Anda di halaman 1dari 22

SKABIES

Pembimbing
Dr. Frida Adelina Ginting, Sp.KK

Wince

Furry Anisa
Bella

M. Reza
Kurniansyah
12310534.P

10310159

08310324

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK SENIOR MINGGU KE-2


SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSU. KABAN JAHE 2014

Definisi
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang

disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var hominis yang


penularannya melalui kontak langsung maupun
tidak langsung.
Skabies ditandai dengan rasa gatal yang
mengganggu, timbulnya kemerahan dan mempunyai
kemampuan menular.
Sinonim: the itch, gudik, budukan, gatal agogo

Epidemiologi
Di beberapa Negara yang sedang berkembang,

prevalensi skabies sekitar 6-27% dari populasi


umum dan cenderung tinggi pada anak usia sekolah
serta remaja.

Etiologi : Sarcoptes scabiei


Filum

Arthropoda
Kelas

Arachnida
Ordo

Ackarina
Super famili

Sarcoptes

Morfologi

Tungau kecil,
oval, cembung,
perut rata

Translusen,
putih kotor,
tidak bermata

Betina 330-450
mikron x 250-350
mikron
Jantan 200-240
mikron x 150-200
mikron

Bentuk dewasa:
4 pasang kaki

Siklus Hidup

Siklus Hidup

Cara penularan

Patogenesis
Sarcoptes scabiei dapat menyebabkan reaksi kulit yang
berbentuk eritem, papul atau vesikel pada kulit dimana
mereka berada. Timbulnya reaksi kulit disertai perasaan
gatal.
Masuknya S. scabiei ke dalam epidermis tidak segera
memberikan gejala pruritus. Rasa gatal timbul 1 bulan
setelah infestasi primer serta adanya infestasi kedua
sebagai manifestasi respons imun terhadap tungau
maupun sekret yang dihasilkan terowongan di bawah
kulit.

Efloresensi (Ruam)
Kanalikulus
Papul

Vesikel
Erosi

Efloresensi (Ruam)

Ekskoriasi

Krusta

Infeksi Sekunder

Predileksi

Klasifikasi
Skabies pada orang bersih (Scabies of Cultivated)
Skabies Incognito
Skabies Nodularis
Skabies Pada Anak & Bayi (Skabies Bulosa)

Skabies Norwegia (Skabies Berkrusta)


Skabies pada penderita dengan HIV AIDS

Tanda kardinal
Pruritus nokturna
Gatal pada malam hari aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu lembab
dan panas
Berkelompok
Satu anggota keluarga kena semua terkena
karier infestasi tungau, gejala tidak muncul

Terowongan (kunikulus)
Tempat predileksi: sela jari tangan, pergelangan bagian volar, siku luar, lipat
ketiak bagian depan, dll
Pada tempat predileksi berwarna putih atau keabu-abuan, garis
lurus/berkelok, panjang 1 cm, ujung terowongan ada vesikel/ papul
Menemukan tungau
Paling diagnostik

Pemeriksaan Penunjang
Kerokan Kulit
Mengambil Tungau
Dengan Jarum

&
Apusan Kulit
Tes Tinta
Burowi
Epidermal Shaved Biopsy

Tetrasiklin Topikal

&

&

Punch Biopsy

Kuretase Terowongan

Pemeriksaan Penunjang
Cara untuk menemukan tungau secara sederhana :
- Kerokan diambil dari beberapa lesi (papul baru, tidak
eksoriasi) pada tempat predileksi, kemudian diletakkan
diatas gelas obyek, ditetesi KOH/NaCl/ minyak mineral
ditutup dengan kaca penutup, lalu diperiksa dibawah
mikroskop.
- Tes Tinta Burowi, dengan cara Papul skabies dilapisi

dengan tinta pena, kemudian segera dihapus dengan


alkohol, maka jejak terowongan akan terlihat sebagai
garis yang karakteristik, berbelok-belok, karena ada tinta
yang masuk.

Diagnosis
Diagnosis
Kerja

Differential

Penatalaksanaan

Non
Medikamentosa

Medikamentosa
Topikal

Edukasi tentang pentingnya menjaga higienitas tubuh dan


tempat tinggal
Mandi dan mengganti pakaian minimal 2x sehari serta
menjemur handuk serta cuci pakaian dan sprei secara teratur
Pemakaian obat kulit secara benar hendaknya dilakukan pada
malam hari sebelum tidur
Setiap anggota keluarga / teman serumah yang terkena juga
harus mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga
kebersihan

Permetrin Krim 1% (kepala) & 5% (tubuh)


Lindane 1%
Sulfur Presipitatum 6%
Benzil Benzoat 25%
Krotamiton Krim

Medikamentosa
Sistemik
(dengan infeksi
sekunder)

Antihistamin Sedativ
Antibiotik

Pengobatan Pada
Penderita dengan
HIV AIDS

Ivermectin 1atau 2 dosis oral


200 mg/kgBB

Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad fanctionam
Quo ad sanationam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai