Anda di halaman 1dari 9

13. Tanda kurung () 13.1 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.

Contoh: l Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand
(permintaan).
13.2 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh: l Pertumbuhan pemberian kredit dari Desember 2008 sampai Januari 2009
(lihat Tabel 2) menunjukkan adanya perkembangan perekonomian Indonesia
terhadap sektor rill.
13.3 Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks
dapat dihilangkan.
Contoh: l BJ Habibie adalah orang yang berasal dari (Daratan) Asia pertama yang
memimpin perusahaan terpenting di Eropa.
13.4 Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.
Contoh: l Jenis elastisitas terdiri dari (a) elastis, (b) inelastis, (c) elastis uniter, (d)
elastis sempurna, dan (e) inelastis sempurna.
10. Tanda Kurung (())
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Misalnya:
Bagian Keuangan sudah selesai menyusun anggaran tahunan kantor yang akan
dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan. Misalnya:
Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan. Misalnya:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan. Misalnya:
Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan
(c) promosi.

Menurut pedoman EYD [2], tanda kurung (lengkung) digunakan untuk:


1. Mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:
Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Contoh:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis
pada tahun 1962.
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
Sedangkan tanda kurung siku [3] digunakan untuk:
1. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contoh:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
Penggunaan tanda kurung kurawal (disebut juga tanda kurung besar atau akolade) dan
tanda kurung sudut (kadang disebut juga tanda kurung lancip atau tanda kurung bersudut)
tidak diatur dalam pedoman EYD.

Tanda Kurung ((...))


1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas
dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Contoh:
* Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem
satelit domestik di Indonesia.
* Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan
baru dalam pasaran dalam negeri.

3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Contoh:
* Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
* Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c)
promosi.
Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut. Ganti tanda
kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.
Contoh:
* Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919) (dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv)
merupakan seorang pemimpin Ukraina.
* Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv,
merupakan seorang pemimpin Ukraina.
* Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919) merupakan seorang pemimpin Ukraina. Dia juga
dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv.

6. Tanda Pisah ()
6.1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan
penjelasan khusus di luar bangun kalimat. contoh: Wikipedia Indonesiasaya
harapkanakan menjadi Wikipedia terbesar
-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda
hubung tanpa jarak.
contoh: MedanIbu kota Sumutterletak di Sumatera
6.2. Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga
kalimat menjadi lebih tegas.
contoh :

Rangkaian penemuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan


atomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
6.3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai
dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke, atau sampai.
contoh:
19191921
MedanJakarta
1013 Desember 1999
Dalam pedoman EYD [1], tanda pisah digunakan:
1. Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat. Contoh:
Kemerdekaan bangsa itusaya yakin akan tercapaidiperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
2. Untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga
kalimat menjadi lebih jelas. Contoh:
Rangkaian temuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atomtelah
mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
3. Di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan'.
19101945
Dalam penulisannya, tanda pisah tidak diberi spasi sebelum dan sesudahnya. Tanda pisah
juga bisa digantikan dengan dua tanda hubung tanpa spasi di antaranya.

1. TANDA PISAH (-)


Tanda pisah, yang dilambangkan dengan dua tanda hubung (-), digunakan untuk (1)
mengapit bagian kalimat yang disisipkan, yang merupakan penjelasan, keterangan, atau
komentar yang ingin ditonjolkan, tetapi tidak terkait dengan kalimat induknya; (2)
mengantarai jarak dua kata (bilangan atau kata penunjuk waktu an tempat) yang
menyatakan julat atau rentangan dan bermakna sampai keatau sampai dengan.

Di dalam kalimat tanda pisah kedudukanya dapat digantikan oleh tanda koma atau
tanda kurung. Keterangan atau komentar di antara tanda pisah di dalam kalimat dapat
diberi tanda baca lain misalnya tanda seru.
(1) Mengapit Keterangan
1. Berita tentang pembuangan bayi alangkah sadisnya- di tempat sampah menimbulkan
kemarahan kaum ibu.
2. Pembentangan Sistem InformasiKebudayaan kemarin yang diprakarsai Dirjen
Kebudayaan dinilai sangat menarik dan patut didukung.
(2) Bermakna sampai dengan
1. Kami terjebak kemacetan di Cianjur ketika menempuh perjalanan Jakarta-Bandung minggu
lalu.
2. Pada bulan Januari-Maret sebagian besar karyawan sibuk dengan kegiatan pembuatan
laporan akhir tahun anggaran.

3. Tanda Titik Koma (;)


3.1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara. contoh: malam makin larut; kami belum pulang juga dari
rumah dia.
3.2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. contoh: Ayah
mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan
perkalian; saya sendiri asyik menonton televisi.

Menurut pedoman EYD

[2]

, tanda titik koma dipakai:

1. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh:


Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalamkalimat
majemuk. Contoh:

Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghapal namanama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran "Pilihan Pendengar".

3. Tanda titik koma (;) 3.1 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: l Malam makin larut; kami belum selesai juga.
3.2 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: l Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan pr.
Tanda Titik Koma (;)
1.
Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli
ayahnya.
Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik
membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-puisi
penyair kesayanganku.
2.
Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum
perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalnya:
Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1)
(2)
(3)
(4)
Indonesia.

berkewarganegaraan Indonesia;
berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
berbadan sehat;
bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

3.
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih
apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan
jeruk.
Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan
anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

2. Koma (,) 2.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan.
Contoh: l Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang
paling laris pastilah peci, baju koko dan sarung.
2.2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan kecuali.
Contoh: l Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit
atau pabrik gula.
2.3 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh: l Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
2.4 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara
kalimat yang terdapat pada awal kalimat.Termasuk di dalamnya oleh karena itu,
jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: l Oleh karena itu, sangat disarankan agar kita menengok dulu ke kiri dan
ke kanan sebelum menyebrang.
2.5 Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o , ya, wah, aduh, kasihan,
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:l Kasihan, anak kecil itu tertabrak mobil.
2.6 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Contoh: l Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada
sumber daya unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah
yang memadai, kata Cagub incumbent Hj Ratu atut Chosiyah, di Serang, Jumat
(7/10/2011).
2.7 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka .
Contoh: l Widjaya, IG Rai. Hukum Perusahaan. Jakarta: Megapoin, 2000.

Menurut Pedoman EYD [1], koma dipakai:


1. Di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2. Untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Contoh:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
3. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya. Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
4. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Contoh:

... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.


5. Untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan dari kata yang lain
yang terdapat di dalam kalimat. Contoh:
O, begitu?
6. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh:
Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
7. Di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
8. Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.
Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
9. Di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contoh:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta:
UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10.Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh:
B. Ratulangi, S.E.
11.Di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka. Contoh:
12,5 m
12.Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh:
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
13.Di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah
baca. Contoh:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh.
Koma tidak dipakai:
1. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi
induk kalimatnya (terkait aturan nomor 3 di atas). Contoh:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

2. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.

Anda mungkin juga menyukai