Skripsi
Skripsi
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut:
Observasi
Wawancara
dengan guru
Dokumentasi
Anak-anak
Di
bersama-sama
sudah
berkeyakinan
kegiatan
menggambar
mengembangkan
dengan
tertulis bahwa
bebas
krayon,
KB
Wawancara
dengan
pimpinan TK
kami Saya
Dalam rencana
membimbing
mengembangkan
kemampuan
dengan
akan
menggambar.
berbagai
akan
dikuasai
anak krayon,
karena
kemampuan
anak.
menggambar
sejak
dini
diharapkan anak
dapat
mengembangkan
kreatifitas
dan
Penyusun
Kami
menggunakan
kegiatan
anak menekankan
mainan
anak sudah
masing-masing
sebagai
kurikulum
alat PAUD
sesuai kepada
pendidikan
Dalam rencana
kegiatan
tertulis bahwa
di salah satu alat
KB mempunyai adalah
untuk
peraga edukatif.
disesuaikan
ijazah.
latihan
dengan
berkarya, anak
perkembangan
anak
dalam dengan
kaitannya
sejawat
teman menguasai
untuk berbagai
peralatan
belajar
untuk
bermain.
menggambar.
Referensi
kami
gunakan di KB 3 orang.
Namun harus
disesuaikan
tema,
dengan tujuan
buku Program
kami menggambar
buku-buku
adalah
tentang KB.
setiap dan
di
dalam membaca
bosan bersama
sehingga
alat
permainan di luar
dapat
menggantikan
anak tidak jenuh.
Dalam
bermain
di luar tentunya
anak
berlatih
bersosialisasi
dengan
teman
makna
iqro
sholat
sejawat.
Anak-anak
Banyak
melakukan
yang
luas
kegiatan
untuk
rapi,
mencontoh
gambar
cara Dengan
dan pada
diberi Tempat
anak, imajinasi
kratifitasnya
untuk
menari,
tanpa
mengembangkan
menyanyi
kreatifitasnya.
menggambar.
dan batasan.
perlengkapan
dan meja,
hasil
karya, box-box
ada kegiatan anak
sehingga
tersusun.
Anak
sudah
terbiasa
mengambil
alat
kegiatan
sendiri
jika
ada kegiatan.
B. Analisis Kritis
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggambar
merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan
seni di KB Setia Abadi dan merupakan program yang dicantumkan dalam
dokumen pendirian lembaga. Pelaksanaan pengembangan seni dalam
kegiatan menggambar pada anak KB Setia Abadi tidak seperti di sekolah
dasar dan menengah tetapi hanya menanamkan dasar-dasar kemampuan
seni, menggores, mencoret, menorehkan benda tajam ke benda lain dan
member warna sehingga menimbulkan gambar.
Pusat perhatian pada anak usia dini tidak lama maka untuk mengajarkan
kegiatan pada anak harus menarik dan menyenangkan. Kegiatan
menggambar merupakan salah satu kegiatan yang menarik bagi anak.
Dalam kegiatan tersebut, anak akan mengenal konsep warna dan bentuk
serta akan merangsang kreatifitas anak. Menurut Diana Mutiah (2010: 41),
kreatifitas merupakan dimensi kemampuan anak dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kreatifitas merupakan sebuah
proses yang mampu melahirkan gagasa, pemikiran, konsep dan atau
langkah-langkah baru pada diri seseorang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. KB Setia Abadi Gumelem Kulon mempunyai program seni sejak dini
yang meletakkan dasar yang kuat dalam kemampuan menggambar,
kemampuan ini diharapkan cepat berkembang.
2. Pengembangan seni dicapai melalui kegiatan menggambar sehingga
akan meletakkan dasar kemampuan berkarya seni.
3. Lingkungan
kelas
ditata
sedemikian
rupa
untuk
mendukung
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti dkk.2009.Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hartono, 2012. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini. Semarang: UNNES Press.
Moeslichatoen, 2008. Metode Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Mutiah, Dian. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Pamadhi Hajar dan Evan Sukardi S. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Pekerti Widia, 2009. Metode Pengembangan Seni . Jakarta: Universitas Terbuka.
Salam Sofyan, 2009. Seni Dari Perspektif Filosofi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Sutopo, 2009. Seni Dalam Kehidupan dan Perkembangan Demokrasi. Bunga Rampai
Kajian Seni Rupa. Semarang: UNNES Press.
----, 2011. Menggambar Bagi Anak Usia Dini. Artikel, sumber: http://www.squidoo.com.
Dikutip tanggal 02 September 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Usia berapakah anak yang berada dalam kelompok belajar yang ibu asuh?
2. Apakah perbedaan/ keistimewaan program di kelompok yang ibu asuh
dibandingkan di kelompok belajar lainnya?
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di kelompok belajar
yang ibu asuh?
4. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun kegiatan anak?
5. Apa saja yang ibu ambil dari referensi tersebut?
6. Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan tersebut?
7. Apakah kegiatan yang ibu berikan sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
8. Apakah setelah selesai melaksanakan KBM ibu melaksanakan penilaian kepada
anak?
9. Bagaimana cara memberikan penilaian kepada anak?
Observer
Pendidik
: Selamat siang.
Obsever
Pendidik
: 3-4 tahun.
Observer
yang lainnya?
Pendidik
kegiatan menggambar.
Observer
Pendidik
dasar. Kami hanya menanamkan dasar-dasar dan melatih motorik halus anak, itupun
kami kemas dalam kegiatan yang menyenangkan anak.
Observer
Pendidik
: benar.
Observer
Pendidik
dikeluarkan oleh lembaga kami. Kepala kami mengharuskan setiap pendidik di sini
mengisi formulir tersebut dengan apa yang kami lakukan sesuai dengan apa yang kami
tuliskan pada formulir tersebut.
Observer
itu cukup bagus jika diterapkan di KB, jadi kami menggunakannya sebagai referensi.
Observer
Pendidik
Observer
: Terimakasih Bu. Tadi saya melihat ibu meminta anak untuk mengambil
mainan yang mereka bawa masing-masing. Setahu saya, disetiap KB sudah disediakan
mainan untuk anak-anak. Mengapa mereka harus membawa sendiri dari rumah?
Pendidik
:nah,
ini
ada
kaitannya
dengan
pengembangan
kemampuan
menggambar pada anak tadi. Dasar dari kemampuan tersebut adalah anak akan lebih
tertarik pada objek yang mereka senangi.
Observer
Pendidik
model dan media. Mainan bagi seorang anak merupakan benda yang mengandung
seribu satu macam kenangan. Misalnya seorang anak mendapat mainan tersebut dari
ayahnya atau saat berulang tahun. Sebelumnya mungkin dia menganggap ayahnya tidak
pernah ingat kepadanya karena sibuk dengan pekerjaannya. Tetapi pada saat ia
berulang tahun, yahnya membelikan mainan. Nah, dapat kita bayangkan betapa
berkesannya mainan tersebut baginya dan tentunya akan menjadi temannya setiap hari.
Observer
: oh ternyata itu alasannya. Lalu apakah Ibu tidak takut mainan anak
tidak mungkin tertukar. Lagipula setiap mainan dari KB diberi tanda dan anak-anak
sudah hafal betul kalau ada tandanya mainan tersebut tidak boleh dibawa pulang.
Observer
: wah, tanpa terasa kita sudah berbincang banyak nih. Terimakasih ibu
1. Apa visi dan misi dari KB Setia Abadi Gumelem Kulon dalam konteks pendidikan
anak?
2. Apa bentuk nyata untuk mencapai visi/ misi dan tujuan dari kelompok bermain
ini dalam konteks pendidikan anak?
3. Siapa yang merancang program tersebut?
4. Berapa jumlah pendidik dan jumlah anak KB Setia Abadi Gumelem Kulon?
5. Model kegiatan apa saja yang diterapkan di KB Setia Abadi GUmelem Kulon
(misalnya Model Sentra, Area, Kelompok)?
6. Apa alasan lembaga memprioritaskan pengembangan kemampuan seni?
7. Apa dasar pemikirannya sehingga Ibu melakukan kegiatan seperti itu?
8. Apa yang menjadi kekuatan di KB Setia Abadi Gumelem Kulon dalam merancang
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar?
9. Apakah yang menjadi kelamahan di KB Setia Abadi Gumelem Kulon dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar?
10. Bagaimana cara memperbaiki kelemahan KBM?