Ali Akbar
230210140049
2302101400 32
Haifa Herfauzia J
230210140059
Armand Arno
230210140011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut
keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik.
Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya
dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut
tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol).
Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!.
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau
keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitaskuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen
tersebut digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah
komposisinya tetap selam sistem ter
kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana berada
dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan
ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk
berubah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesetimbangan
Keadaan Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak
lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan
kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).
Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki
fase yang sama ada dalam bentuk gas, larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen semua
zat-zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk
padat-gas, padat-larutan.
Kesetimbangan: Suatu keadaan dimana konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah
lagi oleh karena laju ke kanan sama dengan ke kiri.
Pada saat setimbang, ada beberapa kemungkinan yang terjadi dilihat dari konsentrasi
pereaksi atau hasil reaksi pada saat itu.Contoh: Pada reaksi A + B C + D ada 3
kemungkinan yang terjadi yaitu sebagai berikut
b. Konsentrasi C dan D dari nol bertambah terus sampai tidak ada perubahan.
c. Pada saat setimbang, konsentrasi C dan D lebih besar daripada A dan B.
a. Perubahan konsentrasi A dan B menjadi C dan D sama seperti kemungkinan I dan II,
tetapi pada saat setimbang konsentrasi A dan B sama dengankonsentrasi C dan D.
yang komponennya
b.
zat-zat
dengan
wujud
yang
berbeda.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan
Reaksi: CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
b.
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICI(l) + Cl2(g) ICl3(g)
yang komponennya
zat-zat
dengan
wujud
yang
berbeda.
Contoh:
d. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan
Reaksi: CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
e.
f. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICI(l) + Cl2(g) ICl3(g)
2NO2(g) N2O4(g)
coklat tak berwarna
H = 59,22 kJ
t = 0C
t = 25C
t = 10C
Pada suhu kamar, sistem kesetimbangan tersebut berwarna coklat.
a. Jika suhu dinaikkan, warna coklat bertambah artinya gas NO2 bertambah.
b. Jika suhu diturunkan, warna coklat berkurang artinya gas N2O4 bertambah.
Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka dapat
disimpulkan:
a. Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponen ditambah, kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan.
b. Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponennya dikurangi , kesetimbangan
akan bergeser ke arah komponen tersebut
Contoh:
a. N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Jika gas N2 ditambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3.
Jika gas N2 dikurangi, kesetimbangan akan bergeser ke arah N2.
b. 2 HCl(g) H2(g) + Cl2(g)
Jika gas HCl ditambah, kesetimbangan bergeser ke arah H2 dan Cl2.
Jika gas HCl dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah
akan
bergeser
ke
arah
komponen
akan
bergeser
ke
arah
komponen
Contoh:
a. Reaksi:N2(g)+3H2(g)2NH3(g).
Pada reaksi di atas, jika tekanan diperbesar, kesetimbangan bergeser ke arah gas
NH3serta jika tekanan diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah gas N2 dan H2.
b. Reaksi:H2(g)+I2(g)2HI(g)
Perubahan tekanan pada kesetimbangan di atas tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan, sebab jumlah mol pereaksi sama dengan mol hasil reaksi.
b.
4. Konstanta Kesetimbangan
Menurut Gulberg dan Waage, pada suhu tetap harga konstanta kesetimbangan akan
tetap. Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi zat hasil reaksi yang dipangkatkan
koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang dipangkatkan
koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.
Reaksi : CO(g) + 3 H2(g) CH4(g) + H2O(g) T = 1200 K
PA = tekanan parsial A
PB = tekanan parsial B
PC = tekanan parsial C
PD = tekanan parsial D
Tekanan parsial diberi lambang P dan ditentukan dengan rumus:
P = Jumlah mol gas X / Jumlah mol total semua gas x Tekanan total
Untuk menentukan Kp tekanan gas dapat dinyatakan dengan cm Hg atau atmosfer (atm).
Jika jumlah koefisien hasil reaksi sama dengan jumlah koefisien pereaksi (n = 0) maka Kp
= Kc.
4.4.
Kesetimbangan Dissosiasi
Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana
Derajad disosiasi adalah perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi / terurai /
bereaksi dengan jumlah zat mula-mula.
Contoh :
Jika 3 mol AB dalam satu liter air terurai sebanyak 40 % menurut reaksi :
5.
Konsentrasi
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau
satuan volume dan satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen.Karena
persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya
konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka
semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan
akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
Macam-macam konsentrasi larutan
1. Fraksi Mol
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah
mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
2. Persen Berat
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
3. Molalitas (M)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
4. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
5. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju
juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu
dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Dan dapat difenisikan sebagai perubahan
konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Satuan laju reaksi adalah M/s (Molar per
detik). Sebagaimana yang kita ketahui, reaksi kimia berlangsung dari arah reaktan menuju
produk. Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan sederhana berikut :
A -> B
laju reaksi = - [A] / t atau laju reaksi = + [B] / t
Tanda (negatif) menunjukkan pengurangan konsentrasi reaktan
Tanda + (positif) menunjukkan peningkatan konsentrasi produk
laju reaksi juga dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Konstanta laju reaksi (k)
adalah perbandingan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.
Peranan Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi
pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
supaya suatu reaksi dapat berlangsung , partikel partikel tersebut pertama tama haruslah
bertubrukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu larutan atau salah satu larutan satunya lagi
benda padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan untuk bertubrukan pun besar. Jika
reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebut keberbagai arah, maka tubrukan tubrukan
tidak saling berhubungan.
Kesimpulan
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang terbentuk bila laju reaksi sama besar dan
konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu. Berdasarkan
wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu
a.
Kesetimbangan homogen
b.
Kesetimbangan heterogen
Pengaruh konsentrasi
b.
Pengaruh suhu
c.
Pengaruh tekanan
d.
Pengaruh volume
e.
Pengaruh katalis
b.
Daftar Pustaka
http://mahasiswa.ung.ac.id/411412144/home/2013/2/22/makalah__kesetimbangan_ki
mia.html
http://www.chayoy.com/2011/04/makalah-kesetimbangan-kimia.html
http://anaistianah.blogspot.com/2011/11/makalah-kesetimbangan-kimia.html
http://yonorio601.blogspot.com/2013/05/makalah-kesetimbangan-kimia.html