Anda di halaman 1dari 8

7 Trik Psikologis Sederhana Agar Kamu Sukses

Wawancara Kerja
Yesterday 14:40

Sebagai seseorang yang sedang giat mencari kerja, kamu tentu ingin diterima di perusahaan
incaran. Kamu melakukan persiapan yang benar-benar matang, dan setelah mengirim berkas
lamaran, kamu pun segera menerima panggilan wawancara kerja.
Tantangannya, bagaimana sih supaya kamu lolos dan diterima?
Selamat menyimak, dan semoga bisa membantumu, ya!

1. Sebelum wawancara, pergilah ke toilet dan cuci tanganmu dengan air hangat

Untuk sukses dalam wawancara kerja, kamu perlu persiapan matang. Berpakaian pantas dan
datang lebih awal saja tidak cukup. Kamu juga harus menciptakan kesan bahwa kamu orang
yang yakin dan percaya diri. Salah satu caranya, percaya atau tidak, adalah dengan
membuat tangan kita hangat.
Sesi wawancara biasanya dimulai dengan jabatan tangan. Tangan yang dingin dan
berkeringat akan menimbulkan kesan kalau kamu gugup dan nggak santai. Sebaliknya,
tangan yang hangat dan kering akan secara bawah sadar menciptakan kesan bahwa kamu
pribadi yang ramah dan terbuka.

2. Tirukan gerakan tubuh sang pewawancara

Jika seseorang tertarik dengan lawan bicaranya, secara tidak sadar dia akan menirukan gerakgerik lawan bicara tersebut. Ketika lawan bicaranya menggaruk kepala, dia juga akan sedikit
menggaruk kepalanya. Kalau lawan bicaranya mengerutkan dahi, dia akan ikut mengerutkan
dahi.
Nah, tirukan saja gerak-gerik tubuh pewawancaramu untuk menimbulkan kesan bahwa kamu
tertarik padanya dan menghargai dia. Jika kamu bisa melakukannya dengan halus, sang
pewawancara akan lebih mempercayaimu dan menyukai pribadimu.

3. Selalu ambil waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan

Tunggulah hingga beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan. Ini akan membuatmu
terlihat sebagai pribadi yang tenang dan percaya diri. Jawabanmu juga akan terdengar lebih
meyakinkan. Pasalnya, seseorang yang memang yakin terhadap pendapatnya tak akan segan
meminta lawan bicaranya menunggu beberapa detik sebelum mengatakan sesuatu. Secara
psikologis, sesuatu yang baik memang pantas ditunggu-tunggu.

4. Hati-hati dengan bahasa tubuhmu

Kita biasanya tidak sadar dengan bahasa tubuh sendiri. Padahal, bahasa tubuh ini bisa
mengatakan lebih dari apa yang mulut kita sampaikan. Tangan yang dilipat di depan dada
menunjukkan ketidaknyamanan, dan bermain-main dengan pulpen bisa berarti kamu gugup.
Hati-hati jika sang pewawancara menangkap ketidaknyamanan kita, itu bisa membuatnya
merasa tidak nyaman juga. Kebayang kan sesi wawancaramu bakal jadi seperti apa?

5. Carilah hal yang kamu suka dari sang pewawancara

Hal-hal sederhana saja, seperti pertanyaan yang diajukannya. Puji dengan tulus ketika
pertanyaan itu menarik bagimu. Tapi kalau kamu sebenarnya tidak suka atau menganggap
pertanyaan-pertanyaannya biasa saja, ya jangan memaksa juga. Intinya adalah jadi cukup
terbuka untuk menyukai sesuatu, dan cukup tulus untuk memujinya.

6. Sejak pertama kali tahu kapan tanggal wawancara, langsung visualisasikan sesi
tanya-jawab yang ideal

Memvisualisasikan sesi interview ideal akan membantu otakmu lebih tenang. Visualisasi ini
bisa kamu mulai sejak pertama kali kamu tahu kapan tanggal wawancaramu. Jika kamu
diberitahu 1 minggu sebelum wawancara dimulai, maka sempatkanlah menghabiskan waktu
setiap hari selama seminggu itu untuk membayangkan apa yang akan ditanyakan, dan
bagaimana kamu akan menjawabnya.
Sepanjang sesi wawancara, visualisasikan pula bahwa kamu akan menjawab segala
pertanyaan dengan tenang. Dengan begini, kamu tidak akan langsung panik ketika
ditodong pertanyaan-pertanyaan yang rumit.

7. Baca baik-baik ekspresi tubuh sang pewawancara

Ekspresi tubuh sang pewawancara juga harus kamu awasi. Jadikan itu panduanmu untuk
mengetahui apa saja yang harus kamu lakukan sepanjang wawancara.
Sebagai panduan awal, ada tiga ekspresi tubuh yang bisa kamu perhatikan. Jika pewawancara
mencondongkan badannya ke arahmu, kemungkinan dia tertarik dengan jawaban yang kamu
lontarkan. Jika dia terus menatapmu, sebenarnya dia menunggumu mengelaborasi jawaban
yang sedang kamu berikan. Jika dia menaikkan alis, tarik napas dan tetap tenang. Jelaskan
ulang jawabanmu dengan kata-kata yang lebih meyakinkan.

Anda mungkin juga menyukai