
34 (55%) spontaneous birth infants, 18 (29%) infants delivered by caesarian section and 10
(16%) infants by vacuum extraction. The agreement of NBS to mothers LMP in group I was
reached more than 48 hours old, meanwhile in group II was reached after more than 24 hours old
with the Z k-m=3,681 (p<0,001). This study showed an agreement of New Ballard score to the LMP
in infants with asphyxia is slower than in infants without asphyxia. J Indon Med Assoc. 2011;61:4004.
Keywords: Neonatal asphyxia, last menstrual period, New Ballard Score, gestational age
Pendahuluan
Penentuan usia gestasi secara klinis pada neonatus
sangat penting. Hal ini diperlukan untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan yang optimal pada bayi baru
lahir.1 Usia gestasi dan berat badan lahir sangat berkaitan
erat dengan angka kematian bayi (AKB), terutama kematian
neonatus.1 Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama
kematian bayi baru lahir. Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan kelahiran dengan asfiksia mencapai
4 hingga 9 juta di dunia dan diperkirakan 1,2 juta dari jumlah
tersebut meninggal.2,3 Angka kelahiran bayi dengan asfiksia
di Indonesia masih cukup tinggi sehingga diperlukan
penatalaksanaan yang optimal dengan penentuan usia
gestasi yang tepat.
Di Indonesia penilaian usia gestasi berdasarkan hari
pertama haid terakhir (HPHT) masih banyak digunakan
dibandingkan dengan penggunaan ultrasonografi (USG).
Penentuan usia gestasi berdasarkan HPHT masih dianggap
paling dipercaya terutama di negara berkembang seperti Indonesia,4 tetapi tidak semua ibu mengetahui dengan tepat
hari pertama haid terakhirnya, bergantung pada tingkat
pengetahuan ibu. Masalah lain yang dihadapi pada penggunaan metode HPHT adalah perhitungan yang salah bila
haid tidak teratur, adanya perdarahan setelah konsepsi, atau
penggunaan obat kontrasepsi hormonal tidak lama sebelum
J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 10, Oktober 2011
Kesesuaian Skor New Ballard terhadap Hari Pertama Haid Terakhir Ibu pada Bayi
lebih rendah dari taksiran HPHT ibu bila dilakukan penilaian
usia gestasi pada usia kurang dari 24 jam sehingga akan
mempengaruhi penatalaksaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
waktu pemeriksaan skor New Ballard terhadap HPHT ibu
pada bayi cukup bulan yang mengalami asfiksia dan tidak
mengalami asfiksia.
Metode
Penelitian ini adalah studi observasional dengan
rancangan penelitian potong lintang. Sampel bayi adalah
cukup bulan yang lahir baik dengan asfiksia maupun tidak
dan dirawat di ruang perinatologi Rumah Sakit Dr. Hasan
Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat
Kotif Cimahi pada bulan Juli sampai Oktober 2010. Semua
orangtua bersedia anaknya diikutsertakan dalam penelitian
menandatangani persetujuan (informed consent). Pengambilan subjek dilakukan secara consecutive. Kriteria inklusi
adalah bayi lahir cukup bulan dengan usia gestasi 37-42
minggu, sesuai masa kehamilan, HPHT diketahui oleh ibu,
serta orangtua tinggal di Kotamadya Bandung dan kotif
Cimahi Jawa Barat.
Penilaian asfiksia berdasarkan nilai Appearance, Pulse,
Grimace, Activity, Respiration (warna kulit, denyut jantung,
respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan pernapasan) atau
disebut dengan APGAR, bila nilai APGAR pada 5 menit
kurang dari 7 bayi dikatakan mengalami asfiksia. Kriteria
eksklusi adalah bayi yang memiliki kelainan jantung bawaan
dan kelainan kongenital, sedangkan kriteria drop out adalah
bayi mengalami sakit berat selama penelitian. Syarat penghitungan usia gestasi menggunakan HPHT adalah ibu dapat
mengingatnya dengan baik dan siklus menstruasi ibu teratur
(28 sampai 30 hari).
Pada setiap subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dicatat data jenis kelamin, berat badan lahir, jenis persalinan,
presentasi lahir, HPHT, skor APGAR 5 menit, dan pemeriksaan fisik. Subjek dikelompokkan menjadi bayi yang lahir
mengalami asfiksia dan tidak mengalami asfiksia, kemudian
dilakukan penilaian skor New Ballard setiap hari dari hari
ke-1 sampai ke-7 setelah lahir, dan setelah itu dinilai kesesuaian terhadap HPHT ibu. Sebelum penelitian dilakukan
pelatihan dan standarisasi penilaian SNB oleh seorang
konsultan perinatologi, kemudian dilakukan penelitian
pendahuluan untuk mengetahui kesahihan dan keakuratan
penilaian SNB pada dua orang pemeriksa.
Besar sampel minimal yang dibutuhkan dengan taraf
kepercayaan 95% dan power test 80% adalah 60 subjek. Untuk
mengetahui perbandingan kesesuaian antara skor New
Ballard terhadap HPHT antara bayi yang mengalami asfiksia
dan tidak mengalami asfiksia digunakan uji KolmogorovSmirnov. Kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan nilai
p<0,001. Seluruh perhitungan statistik dikerjakan dengan
piranti lunak statistik.
Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
20
Perempuan
10
Berat Lahir (gr)
Mean (rentang) 2 086 (289,1)
Usia Gestasi
(minggu)
Median (rentang) 38,1 (1,2)
Jenis Persalinan
Spontan
15
Ekstraksi vakum
10
Seksio sesarea
5
Presentasi lahir
Kepala
22
Sungsang
8
Keterangan:
15
17
(%)
Nilai p
56
44
0,081
3 163,4 (397,5)
0,053
37,6 (0,9)
0,074
19
0
13
55
16
29
0,458
<0,001
0,038
26
6
77
23
0,456
Nilai p untuk jenis kelamin berdasarkan uji chi-square, sedangkan untuk berat lahir dan usia gestasi dengan uji t bermakna bila p<0,05
Mengalami asfiksia
n=30
0
1 (0,03%)
23 (76,6%)
4 (0,13%)
2 (0,06%)
Tidak mengalami
asfiksia n=32
12 (37,5%)
19 (59,4%)
1 (0,03%)
0
0
Kesesuaian Skor New Ballard terhadap Hari Pertama Haid Terakhir Ibu pada Bayi
Tabel 3. Hubungan antara Jenis Asfiksia dan Kesesuaian
SNB-HPHT pada Bayi yang Lahir Mengalami Asfiksia
Jenis asfiksia
Berat
Tidak berat
0
1
3
20
0
4
1
1
Jumlah
4
26
Kesesuaian Skor New Ballard terhadap Hari Pertama Haid Terakhir Ibu pada Bayi
Pemilihan subjek sebaiknya pada bayi yang lahir
spontan dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan
tindakan seperti seksio sesarea, ekstraksi vakum, maupun
ekstraksi forseps, dan presentasi bayi saat lahir seperti letak
kaki serta letak bokong yang dapat mempengaruhi kondisi
bayi saat lahir.
4.
5.
6.
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa waktu kesesuaian SNB terhadap
HPHT ibu pada bayi cukup bulan yang lahir mengalami
asfiksia lebih lambat dibandingkan dengan bayi cukup bulan
yang lahir tidak mengalami asfiksia. Pada bayi cukup bulan
yang lahir mengalami asfiksia lebih baik dilakukan penilaian
skor New Ballard ulang pada usia lebih dari 48 jam.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan baku emas
ultrasonografi, pemakaian kartu menuju sehat ibu selama
hamil, serta subjek bayi lahir spontan letak kepala tanpa
adanya tindakan seperti seksio sesarea, ekstraksi vakum dan
ekstraksi forseps.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
404
Erman, Retayasa W, Soetjiningsih. Clinical gestational age assessment in newborns using the New Ballard score. Paediatr
Indones. 2006;46(5):97-101.
Demografi. Statistics Indonesia 2009. (Cited 2009 Maret). Available from: www.datastatistikIndonesia.com.
Departemen Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2005.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
13.
14.