Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Universitas Indonesia
KERANGKA TEORI
Teori Regional Security Complex adalah teori yang menekankan perhatiannya pada
signifikansi unsur regional/kawasan dalam memahami dinamika keamanan internasional,
yaitu melalui pembentukan Regional Security Complexes. Security complex didefinisikan
oleh Buzan sebagai sekumpulan negara yang karena satu dan lain hal memiliki kedekatan,
yang lantas membuat primary security negara-negara tersebut tergabung dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain1.
Definisi region/kawasan dalam Teori Regional Security Complex lebih dilihat dari
kacamata keamanan sehingga suatu wilayah didefinisikan berdasarkan jangkauan
pengaruhnya terhadap suatu isu keamanan2. Region dalam konsep ini bukanlah mengacu
pada pengertian region secara teritori saja, tetapi lebih kepada sekumpulan unit yang
memiliki proses sekuritisasi, desekuritisasi, atau keduanya sekaligus, yang terhubung satu
sama lain, yang lantas menyebabkan masalah keamanan negara-negara tersebut tidak dapat
dianalisa secara terpisah satu sama lain3. Ada juga yang mengatakan region dipahami sebagai
subsistem supranasional dari sistem internasional4.
Analisa mengenai Regional Security Complex (RSC) meliputi unsur-unsur seperti
geografi, etnisitas, dan budaya masyarakat di suatu wilayah. Ketiga faktor ini nantinya akan
mempengaruhi perkembangan ekonomi, dan sistem politik, yang pada akhirnya akan
menimbulkan adanya saling ketergantungan antar negara satu dengan negara lain yang akan
bermuara pada munculnya sistem pertahanan keamanan regional. Unsur yang penting dalam
pembentukan RSC ini, menurut Barry Buzan, adalah adanya saling ketergantungan dan
hubungan kerjasama keamanan antar negara-negara dalam kawasan tersebut 5. Walaupun
terbentuk hubungan saling ketergantungan dan hubungan kerjasama keamanan antar
negara-negara RSC, Buzan tidak menyangkal akan tetap adanya hubungan yang selalu
diwarnai persaingan, perimbangan kekuasaan, berbagai bentuk aliansi, serta masuknya
kekuatan eksternal ke dalamnya6.
1
Barry Buzan. People, States, and Fear. (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), hal. 190.
2
David A. Lake dan Patrick M. Morgan, Regional Organs: Building Security in a New World, (Pennsylvania:
Pennsylvannia State University Press, 1997), hal. 20
3
Barry Buzan dan Ole Waefer. Regions and Power : The Structure of International Security. (Oxford:
Cambridge University Press, 2003), hal. 44.
4
Björn Hettne. Beyond the ‘New’ Regionalism. http://www.iei.liu.se/content/1/c4/36/46/autumn%202005/
h05%20-%20NPE_Hettne_3.pdf, diakses pada 18 Maret 2009, pukul 19.39.
5
Barry Buzan dkk., The European Security Order Recast: Scenarios for the Post-Cold War Era, (London:
Pinter, 1990)
6
Barry Buzan dan Ole Waefer, loc.cit., hal. 47.
Page | 1
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik .
Universitas Indonesia
Page | 3