Statistik Parametrik
Penggunaan statistik parametrik ini harus disertai pada data harus berdistribusi normal,
jumlah sampel terhitung harus sama atau lebih besar dari 30. Untuk keperluan analisis
parametrik maka statistik parametrik dibagi menjadi:
Uji perbedaan
Disini akan di uji apakah sebuah sampel mempunyai perbedaan nyata dengan
sampel yang lain. Uji yang digunakan adalah independent sample T test, paired
sample T test, one sample T test.
Uji Asosiasi
Di sini akan diuji apakah dua variabel yang ada mempunyai hubungan atau tidak. Uji
yang digunakan adalah korelasi, regresi, Crosstab.
Analisis Multivariate
Di sini jumlah vaiabel banyak dan tujuan pengujian adalah mencoba mengetahui
struktur data yang ada pada variabel-variabel tersebut.Uji yang digunakan adalah
Analisis Diskriminan, Analisis faktor.
Statistik Non Parametrik
Penggunaan statistik non parametrik ini digunakan pada kondisi-kondisi penelitian
tertentu. Kondisi yang sering dijumpai antara lain data pada sampel tidak terdistribusi
normal, jumlah sampel yang kecil (kurang dari 30), cenderung lebih sederhana sehingga
kesimpulannya kadang diragukan.Yang termasuk uji non parametrik adalah Uji Sign, Uji
Mann Whitney, uji Friedman, uji Kruskal Wallis H akan dibahas lebih lanjut pada bab
selanjutnya.
Tommi Poltak Mario, V. Wiratna Sujarweni. SPSS untuk Paramedis. Sleman. Penerbit Ardana
Media. 2006
No.
Skala
Nominal
Penggunaan
Uji beda satu
kelompok
Nama Uji
Binominal
Nominal
Chi Square
Nominal
Nominal
Nominal
Ordinal
5
6
Uji beda 3
kelompok atau
lebih yang
berpasangan
Uji beda 2
McNemar
Keterangan
Bisa dipakai bila uji McNemar
dan Chi Square 2x2 tidak bisa
dilakukan
Penggunaannya luas.
Bisa
dipakai
sebagai
pengganti uji nonparametrik
lain untuk skala ordinal
Dapat
digunakan
sampel skala ordinal.
untuk
Fisher Exact
Probability
Test
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
10
Ordinal
Ordinal
Interval
atau
Rasio
Interval
atau
Rasio
Interval
atau
Rasio
Interval
atau
Rasio
11
12
13
14
15
kelompok mandiri
Uji beda 1
kelompok
(Goodness of Fit)
Uji beda 2
kelompok mandiri
Uji Goodness of
Fit
Uji 2 kelompok
berpasangan
Whitney
Kolmonogoro
v-Smirnov
praktek sehari-hari
Amat
baik
untuk
membandingkan distribusi
kelompok, median. Dispersi
dan skewness
Wilcoxon
Uji beda 2
kelompok
berpasangan
Uji 2 kelompok
mandiri
Uji 3 kelompok
atau lebih yang
mandiri
Uji 3 kelompok
atau lebih yang
berpasangan
Sign test
Uji 3 kelompok
atau lebih yang
mandiri
Uji 2 kelompok
mandiri
Median test
Analisis
Cukup baik untuk jumlah
Varians
subjek kecil
Friedman
(Friedman
Analysis of
Varians)
KruskalDapat untuk data interval
Wallis
sampel kecil
Moses
Uji 2 kelompok
mandiri
WaldWolfowitz
Uji 2 kelompok
berpasangan
Walsh test
Uji 2 kelompok
berpasangan,
sampel kecil
Uji 2 kelompok
mandiri dengan
sampel kecil
Uji 2 kelompok
mandiri dengan
sampel besar
Randomisasi
16
3.
(Statistik untuk penelitian uji hipotesis dengan spss seri EBM. Prof DR SUGIYONO)
(Statistik untuk penelitian uji hipotesis dengan Spss seri statistic .Prof DR SUGIYONO)
Uji deskriptif
- Menghitung ratarata data
- Menghitung simpangan baku
- Menghitung harga p
- Melihat harga t table
- Menggambar kurva
- Meletakkan kedudukan t hitung dan t table dalam kurva yang telah dibuat tadi
- Membuat keputusan
Uji inferensial
- Merumuskan hipotesis nol
- Memilih uji statistik yang adekuat
- Memilih tingak kemaknaan dan besar sampel
- Mengasumsukan distribusi sampel dan menetapkan daerah penolakan
- Menghitung data dan mngambil kesimpulan.
7. Kesalahan apa saja yg muncul pada uji statistik?
Kesalahan uji statistic
(tipe I / alfa error dan tipe II / beta error)
Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang
benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan .
Bila ingin melakukan uji beda, kedua sampel harus memiliki varian yang sama
Non Parametrik
Sampel kecil
Berskala interval atau rasio, bilamana sampel yang berskala tersebut tidak memenuhi syarat
uji parametrik
statistiStatistik parametric
a. Statistik parametrik : digunakan untuk menganalisis data interval/rasio yang diambil dari
populasi yang berdistribusi normal.
b. Statistik non parametrik : digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi
yang bebas distribusi.
(Statistika untuk Penelitian,dr.Sugiyono)
10. Jelakan apa yang dimaksud homogenitas normal dan cara pengukurannya
Kenapa <0,05 / > 0,05
Data berdistribusi normal ?
Normalitas
Sering kali kita mendengar bahwa dalam uji statistik, data yang kita miliki harus diuji
normalitasnya terlebih dahulu untuk menentukan alat uji yang dapat kita gunakan. Jika data
yang kita miliki berdistribusi normal, maka kita dapat menggunakan uji parametrik, jika tidak
maka kita harus menggunakan uji non parametrik. Demikian pula ketika kita menggunakan alat
uji regresi, beberapa sumber menyatakan bahwa data harus berdistribusi normal.
Model regresi yang baik ditandai dengan nilai residual yang random. Sesuatu yang random,
biasanya ditandai dengan distribusi yang normal, dengan demikian, model regresi yang baik,
ditandai dengan nilai error term (residual) yang berdistribusi normal.
Nilai error term yang random sebenarnya menggambarkan bahwa model regresi yang digunakan
untuk melakukan estimasi, terbebas dari adanya pengaruh variabel lain yang kuat namun tidak
masuk dalam model. Dengan demikian, hasil estimasi dari model regresi kita tidak akan
menyesatkan.
(Statistika untuk Penelitian,dr.Sugiyono)
11. Uji multivariat
12. Uji Regresi