Anda di halaman 1dari 9

GROUNDING

SYSTEM / PEMBUMIAN

Grounding system adalah suatu


prangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam
bumi, salah satu kegunaanya untuk melepas muatan arus petrir. Standart
kelayakan grounding/pembumian harus bisa memiliki nilai tahanan
sebaran/resistansi maksimal 5 ohm ( bila di bawahj 5 ohm lebih baik ).
Material grounding dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau
kerucut tembaga, semakin luas permukaan material grounding yang di
tanam ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.

Untuk mencapai nilai grounding tersebut, tidak semua areal bisa terpenui,
karena ada beberapa aspek yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Kadar air , bila air tanah dangkal maka nilai tahanan sebaran mudah di
dapat.
2. Mineral/Garam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran/resistansi karena jika tanah semakin banyak mengadung logam,
maka arus petir semakin mudah di netralkan.
3. Derajat Keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin
mudah menghantarkan.
4. Tekstur Tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit
untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik, karena jenis tanah seperti
ini air dan mineral akan mudah hanyut.

Grounding system atau pembumian dapat di buat dengan 3 bentuk,


diantaranya :

1. Single Grounding
Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam/pasak biasanya di pasang
tegak lurus masuk kedalam tanah
2. Pararel Grounding
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil kurang baik, maka
perlu di tambahkan material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak
antara batang logam/material minimal 2 Meter dan dihubungkan
dengan kabel BC/BCC. Penambahan batang logam/material dapat juga di
tanam mendatar dengan kedalaman tertentu, bisa mengelilingi bangunan
membentuk cincin atau cakar ayam. Kedua teknik ini bisa di terapkan secara
bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistansi kurang dari 5 Ohm
setelah pengukuran dengan Earth Tester Ground

3. Maksimun Grounding
Yaitu dengan memasukan material grounding berupa lempengan tembaga
yang diikat oleh kabel BC, serta dengan pergantian tanah galian di
titik grounding tersebut.

Alat dan Material Bantu :

Alat Ukur Resistansi/Earth Tester Ground


Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui hasil dari resistansi atau
tahanan grounding system pada sebuah instalasi penangkal petir yang telah
terpasang. Alat ukur ini digital sehingga hasil yang di tunjukan memiliki
tingkat akurasi cukup tinggi. Selain itu pihak Disnaker juga menggunakan
alat ini untuk mengukur resistansi. Sehingga pengukuran oleh pihak
kontraktor sama dengan hasil pengukuran pihak disnaker.

Bus Bar Grounding


Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir dengan
kabel grounding. Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam yang
berfungsi sebagai konduktor, sehingga kualitas dan fungsi instalasi
penangkal petir yang terpasang dapat terjamin.

Copper Butter Connector

Alat ini digunakan untuk menyambung kabel, dan biasanya kabel yang
disambung pada instalasi penangkal petir Flash
Vectron adalah kabel grounding sistem, karenakabel penyalur pada
penangkal petir Flash Vectron tidak boleh terputus atau tidak boleh ada
sambungan. Setelah kabel tersambung oleh alat ini tentunya harus diperkuat
dengan isolasi sehingga daya rekat dan kualitas sambungannya dapat
terjaga dengan baik. Penyambungan kabel instalasi penyalur petir
konvensionalumumnya menggunakan alat ini, karena pada penangkal petir
konvensional jalurkabel terbuka hanya di lindungi oleh conduite dari PVC.

Ground Rod Drilling Head


Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat
pembuatan grounding penangkal petir, dengan cara memasang di bagian
bawah Copper Rod atau Ground Rod yang akan di masukkan ke dalam tanah,
sehingga Copper Rod atau Ground Rod tersebut ketika didorong kedalam
tanah akan cepat masuk karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat
ini juga dapat menghindari kerusakan Copper Rod ketika di pukul kedalam
tanah

Ground Rod Drive Head


Alat ini dipasang dibagian atas Copper Rod atau Ground Rod dan berfungsi
untuk menghindari kerusakan Copper Rod atau Ground Rod bagian atas yang
akan di masukkan ke dalam tanah, karena disaat Copper Rod didorong ke

dalam tanah dengan cara di pukul, alat pemukul tersebut tidak mengenai
Copper Rod akan tetapi mengenai alat ini.

Bentonit
Dalam aplikasi grounding system atau pembumian, bentonit dipergunakan
untuk membantu menurunkan nilai resistansi atau tahanan tanah. Bentonit
digunakan saat pembuatan grounding jika sudah tidak ada cara lain untuk
menurunkan nilai resistansi. Pada umumnya para kontraktor cenderung
memiling menggunakan cara pararel grounding atau maksimum grounding
untuk menurunkan resistansi.

Ground Rod Coupler

Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen copper
rod atau ground rod yang dimasukkan kedalam tanah sehingga copper rod
atau ground rod yang masuk kedalam tanah akan lebih panjang, misalnya
ketika kita akan membuat grounding penangkal petir sedalam 12 meter
dengan menggunakan copper rod, maka alat ini sangat diperlukan karena
copper rod yang umumnya ada dipasaran paling panjang hanya 4 meter.

Cara Pemasangan dan Penanaman Grounding


Pemilihan Lokasi
Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding road disekitar rumah anda,
rencanakan berapa titik yang akan ditanamkan.
Pemasangan grounding road yang makin banyak akan menghasilakan sistim
pentanahan yang paling baik.
Jika anda akan memasang beberapa buah grounding road usahakan jangan
terlalu berdekatan,
ditujukan supaya pembumian menyebar disekitar rumah anda.
Dan juga untuk menjaga bialamana salah satu grounding rod sitim
pembumiannya tidak bagus maka bisa dibumikan oleh grounding rod
lainnya.
Harus diperhatikan bahwa masing masing grounding road semua harus
terhubung.
Sehingga perlu di atur supaya sistim kabel penghubungnya mudah
dipasangkan.
Lakukan pencarian tanah yang mudah ditancapkan.
Hindari penanaman grounding road di daerah tanah berbatu atau berpasir,
disamping penancapannya yang susah,
juga kurang bagus untuk pembumian.

Usahakan lokasi penempatan grounding road tidak terlalu jauh dari


bangunan rumah,tapi harus diingat jangan sampai merusak sistim
instalasi/pemipaan yang telah tertanam.
Usahakan penempatan antara grounding road dalam garis lurus,tidak terlalu
banyak berbelok belok.
Pemilihan Bahan
Pemilihan grounding road dan kabel grounding yang akan diinsatlasi harus
sesuai standar,
baik jenis maupun ukurannya.
Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang terbuat dari
tembaga.
Disamping sebagai daya hantar yang kuat,tembaga tidak mudah berkarat.
Anda perlu memeriksa barang tersebut saat pembelian,
karena kadang kadang banyak pipa yang dijual kelihatannya terbuat dari
bahan tembaga padahal bagian dalamnya adalah besi biasa tapi bagian
luarnya disepuh dengan tembaga.
Untuk menchecknya anda bisa memotong secara diagonal maka akan
kelihatan apakah asli atau tidak.
Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat mudah
berkarat.
Penanaman Grounding Road
Lakukan penggalian tanah ukuran 30x30 kedalaman 50cm
Pertama coba tancapkan grounding road tersebut apakah mudah atau susah
ditancapkan.
Jika agak susah,buatkan bentuk lubang dimana grounding rod akan
ditanamkan.
Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh
Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara pelan
pelan hingga beberap centimeter
Angkat sedikit grounding rod,dan biarkan air turun kebawah
Tekan kembali grounding rod hingga beberapa centimeter dari kedalaman
awal
Tuangkan kembali air kedalam lubang,lalu ulangi menekan grounding rod.
Sepanjang anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu,
air akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau pasir di dalam
tancapan hingga grounding roda tertancap sampai habis.
Lakukan hal tersebut secara berulang hingga grounding rod tertanam sampai
habis
Jika anda mengalami kesulitan saat penancapan grounding road,
anda bisa menggunakan alat bantu berupa palu untuk memukul ujung atas
grounding road hingga tertancap semuanya,
atau bisa juga denggan menggunakan alat bantu stang pipa,
lakukan penjepitan stang pipa ke grounding road kemudian anda berdiri di

stang pipa sambil menekan grounding road kebawah.


Untuk hal tertentu anda kemungkinan membutuhkan penanaman grounding
road yang lebih dalam dari ukuran panjang grounding road misalnya sampai
kedalamna 20m,
sehingga penancapan tidak bisa dilakukan lagi.
Anda dapat menggunakan cara dengan mengebor tanahnya lebih dahulu.
Anda bisa meminta tuakng bor untuk melakukan pengeboran lobang dengan
diameter +/-10 cm.
Setelah kedalaman yang dibutuhkan tercapai,anda kemudian menanamkan
stick road ke dalamnya.
Sebelumnya lakukan pengikatan (soldering) antara grounding rod dengan
kabel road.
Dengan menggunakan pipa besi (yang bisa disambung),lakukan
pendorongan grounding road ke dalam lubang.
Anda bisa menandai jarak dari ujung grounding road dan kabel grounding
untuk memastikan penanaman kabel sudah sesuai dengan kedalaman yang
diinginkan.
Cara Penyambungan Grounding Road dengan Kabel Grounding
Cara menghubungkan yang paling bagus antara grounding rod dengan
kabel grounding adalah dengan sistim pengelasan dengan menggunakan
alat Cadweld.
Setipa penyambungan harus menggunakan bubuk mesiu standar,karena
pemakaian bubuk mesiu akan memepengaruhi kekuatan sambungannya.
Hal ini juga dilakuan untuk penyambungan antara kabel grounding dengan
kabel grounding dan juga untuk penyambungan antara kabel grounding ke
plate terminal grounding.
Sebelum welding dilakukan,seluruh permukaan yang akan diwelding harus
dibersihkan dari kotoran.
Dicuci dengan bersih,kemudian digosok dengan sikat besi.
Permukaan tidak boleh dalam keadaan basah.
Proses welding harus dilakukan dengan benar,alat harus ditutup dengan
rapat baru dilakukan pemantikan.
Ketika proses cadweld sudah selesai dilaksanakan,hasil welding harus
diperiksa apakah sambungan sudah kuat atau belum.
Harus dipastikan hasil penyambungan tidak ada yang terlepas.
Bila ada ditemukan sambungan yang lepas harus dilakukan welding
kembali.
Cara lain yang bisa digunakan untuk penyambungan grounding rod dan
kabel grounding dengan cara sederhana adalah menggunakan clamp.
Dan ada juga yang menggunakan solder listrrik tapi,cara ini tidak terlalu
menjamin pengikatan yang sempurna.
Penanaman Kabel Grounding.
Sebelum dilakukan penanaman/penimbunan kabel lakukan pengukuran
tahanan grounding terlebih dahulu,
bilamana nilai yang dihasilkan belum sesuai standard maka ajkan lebih

mudah untuk penambahan grounding road tambahan.


Jika nilai tahanan sudah sesuai standard lakukan penanaman kabel dengan
segera.
Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing
masing titik grounding yang saling terhubung.
Dan juga lakukan penggalian kea rah terminal grounding
Buat galian disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50-60 cm
Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut,kemudian tempatkan di
bawah galian.
Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses pengikatan dengan
grounding road tidak akan susah.
Jangan biarkan kabel grounding berlebih.
Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell,berikan
pipa marking di tempat grounding rod tersebut.
Gunakan pipa PVC 4" dan ditutup dop pipa.
Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai ketinggian 20
cm.Lalu padatkan.
Kemudian beri tanda misalanya batu bata supaya dikemudian hari jika ada
penggalian di sepanjang areal penanaman kabel,
maka kabel akan aman.
Setelah bata terpasang semua,kemudain timbun kembali hingga penuh.
Lakukan penimbunan hingga betul betul padat.
Semoga bermanfaat !!!
sumber :http://usahalink.com

Anda mungkin juga menyukai