Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
Sekurang kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi ditambah sekurang kurangnya 3 ( dan
Menghadapi kesulitan nyata untuk menruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor ) yang mencolok, maka pasien
mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurangnya 2 minggu, bila gejala sangat berat dan
beronset sangat cepat maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam waktu kurang dari 2
minggu.
Sangat tidak mungkin bagi pasien meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Jika diperlukan, waham tau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek
( mood congruent )
Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peningkatan afek dan hiperaktivitas yang memenuhi
kriteria mania. Namun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari
peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria hipomania segera sesudah suatu
episode depresif.
Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode namun sebagian kecil pasien mungkin
mendapat depresi yang akhirnya menetap terutama pada usia lanjut.
Episode masing masing dalam berbagai tingkat keparahan seringkali dicetuskan oleh peristiwa
kehidupan yang penuh stress dan trauma mental lain.
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
Episode yang sekarang menunjukkan gejala gejala manik, hipomani, dan depresif yang tercampur
atau bergantian dengan cepat ( gejala mania/hipomania dan depresi sama sama mencolok selama
masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang kurangnya 2
minggu )
Pada semua episode harus ada sekurang kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif
atau campuran) di masa lampau.
Gangguan afektif bipolar episode kini dalam remisi :
Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi
pernah mengalami sekurangnya 1 episode afektif dimasa lampau dan ditambah sekurangnya 1 episode
lainnya..
1.
Siklotimia :
Ciri esensial adalah ketidakstabilan menetap dari afek meliputi banyak episode depresi ringan dan
hipomania ringan diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria
gangguan afektif bipolar atau gangguan depresif berulang.
Setiap episode afektif tidak memenuhi kriteria untuk manapun yang disebut dalam episode manik atau
episode depresif.
Distimia :
Ciri esensial adalah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah atau jarang sekali
cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan dan sedang.
Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurangnya beberapa tahun,
kadang untuk jangkla waktu tidak terbatas. Jika onsetnya pada usia lanjut gangguan ini seringkali
merupakan kelanjutan suatu episode depresif tersendiri dan berhubungan dengan masa berkabung
atau stres lain yang tampak jelas.
1.
Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas
fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal ( yang
pertama ), termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal.
Hipomania
Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan
aktivitas, menetap selama sekurang kurangnya beberapa hari berturut turut, pada suatu derajat
intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan bagi siklotimia, dan tidak disertai
halusinasi atau waham.
Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai dengan diagnosis
hipomania, akan tetapi bila kakacauan itu berat atau menyeluruh, maka diagnosis mania harus
ditegakkan
seluruh atay hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
Perubahan afek harus disertai dengan energiu yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan,
percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide ide perihal kebesaran/
grandiose ideas dan terlalu optimistik.
Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kejar
( delusion of grandeur ), iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar ( delusion of persecution ).
Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut ( mood congruent ).3
1.
Episode Depresif :
Deskripsi umum : Retradasi psikomotor menyeluruh merupakan gejala yang paling umum, walaupun
agitasi psikomotor juga sering ditemukan khususnya pada pasien lansia. Secara klasik, seorang pasien
depresi memiliki postur yang membungkuk tidak terdapat pergerakan spontan, pandangan mata yang
putus asa dan memalingkan pandangan.
Mood, afek dan perasaan : Pasien tersebut sering kali dibawa oleh anggota keluarganya atau teman
kerjanya karena penarikan sosial dan penurunan aktifitas secara menyeluruh.
Bicara : Banyak pasien terdepresi menunjukkan suatu kecepatan dan volume bicara yang menurun,
berespon terhadap pertanyaan dengan kata tunggal dan menunjukkan yang lambat terhadap suatu
pertanyaan.
Gangguan Persepsi : Pasien terdepresi dengan waham atau halusinasi dikatakan menderita episode
depresi berat dengan ciri psikotik. Waham sesuai mood pada pasien terdepresi adalah waham
bersalah, memalukan, tidak berguna, kemiskinan, kegagalan, kejar, dan penyakit somatik terminal.
Pikiran : Pasien terdepresi biasanya memiliki pandangan negatif tentang dunia dan dirinya sendiri. Isi
pikiran mereka sering kali melibatkan perenungan tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri, dan
kematian. Kira kira 10% memiliki gejala jelas gangguan berpikir, biasanya penghambatan pikiran dan
kemiskinan isi pikiran.
Sensorium dan Kognisi : Daya ingat, kira kira 50 70% dari semua pasien terdepresi memiliki suatu
gangguan kognitif yang sering kali dinamakan pseudodemensia depresif, dengan keluhan gangguan
konsentrasi dan mudah lupa.
Pengendalian Impuls : Kira kira 10 15% pasien terdepresi melakukan bunuh diri dan kira kira dua
pertiga memiliki gagasan bunuh diri. Resiko meninggi untuk melakukan bunuh diri saat mereka mulai
membaik dan mendapatkan kembali energi yang diperlukan untuk merencanakan dan melakukan suatu
bunuh diri (bunuh diri paradoksikal / paradoxical suicide).
Reliabilitas : Semua informasi dari pasien terlalu menonjolkan hal yang buruk dan menekankan yang
baik.
Episode Manik :
Deskriksi Umum : Pasien manik adalah tereksitasi, banyak bicara, kadang kadang mengelikan dan
sering hiperaktif. Suatu waktu mereka jelas psikotik dan terdisorganisasi, memerlukan pengikatan fisik
dan penyuntikan intra muskular obat sedatif.
Mood, afek dan perasaan : Pasien manik biasanya euforik dan lekas marah. Mereka memiliki toleransi
frustasi yang rendah, yang dapat menyebabkan perasaan kemarahan dan permusuhan. Secara
emosional adalah labil, beralih dari tertawa menjadi lekas marah menjadi depresi dalam beberapa menit
atau jam.
Bicara : Pasien manik tidak dapat disela saat mereka bicara dan sering kali rewel dan penganggu bagi
orang orang disekitarnya. Saat keadaan teraktifitas meningkat pembicaraan penuh gurauan,
kelucuan, sajak, permainan kata kata dan hal hal yang tidak relefan. Saat tingkat aktifitas meningkat
lagi, asosiasi menjadi longgar, kemampuan konsentrasi menghilang, menyebabkan gagasan yang
meloncat loncat (flight of idea), gado gado kata dan neologisme. Pada kegembiraan manik akut
pembicaraan mungkin sama sekali inkoheren dan tidak dapat membedakan dari pembicaraan
skizofrenik.
Gangguan Persepsi : Waham ditemukan pada 75% dari semua pasien manik. Waham sesuai mood
seringkali melibatkan kesehatan, kemampuan atau kekuatan yang luar biasa. Dapat juga ditemukan
waham dalam halusinasi aneh yang tidak sesuai mood.
Pikiran : Isi pikirannya termasuk tema kepercayaan dan kebesaran diri, sering kali perhatiannya mudah
dialihkan. Fungsi kognitif ditandai oleh aliran gagasan yang tidak terkendali cepat.
Sensorium dan Kognisi : Secara kasar orientasi dan daya ingat adalah intak walaupun beberapa pasien
manik mungkin sangat euforik sehingga mereka menjawab secara tidak tepat. Gejala tersebut disebut
mania delirium (delirious mania) oleh Emil Kraepelin.
Pengendalian Impuls : Kira kira 75% pasien manik adalah senang menyerang atau mengancam.
Perimbangan dan Tilikan : Gangguan pertimbangan merupakan tanda dari pasien manik. Mereka
mungkin melanggar peraturan dengan kartu kredit, aktifitas seksual dari finansial, kadang melibatkan
keluarganya dalam kejatuhan finasial.
1.
pErJalanan penyakit
Hasil penelitian gannguan mood cenderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan pasien cenderung
mengalami kekambuhan. Stresor psikososial sebagai penyebab awal timbulnya gangguan mood.
Kira kira 50 persen dari pasien di dalam episode pertama gangguan depresif berat mangalami gejala depresif
yang bermakna sebelum episode pertama yang dididentifikasi. episode depresif yang tidak diobati berlangsung 6
sampai 13 bulan. Kira kira 5 10 persen pasien dengan diagnosis awal gangguan depresif berat menderita
suatu episode manik 6 sampai 10 tahun setelah episode depresif awal. Gangguan bipolar I paling sering dimulai
dengan depresi ( 75% pada wanita, 57% pada laki laki ) dan merupakan gangguan yang rekuren. Sebagian
besar pasien mengalami episode depresif maupun manik, walaupaun 10 20 persen hanya mengalami episode
manik. Episode manik biasanya memiliki onset yang cepat (beberapa jam atau hari), tetapi dapat berkembang
lebih dari satu minggu. Episode manik yang tidak diobati berlangsung kira kira tiga bulan; dengan demikian,
klinisi tidak boleh menghentikan obat sebelum waktu tersebut. 1,2
1. terapi
Pengobatan bertujuan untuk :
Menjamin keamanan pasien
Pemeriksaaan diagnostik yang lengkap pada pasien
Suatu rencana pengobatan harus dimulai yang menjawab bukan hanya gejala tetapi juga kesehatan
pasien selanjutnya.1
Perawatan di Rumah Sakit
Indikasi untuk perawatan di Rumah Sakit adalah
Perlu prosedur diagnostik
Resiko bunuh diri atau membunuh
Penurunan jelas kemampuan pasien untuk mendapatkan makanan atau tempat berlindung
Riwayat gejala yang berkembang dengan cepat
Hancurnya sistem pendukung pasien.1
Terapi psikososial
Tiga jenis psikoterapi jangak pendek yaitu : terapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi perilaku. 1
Tujuan terapi kognitif adalah menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya dengan membantu
pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif; mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel, dan positif; dan
melatih kembali respon kognitif dan perilaku yang baru.
Terapi interpersonal efektif di dalam pengobatan gangguan depresif berat. Program tersebut terdiri dari 12-16
sesi mingguan. Terapi ditandai dengan pendekatan terapetik aktif .
Terapi perilaku didasarkan pada hipotesisi bahwa pola perilaku maladaptif menyebabkan seseorang
mendapatkan sedikit umpan balik positif dari masyarakat dan kemungkinan penolakan yang palsu. Dengan
demikian pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan cara tertentu di mana mereka mendapatkan dorongan
positif.
Farmakoterapi
Penggunaan farmakoterapi spesifik kira kira menggandakan kemungkinan bahwa seorang pasien yang
terdepresi akan pulih dalam satu bulan.1 Obat obat anti depresi digolongkan dalam5 :
1. Obat anti depresi Trisiklik = Amitriptylin, Imipramine, Clomipramine, Tianeptin.
2. Obat anti depresi Tetrasiklik = Maprotilin, Mianserin, Amoxapine
3.
4.
Obat anti depresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) = Sertraline, Paroxetine,
Fluvoxamine, Fluoxetine, Duloxetine, Citalopram.
5.
Mekanisme obat anti depresi adalah menghambat re uptake aminergic neurotransmitter dan menghambat
penghancuran oleh enzim monoamine oxidase. Sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergic
neurotransmitter pada celah sinaps neuron tersebut yang dapat meningkatkan aktivitas reseptor serotonin.
Pemilihan obat antidepresi tergantung pada toleransi pasien terhadap efek samping dan penyesuaian efek
samping terhadap kondisi pasien.
Urutan (step care) pemilihan obat anti depresi :
Step 1 = Golongan SSRI
Step 2 = Golongan Trisiklik
Step 3 = Golongan Tetrasiklik, Atypical, MAOI reversible.
Pertimbangkan juga bahwa pergantian SSRI ke MAOI atau sebaliknya membutuhkan waktu 2-4 minggu istirahat
untuk wash out period guna mencegah timbulnyah Serotonin Malignant Syndrom. Yaitu suatu gejala yang
timbul akibat dari interaksi obat SSRI+MAOI dengan gejala : gastrointestinal distress (mual, muntah, diare),
agitasi (mudah marah, ganas), gelisah, gerakan kedutan otot, dll. 4
Pengaturan dosis perlu dipertimbangkan:
Onset efek primer
: sekitar 2-4 minggu.
Onset efek sekunder
: sekitar 12-24 jam
Waktu paruh
: 12-48 jam (pemberian 1-2x perhari)
Proses dalam pengaturan dosis :
1. Initiating dosage (test dose); untuk mencapai dosis anjuran selama 1 minggu.
2. Titrating dosage (optimal dose); mulai dosisi anjuran sampai mencapai dosis efektif (dosis optimal)
3.
Stabilizing dosage (stabilization dose); dosis op[timal yang dipertahankan selaam 2-3 bulan.
4.
Maintaining dosage (maintenance dose); selama 3-6 bulan. Biasanya dosis pemeliharaan = dosis
optimal.
5.
Tappering dosage (tappering dose); selama 1 bulan. Kebalikan dari proses initiating dosage.
Dengan demikian obat anti depresi dapat diberhentikan total. Jika kemudian sindrom depresi kambuh lagi,
proses dimulai lagi dari awal dan seterusnya.
1. prognosis
tidak dijawab berdasarkan kenyataan karena adanya hendaya daya ingat yang
bersifat organik. Suatu ciri sindrom amnestik.
Kebingungan (confusion) :
Gangguan kesadaran disertai hilangnya orientasi terhadap tempat, waktu dan
orang (lihat disorientasi). Kebingungan mungkin disebabkan karena adanya
hendaya hilangnya daya ingat (pada dementia) karena kurangnya perhatian
(pada delerium).
Delerium :
Gangguan kesadaran yang terjadi akibat penyakit otak organik (biasa bersifat
akut) dan disertai kesadaran berkabut, gelisah kebingungan, retardasi atau
agitasi psikomotor dan labilitas afek. Keadaan ini mempunyai onset yang cepat
dan berfluktuasi, perjalanan yang hilang timbul dan terdapat gangguan tidur.
Waham :
Kepercayaan atau ide yang keliru, tetapi tetap dipertahankan walaupun terdapat
bukti yang jelas bertentangan. Merupakan hendaya daya nilai realitas.
(kepercayaan tidak dianggap sebagai waham apabila diperoleh dari sejumlah
besar anggota lain sebuah kelompok atau kebudayaan yang luas).
Waham selalu merupakan bukti adanya psikosis, sebagai contoh misalnya :
Waham dikendalikan, yaitu bahwa pikiran, perasaan atau tingkah laku
dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
Waham kebesaran, yaitu suatu kepercayaan bahwa seseorang merupakan orang
yang penting dan berpengaruh, mungkin mempunyai kelebihan kekuatan yang
terpendam, atau benar-benar merupakan figur orang kuat sepanjang sejarah
(Napoleon komplek).
Waham diincar, perasaan bahwa diikuti, diancam, diganggu atau bersekongkol
untuk melawannya.
Waham tersangkut, yaitu setiap kejadian disekelilingnya mempunyai hubungan
pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya bahwa orang
asing disekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi mengirimkan pesan
dengan bahasa sandi.
Demensia :
Kemerosotan intelektual (karena sindrom otak organik yang mengakibatkan
perubahan kepribadian sehingga menghasilkan hendaya daya ingat, pikiran
abstrak, judgement dan pengendalian impuls.
Tidak ditemukan kesadaran berkabut. Demensia dapat bersifat kronik (dengan
onset perlahan) atau akut, dapat revelsibel atau irivelsibel.
Dipersonalisasi :
Suatu perasaan aneh, tidak nyata dan terlepas dari lingkungan atau diri sendiri.
Dapat ditemukan pada berbagai jenis gangguan jiwa seperti depresi, kecemasan,
skisofrenia, epilepsi dan keadaan hipnagogi. Mungkin dapat juga merupakan hal
normal yang ditemukan pada remaja.
Derailment :
Pembicaraan, dorongan hendaya (volition), atau pikiran yang terlepas dari
rangkaian semula, dimana berpindah secara acak dari topik, pikiran atau tingkah
laku yang ke arah yang lain.
Derealisasi :
Suatu perasaan dimana lingkungan disekitarnya berubah atau tidak nyata.
Depersonalisasi dan derealisasi biasanya muncul bersama-sama dan mungkin
merupakan aspek fenomena yang sama pula.
Pikiran Dereistik :
Kegagalan dalam menggunakan fakta realitas sebagai bahan pertimbangan,
sehingga pikiran tidak didasarkan pada pengalaman dan logika tetapi lebih
didasarkan pada kayalan.
Disorentasi :
Orientasi waktu yang jelek misalnya tidak tahu hari, bulan musim atau tahun.
Orientasi tempat yang jelek yaitu : tidak mengetahui nama gedung dimana ia
berada, atau nama kota, negara atau daerah dimana ia tinggal. Orientasi jelek
yaitu, tidak mengetahui siapa sebenarnya dia.
Disorentasi merupakan salah satu kreteria diagnosis untuk Delerium dan dapat
dilihat pada Delerium dan gangguan daya ingat organik.
Ekolali :
Pengulangan pembicaraan orang lain.
Ekopraxi :
Meniru gerakan gerakan orang lain. ( Ekolalali dan ekopraxi dapat ditemukan
pada gangguan perkembangan pervasif, gangguan mental organic, katatonia,
dan gangguan psikotik yang lain
Flight of ideas :
Serangkaian pikiran yang diucapkan secara cepat disertai perpindahan materi
pembicaraan yang mendadak tanpa alas an logic yang nyata. Flight of ideas
berkaitan dengan paksaan bicara ( pressure of speech ). Sering sulit dibedakan
antara Flight of ideas dengan assosiasi longgar. Secara klasik, hubungan logic
pada flight of ideas dianggap lebih coherent dibandingkan pada assosiasi
longgar. Namun demikian, pada bentuk yang berat, flight of ideas dapat
berbentuk incoherent atau kacau. Dapat ditemukan pada atau gangguan mental
organic, skisofrenia dan keadaan psikotik atau non psikotik lain.
Folie a deux :
Suatu gangguan jiwa yang ditandai ole hide waham yang ditularkan diantara
orang orang yang hidup dengan hubungan dekat, biasanya dalam hubungan
keluarga. Salah satu anggota keluarga nampaknya selalu mempengaruhi atau
mendominasi anggota lain. Ide waham ( biasa diancam ) akan mengakibatkan
jenis tingkah laku aneh seperti mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat.
Formikasi :
Lihat pada halusinasi.
Fugue:
Mengembara atau melarikan diri dari rumah atau tempat kerja secara tak
terduga atau mendadak, dan diduga mempunyai identitas baru. Terdapat
amnesia terhadap identitas semula dan tidak terdapat daya ingat apabila fugue
berakir.
Halusinasi :
Persepsi sensorik yang palsu, yang sebenarnya tidak ada. Berlainan dengan illusi
dimana terdapat distorsi persepsi pada apa yang sebenarnya ada. Demikian
pula, hal ini berbeda dengan waham karena hal ini merupakan gangguan pikiran.
Disamping itu, waham selalu merupakan tanda psikosisi karena merupakan
petunjuk adanya hendaya daya nilai realitas, sedangkan halusinasi tidak selalu
merupakan tanda psikosis, misalnya melihat gajah berwarna jambon tetapi yang
bersangkutan mengetahui bahwa hal tersebut sebenarnya tidak ada, bukan
merupakan tanda psikosis. Seorang yang merasa kulitnya dirayapi kutu kutu
dan percaya bahwa kutu kutu itu benar benar ada, hal itu bukan hanya
halusinasi tetapi pertanda psikosis. Sebagai contoh :
Halusinasi pendengaran yaitu persepsi palsu tentang bunyi atau suara
( mendengar musik, suara manusia, bunyi kendaraan bermotor, bisikan dan lain
lain).
Halusinasi pengecapan yaitu persepsi palsu tentang pengecapan.
Halusinasi tentang penciuman / bau yaitu persepsi palsu tentang bau.
Halusinasi somatic yaitu persepsi palsu tentang sesuatu yang terjadi dalam atau
terhadap badan, seperti perasaan adanya pisau yang menancap di badan atau
perasaan adanya kena aliran listrik pada lengan ( biasanya disertai dengan
pikiran waham yang berhubungan dengan sensasi tersebut ).
Halusinasi taktil Yaitu sensasi palsu tentang sentuhan. Biasanya disertai pikiran
waham yang berkaitan dengan sensasi tersebut. Formikasi (berasal dari bahasa
latin formica yang berarti semut) suatu jenis halusinasi taktil yang khusus yaitu
suatu sensasi kutu yang merayap pada atau dibawah kulit.
Halusinasi visual yaitu persepsi visual yang palsu pada keadaan mata terbuka
pada lingkungan dengan penerangan yang cukup. (bayangan yang terlihat pada
mata yang tertutup bukan merupakan halusinasi murni).
Halusinasi hipnagogi atau hipnopompi berturut-turut adalah bayangan yang
dialami pada waktu kesadaran menurun (twilight state) yang terjadi pada waktu
seseorang akan tertidur atau terbangun. Kedua jenis halusinasi tersebut
(hinagogi dan hipnapompi) bukan merupakan halusinasi murni.
Semua halusinasi yang diuraikan di atas dapat ditemukan pada sizofrenia,
gangguan afektif atau gangguan mental organik. Halusinasi dengan halusinasi
somatik lebih sering terdapat pada gangguan jiwa fungsional, sedangkan
halusinasi visual lebih memberi petunjuk pada ke arah gangguan jiwa organik,
walaupun dapat juga ditemukan pada gangguan jiwa fungsional. Halusinasi
kecap, bau dan taktil memberi petunjuk kuat ke arah gangguan mental organik.
Halusinasi taktil paling sering ditemukan pada keadaan lepas alkohol atau
intoksikasi alkohol.
Ideas of reference :
Sama dengan waham tersangkut tetapi derajatnya lebih ringan.
Ilusi :
Distorsi persepsi tentang objek barang yang sebenarnya ada.
Inkoherensi :
Pembicaraan yang tidak dapat dimengerti karena adanya assosiasi longgar yang
berat, distorsi tata bahasa atau susunan kalimat, atau memakai istilah yang
aneh.
Insomnia :
Kesulitan tidur, apakah initial insomnia yaitu kesulitan jatuh tidur, middle
insomnia yaitu bangun tengah malam kemudian disertai kesulitan tidur lagi, late
insomnia yaitu bangun terlalu pagi tanpa dapat tidur lagi.
Assosiasi longgar : (lihat tangensialiti dan flight of ideas).
Gangguan pikiran dan pembicaraan dimana ide-ide berpindah dari subjek satu ke
yang lain tanpa alasan jelas. Pembicaraan tidak sadar pada ketidakserasian itu.
Merupakan tanda klasik dari skizofrenia tetapi dapat juga dilihat pada jenis
psikosis lain.
Mood / alam perasaan :
Perasaan atau emosi yang dialami secara subyektif seperti yang dituturkan oleh
penderita dalam wawancara.
Mood merupakan emosi yang melekat (pervasiva) dan berkepanjangan
(sustained). Berbeda dengan afek, yaitu merupakan keadaan perasaan yang
dinyatakan oleh pemeriksa selama dilakukan wawancara psikiatrik. Mood dapat
dinyatakan sesuai jenis emosi yang dituturkan penderita, seperti sedih, perasaan
kalut, bahagia, elasi, marah, atau cemas. Mood dianggap disforik apabila
dirasakan penderita secara tidak menyenangkan misalnya ditandai oleh
irritabilitas, marah atau depresi. Mood dapat meningkat, ekspansif atau euphorik
yaitu ditandai dengan perasaan sejahtera yang meningkat, energik dan rasa
harga diri yang meningkat.
Serasi mood :
Istilah yang dipakai pada halusinasi atau waham yang isinya sesuai dengan
mood yang menonjol. Halusinasi atau waham yang serasi dengan mood pada
manik misalnya secara khas berupa waham kebesaran, percaya akan
kemampuan sendiri dan identifikasi dengan orang-orang terkenal. Waham dan
halusinasi yang serasi dengan mood pada depresi misalnya rasa tidak berguna,
perasaan berdosa, merasa tidak mampu, mende rita penyakit, kematian,
nihilisme dan merasa dihukum.
Tidak serasi mood (afek):
Istilah yang dipakai untuk waham atau halusinasi yang isinya tidak jelas
berhubungan dengan mood yang menonjol. Misalnya waham diancam, waham
tersangkut, waham dikendalikan, sisip pikir, sedot pikir dimana tidak jelas
berkaitan isi isinya dengan tema serasi afek diatas. Waham dan halusinasi yang
tidak serasi afek dapat ditemukan pada skizofrenia, kadang-kadang pada manik
atau depresi.
Mutisme :
Tidak mau berbicara sama sekali. Salah satu ciri katatonia.
Neologisme :
Memperkenalkan kata-kata baru dengan arti yang baru, kadang-kadang dibentuk
dari potongan kata yang lain. Merupakan ciri skizofrenia atau keadaan psikotok
lain.
Negativisme :
Menentang secar ekstrim atau menolak saran. Suatu ciri katatonia.
Obsesi :
Ide, bayangan, atau keinginan yang berulang-ulang timbul dan mendominasi
proses pikir. Isinya mungkin tidak dapat diterima atau diinginkan, tetapi harus
menerus memaksa kesadaran. Merupakan ciri gangguan obsesi kompulsi dan
beberapa kasus skizofrenia.
Serangan Panik :
Serangan cemas yang disertai palpitasi, perasaan sedang mengalami hukuman,
takut kehilangan kendali, perasaan tertekan di dada, hiperventilasi, kepala terasa
ringan, nausea, dan parestesia perifer. Tidak ditemukan kelainan kardiovaskular,
endokrin atau penyakit fisik lain yang dapat dipakai untuk menjelaskan gejala.
Dapat ditemukan pada sejumlah besar gangguan psikotik atau non psikotik serta
pada orang normal yang sedang mengalami stres yang berat.
Paranoia :
Gangguan psikotik dengan ciri waham kebesaran dan diancam, kecurigaan,
hipersensitivitas, cemburu, kewaspadaan berlebihan, berhati-hati, dendam, tidak
ada rasa humor, suka bertengkar, keras kepala. DSM III membagi gangguan
paranoid menjadi paranoia :
Gangguan paranoia bersama
Gangguan paranoia akut
Gangguan paranoia tidak khas
Skizofrenia paranoid merupakan gangguan yang berdiri sendiri. Ide-ide paranoid
merupakan gejala yang selalu ditemukan pada penderita paranoid, yang percaya
bahwa setiap orang mempunyai niat buruk terhadap penderita, yang merasa
bahwa dirinya sedang dimata-matai, yang merasa dirinya menjadi objek
persengkokolan jahat. Dalam hal ini termasuk ideas of references, ide kebesaran
dan ide cemburu. Ide paranoid berbeda dengan waham paranoid, dimana ide
paranoid dihayati kurang meresap dibanding waham paranoid.
Gaya paranoid (Paranoid style) adalah tingkah laku yang ditandai oleh rasa
kewaspadaan berlebihan, suka bertengkar, kaku, tidak mempunyai rasa humor,
cemburu, keras kepala, kecurigaan, dan perhatian terhadap peristiwa lingkungan
yang memperberat kecurigaan paranoid.
Preserverasi :
Pengulangan tingkah laku atau mengucapkan kata, ungkapan atau konsep yang
Tangensialiti:
Gangguan komunikasi dimana pembicaraan penderita terlepas sama sekali dari
pokok pembicaraan semula atau pertanyaan yang diajukan kepadanya, dan tidak
kembali kearah pokok pembicaraan tersebut. Mungkin hal ini disebabkan
penderita menyimpang dari pokok pembicaraan atau memperkenalkan tema
baru. Keadaan ini berhubungan dengan asosiasi longgar, dimana terdapat
lompatan pembicaraan dari topic satu ke topik yang lain. Tangensialiti sering
digunakan secara sinonim dengan asosiasi longgar, tetapi yang disebut terakhir
bersifat penyimpangan pembicaraan yang berulang dari pokok-pokok
pembicaraan yang tidak berhubungan. Pikiran tangensial masih bersifat
coherent, sepanjang hal ini menyentuh pokok utama. Merupakan ciri berbagai
macam keadaan normal atau patologik.
Gangguan pikiran :
Gangguan pikiran yang berpengaruh pada proses bahasa, komunikasi, isi proses
pikir. Gangguan isi pikiran ditandai dengan oleh waham dan hal yang tidak logic.
Gangguan pikiran formal adalah gangguan bentuk atau proses pikir yang
berbeda dengan isi pikiran. Gangguan pikiran formal ditandai oleh kegagalan
mematuhi kaidah susunan, semantic atau logika kalimat. Dapat bervariasi dari
bloking yang sederhana atau sirkomsialiti ringan sampai asosiasi longgar atau
gangguan daya nilai realitas. Secara klasik gangguan pikiran formal merupakan
tanda utama skizofrenia. Tetapi karena arti yang sebenarnya dari gangguan
pikiran formal belum mapan, maka hal ini tidak digunakan pada uraian DSM III.
Tanda-tanda vegetatif :
Dalam menguraikan tanda-tanda depresi istilah tersebut dipakai untuk keadaan
gangguan tidur, hilang nafsu makan, kurangnya berat badan, konstipasi,
hilangnya minat seksual. Fungsi vegetatif diartikan sebagai fungsi fisiologik saraf
autonom yang berkaitan dengan pertumbuhan, nutrisi atau homeostatis
organisme.
a.Tanda dan Gejala Mania
Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut:
1. Gembira berlebihan
2. Mudah tersinggung sehingga mudah marah
3. Merasa dirinya sangat penting
4. Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
5. Penuh ide dan semangat baru
6. Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
7. Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
8. Nafsu seksual meningkat
9. Menyusun rencana yang tidak masuk akal