Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan Pasar Burung di Indonesia

Pasar secara luas dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta mengadakan penawaran dan permintaan sampai terjadinya jual beli.
Pasar merupakan salah satu jenis fasilitas perdagangan, kebutuhan akan
tersedianya pasar burung dengan perkembangan perekonomian kota, pertumbuhan
penduduk dan jumlah pengusaha (penjual) yang semuanya akan menyebabkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jenis pasar dapat dikategorikan dalam beberapa macam menurut kriteriakriteria tertentu, salah satunya adalah pasar burung, yang merupakan bagian dari
fungsi khusus, yaitu sebagai tempat jual beli burung peliharaan (Soetandyo W,
1993:20-22).
Pasar Burung pada dasarnya merupakan fungsi pasar yang terbentuk dan
berkembang berdasarkan permintaan pasar. Permintaan atas komoditas burung
peliharaan menjadi latar belakang munculnya fungsi pasar ini, dimana kedua
komoditas tersebut merupakan dampak kebutuhan yang muncul akibat fenomena
maraknya hobi memelihara burung di Indonesia.
Survey mengenai burung peliharaan dilaksanakan oleh Himpunan Pecinta
Burung Indonesia pada tahun 2008 melalui kuesioner dengan wawancara tatap
muka langsung dengan memilih 1781 sampel secara acak di enam kota besar di
Jawa dan Bali. Survey menunjukkan bahwa burung merupakan hewan peliharaan
paling populer pada rumah tangga di enam kota besar di Jawa dan Bali. Sebanyak
35.7% (636/1781) rumah tangga yang disurvey memelihara burung (termasuk
ayam) sementara 24.4% (434,1781) memelihara ikan, 12.8% (228/1781)
memelihara kucing, 10.1% (179/1781) memelihara anjing, 5.6% (99/1781)
memelihara mamalia kecil, 3.7% (66/1781) memelihara hewan ternak, 2.5%
(45/1781) memelihara reptil dan 0.7 (12/1781) memelihara monyet.

Saat ini sudah ada lebih dari 100 pasar burung di Indonesia, dan hampir 70
diantaranya berada di Pulau Jawa. Sebut saja Pasar Pramuka di daerah Matraman
Jakarta, Saat ini sudah ada lebih dari 100 pasar burung di Indonesia, dan hampir
70
diantaranya berada di Pulau Jawa. Sebut saja Pasar Pramuka di daerah
Matraman Jakarta, yang merupakan pasar burung terbesar di Indonesia, ataupun
Pasar Ngasem (sekarang PASTY) di Jogja, Pasar Bratang di Surabaya, serta Pasar
Splendid di Malang, yang
kesemuanya merupakan pasar burung yang menyimpan khasanah sejarah
dan citra sosialbudaya masyarakat di kawasannya.
Pasar burung memiliki peran sebagai wadah aktifitas perekonomian yang
mampu menunjang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan
adanya pasar burung sebagai sentra arus perdagangan komoditas burung
peliharaan yang tergolong jenis barang khusus dengan tingkat permintaan relatif
tinggi dan stabil, mampu memicu geliat ekonomi sektor perdagangan, mengurangi
pengangguran, dan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui
retribusi lokal.
Tidak hanya di sektor perekonomian saja, pasar burung memiliki fungsi
yang lebih berperan di sektor sosial, yaitu sebagai sentra komunikasi dan wadah
bagi komunitas pecinta burung peliharaan. Dengan adanya pasar burung, akan
mempermudah komunikasi antar pecinta burung, mempermudah pertukaran
informasi, dan menjadi sarana perbagai aktifitas-aktifitas pendukung lainnya
seperti bursa atau kontes, yang mampu memicu perkembangan seputar hobi
memelihara burung ke arah yang lebih positif dan progresif.

Anda mungkin juga menyukai