Anda di halaman 1dari 9

Straps

Strap adalah bentuk yang paling sedehana dari penjepit. Sejumlah


bentuk strap yang biasa digunakan diperlihatkan dalam Gambar 10.16 dan
Gambar 10.17. Mungkin yang lebih sering digunakan diperlihatkan dalam
diagram 10.16a. Alat ini sederhana, murah untuk dibuat, dan, untuk berbagai
tujuan memberikan fungsi yang sangat baik. Jepitan yang diperlihatkan
dalam diagram 10.16b bisa dibilang memiliki prinsip yang sama, tetapi
dengan beberapa tambahan. Alat ini tersembunyi di bagian bawah untuk jarak
b, hingga pada kedalaman yang sama dengan a, sehingga mampu
memberikan bantalan hanya pada kedua sisi ekstrim dari jepitan.

Gambar 10.16. Strap jepitan

Bahkan bila strap harus ditekuk karena tekanan sekrup, maka harus dapat
dipastikan strap ditahan diujung dan mengerahkan tekanan yang diperlukan
untuk objek yang telah dijepit.

Gambar 10.17. Sebuah penjepit self-adjusting

Strap tersebut juga memberikan sisi di D, yang teretak dipusat dengan lubang
untuk sekrup. Alat ini memastikan bantalan dari kepala sekrup pada jepitan,
meskipun bila dua titik bantalan disetiap ujung jepitan memiliki tinggi yang
bervariasi seperti diilustrasikan dalam Gambar 10.17-kiri. Jepitan pada
Gambar 10.16 tidak akan terikat dengan aman pada berbagai kondisi, dan
juga kerah sekrup mungkin putus karena seluruh ketegangan hanya berada
pada satu sisi saja ketika mengencangkan sekrup.
Perbaikan lanjutan dalam bentukan jepitan ini dapat dilakukan pada
titik jepitan A (Gambar 10.17-kanan). Ketika jepitan dengan titik jepitan
bulat ditempatkan pada posisi yang miring, maka akan disediakan dengan
lengkap objek yang ada dengan dua permukaan jepitan pada bidang yang
sama.
Lubang dalam strap ini sangat sering memuai, seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 10.16 a dan b yang ditunjukkan oleh garis
putus-putus, yang memungkinkan strap didorong ke belakang cukup jauh
untuk

memperjelas

kerja;

mempermudah

penyisipan

dan

juga

menyingkirkannya pada jig. Dalam beberapa kasus, perlu untuk memperbesar


lubang tersebut, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 10.16c, sehingga
menjadi sebuah slot (sepanjang jalan menuju ujung jepitan) daripada sebuah
lubang bolong. Terlepas dari perbedaan ini, jepitan tersebut bekerja tepat
pada prinsip yang diperlihatkan sebelumnya.
Untuk menyesuaikannya dengan kondisi yang berbeda, terkadang
perlu untuk memikirkan strap yang menahan pada tiga titik daripada
memiliki strap yang hanya menahan pada dua titik saja, dimana kasus ini

dirancang mirip dengan strap seperti dalam Gambar 10.16d. Untuk


memperoleh tekanan yang sama dari ketiga titik, maka dapat digunakan
sekrup khusus dengan kepala setengah lingkaran. Kepala tersebut cocok
dengan reses cekung pada bentuk yang sama dalam strap. Ketika bantalan
kepala sekrup dibuat dengan cara ini, lubang melalui jepitan harus memiliki
kecocokan terhadap badan baut.
Ketika merancang jepitan atau strap dari jenis yang ditampilkan,
salah satu pertimbangan yang penting adalah untuk memberikan cukup logam
disekitar lubang, sehingga strap akan menahan tekanan sekrup tanpa terurai
pada tempat yang terendah, yang secara alami, terletak dalam garis melalui
titik tengah lubang. Sebagai aturan, strap ini terbuat dari baja mesin,
meskipun jepitan besar kadangkala terbuat dari besi tuang.
Pada e dan f dalam Gambar 10.16, diperlihatkan jepitan tekuk dan
juga penggunaannya pada benda kerja. Jepitan ini biasanya digunakan untuk
penjepitan benda kerja dalam planer dan mesin giling, tetapi juga seringkali
digunakan dalam desain jig dan fixture.
Sekrup yang digunakan untuk penjepitan strap merupakan sekrup
heksagonal standar, sekrup kepala kerah standar, atau sekrup berkepala
soket. Ketika tidak perlu mengetatkan sekrup dengan sangat ketat, seringkali
digunakan sekrup thumb atau sekrup dengan tombol tangan, khususnya pada
jig yang kecil seperti yang telah dijelaskan di awal.
Jepitan strap yang sederhana sekarang tersedia secara komersial
dalam beragam modifiaksi, yang terdiri dari strap tunggal dan strap ujung
ganda, bagian tengah dan ujung belakang dari sekrup jepitan, dan tinggi yang
disesuaikan dengan tepat. Tanpa pengecualian, strap memilih lubang yang
memanjang untuk memungkinkan penarikan dari luas benda kerja, dan juga
mengarahkannya dalam posisi tersebut ketika dilepas. Jepitan strap juga
dibuat dengan aktuasi sekrup untuk jepitan dengan cepat, dan juga dengan
penarikan otomatis dari bidang kerja.
Aplikasi Jepitan Strap
Tipe yang umum dan sederhana dari fixture membutuhkan jepitan
dengan

satu

atau

dua

sekrup

pada

bagian

tengahnya

saja,

yang

dikombinasikan dengan kemudahan akses untuk luas kerja dari atas.


Solusinya adalah sekrup jepitan (atau sekrup) berada pada bagian tengah
jepitan strap, dengan bagian tersebut terbentang. Strap atau jepitan itu
disusun seperti dalam Gambar 10.18, sekrup yang melewatinya pada bagian
tengah dan menahan benda kerja, baik secara langsung ataupun melalui
media collar atau pad yang berputar, yang dipasang pada ujung sekrup
penjepit.

Gambar 10.18. Strap penjepit dengan sekrup pusat

Tipe susunan jepitan ini umumnya digunakan untuk menahan benda keja
dalam drill jig. Strap yang digunakan dalam tipe susunan ini dapat diperbaiki
setelah menjadikannya kedalam satu bentuk seperti yang terlihat dalam
Gambar 10.19. Disini ujung dari strap akan dislotkan dengan berbagai cara,
mempermudah untuk melepaskan strap dengan cepat, ketika benda kerja
dikeluarkan dari jig.

Gambar 10.19. Strap penjepit dengan slot untuk kemudahan pelepasan

Cara lain untuk membuat strap dapat dilepas untuk mendukungnya


dapat bergeser pada alur dinding fixture ketika sekrup jepitan dilepas dapat
direalisasikan. Dua cara untuk melakukan hal ini terlihat dalam Gambar
10.20. Dalam Gambar 10.20a diperlihatkan strap yang dapat bergeser melalui
slot pada dinding fixture; slot harus memiliki kelonggaran di bawah strap
untuk memungkinkan lewatnya sekrup. Gambar 10.20b adalah strap yang
dapat bergeser pada alur dinding fixture.

Gambar 10.20. Strap penjepit, geser, untuk kemudahan pelepasan

Tekanan jepitan ini dapat ditransmisikan ke bagian tengah dari part


dengan menggunakan strap dengan atau tanpa bantalan tekanan. Contohnya
terlihat dalam Gambar 10.21. Diagram a memperlihatkan strap dengan slot
untuk melepaskannya. Strap yang terlihat dalam diagram b adalah jepitan
dengan menggunakan baut ayunan, prinsip yang memiliki banyak aplikasi.

Gambar 10.21. Strap penjepit dengan ujung sekrup

Strap yang terlihat dalam diagram c, dijepit dengan menggunakan baut


dengan C-washer dalam mur dengan lubang baut yang lebih besar. Ketika
mur dilepaskan, maka C-washer mudah dilepas dan mur dapat melewati
lubang. C-washer yang diperlihatkan adalah benda yang longgar. Benda yang
longgar dalam fixture tidak diharapkan karena dapat lepas. Dalam kasus ini,
kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan C-washer yang
mengayun. C-washer ini dipasang disekitar bahu sekrup; ketika mur di lepas,
C-washer berotasi dan baut dapat ditarik. C-washer yang mengayun dengan
sekrup pivot distandarisasi dan tersedia secara komersial.

Jepitan Angular
Jepitan angular adalah jepitan yang mengarahkan gaya jepitan
secara langsung. Dalam sebagian besar kasus, sehingga arah gayanya berotasi
90 derajat, misalnya, sekrup penjepit vertikal menghasilkan gaya jepitan
horizontal pada bagiannya. Gaya jepitan itu akan diputar di sekitar
sudutnya. Sebagian dari alat ini memiliki efek ganda dari jepitan secara
bersamaan secara vertikal dan secara horizontal. Jepitan angular sangat
dibutuhkan karena ruangnya yang sempit dan kondisi aksesnya dibatasi
dalam fixture.
Bentuk dasar dan sederhana untuk jepitan angular adalah strap
sudut yang terlihat dalam Gambar 10.8f. Secara mekanika, ini merupakan
tuas bell-crank. Juga ada beberapa cara lain dimana gaya jepitan diarahkan
90 derajat atau beberapa sudut lain. Yang lebih penting adalah strap engsel
(yang merupakan versi dimodifikasi dari tuas bell-crank), dengan strap
hubungan, kombinasi strap dengan wedge, dan juga kombinasi strap dengan
plunger dengan permukaan yang naik 45 derajat. Berbagai perangkat jepitan
yang digunakan, gripping dog, juga merupakan modifikasi dari tuas bellcrank. Jumlah kombinasi yang dimungkinkan terlalu besar untuk klasifikasi
sistematis, tetapi prinsip-prinsip dan aplikasinya diperlihatkan oleh beberapa
contoh.

Gambar. 10.22. Menjepit dengan "gripping dogs

Pengecoran yang memiliki bentuk tidak beraturan yang harus


melakukan permesinan seringkali tidak memberikan cara yang baik untuk
memegangnya ketika di-drilling, shaping atau milling. Dalam kasus ini dapat
digunakan gripping dog sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 10.22.
Tipe dasar ini terlihat di dalam diagram a. Blok dasar C disisipkan ke dalam
T-slot dari meja mesin dengan pemasangan sliding fit yang mencegah dari
tergelincir ke belakang oleh backstop F, yang juga dibautkan pada posisinya.
Blok dasar tersebut dislot untuk menerima rahang D yang merupakan titik
tumpuan pada cross pin. Pada dog tail, maka set sekrup E akan diulir.
Dengan memutar set sekrup ini, maka mengakibatkan rahang digigit
kedalam dan kebawah pada saat yang bersamaan, coran dicengkram dengan
kuat dan mendorongnya turun kebawah meja. Karena posisi dari backstop
dapat disesuaikan, gripping dog yang sama dapat digunakan untuk coran

dengan ukuran yang berbeda, sebuah gripping dog juga dapat dipasang
dengan kokoh pada plat fixture, sehingga dapat menghilangkan kebutuhan
akan adanya backstop.

Gambar. 10-23. Penjepit dengan tekanan "down-and-in

Anda mungkin juga menyukai