DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Genap
I ( pertama )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep dasar-dasar elektronika
Indikator
Siswa dapat menjelaskan teori emisi elektrondengan benar dan sesuai dengan konsep
I.
II.
Materi Pembelajaran
1. Energi listrik
2. Emisi elektron / teori atom
III. Metode
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi awal tentang definisi dan terjadinya listrik , siswa mencatat
yang
perlu
dicatat
sebagai
perbendaharaan
pengetahuan
yang
di
perlukan. ............................................................................... : 10 menit
Guru menjelaskan materi tentang bagaimana arus listrik itu terjadi dan siswa mencatat
yang
perlu
dicatat
sebagai
perbendaharaan
pengetahuan
yang
di
perlukan. ................................................................................ : 30 menit
Guru menjelaskan materi tentang perbedaan antara aruslistrik AC dan DC dan siswa
mencatat yang perlu dicatat sebagai perbendaharaan pengetahuan yang di
perlukan................................................................... : 30 menit
Guru menggambar dan menerangkan rangkaian tertutup dan terbuka untuk menjelaskan
arah arus listrik sesuai dengan teori perjanjian dan teori emisi
elektron ................................................................................. : 20 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil rangkuman materi pelajaran
V.
Sumber Belajar
Modul PTL.7A.010 PKDLE Dasar Semikonduktor
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
Lembar informasi
Struktur Atom dalam bahan semikonduktor
Operasi semua komponen elektronika yang terbuat dari bahan padat seperti dioda ,
LED,transistor bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya ( solid state )
didasarkan atas sifat-sifat bahan semikonduktor.
Semikonduktor adalah bahan yang sifat kelistrikannya terletak diantara sifat konduktor dan
sifat isolator
Sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur ,
cahaya atau medan magnit
Tetapi
Sifat dari bahan semikonduktor adalah sangat sensitif terhadap pengaruh temperatur , cahaya atau
medan magnit
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang sama
dinamakan ATOM
1. Padat
BENDA
2. Cair
3. Gas
MOL
MOL
Atom
Atom
Atom
Atom
Elektron
Proton
Elektron
Neutron
Elektron
Elektron
Proton
Elektron
Inti atom
Neutron
ARUS LISTRI K SEBENARNYA adalah muatan listrik yang berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain melalui suatu penghantar . O y e ! ! !
A
+
+
_
+
A
_
B
_
_
Arus listrik
_
_
VB > VA
Q
+
Arus listrik
Q
_
+
+
Netral
Arus listrik
VQ > V P
VP > VQ
1
GENGS AJAR 09
Arus listrik
__
Rangkaian tertutup
12
Arus listrik
VA > VB
P
+
B
_
GENGS AJAR 09
S
+
Rangkaian Terbuka
EVALUASI
Kompetensi : Memahami dasar-dasar elektronika
A. TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Bagaimana cara dioda dibentuk ?
2. Bagaiman arus pada dioda yang diberi bias mundur ?
3. Bagaimana arus pada dioda yang diberi bias maju ?
EVALUASI
Kompetensi : Memahami dasar-dasar elektronika
B. TES PRAKTIK
1.
No.
Kondisi yang
damati
Bias maju
Bias mundur
V1 ( volt ) 2 - 0
A1 ( Ampere ) 2
Keterangan
( kondisi
lampu )
DINAS PENDIDIKAN
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
2 ( kedua )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep dasar-dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu menjelaskan dan memahami sifat dasar semikonduktor
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi awal tentang struktur atom pada bahan
semikonduktor. ............................................................................................................... :
15 menit
Guru menjelaskan materi tentang bagaimana struktur atom ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang komponen komponen bahan semikonduktor tipe N
dan tipe P ............................................................................................. : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan rangkaian dioda semikonduktor dengan catu daya
DC 12 volt ............... ........................................................................... : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian dioda semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
LEMBAR INFORMASI
Atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit sebanyak 14 dan atom germanium memiliki
32 elektron
Pada atom yang seimbang ( netral ) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton
dalam inti atom.
Muatan listrik sebuah elektron adalah = - 1,602 Coulum dan muatan listrik sebuah proton
adalah = + 1,602 Coulum
Atom silikon dan atom germanium masing-masing mempunyai empat elektron valensi , oleh
karena itu atom-atom ini disebut juga dengan ATOM TETRA - VALENT ( bervalensi empat )
Setiap elektron valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom atom
yang bersebelahan
Elektron valensi bisa keluar dari ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila diberi energi
panas cukup kuat sehingga elektron tsb menjadi bebas yang disebut dengan elektron bebas
Si
Si
Si
Elektron valensi
Ikatan kovalen
Si
Si
Si
Si
Si
Si
Si
Si
Si
Si
Sb
Si
Atom antimoni
( Sb )
elektron valensi ke
lima
Si
Si
Si
ion donor
pembawa mayoritas
+
+
+
+
Si
Si
Si
Si
Si
Si
hole
Si
Si
ion akseptor
pembawa mayoritas
-
DINAS PENDIDIKAN
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
3 ( ketiga )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai karakteristik dioda semikonduktor
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Kegiatan Inti
Guru
menjelaskan
materi
awal
tentang
dioda
semikonduktor. ..................................................................................................................
..... : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang dioda diberi bias maju dan bias mundur.. : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang kurva karakteristik dioda semikonduktor : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan rangkaian dioda semikonduktor dengan catu daya
DC 12 volt ............... ..................................................................................... : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian dioda semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
LEMBAR INFORMASI
Secara umum dioda disimbolkan dan bentuk fisiknya seperti terlihat pada gambar 1.8.
Salah satu aplikasi penggunaan dioda dalam ilmu kelistrikan adalah sebagai penyearah
arus (rectifier) dari arus bolak-balik ke arus searah.
DIN 40 700
Gambar 1.8. Simbol dan bentuk fisik Dioda
1. Sifat Dioda
1.1. Bias Maju
Jika anoda dihubungkan dengan kutub positip sumber searah dan katodanya dihubungkan dengan
kutub negatipnya seperti terlihat pada gambar 1.9., maka rangkaian tersebut dikenal sebagai
rangkaian bias maju (Forward -Bias).
Pada kondisi seperti ini arus akan mengalir dari anoda menuju katoda. Tegangan dimana dioda
mulai mengalirkan arus disebut sebagai tegangan kerja dioda ( Ud).
Untuk dioda silikon Ud 0,7 volt sedangkan untuk dioda germanium Ud 0,3 volt.
1.2. Bias Mundur
Jika kedua elektroda dioda tersebut kita hubungkan secara terbalik (berlawanan
polaritas), yaitu anoda dihubungkan dengan sumber negatip sumber searah
sedangkan katoda dihubungkan dengan sumber positipnya, maka bias demikian
disebut bias mundur (Reverse-Bias) seperti diperlihatkan pada gambar 1.10.
RANGKUMAN - 1
1. Atom adalah bagian terkecil dari benda yang tidak dapat dibagi lagi, dimana atom
terdiri dari Inti, Proton dan Elektron.
2. Inti dan proton dianggap bermuatan sama (positip), sedangkan elektron bermuatan
negatip dan kedua muatan tersebut dapat saling tarik menarik atau tolak menolak
bahkan bisa bermuatan netral, jika muatannya seimbang .
3. Jumlah lapisan (orbit) elektron dari suatu unsur dapat dihitung dengan rumus
pendekatan e = 2 n2
4. Setiap elektron yang berdekatan dari atom yang berbeda dapat membuat suatu
ikatan yang dikenal sebagai ikatan kovalen (Covalent-Bond).
5. Elektron yang melepaskan diri dari ikatannya disebut Elektron-bebas, sedangkan
tempat yang ditinggalkannya membentuk muatan positip yang diberi nama Hole.
6. Dalam keadaan murni dan pada temperatur 2730 C (00 K), bahan semikonduktor
bersifat sebagai penyekat, sedangkan pada temperatur kamar (270 C) berubah
menjadi penghantar.
7. Pencampuran antara bahan semikonduktor bervalensi berbeda misal Silikon yang
bervalensi 4 dengan bahan Indium yang bervalensi 3 akan menghasilkan tipe
semikonduktor P (positip), sedangkan pencampuran Silikon dengan Arsenikum
yang bervalensi 5 akan menghasilkan tipe N (negatip).
8. Sifat dioda PN adalah menghantarkan arus saat bias maju (forward) dan
menghambat arus saat bias mundur (reverse).Elektronika -1
20
LEMBAR
LATIHAN - 1
1. Apa yang dimaksud dengan Elektron Bebas dan Hole ? Sebutkan juga
kejadiannya !
2. Unsur Indium (In) yang mempunyai nomor atom 49 dan Phospor (P) yang
bernomor atom 15.
a. Hitung / gambarkan jumlah lintasan dan jumlah elektron setiap
lintasannya !
b. Valensi In = . ; valensi P =
3. Apa yang dimaksud dengan metoda Impurity (DOPING) dan sebutkan apa tujuan /
alasannya ?
4. Sebutkan ciri-ciri (sifat) dioda untuk bias maju dan mundur !
Elektronika -1
21
JAWABAN LATIHAN - 1
1. Elektron bebas dan hole adalah pembawa muatan negatip dan positip, dimana
kejadiannya adalah saat elektron tersebut lepas dari ikatannya akibat adanya
pengaruh agitasi thermis ataupun chemis. Sedangkan atom yang ditinggalkan
oleh elektron akan kehilangan muatan negatip sehingga atom tersebut akan
lebih negatip. Kehilangan elektron tersebut mengakibatkan lubang (hole)
yang bermuatan positip.
2. Usur Indium yang mempunyai nomor atom 49, jika diuraikan jumlah elektron
dalam setiap orbitnya adalah sebagai berikut :
Orbit 1 = 2 x 12 = 2
Orbit 2 = 2 x 22 = 8
Orbit 3 = 2 x 32 = 18
Orbit 4 = 2 x 42 = 18 *
Orbit 5 = 3 elektron
Sedangkan untuk Phospor yang mempunyai nomor atom 15, jika diuraikan
jumlah elektron dalam setiap orbitnya adalah :
Orbit 1 = 2 x 12 = 2
Orbit 2 = 2 x 22 = 8
Orbit 3 = 5 elektron
Dengan demikian Elektron valensi untuk unsur Indium adalah = 5, sedangkan
unsur Phospor = 3.
2. Metoda impurity (doping) adalah metoda untuk memperoleh bahan (unsur)
yang mempunyai polaritas tertentu (positip atau negatip). Metoda ini disebut
metoda pengotoran (doping), dimana unsur murni dicampur dengan unsur lain
sehingga berubah sifat, misalnya unsur silicon murni dicampur dengan indium
akan menghasilkan bahan silicon dengan polaritas positip.
3. Jika dioda diberi bias maju, maka dia akan menghantarkan arus listrik.
Sedangkan jika dibias mundur, maka dia akan menghambat arus.
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
4 ( keempat )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai penggunaan dioda semikonduktor
I.
V.
Materi Pembelajaran
1. Penggunaan dioda semikonduktor
III. Metode
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi awal tentang penyearah setengah gelombang dan prinsip
kerjanya......................................................................................................... : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang dioda sbg. Penyearah gelombang penuh.... : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja penyearah gelombang penuh : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan rangkaian dioda semikonduktor dengan catu daya
DC 12 volt pada gelombang penuh.................................................................. : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian dioda semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
LEMBAR INFORMASI
RANGKAIAN DIODE
a. Tujuan kegiatan pembelajaran
1. Dapat menganalisa karakteristik dioda rectifier
2. Dapat menganalisa rangkaian dioda clamping
3. Dapat mengkonstruksi sirkit dioda rectifier dan dioda zener
4. Dapat mengaplikasikan dioda semikonduktor dan dioda zener
Elemen Rangkaian
Ada dua elemen dasar rangkaian yang akan mendominasi sistem kelistrikan kita yaitu rangkaian
digital dan rangkaian analog. Saat ini sistem kelistrikan didominasi oleh rangkaian digital atau
rangkaian analog atau kombinasi keduanya.
Rangkaian digital mempunyai kelebihan yang signifikan untuk banyak aplikasi. Pengggunaan
rangkaian digital jauh lebih banyak dibandingkan penggunaan rangkaian analog.
Dilihat dari karakteristik yang dihasilkan maka dibedakan elemen linear dan
elemen non linear. Yang termasuk elemen linear dalam rangkaian digital adalah
suatu rangkaian digital yang mencakup digital adder atau digital subtraction serta
digital multipliers. Sedang elemen linear dalam rangkaian analog mencakup
resistor. Inductor, capasitor, arus dan tegangan.
Dalam banyak hal sifat-sifat elemen linear hampir sama komponen digital akan
tetapi tidak sama persis.
Marilah kita tinjau satu model elemen linear yang paling sederhana yaitu resistor.
Gambar 2.1
Elemen Resistan dan Karakteristik UI
Karakteristik volt-amper (UI) suatu resistor idal dapat dijelaskan melalui
hubungan sederhana dari hukum Ohm. Karakteristik linear suatu resistan
diperlihatkan dalam gambar 1.1. sedang karakteristik UI dari suatu diode
semikonduktor yang ideal diperlihatkan dalam gambar 1.2.
Gambar 2.2
Karakteristik UI Ideal Diode Semikonduktor
Karakteristik non linear dode dijelaskan sebagai berikut. Dari gambar 1.2 dapat
kita lihat, bila sumber tegangan U positif maka ID juga postif dan diodenya short
circuit (Ud = 0). Tetapi bila Ud negatif, ID menjadi nol dan diodenya open circuit
(UD = U). dalam hal ini diode dapat dianggap sebagai sakelar yang dikontrol oleh
polaritas sumber tegangannya. Sakelar akan tertutup pada sumber tegangan positif
dan akan terbuka pada sumber tegangan negatif. Atau dengan kata lain diode
hanya akan menghantar arus dari terminal positif (anoda) ke terminal negatif
(anoda) dan penghantaran akan terjadi bila sumber tegangannya positif. Diode
akan menghantar bila sumber tegangannya negatif. Dalam kenyataannya
karakteristik diode tiak akan se-ideal seperti gambar 2.2 untuk lebih jelasnya
pelajari lagi modul Piranti Elektronik.
Diode adalah suatu elemen dasar dari piranti non linear yang akan kita pelajari
dalam modul ini. Diode telah didesain dengan banyak jenis dan digunakan secara
luas dalam bentuk satu atau lainnya di hampir setiap cabang teknologi kelistrikan.
Antara lain : metalic diode rectifier, semikonduktor diode, zener diode, tunel
diode dll. Dalam bab ini perhatian akan difokuskan pada semikonduktor diode
dan karena diode ini mempunyai aplikasi yang paling luas dan juga prinsip
rangkaian yang akan dikembangkan untuk diode jenis ini hampir dapat langsung
digunakan untuk diode jenis lainnya. Untuk keperluan praktis biasanya tahana
diode RD dapat diabaikan
Gambar 2.4
Rangkaian Clipper Dioda
Gambar 2.5
Rangkaian Clamping Diode
Zener Diode
Zener diode sama seperti diode penyearah yang memungkinkan ars mengalir pada
zener diode-nya memperoleh tegangan positif (forward bias) perbedaannya adalah
tegangan break down zener pada reverse bias jauh lebih rendah dibandingkan
dengan diode penyearah biasa. Pada diode biasa maka arus reverse bias akan
dapat merusak diode tetapi zener diode didesain untuk kuat memikul arus reverse
bias ini. Rating tegangan zener diode menunjukan besarnya tegangan dimana zene
r dioda mulai konduk pada saat reverse bias.
Gambar 2.6
Rangkaian Regulator Tegangan
Zener diode sering digunakan sebagai bagian dari suatu rangkaian regulator
tegangan. Rangkaian regulator tegangan yang sederhana yang menggunakan
zener diode diperlihatkan dalam gambar 2.6. sebuah zener diode dengan rating
tegangan 5 volt dihubungkan ke suatu sumber tegangan variabel melalui sebuah
resistor R1 pada arah reverse bias. Resistor seri R1 digunakan untuk menurunkan
tegangan sumber sehingga diodenya tidak memikul seluruh tegangan sumber.
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai penggunaan dioda semikonduktor
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi awal tentang penyearah setengah gelombang dan prinsip
kerjanya......................................................................................................... : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang dioda sbg. Penyearah gelombang penuh.... : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja penyearah gelombang penuh sistem
jembatan ......................................................................................................... : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan rangkaian dioda semikonduktor dengan catu daya
DC 12 volt pada gelombang penuh sistem jembatan .................................... : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian dioda semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
LEMBAR INFORMASI
Penyearah Setengah Gelombang
Rangkaian dasar penyearah setengah gelombang diperlihatkan pada gambar 1.11.
dimana sisi primer transformator tersambung dengan sumber bolak-balik (ac)
sedangkan sisi sekunder dihubungkan seri dengan sebuah dioda dan tahanan beban
(RL).
Jika saklar S ditutup, maka saat t1 t2 keadaan di titik A misal berpolaritas positip,
maka pada setengah periode ini dioda ada dalam kondisi menghantar sehingga arus
IRL mengalir. Arus tersebut akan melewati tahanan R L sehingga antara titik C dan D
terbangkit tegangan yang sebanding dengan besarnya arus yang mengalir.
Pada saat t2 t3 titik B sedang dalam polaritas negatip dan dioda dalam kondisi menghambat,sehingga
RL dialiri arus reverse yang relatip kecil dan sering diabaikan.
Jika titik A kembali positip pada saat t3 t4, maka proses serupa akan terulang ,sehingga pada R L akan
terdapat pulsa positip saja. Proses perubahan tegangan bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut
penyearahan dan dikarenakan hanya setengah periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah
seperti ini dikenal sebagai Penyearah Setengah Gelombang.
Guna menghitung besar harga rata-rata signal yang disearahkan dapat digunakan rumus pendekatan
sebagai berikut :
Udc =
Um
= 0,318 Um (1.2)
Dimana : Um = harga maksimum tegangan ac
Udc = harga rata-rata tegangan dc
Ujung A dihubungkan pada dioda D1 dan ujung B pada dioda D2. Ujung lain dari dioda ini dihubung
kan pada titik yang sama dari ujung tahanan RL di titik X dan ujung titik Y disambungkan ke titik
tengah transformator C.
Kerja penyearah ini dapat dilihat pada gambar 1.14. dimana kurva a1 dan a2 menunjukkan tegangan
yang masuk pada dioda D1 dan D2 yang selalu berlawanan phasa dan sama besarnya.
Pada saat t1 t2 ujung A sedang berpolaritas positip, sedangkan ujung B negatip sehingga pada sat ini
dioda D1 yang sedang menghantar (kurva b1 saat t1 t2), sedangkan D2 tidak menghantar (kurva b2 saat
t1-t2).
Pada saat t2 - t3 ujung A berpolaritas negatip sedang ujung B positip sehingga pada saat ini dioda D 2
yang menghantar (kurva b2 saat t2 - t3) sedang D1 tidak menghantar (kurva b1 saat t2 t3).
Dengan demikian kedua dioda tersebut secara bergantian setiap setengah periode dan tahanan R L
sertiap saat selalu dilewati arus (kuva c) yang berbentuk pulsa positip. Dikarenakan satu gelombang
penuh tegangan bolak-balik telah dimanfaatkan, maka rangkaian ini dinamakan penyearah gelombang
penuh.
Kelebihan penyearah gelombang penuh dari penyearah setengah gelombang adalah menghasilkan
tegangan rata-rata (Udc) duakali lipat atau dituliskan sebagai berikut :
Udc = 2 x 0,318 Um ( 1.3)
= 0,636 Um
Untuk penyearah gelombang penuh Sistem Jembatan diperlukan empat buah dioda yang dipasang
sedemikian rupa seperti diperlihatkan pada gambar 1.15.
Ketika titik A sedang positip, dioda D1 dan D2 berada dalam kondisi menghantar, sedang dioda D 3 dan
D4 tidak menghantar. Guna memudahkan anda mengetahui bagaimana sistem ini bekerja, maka ikuti
gambar 1.16., dimana ketika titik A sedang negatip, dioda yang menghantar adalah dioda D 3 dan D4
,sedang D1 dan D2 tidak menghantar.
Dengan demikian pada setiap setengah periode tegangan bolak-balik ada dua buah dioda yang bekerja
secara serempak sedangkan dua buah lainnya tidak bekerja.
Adapun hasil penyearahan dari sistem ini adalah mirip dengan sistem Titik -Tengah.
RANGKUMAN
1. Dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik
ke arus searah
2. Penyearah arus ada dua macam, yaitu penyearah setengah gelombang
dan penyearah gelombang penuh
3. Hasil penyearahan setengah gelombang adalah 0,318 Um, sedangkan
hasil penyearahan gelombang penuh adalah 2 x 0,318 Um = 0,636 Um
4. Penyearah gelombang penuh ada dua tipe, yaitu dengan menggunakan
transformator titik tengah (centre-tap) dan tipe jembatan (bridge)
.
5. Dengan bantuan kapasitor, penyearah dapat dibentuk sebagai
rangkaian pelipat (multiplier) tegangan.
6. Dioda zener terbuat dari bahan dasar silicon dengan konsentransi
campuran lebih tinggi dari dioda rectifier.
7. Dioda zener bekerja di daerah reverse bias (kuadran III)
8. Dioda zener sering digunakan sebagai penstabil tegangan (voltage
Stabilisator) sumber arus searah.
9. Mengingat keterbatasan dioda zener, maka dalam prakteknya harus
dihubung seri dengan sebuah tahanan.
10. Dioda Emisi Cahaya (LED) banyak digunakan sebagai indikator
cahaya elektronik
11. Kemampuan tegangan setiap LED tergantung dari jenis bahan dasar
dan warna cahaya yang dikeluarkannya
12. Dioda cahaya juga bekerja didaerah reverse bias.
13. Dioda cahaya banyak digunakan sebagai piranti sensor system
pengaman dan peraba data dari pita berlubang (Punch Tape).
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang resistor
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi awal tentang resistor / tahanan sebagai komponen tak terpisah
dari rangkaian elektronika................................................................................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang kode warna dari sebuah resistor ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja transistor / tahanan .............. : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan cara pembuatan resistor / tahanan yang dibuat dari
berbagai jenis .................................................................................................. : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian resistor semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
a. Uraian Materi
LEMBAR INFORMASI
Gambar 3.
Fixed Resistor 133 3% /25 Watt
Gambar 2.
Fixed Resistor 1 K 5%/2 Watt
Gambar 4.
Fixed Reistor 0.01 5% /5 Watt 850C
tetap
(Fixed
Resistor)
adalah
hambatan
yang
nilai
melainkan
dengan
menggunakan
kode
warna.
untuk
Warna-warna Kode.
Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada
masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap:
Warna
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abuabu
Putih
Emas
Perak
Cincin
ke-1
Angka
ke-1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
Cincin
ke-2
Angka
ke-2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
Cincin ke3
Jumlah
nol
0
00
000
0000
00000
000000
0000000
00000000
00000000
0
0.1
0.01
Cincin
ke 4
Toleransi
1%
5%
10%
The Resistor
Colour Code
Colour
Numbe
r
Black
Brown
Red
Orang
e
Yellow
Green
Blue
Violet
Grey
White
R = 270000 1 %
R = 270 K 1 %
red, violet, gold bands represent 27 0.1 = 2.7
blue, green, silver bands represent 56 0.01 = 0.56
b)
c)
I . Kuning = 4
II. Ungu = 7
III.Merah = 00
IV. Perak = 10%
R = 4700 10 %
I II III IV
R = 4 K 2 10 %.
I. Merah = 2
II. Merah = 2
Gambar 6 : Fixed Resistor
III. Hitam = 0
IV. Merah = 00
V. Coklat = 1 %
R = 220 00 1 %
R = 22 K 1 %
2. Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potentio)
a) Resistor
tidak
tetap/Variabel
Resistor
adalah
Resistor yang
Gambar 9. Potentio
b) Trimpot
(5)
(6)
MATERI TAMBAHAN
Resistor tidak linier
Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya.
Contohnya: KDR ; NTC ; PTC
Tahanan gelapnya berubah-ubah antara 10 M ohm sampai 1000 M ohm . Dengan intensitas
penerangan yang tinggi dapat dicapai tahanan sekitar 100 Ohm .
Karakteristik LDR
O hm
1M
500
100
0
In t e n s i t a s c a h a y a
diakibatkan oleh non linieritasnya ditunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan
temperatur , seperti yang ditunjukkan pada gambar .
IV
H A R G A N O M IN A L
III
R
II
I
40
20
R 25 = 33 10%
= 3 ,6 5 % /K
P = m ax 1W
1 : 1
10
8
4
2
1
25
50
75
t C
100
-t
IE C = 5 2 3
10
10
10
KO M UTASIUNTUK P
P : t = 7 5 oC
+_ 3 5 % / K
o
tm a x = 1 5 5 C
10
10
R 2 5 = 1 0 0 +_ 2 0 %
IE C 5 2 3
50
100
t o
C
+ t
Perlu dicatat bahwa skala resistansi adalah dalam logaritmik dan resistansinya berubah mulai dari
beberapa ratus ohm pada temperatur 75o C dan beberapa ratus kilo ohm pada temperatur 150o C.
SOAL
JAWABAN
1.
Jawab :
2.
1M
500
100
0
In t e n s i t a s c a h a y a
3.
10 M sampai 1000 M
4.
Jawab : NTC adalah komponen dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi .
Sehingga suhu akan menyesuaikan suhu ruangan , apabila suhu ruangan naik maka hambatan NTC
akan semakin kecil .
5.
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
7 ( ketujuh )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang Transistor
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi tentang bahan dasar transistor ....... ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja transistor / tahanan .............. : 15 menit
Guru menggambar dan menerangkan susunan dari sebuah transistor yang dibuat dari
berbagai jenis / tipe........................................................................................... : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil praktik rangkaian Transistor semikonduktor
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
LEMBAR INFORMASI
1. Pendahuluan
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda,
dimana transistor ini mempunyai tiga elektroda , yaitu Emiter, Kolektor dan Basis.
Fungsi utama atau tujuan utama pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier),
namun dikarenakan sifatnya, transistor ini dapat digunakan sebagai saklar elektronis.
Susunan fisik transistor adalah merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P
dan type N seperti digambarkan pada gambar 2.1.
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor,
dimana dalam buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis
transistor bahkan dilengkapi dengan transistor ekuivalennya. Berikut ini adalah gambaran
spesifikasi transistor yang banyak digunakan khususnya dalam penentuan elektroda dari
transistor tersebut.
4. PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda, maka anda dapat
menguji kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari
suatu multitester.
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu :
a. Salah pemasangan pada rangkaian
b. Penanganan yang tidak tepat saat pemasangan
c. Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis, yaitu :
a. Pemutusan
b. Hubung singkat
c. Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut, tapi kita
juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya.
Gambar 3.6. memperlihatkan kembali rangkaian d ioda transistor PNP yang akan dijadikan
referensi pengujian transistor.
Collector
Base
PNP Transistor
Emitter
Gambar 2.6. Dioda Transistor
Dari tabel pengujian ternyata terdapat perbedaan besar antara nilai hambatan untuk arah
forward dan hambatan untuk arah reverse.
Pada pengukuran elektroda C dan B untuk transistor BC 108 (silicon) dengan arah
reverse diperoleh nilai hambatan yang besar () dan jika pada pengukuran ini ternyata
nilai tersebut rendah, maka dapat kita nyatakan adanya kebocoran transistor antara kaki
kolektor dan basisnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengujian transistor dengan ohmmeter adalah
posisi RANGE ohmmeter tersebut, karena kesalahan range akan menimbulkan
kerusakan pada transistor yang diuji.
Cara pengujian lain transistor adalah dengan menggunakan alat elektronik yang dikenal
sebagai Transistor Checker.
Kondisi transistor dapat juga anda uji ketika transistor tersebut sedang bekerja dalam
suatu rangkaian, yaitu dengan mengukur tegangan antara basis dan emitter. Tegangan
antara basis dan emitter ini normalnya untuk transistor germanium adalah 0,3 volt
sedangkan tegangan basis emitter untuk jenis silicon sekitar 0,6 volt. Jika jauh lebih
rendah atau lebih tinggi dari harga tersebut, maka transistor tersebut sedang dalam
kondisi tidak normal atau rusak.
5. NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika
menerima panas yang berlebihan. Suhu maksimal sutu transis tor Germanium adalah
sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon sekitar 150o C.
Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan
Heat Sink atau dengan kipas kecil (Fan).
Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor, harus dipertimbangkan juga temperatur solder
dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas.
Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya. Selain itu ada juga biasanya
pendingin tersebut diberi cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas.
6. PRINSIP KERJA TRANSISTOR
Untuk memberi gambaran bagaimana suatu transistor bekerja, pada gambar 2.7
diperlihatkan operasi dasar sederhana transistor jenis PNP.
(IC). Karena potensial kolektor lebih negatip dibandingkan dengan basis, maka muatan
mayoritas ini sebagian besar akan menuju lapisan P (kolektor) sedangkan sisanya akan
menuju ke basis.
Jika kita gunakan hokum Kirchhoff, maka
IE = IC + IB
Jika besar tegangan antara kolektor dan basis (UCB) konstan, maka perbandingan
perubahan arus kolektor IC dengan perubahan arus emitter IE disebut faktor penguatan
basis bersama dan diberi simbol (alpha) dan besarnya berkisar dari 0 sampai
0,998. Secara pendekatan rumus alpha ini adalah
E
C
Harga lebih besar dari nol tapi lebih kecil dari satu sehingga sering ditulis sebagai
7. KONFIGURASI PENGUAT TRANSISTOR
Transistor adalah piranti aktif, dimana outputnya adalah merupakan hasil perubahan
dari inputnya. Dengan membandingkan antara output dengan inputnya, maka akan
diperoleh factor penguatan (amplification). Dengan demikian, maka transistor ini
dibuat atau dipersiapkan sebagai piranti penguat.
Sebagai piranti elektronik, transistor mempunyai tiga elektroda yang tersusun
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai sebuah penguat.
Ada tiga system sambungan (konfigurasi) dari penguat transistor, yaitu konfigurasi
Basis Bersama (Common Base), Emiter Bersama (Common Emitter) dan Kolektor
Bersama (Common Collector).
7.1. Konfigurasi Basis Bersama
Rangkaian pada gambar 2.9. memperlihatkan rangkaian konfigurasi Basis
Bersama (CB) dengan potensial UEB dan UCB untuk kedua jenis transistor PNP
dan NPN.
Untuk jenis PNP, emiter positip terhadap basis sedangkan kolektornya negatip.
Sedangkan untuk jenis NPN sebaliknya emitter negatip terhadap basis dan
kolektornya positip.
8. PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor, maka transistor awalnya dibuat untuk
menguatkan signal-signal, daya, arus, tegangan dan sebagainya. Namun dikarenakan
karakteristik listriknya, penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak
digunakan juga sebagai saklar elektronik dan juga penstabil tegangan.
8.1.Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara
elektroda basis dan emitter (Ube), maka kita dapat menggunakan transistor ini
sebagai sebuah saklar elektronik, dimana saklar elektronik ini mempunyai banyak
kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik, seperti :
a. Fisik relative jauh lebih kecil,
b. Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan.
c. Lebih ekonomis.
Prinsip saklar elektronik dengan transistor diperlihatkan seperti gambar 2.14.,
dimana dalam gambar tersebut diperlihatkan kondisi ON dan OFF nya.
RANGKUMAN
1. Transistor mempunyai tiga buah elektroda, yaitu Emiter, Basis dan Kolektor dan
juga terdiri atas dua jenis pengutuban yaitu PNP dan NPN
2. Transistor dibuat untuk keperluan penguatan arus, tegangan, daya (Amplifier)
3. Karena karakteristik listriknya, transistor penggunaannya lebih luas diantaranya
dapat digunakan sebagai saklar elektronik.
4. Kondisi transistor dapat diuji dengan sederhana dengan menggunakan alat
ohmmeter dari sebuah multitester pada tiga titik pengutuban dan dua arah
(Forward
dan Reverse),
5. Suhu maksimal untuk transistor jenis germanium sekitar 75 o C, sedangkan
silicon sekitar 150 o C
6. Karena transistor tidak tahan terhadap temperature yang berlebihan, maka
biasanya digunakan peralatan pendingin seperti Heat Sink, Fan atau Pasta
Silikon guna menurunkan suhu tersebut agar terhindar dari kerusakan.
7. Ada tiga konfigurasi penguat transistor, yaitu konfigurasi basis bersama, emitter
bersama dan kolektor bersama.
8. Penguatan arus konfigurasi basis bersama (CB) disimbolkan dengan huru Yunani
berharga lebih kecil dari satu dan lebih besar dari nol atau dituliskan 0<<1.
9. Penguatan arus konfigurasi emitter bersama (CE) disimbolkan dengan huruf
Yunani bernilai lebih besar dari satu bahkan puluhan dan ratusan.
Selain sebagai penguat (amplifier) sering digunakan sebagai saklar elektronis
dengan pertimbangan tidak memercikan api saat pengontakan, lebih kecil dan
ekonomis.
10 Penggunaan lainnya adalah sebagai pengatur arus (current regulator) pada
penstabil arus searah.
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
8 ( kedelapan )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
simbol komponen elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang Kondensator
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
9 ( kesembilan )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep digital dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang sistem bilangan
I.
X.
Materi Pembelajaran
1. Sistem Digital Dasar
III. Metode
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi tentang sistem bilangan desimal ......... ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang konversi bilangan desimal ...................... : 15 menit
Guru menjelaskan dan menerangkan mengkonversi suatu sistem bilangan .. : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil analisa dari suatu sistem bilangan
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
Modul 11 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
10 ( kesepuluh )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep digital dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang sistem bilangan
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi tentang sistem bilangan biner .............. ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang konversi bilangan biner .......................... : 15 menit
Guru menjelaskan dan menerangkan mengkonversi suatu sistem bilangan .. : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil analisa dari suatu sistem bilangan
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
Modul 11 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
11 ( kesebelas )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep digital dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang sistem bilangan
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
Modul 11 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
12 ( keduabelas )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep digital dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang sistem bilangan
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Guru menjelaskan materi tentang sistem bilangan Hex .............. ................ : 15 menit
Guru menjelaskan materi tentang konversi bilangan Hex .......................... : 15 menit
Guru menjelaskan dan menerangkan mengkonversi suatu sistem bilangan .. : 45 menit
Kegiatan Akhir
Penulisan laporan hasil analisa dari suatu sistem bilangan
V.
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
Modul 11 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono
DINAS PENDIDIKAN
QEC25869
:
:
:
:
:
SMK
X / Gasal
13 ( ketigabelas )
2 Jam pelajaran
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami dasar-dasar elektronika
Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan , ketrampilan dan sikap dalam bagaimana cara memelihara memahami
konsep digital dasar elektronika
Indikator
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang aritmatika biner
I.
Ceramah
Demontrasi
Diskusi
Penugasan / praktik
Sumber Belajar
Modul 9 PTL.7.010.PKDLE
Modul 11 PTL.7.010.PKDLE
VI. Penilaian
Tes tertulis / Tes Formatif
Tes praktek / Tes pengamatan melalui penerapan job sheet
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Suryono