Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
adalah
alat
transportasi
yang
dominan
digunakan
untuk
pengangkutan kayu melalui darat. Biasanya kendaraan ini terdiri dari bagian truk
dan trailer, hal ini tergantung pada standar penggunaan jalan dan jumlah kayu
yang diangkut (Staaf & Wiksten, 1984).
Menurut Peurifoy (1970), penggunaan truk untuk pengangkutan kayu
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu truk dapat beroperasi dengan lincah,
kecepatan relatif tinggi dan apabila alat terganggu maka kerugian yang
diakibatkan tidak terlalu besar. Tetapi disamping itu terdapat beberapa kelemahan
antara lain: daya angkut per rit yang relatif kecil, perlu banyak alat dan makan
waktu muat lama dalam suatu operasi besar, memerlukan modal yang besar, biaya
perbaikan dan pemeliharaan serta suku cadang yang besar.
dilakukan di bawah kondisi tertentu dan untuk menganalisis agar diperoleh waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pada tingkat prestasi yang
ditetapkan (FAO, 1974).
Menurut Sanyoto (1958) bahwa pengukuran waktu berhubungan erat
dengan produktivitas, karena metode ini adalah inti dari penyelidikan prestasi.
Pengukuran waktu dimaksudkan untuk menghitung prestasi kerja dengan satuansatuan yang diukur dalam praktek suatu kegiatan sesuai ukuran yang
berhubungan.
Waktu Kerja Pengangkutan
Waktu kerja pengangkutan adalah waktu yang dibutukan oleh truk untuk
mengeluarkan kayu dari TPN sampai kayu diatur di TPK. Dalam penelitian ini
waktu yang di ukur adalah waktu yang berhubungan langsung kegiatan
pengangkutan, yakni waktu kerja berjalan kosong, memuat di TPN, mengangkut,
dan memongkar muatan di TPK.
Menurut Wiradinata (1985), bahwa waktu memegang peranan penting
sehingga erat hubungannya dengan biaya. Ada 3 golongan waktu yaitu :
1. Waktu total, adalah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh
kegiatan
2. Waktu tetap, adalah bagian waktu total yang dianggap tetap dan tidak
diperngaruhi oleh jarak, diameter pohon dan sebagainya.
3. Waktu variabel, adalah waktu yang dipengaruhi oleh jarak, diameter
pohon dan sebagainya.
diameter kayu yang diangkut. Jarak angkutan yang relatif jauh dan diameter kayu
yang diangkut besar akan memperlambat perjalanan.
Prestasi Kerja Pengangkutan dengan Truk
Menurut Siswantoyo (1987) bahwa prestasi kerja truk dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang berkaitan sebagai berikut:
1. Jarak angkutan dari tempat pengumpulan (TPN) sampai ke log yard. Jarak
angkutan akan mempengaruhi banyaknya trip angkutan. Semakin pendek
jarak angkutan, maka semakin banyak trip yang akan dihasilkan per satuan
waktu, sehingga pengangkutan juga semakin banyak.
2. Kualitas jalan. Kualitas jalan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu diperkeras
atau tidak, keadaan tanjakan dan turunan, lebar jalan dan sebagainya. Semakin
baik kualitas jalan maka kecepatan truk semakin meningkat, sehingga waktu
perjalanan makin pendek, jumlah trip meningkat dan jumlah muatan juga akan
meningkat.
3. Kecepatan truk. Kecepatan truk dipengaruhi oleh kualitas jalan, tipe truk,
jumlah muatan, keahlian operator, dan sebagainya.
4. Banyaknya muatan. Besar muatan dipengaruhi oleh tipe truk. Truk dengan
trailer mempunyai kapasitas angkut lebih besar daripada truk tanpa trailer.
5. Tipe truk. Masing-masing tipe truk mempunyai kemampuan mengangkut
dengan ukuran yang ditunjukkan dengan HP (Horse Power).
6. Jumlah trip. Jumlah trip dipengaruhi oleh jarak angkutan dan kecepatan truk.
7. Hujan. Hujan menyebabkan truk tidak dapat beroperasi, sehingga prestasi
kerja menurun.
P =
Dimana :
Hsx 60
Bx h
Hs
60
1.
modal suatu mesin atau alat akibat pertambahan umurnya. Depresiasi atau biaya
penyusutan alat diperhitungkan menurut lamanya alat tersebut digunakan (masa
pakai) dan biasanya dinyatakan dalam jam.
D=
Dimana:
2.
M R
N
Dimana:
kerja yang ada. Jumlah pemakaian (konsumsi) bahan bakar dapat dengan cepat
diperhitungkan di lokasi kerja dan dicatat untuk masing-masing alat berat.
2.
Biaya pemeliharaan
Biaya pelumas, saringan dan gemuk merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan alat berat, agar memberi kondisi kerja yang baik. Biaya pelumas,
gemuk dan saringan dapat diukur di lokasi kerja yang sebenarnya atau
memperkirakan berdasarkan jangka waktu penggantian yang dianjurkan dalam
buku pedoman.
3.
Biaya ban
Biaya ban dapat diperhitungkan dengan baik adalah menggunakan catatan
usia pakai dan biaya ban yang diperoleh dari lokasi kerja. Biaya ban per jam
adalah perkiraan biaya ban pengganti dibagi perkiraan masa guna ban dalam jam.
4.
Biaya reparasi
Biaya reparasi berbeda-beda tergantung pada aplikasi, cara mengoperasikan
menyusun dalam bentuk tabel biaya reparasi pada beberapa tingkat kondisi
operasi.
5.
Biaya lain-lain.
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti bagian tertentu yang cepat