Anda di halaman 1dari 2

1.

Penetapan kadar SiO2


Kadar SiO2 adalah jumlah oksidaoksida SiO2 yang terkandung dalam sampel

yang dinyatakan dalam persen (%). SiO2 adalah bagian yang tidak dapat larut
dalam HCl p.a setelah dilarutkan dan dipanaskan/didihkan selama 30 menit. Berikut
ini merupakan tahapan penetapan kadar SiO2:
a) Menimbang 1 gr ash batubara lalu masukkan ke dalam gelas piala 100
ml, kemudian tambahkan 5 gr NH4Cl dan diaduk rata.
b) Menambahkan 10 ml HCl p.a dan 3 tetes HNO3 p.a dan aduk rata,
kemudian panaskan di atas penangas air selama 30 menit (tiap 5 menit
diaduk) agar larutan larut sempurna.
c) Setelah 30 menit angkat dan tambahkan/encerkan dengan HCl 5%
sampai volumenya menjadi 80 ml.
*bagamna bisa volumenya 80 ml?? Kan yang ada dalam gelas piala itu
Cuma 10 ml HCl
*atokah jumlah ml HCl 5% yang dikasih masuk itu 70 ml,, sehingga
totalnya 80 ml?
d) Saring dengan kertas saring No. 41 kemudian simpan hasil saringan
(filtrat) dengan labu ukur 500 ml untuk penetapan kadar Fe2O3, Al2O3,
dan CaO.
e) Endapan/residu dengan kertas saring dimasukkan ke dalam cawan
platina yang telah diketahui bobot kosongnya untuk penetapan SiO2.
f) Keringkan endapan tersebut kemudian bakar dan abukan diatas hot

plate. Setelah itu, masukkan di dalam furnace pada suhu 1100oC. Setelah
itu keluarkan dan dinginkan dalam dexicator lalu hitung kadar SiO2 .

( )

2. Penetapan Kadar Fe2O3 dan Al2O3


Penetapan kadar Fe2O3 dan Al2O3 dilakukan dengan menggunakan larutan
EDTA. Berikut ini merupakan tahapan penetapan kadar Fe2O3 dan Al2O3:

Kadar Fe2O3

a)

Filtrat/saringan dari penetapan SiO2 yang telah diencerkan dimasukkan


dalam labu ukur ukuran 500 ml. Kemudian dengan menggunakan pipet
masukkan sebanyak 200 ml kedalam gelas piala 500 ml yang sudah
berisi 1 Ea magnetic stirring.

b) Setelah itu, tambahkan beberapa tetes buffer Fe2O3 hingga pH menjadi


2 (diukur dengan alat pH meter). Jika pH terlalu tinggi dapat diturunkan
dengan menambahkan beberapa tetes HCl 5% sampai larutan menjadi
pH 2.
c)

Kemudian tambahkan 5 ml NH4SCn

hingga larutan akan berwarna

coklat kemerahan. Setelah berwarna cokelat kemerahan, letakkan


larutan di atas magnetic stirrer dan titrasi dengan larutan EDTA 0,02 M
sampai

terjadi perubahan warna seperti semula (kuning). Kemudian

hitung kadar Fe2O3 dengan menggunakan rumus:


( )

Dimana:
M EDTA

= Molaritas EDTA

FP

= Faktor Penitaran

Bst Fe2O3 = Bobot Standar Fe2O3


*berapa

FP dan Bst Fe2O3??

Trus ml EDTA nya juga brapa??

Anda mungkin juga menyukai