Oleh
S1 Pendidikan Biologi
Offering A
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami
kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan berupa
makalah yang berjudul EMBRIOGENESIS PADA AVES dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Pengetahuan Lingkungan kami yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi, sehingga kami merasa masih banyak kekurangan mengingat
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi menyempurnakan makalah ini dan pembuatan makalah kami
selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah....1
1.3 Tujuan .......................................................................................................1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam................................................................2
2.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam..........................................3
2.3 Sumber Daya Alam Nasional dan Lokal...... .6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................13
3.2 Saran ......................................................................................................13
Daftar Pustaka ..........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Aves mempunyai tipe telur Megalesital. Pada tipe telur ini tipe pembelahan
yang terjadi adalah Meroblastik. Tipe pembelahan Meroblastik pada Aves disebut
juga tipe Partial karena sebelum satu pembelahan selesai pembelahan tahap
selanjutnya sudah terjadi. Tipe pembelahan Meroblastik berada pada bagian kecil
kutub animal, pada Aves tepatnya berada pada germinal disc. Disebut disc karena
pembelahan yang dilakukan hanya pada bagain inti sel yang berada pada kutub
animal dan jika dilihat dari bagian sisi atas pada saat pembelahan atau hasil
Morulanya berbentuk seperti piringan (disc) atau disebut juga simetri Discoidal.
5
2.2 Tahap Blastula
Sementara sel-sel Morula mengalami pembelahan terus menerus, terbentuklah
rongga ataupun celah dibawah germinal disc yang memisahkan dengan yolk. Rongga
ini semakin lama, semakin membesar dan berisi cairan. Embrio yang sudah memiliki
ronnga ini disebut dengan Blastula. Jenis Blastula juga bermacam-macam, tergantung
tipe telurnya tadi. Tipe Blastula yang dihasilkan pada tahap akhir pembelahan Aves
adalah Discoblastula.
Gambar 5. Discoblastic
Sumber: www.devbio.biology.gatech.edu
6
Discoblastula atau disebut juga sebagai blastula gepeng adalah blastula bentuk
cakram. Pada Blastula aves, pembagian blastula terbagi menjadi 2 bagian jika dilihat
dari atas, yaitu area opaca dan area pelucida.
1. Area Opaca merupakan bagian tengah yang terang dan merupakan bagian
dimana sel-selnya terpisah dari yolk di bawah.
2. Area pelucida merupakan bagian pinggir yang agak gelap atau kental, dan
merupakan daerah yang sel-selnya berhubungan dengan yolk dibawah.
Ada juga pembagain daerah utama dari Discoblastula ini menjadi Epiblast dan
Hypoblast. Epiblast bagian blastomere yang terletak sebelah atas atau daerah kutub
animal, sedangkan Hipoblast merupakan bagian blastomere yang terletak disebelah
bawah atau daerah kutub vegetatif. Epiblast merupakan bakal dari ektoderm,
mesoderm dan notochord, sedangkan hypoblast yang sel-selnya tumbuh dan
menyebar ke bawah ke daerah rongga blastoceol.
Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal jadi anterior embryo
lapisan epiblast. Bakal ektoderm saraf berupa sabit terletak di posterior ectoderm
epidermis. Bakal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf, sedangkan
bakal mesoderm di bagain paling bawah atau bagian posterior lapiran epiblast.
Dibawah rongga hypoblast ada rongga disebut rongga archenteron.
Gambar 7. Discoblastula
Sumber: www.summagallicana.
8
sel bersama dalam bentuk suatu lempengan. Gastrulasi pada Aves tidak membentuk
archentron sejati.
9
dan akhirnya menggantikan hipoblast pada bagian anterior dari embrio. Sel
berikutnya yang masuk melalui nodus Hensen juga bergerak ke anterior, tetapi tidak
bergerak sejauh bakal endoderm. Sel-sel ini tetap berada di antara epiblast dan
endoderm untuk membentuk mesoderm kepala dan notochord. Sel-sel yang masuk ini
semua bergerak ke anterior, mendorong epiblast bagian tengah ke atas sehingga
akhirnya terbentuk lipatan kepala. Sementara itu, makin banyak sel-sel bermigrasi
masuk melalui daerah unsur primitif yang setelah masuk kedalam rongga blastula
mereka memisahkan diri menjadi dua arah, satu masuk lebih dalam dan bergabung
dengan hipoblast serta mendorong hipoblast ke tepi. Sel-sel ini akan membentuk
semua organ-organ endodermal dan sebagian besar selaput ekstra-embrio. Kelompok
kedua menyebar membentuk suatu lembaran yang terbentang diantara epiblast dan
hipoblas. Lembaran ini yang membentuk bagian mesoderm dari embrio dan selaput
ekstra-embrio.
10
2.4 Neurulasi
Pembentukan yang mengiringi pembentukan gastrula ialah neurulasi atau
tubulasi (pembumbungan). Neurulasi merupakan proses awal pembentukan sistem
saraf yang melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan
pembentukan keping neural, lipatan neural dan berakhir dengan terbentuknya tabung
neuron (neural tube) (Roesma, 2008).
Tubulasi atau neurulasi terjadi mulai dari daerah kepala sampai ekor. Terdapat
tiga lapisan germinal embrio, yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm yang
menyusun diri membentuk sebuah tabung atau bumbung. (Yatim, 1994). Tidak
semua neurulasi terjadi mulai dari daerah kepala sampai ekor, misalnya lapisan
mesoderm neurulasi hanya berlangsung di daerah truncus embrio.
Neurulasi dimulai dengan pembentukan lempeng neuron (neural plate), suatu lapisan
ectoderm yang tebal yang menyebabkan sel-sel epitel cuboidal menjadi columnar
(Kenyon, 2008). Setelah notokord terbentuk, lempeng neuron (neural plate) melipat
ke arah dalam dan menggulung diri menjadi tabung neuron (neural tube). Ketika
11
neurulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal yang akan
menyebabkan berkembangnya sumsum tulang belakang (spinal cord) dan encephalon
(otak). Kemudian, pada kedua ujung anterior dan posterior terdapat lubang bumbung
(neuropore). Pada aves, neuropore posterior disebut sinus rhomboidalis, karena
berbentuk ketupat (Yatim, 1994).
Jaringan pada daerah pertemuan pinggir-pinggir tabung itu memisah dari
tabung sebagai pial neuron (neural crest). Sel-sel neural crest tersebut bergerak dari
neural tube dan menghasilkan banyak variasi struktur jenis sel, seperti sel tulang, sel
tulang rawan di tengkorak, sel-sel pigment kulit dan sel-sel ganglion punggung dan
saraf otak. (Campbell, 2002). Epidermis dan neural plate mampu membentuk sel-sel
neural crest. Pada peristiwa ini notochord juga berperan untuk menginduksi
pembentukan neural plate (Kenyon, 2008).
Sebuah embrio dengan tabung neuron (neural tube) yang sudah selesai
terbentuk mempunyai banyak somit yang membentuk notokord. Somit terbentuk dari
pemanjangan mesoderm yang memisah menjadi blok-blok, tersusun berseri pada
kedua sisi sepanjang notokord itu.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aves mempunyai tipe telur Megalesital. Pada tipe telur ini tipe pembelahan
yang terjadi adalah Meroblastik yang disebut juga tipe Partial karena sebelum satu
pembelahan selesai pembelahan tahap selanjutnya sudah terjadi. Pembelahan pada
embrio Aves tepatnya berada pada germinal disc, karena pembelahan yang dilakukan
hanya pada bagain inti sel yang berada pada kutub animal dan jika dilihat dari bagian
sisi atas pada saat pembelahan atau hasil morulanya berbentuk seperti piringan (disc).
Neurulasi dimulai dengan pembentukan lempeng neuron (neural plate), suatu
lapisan ectoderm yang tebal yang menyebabkan sel-sel epitel cuboidal menjadi
columnar (Kenyon, 2008). Setelah notokord terbentuk, lempeng neuron (neural plate)
melipat ke arah dalam dan menggulung diri menjadi tabung neuron (neural tube).
Aves memiliki ciri khas pada proses gastrulasinya yakni adanya daerah
primitif (primitive streak). Perbedaan utama antara perkembangan lanjut mesoderm
Aves ialah karena tidak seluruh mesoderm lateral Aves akan membentuk bagian
intraembrio. Perbedaan lainnya yaitu bahwa embrio Aves terdapat pada suatu daerah
berbentuk diskus (blastodiskus atau blastoderm), sedangkan embrio amfibia dan
amfioksus terdapat dalam bentuk bola atau silindris.
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14